Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PELATIHAN TEKNIK PENANAMAN TABULAMPOT KEPADA MASYARAKAT BTN KUPULA INDAH KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN Halus Satriawan; Irfannur Irfannur; Zikri Maulina Gaznur; Eka Rahmi; Ajmir Akmal
RAMBIDEUN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2019): Rambideun : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Al Muslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/pkm.v2i2.194

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan dan praktik teknik penanaman tabulampot ini bertujuan untuk menumbuh kembangkan budidaya tanaman tahunan perkotaan pada tabulampot sesuai prosedur sampai dapat berproduksi dan memperoleh hasil yang maksimal. Kegiatan PKM ini dilaksanakan pada tanggal 1 September 2019 di BTN Kupula Indah Kota Juang Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM yaitu demontrasi dan praktik penanaman tabulampot serta penyuluhan kepada masyarakat tentang teknik budidaya tanaman tabulampot. Adapun alat yang digunakan adalah ember besar (drum), sekop kecil, cangkul dan alat tulis. Bahan yang digunakan berupa tanah, pupuk kandang, sekam dan bibit tanaman tahunan yang sesuai untuk tabulampot pada pertanian perkotaan. Dari hasil kegiatan PKM yang telah dilaksanakan di BTN Kupula Indah Kota Juang Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh, disimpulkan bahwa penyuluhan, demontrasi dan praktik teknik budidaya tabulampot dapat meningkatkan keterampilan masyarakat mengenai teknik penanaman tanaman tahunan tabulampot. Praktik ini membantu masyarakat perkotaan menambah pengetahuan dalam memanfaatkan lahan pekarangan dengan teknik penanaman tabulampot dan wirausaha tabulampot.
Tingkat Penjualan Daging di Pasar Al Mahirah Lamdingin Banda Aceh dan Pasar Induk Lambaro Aceh Besar Rista Sahira; Zikri Maulina Gaznur
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.279 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v8i2.25048

Abstract

Daging merupakan sekumpulan jaringan otot ternak sapi yang digunakan manusia sebagai bahan pangan sumber protein hewani untuk keperluan konsumsi makanan. Kebutuhan masyarakat terhadap bahan pangan yang berasal dari protein hewani seperti daging sapi semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Konsumsi daging sapi diperkirakan akan semakin berlanjut dan meningkat di masa yang akan datang. Konsumsiidaging sapi di Provinsi Aceh berkaitanidengan aspek budaya yang seringkali tidak dapat digantikan oleh daging lain. Hal tersebut meyebabkan adanya pergerakan harga serta penjualan daging sapi di Provinsi Aceh menjadi terus naik dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya jual daging sapi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey dan wawancara terhadap pedagang daging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase dan rata-rata penjualan daging sapi di pasar Al Mahirah Lamdingin dengan persentase 57 % dan rata-rata 223 kg daging sapi yang terjual per hari dan di pasar Induk Lambaro dengan persentase 45 % dan rata-rata 196 kg daging sapi yang terjual per hari. Harga daging sapi di pasar Al Mahirah Lamdingin dan pasar Induk Lambaro mengalami perbedaan harga di hari biasa Rp 150.000 per kg dan di hari besar lainnya (Meugang, Idul Fitri, dan Idul Adha) sebesar Rp 180.000 per kg. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat konsumsi dan penjualan daging sapi di pasar Al Mahirah Lamdingin dan pasar Induk Lambaro masih tergolong rendah dan perlu adanya tinjauan kembali terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.
Evaluasi Sistem Pemotongan Ternak dan Kesesuaian Sumber Daya Manusia di Rumah Potong Hewan Lambaro Mona Lita; Zikri Maulina Gaznur
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jimfp.v8i2.25059

Abstract

Rumah Potong Hewan menurut Permentan No.13/OT.140/1/2010, adalah bangunan kompleks dengan rancangan dan kriteria tertentu yang diaplikasikan sebagai tempat untuk menyembelih ternak. RPH Lambaro tergolong RPH Jenis 1 yang merupakan usaha milik pemerintah dan dikelola oleh pemerintah serta sebagai bentuk pelayanan umum yang telah berdiri sejak tahun 1985. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemotongan ternak dan kesesuaian daya manusia di RPH Lambaro. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey dan observasi untuk mendeskripsikan atau menggambarkan kondisi RPH Lambaro Aceh Besar dengan membandingkan ketentuan yang berlaku yaitu sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 13/OT.140/2010 tentang RPH. Berdasarkan hasil evaluasi nilai Prosedur Pemotongan Ternak dan Kesesuaian Sumber daya manusia di Rumah Potong Hewan Lambaro, kelayakan operasional RPH Lambaro dalam menghasilkan daging yang ASUH sudah layak berdasarkan sumber daya manusia di RPH Lambaro termasuk kategori sesuai (S) dengan jumlah nilai kesesuaian (NK) 225 dan prosedur pemotongan ternak RPH Lambaro sesuai dengan jumlah nilai kesesuaian (NK) 295 yang mengacu pada Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 413 Tahun 1992 sebagai pedoman pelaksana kegiatan pemotongan. Dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa nilai Prosedur Pemotongan Ternak dan Kesesuaian Sumber daya manusia di rumah potong hewan Lambaro sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 413/310/7/1992 dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 13/OT.140/2010 yaitu sudah melakukan pemeriksaan ante- mortem,pemeriksaan post- mortem dan proses pemotongan.
Kajian Penerapan Aspek Teknis Pemeliharaan Kerbau Gayo di Kabupaten Bener Meriah Mohd Agus Nashri Abdullah; Alfarezi Ihdina; Eka Meutia Sari; Zikri Maulina Gaznur
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 25, No 2 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.25.2.206-213.2023

Abstract

Kerbau Gayo menjadi sumber daya ternak lokal Aceh yang harus dilindungi, dilestarikan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan dengan dilaksanakan aspek pemeliharaan yang sesuai dengan ketetapan Direktorat Jenderal Peternakan (1992) tentang aspek teknis pemeliharaan ternak kerbau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek teknis pemeliharaan kerbau Gayo di Kabupaten Bener Meriah berdasarkan ketetapan Direktorat Jenderal Peternakan (1992). Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2022 sampai dengan 31 Agustus 2022 di Kabupaten Bener Meriah yang meliputi Kecamatan Bukit dan Kecamatan Mesidah. Pemilihan daerah penelitian karena tempatnya berjauhan, kepadatan penduduk dan jumlah ternak. Metode yang digunakan adalah survei dengan pengamatan langsung di lapangan, berdasarkan kuesioner yang telah disiapkan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan rata-rata, frekuensi dan persentase dengan bantuan perangkat lunak Mircrosoft Excel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aspek teknis pemeliharaan kerbau Gayo di Kabupaten Bener Meriah sebesar 58% belum sesuai dengan ketetapan Direktorat Jenderal Peternakan tahun 1992 dengan rincian nilai rataan aspek pemuliaan dan reproduksi 226,67 (65%), nilai rataan aspek makanan 107,58 (36%), nilai rataan tatalaksana pemeliharaan 118,14 (68%), nilai rataan kesehatan 76,53 (77%), serta nilai rataan kandang dan perlengkapan 48,28 (64%).
Teknologi Teknologi Pakan Ekonomis Bahan Organik Berbasis kiapu (Pistia stratiotes L) dan Maggot (Hermetia Illucens) : Kiapu, Manggot, Pakan, Fermentasi, Ayam Zikri Maulina Gaznur; Hendra Koesmara; Nasrullah; Yasser Armia; Sri Jeksi
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 05 (2022): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENDAHULUAN Pakan merupakan indikator penting dalam pemeliharaan ayam guna mendukung pertumbuhan, perkembangan, reproduksi dan produktivitas dengan kesesuaian kebutuhan akan nilai gizi dari kualitas dan kuantitas bahan pakan. Pemberian pakan terhadap ayam perlu diperhatikan karna kebutuhan akan nutrisi pakan yang berbeda tergantung jenis, bangsa umur, fase produksi, berat badan dan jenis kelamin. Hal ini dikarenakan masing-masing bahan pakan mempunyai kandungan nilai gizi yang berbeda sehingga pencampuran bahan pakan diharapkan mampu memiliki kandungan nutrisi komplit. Selain perlu diperhatikan nilai gizi sumber pakan faktor pakan yang baik juga harus diperhatikan seperti bersih, tidak berjamur, tercampur dengan bahan berbahaya dan bauk tengik. Salah satu syarat penting untuk pertumbuhan ayam yaitu kandungan nilai gizi protein. Protein merupakan kandungan nilai gizi utama yang dibutuhkan oleh ayam misalnya pada umur 0-3 minggu 23%, 6-8 minggu 20% dengan total metabolism 3200 kkal/kg. Secara umum protein pakan ayam dipenuhi oleh protein hewani dan nabati (tepung ikan dan bungkil kedelai) yang harganya mahal, sehingga dinilai kurang ekonomis untuk menurunkan keuntungan pada usaha ayam. Untuk itu dibutuhkan inovasi dalam pembuatan pakan ayam dengan penggunaan teknologi untuk pemanfaatan bahan organik guna meningkatkan produktivis dan keuntungan peternak ayam salah satunya dapat dimanfaatkan Kiapu (Piastia stratiotes l) dan Maggot (Hermetia Illucens). Kiapu merupakan gulma air yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan organik bernilai ekonomis karna memiliki nilai gizi seperti protein kasar 19,5%, BETN 37,0%, serat kasar 11,7% dan abu 25,6%. Selain kiapu yang menjadi bahan pakan organik maggot juga mampu menjadi pakan alternatif organik bernilai ekonomis dengan kandungan nilai gizi protein 44,26%, lemak 29,65% selain itu kandungan nilai gizi seperti asam amino, asam lemak dan mineral juga tidak kalah dengan nilai kandungan protein sehingga kedua bahan organik ini mampu dijadikan pakan organik bernilai ekonomis dengan pemanfaatan teknologi fermentasi pakan yang mudah dan murah dilakukan dalam menurunkan nilai serat kasar dan meningkatkan nilai gizi lainnya. METODE PELAKSANAAN 2.1 Metode Pelaksanaan Metode yang digunakan diaplikasikan dengan menggunakan konsep pendekatan interdisiplin (PID). Manajemen ini meliputi pakan yang menjadi salah satu faktor dalam menunjang kehidupan, pertumbuahn, Kesehatan dan proiduktivitas. Sehingga susunan formulasi pakan harus memenuhi syarat aman, bernilai nutrisi dan tidak berdmpak negatif bagi partumbuhan dan produktivitas ayam. Bahan pakan yang diberikan pada ayam yaitu tepung kiapu dan maggot yang didapatkan dari lingkungan masyarakat yang mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatkan peternak dengan nilai pakan yang ekomonis. Pemberian pakan sesuai dengan imbangan iso protein dan iso energi kebutuhan ayam yang men ggunakan campuran bahan pakan kiapu, maggot, nungkil kedelai, dedak padi, dan jagung halus susunan bahan pakan kiapu dan maggot 40%, dedak 22%, bungkil kedelai 25% dan jagung 12% daan ditambahkan 1% probiotik dari keseluruhan bahan pakan.Sehingga mampu menghasilkan pakan meningkatkan produktivitas ayam selain itu tahap kedua dilakukan di laboratorium lapangan peternakan, Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala untuk menilai kualitas daging dan pengaruh terhadap protein dan kolesterol akibat penggunaan pakan kiapu dan maggot dengan mengunakan alat uji spektrofotometri dengan penggunaan kit sampel dan sanitasi produk. 2.2. Prosedur pembuatan pakan Bungkil kedelai, dedak halus, jagung dicampur sebagai imbangan protein dan dicampur dengan pakan organik Kiapu (Pistia Stratiotes L) yang sesuai dengan perhitungan kebutuhan pakan. Prosedur pembuatan pakan dapat dilihat pada bagan di bawah ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penggunaaan pakan tepung kiapu dan maggot pada pakan ayam menunjukan pengaruh nyata terhadap konsumsi pakan pada ayam, dengan penambahan bahan lokal organik dalam pakan ayam mampu meningkatkan konsumsi pakan secara nyata hasil ini sesuai laporan Zaman et al. (2013) bahawa kiambang (Salvina molesta)yang difermentasi dengan level 12% menggunakan ragi tempe sebagai suplemen pakan menunjukan peningkatan konsumsi pakan ayam pedaging secara nyata hal ini dikarenakan perlakuan pakan fermentasi kiapu dan maggot mengakibatkan penurunan serat kasar sehingga pakan mudah dicerna. Kecernaan pakan yang dihasilkan dari formulasi pakan kiapu dan maggot mampu diubah menjadi berat badan. Pertambhaan berat badan mampu dijadikan suatu indikator dalam mengukur pertumbuhan yang diidentifikasi sebagai proses komplek yang meliputi pertambahan berat badan hidup dan pertambhan bagian tubuh secara serentak dan merata (Maynard et al., 1997). Pertambahan berat badan dapat diakumulasikan dari hasil penimbangan yang dilakukan selama pengabdian ini dilakukan. Pertambahan berat badan menjadi peranan penting untuk mencapai keberhasilan dalam poemeliharaan ayam. Bell dan Weaver (2002) mengemukakan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ayam merupakan galur ayam, jenis kelamin, dan faktor lingkungan. Nilai pertambahan berat badan diperoleh dengan hasil data penelitian yang di akumulasi selama pengabdian dilakukan dengan selisih antara berat badan minggu tertentu dengan berat badan awal. Penambahan bahan lokal organik kiapu dan maggot dan penambahan probiotik binosil mampu memberikan nilai gizi pakan yang seimbang dan tingkat kecernaan yang tinggi hal ini diduga dengan rataan pertambhan berat badan ayam. Uzer et al. (2013) menyatakan bahwa pertambhaan berat badan sangat berkaitan dengan pakan dalam hal kualitas berkaitan dengan konsumsi pakan bila konsumsi pakan terganggu maka mengakibatkan terganggunya perrtumbuhan. Selain keseimbangan nutrisi pakan pernambahan probiotik ke dalam pakan mampu memberikan pengaruh positif bagi ayam dalam penyerapan pakan sehingga dapat dimanfaatkan oleh ayam untuk emnunjang pertumbuhan. Diaz (2008) mengemukakan bahwa pakan yang ditambahkan dengan probiotik mampu membantu peranaan zat makan pada usus halus dan menyebabkan berurannya jumlah bakteri patogen. Meirianti (2019) menyatakan bahwa penguraian dan penyerapan pakan menjadi lebih sempurna dengan pemberian probiotik aktivitas enzim pencernaan akan ikut. Mengikat sehingga pakan mampu diserap dengan maksimal. Kandungan nilai gizi tepung kiapu dan maggot yang kaya akan nilai protein menjadi unsur peranan penting dalam memacu pertumbuhan ayam. Kebutuhan protein fase awal di daerah tropis berkisar 23% sedangkan pada masa akhir berkisar 20-21%. Elwert et al (2010) menguji efektivitas tepung BSF atau maggot mampu meningkatkan berat badan pada fase starter dan grower. Selain tepung maggot dan kiapu seluruh perlakuan pakan pengabdian ini juga menggunakan bungkil kedelai, jagung halus, dan dedak mengandung zat antinutrisi yang mampu mengganggu pertumbuhan ayam. Namun antinutrisi ini mampu di ubah oleh enzim protease sehingga kandungan protein poada pakan ayam akan mudah diserap, Anggraini et al. (2017). Menyatakan bahwa enzim protease dalam pakan ayam mampu menghidrolisis protein komplek menjadi senyawa sederhana sehingga dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh ayam untuk memberikan capaian produktivitas maksimal. Nilai gizi pakan kiapu dan maggot menganduk zat bioaktif seperti flavonoid sebagai anti kolesterol diharapkan mampu menurunkan kadar kolesterol pada produktivitas karkas ayam sehingga menghasilkan produktivitas ayam rendah kolesterol (Kumar, 2011). KESIMPULAN Penggunaan pakan bahan lokal organik kiapu dan maggot sebagai bahan pakan bernilai ekonomis mamapu meningkatkan konsumsi pakan, pertambahan berat badan dan mengahasilkan produktivitas ayam yang sehat karna kandungan flaponoid yang dimiliki mampu menurunkan kadar kolesteror daging ayam. Sehingga diharapkan dengan penggunaan pakan kiapu dan maggot menjadi pakan alternbatif upaya peningkatan produktvitas dan pendapatan peternakan masyarakat karna memberikan pengaruh positif bagi ternak dan usaha petyernakan ayam.
2. Evaluation of Halal Slaughter-Man And Human Resource Competency In Slaughterhouse Category II Zikri Maulina Gaznur; Henny Nuraini; Rudy Priyanto
Jurnal Medika Veterinaria Vol 14, No 2 (2020): J.Med.Vet
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.med.vet..v14i2.18586

Abstract

This study was conducted to evaluate the performance level of halal slaughter in slaughterhouse category II as center of excellent. The study was performed in October 2015 to February 2016. The evaluation of halal slaughter-man competency and human resources competencies were conducted by observation form according to Indonesian Competency Standard (SKKNI) No 196/2014 and Indonesian Republic’s Regulation of Health Ministry No 13/OT.140/2010 regarding Slaughterhouse rules and Meat Cutting Plant Unit. Data obtained was analyzed descriptively. The result of Halal slaughter-man competency had met the Indonesian Competency Standard (SKKNI) and human resources competencies also were around the Regulation of Agriculture Ministry No. 13/2010.
Aktivitas Antioksidan dari Susu Pasteurisasi dengan Penambahan Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) sebagai Minuman Kesehatan Zuraida Hanum; Zikri Maulina Gaznur; Zahratul Aini; Ari Wibowo
Jurnal Agripet Vol 23, No 1 (2023): Volume 23, No. 1, April 2023
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v23i1.28380

Abstract

ABSTRACT. Proses pasteurisasi membuat susu hanya dapat disimpan hingga 5 hari, sehingga diperlukan teknik pengawetan dan pengolahan lainnya untuk memperpanjang masa simpan susu pasteurisasi. Tujuan penelitian ini adalah memperpanjang masa simpan dari susu sapi pasteurisasi dengan penambahan bahan alam berupa ekstrak kayu manis dilihat dari aktivitas antioxidant. Ekstrak kayu manis yang ditambahkan pada susu pasteurisasi sebanyak 1 %. Ekstrak kayu manis diperoleh dengan metode maserasi dan dipekatkan menggunakan rotary evaporator. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan penyimpanan (0 hari, 5 hari, 7 hari, 9 hari, dan 11 hari), setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Parameter yang dihitung meliputi uji storch, Total Plate Count nilai pH, dan nilai antioksidan (IC50). Hasil pengamatan menunjukkan nilai storch pada susu pasteurisasi yang mengindikasikan kesempurnaan susu pasteurisasi dengan hasil pemanasan yang sempurna, nilai TPC masih dalam standar normal pertumbuhan mikroba sampai dengan hari ke 7, nilai pH normal sampai dengan hari ke 7 dan nilai antioksidan mengindikasikan bahwa penambahan 1% ekstrak kayu manis mampu mempertahankan nilai antioksidan dengan kategori sangat kuat. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian susu pasteurisasi dengan penambahan 1% ekstrak kayu manis memiliki daya antioksidan yang kuat dan memperpanjang masa simpan susu pasteurisasi hingga hari ke 7.(The antioxidant activity of pasteurized milk with the addition cinnamon (Cinnamomum burmannii) as healthy drink)ABSTRAK. The pasteurization process makes milk only be stored for 5 days, so preservation and other processing techniques are needed to extend the shelf life of pasteurized milk. The purpose of this research was to extend the shelf life as antioxidant activity. of pasteurized cow's milk with the addition of natural ingredients in the form of cinnamon extract. The cinnamon extract added to pasteurized milk as much as 1%. The cinnamon extract was obtained by maceration method and concentrated using a rotary evaporator. This study used a completely randomized design (CRD) consisting of 5 storage treatments (0 day, 5 days, 7 days, 9 days and 11 days), each treatment was repeated 4 times. The calculated parameters include Storch test, Total Plate Count pH value, and antioxidant value (IC50). The results showed that the storch value in pasteurized milk indicated the perfection of pasteurized milk with perfect heating results, the TPC value was still within the normal standard for microbial growth up to day 7, normal pH value up to day 7 , and antioxidant value indicated that the addition of 1% extract cinnamon is able to maintain antioxidant value with a very strong category. The conclusions obtained from research on pasteurized milk with the addition of 1% cinnamon extract has strong antioxidant power and extends the shelf life of pasteurized milk up to the 7th day.
Gayo Buffalo Maintenance Management Viewed from the Technical Aspect of Maintenance in Gayo Lues Regency Zikri Maulina Gaznur; Budi Afriandi; Hendra Koesmara
Jurnal Agripet Vol 22, No 2 (2022): Volume 22, No. 2, Oktober 2022
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v22i2.24301

Abstract

ABSTRACT. Gayo Lues Regency, Aceh Province is a very potential area for the development of buffalo. This study aims to determine the application of technical aspects of buffalo breeding in Gayo Lues which is expected to be a reference for local governments regarding genetic quality improvement of Gayo buffalo conservation programs to maintain population growth of one of the national germplasms. This research was conducted in Gayo Lues Regency covering two sub-districts, Blangkejeren and Dabun Gelang. This study uses a qualitative method by conducting a simple random sampling survey of 54 buffalo farmers. The number of samples was determined by the Slovin formula, the criteria for breeders to maintain at least 5 buffaloes. The research data is processed by calculating the percentage and then compared with the standard by Minister of Agriculture Regulation (2006). The results showed that the score of the application of the technical aspects of keeping buffaloes obtained in Gayo Lues was 55.96% including the application of the technical aspects of breeding and reproduction 62.39%, food 41.47%, maintenance management 57.20%, health 61, 71% and housing 73.40%. It can be concluded that the implementation of technical aspects of buffalo maintenance in Gayo Lues Regency is still not good enough.(Manajemen pemeliharaan kerbau Gayo ditinjau dari aspek teknis pemeliharaan di Kabupaten Gayo Lues)ABSTRAK. Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh merupakan wilayah yang sangat potensial untuk pengembangan ternak kerbau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan aspek teknis pemeliharaan ternak kerbau di Kabupaten Gayo Lues yang diharapkan bisa menjadi acuan pemerintah daerah mengenai peningkatan mutu genetik dan pengembangan program pelestarian kerbau Gayo secara berkelanjutan untuk menjaga keberlangsungan pertumbuhan populasi salah satu plasma nutfah nasional. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Gayo Lues meliputi dua kecamatan yaitu Blangkejeren dan Dabun Gelang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan survei secara simple random sampling terhadap 54 peternak kerbau. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus Slovin dan kriteria peternak memelihara minimal 5 ekor ternak kerbau. Data hasil penelitian diolah dengan menghitung persentase lalu dibandingkan dengan standar yang ditetapkan Peraturan Menteri Pertanian (2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor penerapan aspek teknis pemeliharaan ternak kerbau yang diperoleh di Kabupaten Gayo Lues adalah 55,96% diantaranya penerapan aspek teknis pemuliaan dan reproduksi 62,39%, makanan 41,47%, tatalaksana pemeliharaan 57,20%, kesehatan 61,71%, dan kandang dan peralatan 73,40%. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan aspek teknis pemeliharaan kerbau di Kabupaten Gayo Lues masih belum cukup baik.
Pelatihan Pengolahan Daging Unggas menjadi Produk yang Bernilai Tinggi dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan Keluarga Cut Aida Fitri; Zikri Maulina Gaznur; Amhar Abubakar; Yasser Armia; Dzarnisa Dzarnisa; Herawati Latief
Peternakan Abdi Masyarakat (PETAMAS) Vol 3, No 1 (2023): Volume 3, Nomor 1, Juni 2023
Publisher : Departemen of Animal Science, Agriculture Faculty, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/petamas.v3i1.33032

Abstract

Tujuan program pengabdian masyarakat ini antara lain adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang pengolahan bahan pangan hasil ternak sehingga dapat memberi alternatif makanan sehat sumber protein hewani dan menciptakan rasa cinta para peserta terhadap produk buatan sendiri. Target yang didapat dalam program dapat memberi alternatif makanan sehat sumber protein hewani dan menciptakan peluang usaha mandiri. Target yang dicapai dalam program pengabdian masyarakat ini adalah lahirnya pemahaman akan produk yang aman, sehat, utuh dan halal. Metode pendekatan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang manfaat daging unggas dan cara pengolahannya, serta proses pengemasan produk secara sehat dan higenis. Kegiatan pengabdian memberikan penyuluhan kepada masyarakat Gampong Durung Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar tentang manfaat protein hewani bagi kesehatan tubuh, cara penanganan yang higenis dan cara pengolahannya menjadi produk yang disukai masyarakat terutama anak-anak.
Sosialisasi Teknis Pengolahan Susu Kelompok Ternak Kambing Etawa Kampung Benua Raja Kec Rantau Kabupaten Aceh Tamiang Hendra Koesmara; Zikri Maulina Gaznur; Amhar Abubakar; Yasser Armia; Asril Asril
Peternakan Abdi Masyarakat (PETAMAS) Vol 1, No 1 (2021): Volume 1, Nomor 1, Desember 2021
Publisher : Departemen of Animal Science, Agriculture Faculty, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberi pengetahuan meningkatkan keterampilan dalam bidang pengolahan hasil ternak yang dalam hal ini adalah mproduk kammbing perah /Etawa berupa susu segar. Seperti diketahui bahwa susu adalah sumber protein yang sangat baik bagi balita dan dewasa akan tetapi merupakan produk yang sangat mudah rusak dan tercemar sehingga dibutuhkan pengetahuan dan ketrampilan untuk menangani susu sebelum sampai kepada konsumen. Target yang diperoleh dalam kegiatan pengabdian ini adalah para peternak dalam kelompok tani ini memiliki ketrampilan dalam menangani susu yang dhasilkan ternak kambing mulai dari pemerahan sampai produk susu yang bersih dan sehat serta dapat langsung dikonsumsi oleh konsumen. Target yang dicapat dalam program pengabdian masyarakat ini adalah dihasilkannya beberapa produk olahan susu kambing dan merupakan jajanan bernilai gizi tinggi dan terjamin kesehatannya Metode pendekatan yang dilakukan secara umum adalah penyuluhan tentang bagaimana menangani susu setelah pemerahan, manfaat susu dan cara sederhana mengolahnya sehingga susu tetap dalam keadaan sehat sampai ditangan konsumen. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan antara lain adalah penyuluhan sanitasi kandang dan hewan, sanitasi lingkungan sekitar kandang, sanitasi ruang pemerahan, sanitasi ruang produksi dan pengolahan beberpa produk susu.