Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Majalah Farmasetika

Formulasi Sediaan Nanoemulgel Ekstrak Buah Lada Hitam (Piper ningrum L.) dengan Variasi Konsentrasi Tween 80 dan PEG 400 Septia Andini; Yulianita Yulianita; E Nurul Kholisoh Febriani
Majalah Farmasetika Vol 8, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i3.40678

Abstract

Buah lada hitam memiliki komponen utama yaitu senyawa piperin yang berkhasiat sebagai antiinflamasi. Pemakaian secara topikal dengan penghantaran obat melalui TDDS (Transdermal drug delivery system) diharapkan dapat meningkatkan penetrasi obat sehingga lebih efektif. Nanoemulgel merupakan sediaan nanoemulsi dengan ukuran droplet kisaran 50-1000 nm dengan penambahan basis gel. Nanoemulgel dipilih karena sistem penghantaran obat berpenetrsi kedalam kulit sehingga dapat meningkatkan bioavailabilitas suatu zat aktif. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan Nanoemulgel dengan variasi konsentrasi surfaktan Tween 80 dan kosurfaktan PEG 400. Sebanyak tiga formula dibuat dengan variasi konsentrasi surfaktan Tween 80 dan kosurfaktan PEG 400 yaitu F1 (30:30); F2 (35:25); dan F3 (40:20). Ekstraksi buah lada hitam dengan metode sokletasi dengan pelarut etanol 96%. Tahap pembuatan sediaan Nanoemulgel dibuat dalam 3 tahap yaitu pembuatan nanoemulsi, pembuatan basis gel dan pencampuran nanoemulsi ke dalam basis gel. Hasil penelitian menunjukkan Formula 3 merupakan formula terbaik dan stabil dilihat dari  hasil pengujian ukuran partikel (59,37) nm, polidispersitas indeks (0,25), zeta potensial (-28,9) mV, dan pH sediaan (5,60±0,01).
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Oral Thin Film Ekstrak Daun Saga Rambat (Abrus Precatorius L.) dengan Variasi Konsentrasi Peg 400 Ambarwati, Rini; Andini, Septia; Solihat, Silvya Nurul
Majalah Farmasetika Vol 9, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i4.55045

Abstract

Daun saga rambat (Abrus precatorius L.) dapat menjadi alternatif pada pengobatan sariawan yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat secara turun – temurun dengan cara ditumbuk sampai lumat dan kemudian ditambah air matang untuk dikumur atau bahkan diminum. Daun saga rambat memiliki aktivitas sebagai antijamur, karena tanaman ini mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, saponin, alkaloid dan steroid yang dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variasi polimer HPMC dan PEG 400 yang menghasilkan mutu fisik terbaik dari sediaan oral thin film ekstrak daun saga (Abrus precatorius L.) yang memenuhi syarat mutu. Sediaan dibuat sebanyak 4 formula dengan perbedaan konsentrasi pada PEG 400 yaitu F1 dengan konsentrasi 5%, F2 dengan konsentrasi 10%. F3 dengan konsentrasi 15%. Dan F4 dengan konsentrasi 20%. Hasil penelitian menunjukkan variasi konsentrasi berpengaruh terhadap mutu sediaan oral thin film, formula 3 merupakan formula formula terbaik berdasarkan uji waktu hancur (48 detik), uji ketahanan lipat (201,2) dan persen pemanjangan (85,71%).
Formulasi Sediaan Chewable Gums Parasetamol Dengan Variasi Konsentrasi Pemanis Stevia dan Sukralosa Andini, Septia; Ambarwati, Rini; Maswari, Ajeng
Majalah Farmasetika Vol 9, No 6 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i6.49972

Abstract

Parasetamol termasuk golongan obat NSAID (non-steroidal anti-inflammatoryi drug)yang bekerja sebagai antipiretik dan analgesik. Chewable gums merupakan salah satubentuk sediaan farmasi yang memiliki rasa manis dan mudah dikunyah, Sediaan inisangat mudah dikunyah, sehingga direkomendasikan untuk pasien pediatrik dangeriatrik serta efektif untuk pengobatan pada pasien yang memiliki penyerapangastrointestinal dan penyerapan secara sistemik. Tahun 2022 BPOM RI menemukanadanya 5 produk yang menunjukan adanya cemaran etilen glikol, 3 dari 5 produkdiataranya sediaan sirup antipiretik untuk anak. Oleh karena itu dibuat formulasichewable gums dalam 3 formula dengan variasi konsentrasi pemanis stevia dansukralosa. Formula 1 stevia 5% dan sukralosa 15% (1:3), formula 2 stevia 10% dansukralosa 10% (1:1), formula 3 stevia 15% dan sukralosa 5% (3:1). Metode yangdigunakan dengan cara cetak tuang, dimana massa dipanaskan kemudian di tuang kedalam cetakan. Dilakukan uji evaluasi mutu fisik yang terdiri dari uji organoleptik, ujikeseragaman bobot, penetapan kadar air, uji pH, uji waktu larut, uji tekstur, danpenetapan kadar parasetamol. Berdasarkan hasil penelitian formula 3 dengankonsentrasi pemanis stevia 15% dan sukralosa 5% (3 : 1) merupakan formula terbaikberdasarkan uji mutu fisik yang terdiri dari uji organoleptik, pH, waktu larut, uji tekstur,uji keseragaman bobot dan penetapan kadar parasetamol. Pada penetapan kadar air,semua formula memiliki kadar air yang tinggi >20% akibat pengaruh penggunaankonsentrasi gelatin yang tinggi.
Formulasi Tablet Kunyah Kombinasi Tepung Cangkang Telur dan Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera L.) Rustiani, Erni; Zulkarnaen, Dea Muthia Zahara; Andini, Septia
Majalah Farmasetika Supl. 9 No. 1, Tahun 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i7.58884

Abstract

Cangkang telur memiliki kandungan kalsium dan magnesium  sedangkan  daun kelor (Moringa oleifera L.) mengandung mineral seperti kalsium dan zinc. Kedua bahan alam tersebut mengandung kalsium yang bila dikombinasikan bermanfaat sebagai suplemen untuk kesehatan tulang sehingga agar mudah digunakan bagi pasien maka diformulasikan dalam bentuk tablet kunyah. Pemilihan bentuk tablet kunyah karena dapat digunakan untuk pasien yang sulit menelan obat konvensional seperti anak-anak dan lansia, memiliki onset yang lebih cepat, dan dapat digunakan tanpa harus menyiapkan air. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula tablet kunyah yang paling disukai oleh panelis berdasarkan sifat mutu fisik tablet dan uji hedonik, serta menentukan nilai kadar kalsium dan zinc dalam tablet dan ekstrak. Tablet kunyah dibuat dengan metode granulasi basah dengan berbagai jenis pemanis yaitu F1 (Aspartam), F2 (Xylitol), F3 (Stevia). Evaluasi granul meliputi uji laju alir, sudut istirahat, indeks kompresibilitas serta rasio hausner. Hasil granul yang diperoleh sangat baik dan mudah mengalir.  Evaluasi mutu tablet meliputi uji organoleptik, keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur tablet, serta penetapan kadar kalsium dan zinc. Hasil ketiga formula tablet kunyah memiliki bentuk bulat cembung, warna hijau muda, bau khas aromatik dan rasa manis. Keseragaman ukuran dan bobot tablet kunyah memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia. Analisis statistik memperlihatkan bahwa perbedaan jenis pemanis tidak mempengaruhi mutu tablet kunyah berdasarkan nilai kekerasan (sig. 0,345 > 0,05), kerapuhan (sig. 0,404 > 0,05),  dan waktu hancur tablet (sig.0,875 > 0.05). Sedangkan hasil uji hedonik menunjukkan bahwa  perbedaan jenis pemanis mempengaruhi penilaian rasa dan aroma tablet kunyah (sig. 0,00 < 0,05). Kesimpulannya bahwa tablet kunyah kombinasi tepung cangkang telur dan ekstrak daun kelor dengan pemanis Aspartam (F1) merupakan formula yang paling disukai oleh 20 orang panelis dan memiliki kadar kalsium sebesar 4,0090%  dan zinc 0,00080%.