Kadaryati Kadaryati
Universitas Muhammadiyah Purworejo

Published : 42 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN KOMISIF PADA FILM NEGERI LIMA MENARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Aminataz Zuhriyah; Bagiya Bagiya; Kadaryati Kadaryati
SURYA BAHTERA Vol 6, No 51 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.893 KB)

Abstract

Abstrak: tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) tindak tutur direktif pada film Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi, (2) tindak tutur komisif pada film Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi, dan (3) skenario pembelajaran tindak tutur direktif dan komisif di kelas XI SMA. Sumber data penelitian ini percakapan film Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi, objek penelitian berupa tindak tutur direktif dan komisif, teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan teknik catat, instrumen penelitian menggunakan bantuan kartu pencatat data, teknik analisis data menggunakan teknik analisis isi, dan teknik penyajian hasil analisis data menggunakan teknik penyajian informal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) tindak tutur direktiif pada film Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi meliputi: (a) fungsi mengajak, (b) fungsi meminta, (c) fungsi memerintah, (d) fungsi menyuruh, (e) fungsi memohon, (f) fungsi menantang, (g) fungsi menagih, (h) fungsi menyarankan, (i) fungsi memberikan aba-aba, (2) tindak tutur komisif pada film Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi meliputi: (a) fungsi berjanji, (b) fungsi berkaul, (c) fungsi menawarkan, (d) fungsi menyatakan kesanggupan, dan (3) skenario pembelajaran tindak tutur direktif dan komisif pada film Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi menggunakan metode pembelajaran kuantum. Langkah-langkah pembelajaran ini meliputi: (a) guru menumbuhkan pemahaman, minat siswa terhadap aspek kebahasaan dan tindak tutur direktif serta komisif, (b) guru mengajak siswa untuk mengalami pembelajaran dengan menyaksikan film Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi, (c) guru dan siswa menamai dengan mengidentifikasi kebahasaan, tindak tutur direktif, dan komisif, (d) siswa mendemonstrasikan pelajaran dengan melakukan identifikasi mendiri dan membuat percakapan yang mengandung tuturan direktif dan komisif sesuai dengan kaidah kebahasaan, (e) guru dan siswa mengulangi pelajaran dengan mengoreksi dan memperbaiki hasil pengalaman siswa, (f) guru dan siswa merayakan hasil pengalaman belajar dengan memberikan reward kepada siswa yang memperoleh hasil terbaik.   Kata kunci: Tindak tutur direktif, komisif, skenario pembelajaran
Kajian Intertekstualitas Novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy dan Wanita Pendamba Surga Karya Risma El Jundi dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di SMA Rini Puji Astuti; Kadaryati Kadaryati; Bagiya Bagiya
SURYA BAHTERA Vol 5, No 48 (2017): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.362 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik, (2) intertekstualitas sastra meliputi persamaan, perbedaan, hipogram, dan transformasi yang terdapat dalam unsur intrinsik novel  AAC dan novel WPS, (3) rencana pelaksanaan pembelajaran novel AAC dan novel WPS di SMA. Sumber data penelitian ini adalah  novel AAC dan WPS. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik observasi. Teknik analisis data dengan teknik analisis isi dan teknik penyajian hasil analisis menggunakan metode informal. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik novel AAC dan WPS terdiri dari: (a) tema, (b) alur, (c) tokoh utama, tokoh tambahan, (d) latar tempa, latarwaktu, (e) latar sosial, (f) sudut pandang, (g) gaya bahasa. (2) Interteks­tualitas sastra meliputi persamaan terletak pada aspek: (a) tema: cinta kepada sesama manusia dan terjadi ekspansi, (b) beralur lurus mengalami modifikasi, (c) tokoh utama: memiliki sifat yang hampir sama dan mengalami modifikasi, (d) latar tempat: Masjid dan Rumah Sakit dan mengalami modifikasi, latar waktu: pagi, siang, dan malam hari dan terjadi modifikasi, (e) sudut pandang: persona pertama “aku”. Dan perbedaan: (a) tema: cerita sehingga menimbulkan ekspansi, (b) latar tempat: novel AAC terjadi di kota Mesir, sedangkan novel WPS terjadi di Turki, terjadi modifikasi, (c) gaya bahasa: novel AAC terdapat majas litotes, sedangkan dalam novel WPS terdapat majas asosiasi, terjadi ekspansi dan konversi, (3) Rencana pelaksanaan pembelajaran novel AAC dan novel WPS di SMA terdiri dari: (a) guru membagi kelompok, (b) guru menyuruh siswa maju ke depan, (c) siswa mempresentasikan hasil diskusinya, (d) guru mengarahkan pokok permasalahan, (e) guru memberi tugas untuk menganalisis intertekstualitas pada persamaan, perbedaan, hipogram, dan transformasi yang terdapat pada unsur intrinsik, (f) guru merefleksi hasil belajar siswa. Kata kunci: intertekstualitas, novel, rencana pelaksanaan pembelajaran  
ANALISIS KEPRIBADIAN ISLAM TOKOH UTAMA NOVEL LANGKAH KAKI KARYA SHINEEMINKA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Ai Nita Puspitasari; Kadaryati Kadaryati; Nurul Setyorini
SURYA BAHTERA Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan; (1) unsur intrinsik novel Langkah Kaki karya Shineeminka, (2) kepribadian Islam novel Langkah Kaki karya Shineeminka, (3) rencana pelaksanaan pembelajaran novel Langkah Kaki karya Shineeminka di SMA. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka, baca, dan catat. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sebagai instrumen utama dibantu dengan kartu pencatat data dan alat tulisnya. Teknik analisis data penelitian ini adalah dengan content analysis (analisis isi). Hasil analisis data disajikan dengan teknik informal. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: (1) unsur intrinsik novel Langkah Kaki karya Shineeminka; 2) kepribadian Islam novel Langkah Kaki karya Shineeminka yang dialami tokoh utama ketika sudah menikah, dari teori Reahnul Bahraen yang membahas sanguine, melonkolis, korelis dan plagmatis yang sesuai dengan syariat Islam; (3) rencana pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan kurikulum 2013 yakni KD 3.9 menganalisis isi dan kebahasaan novel. Pembelajaran dengan model pembelajaran jigsaw (tim ahli). Langkah-langkah model pembelajaran jigsaw (tim ahli): (a) pendidik membagi siswa dalam beberapa kelompok, (b) tiap kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan materi, (c) setiap siswa diberi kesempatan untuk bertanya, (d) pendidik bertindak sebagai penengah. Kata kunci: unsur intrinsik, kepribadian Islam, novel Langkah Kaki, rencana    pelaksanaan pembelajaran. ABSTRAK: This study anlysis to describe (1) instrinsic element of the novel Langkah Kaki by Shineeminka; (2) Islamic personality of the novel Langkah Kaki by Shineeminka; (3) lesson implementasi of the novel Langkah Kaki by Shineeminka in senior high school. Data collection is done by references technique, read ard note. This research rastrument is researshers as main instrument assisted by data recording cord and stationary. The data analysis tachnique of this research is by  content analysis. The result of the data analysis sarued by informal technique. Based on the result of this study, can be concluded that (1) instrinsic element of the novel Langkah Kaki by Shineeminka; (2) Islamic personality of the novel Langkah Kaki by Shineeminka; (3) lesson implementation plan is done by use 2013 curriculum that is KD 3.9 analysis content and language of the novel. Learning with the jigsaw learning model (team of expert). Steps of jigsaw learning model (team of expert). Steps of jigsaw learning model: (a) educotor diuide student in several groups; (b) each group is assigned opportunity to presented the material; (c) every student is assigned to ask; (d) educator act as an internodiory.Key words: instrinsic element, Islamic personality, novel Langkah Kaki, lesson implementation plan.
ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA FILM MY IDIOT BROTHER KARYA ALYANDRA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Azizah Diah Pangesti; Bagiya Bagiya; Kadaryati Kadaryati
SURYA BAHTERA Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.194 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) tindak tutur direktif pada film My Idiot Brother karya Alyandra; (2) tindak tutur ekspresif pada film My Idiot Brother karya Alyandra; dan (3) skenario pembelajaran tindak tutur bagi siswa kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif. Fokus penelitian ini adalah penggunaan tindak tutur direktif dan ekspresif pada film My Idiot Brother karya Alyandradan skenario pembelajarannya di kelas XI SMA. Sumber data dalam penelitian ini adalah film My Idiot Brother karya Alyandra. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik transkripsi data, dan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan metode analisis isi. Teknik penyajian data dilakukan dengan menggunakan teknik informal. Dari hasil penelitian ini disimpulkan: (1) tindak tutur direktif pada film My Idiot Brother karya Alyandraya itu sebanyak 48 tuturan yang terbagi menjadi menyuruh 18 tuturan, meminta 15 tuturan, mengajak 13 tuturan, menyarankan 1 tuturan, dan menantang 1 tuturan; (2) tindak tutur ekspresif pada film My Idiot Brother karya Alyandrayaitu sebanyak 34 tuturan yang terbagi menjadi mengucapkan selamat 8 tuturan, mengucapkan terima kasih 13 tuturan, menyalahkan 4 tuturan, dan mengeluh 9 tuturan; dan (3) skenario pembelajaran tindak tutur bagi siswa kelas XI SMA dilaksanakan dengan dasar KD 3.19 menganalisis isi dan kebahasaan drama yang dibaca atau ditonton dengan model pembelajaran pemecahan masalah (problem solving). Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan tahap pendahuluan, guru mengondisikan keadaan siswa agar siap untuk menerima materi pelajaran yang disampaikan. Selanjutnya, pada tahap inti guru menjelaskan materi pembelajaran tentang tindak tutur direktif dan ekspresif pada film My Idiot Brother karya Alyandra. Selanjutnya, pada tahap inti, dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran pemecahan masalah (problem solving), guru menyuruh siswa untuk berkelompok memecahkan masalah yaitu menentukan dialog yang termasuk tindak tutur direktif dan ekspresif pada film. Dalam tahap penutup, guru merefleksi kegiatan pembelajaran untuk membangun karakter siswa.   Kata kunci: tindak tutur direktif, ekspresif, film, dan skenario pembelajaran
ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM DIALOG FILM BIDADARI-BIDADARI SURGA SUTRADARA SONY GAOKASAK DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Khusnul Fatimah; Bagiya Bagiya; Kadaryati Kadaryati
SURYA BAHTERA Vol 6, No 51 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.13 KB)

Abstract

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) bentuk tindak tutur direktif dalam film Bidadari-Bidadari Surga sutradara Sony Gaokasak; (2) fungsi tindak tutur direktif dalam film Bidadari-Bidadari Surga sutradara Sony Gaokasak; dan (3) skenario pembelajaran tindak tutur direktif dalam film Bidadari-Bidadari Surga sutradara Sony Gaokasak dengan pembelajaran menyimak di kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian adalah film Bidadari-Bidadari Surga sutradara Sony Gaokasak. Objek penelitian berupa tindak tutur direktif dalam tuturan para tokoh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Metode padan digunakan untuk menganalisis data. Hasil analisis data disajikan dengan teknik informal. Berdasarkan data dan pembahasannya, disimpulkan bahwa (1) bentuk tindak tutur direktif pada film Bidadari-Bidadari Surga terdiri dari bentuk: permintaan, pertanyaan, perintah, larangan, pemberian izin, dan nasihat; (2) fungsi tindak tutur direktif pada film Bidadari-Bidadari Surga terdiri dari: (a) permintaan meliputi fungsi meminta, mengajak, menawarkan, menekan, dan berdoa, (b) pertanyaan meliputi fungsi bertanya dan menginterogasi, (c) perintah meliputi fungsi memerintah, meng-hendaki, mensyaratkan, menginstruksi, menyuruh, dan menyilakan, (d) larangan meliputi fungsi melarang, (e) pemberian izin meliputi fungsi membolehkan dan menyetujui, dan (f) nasihat meliputi fungsi menasihati, menganjurkan, menyaran-kan, memperingatkan, dan mengingatkan; dan (3) skenario pembelajaran ke-terampilan menyimak di kelas XI SMA dilaksanakan dengan model pembelajaran Discovery Learning. Langkah-langkah pembelajaran diantaranya: pendidik menyampaikan materi, pendidik menyediakan film Bidadari-Bidadari Surga untuk disaksikan, peserta didik mengidentifikasi dan menganalisis tindak tutur direktif, peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain menanggapi, pendidik memberikan penguatan, kesimpulan, dan evaluasi.   Kata Kunci: Tindak tutur direktif, film, skenario pembelajaran.
KAJIAN INTERTEKSTUAL ANTARA CERPEN CINTA LAKI-LAKI BIASA KARYA ASMA NADIA DAN FILM CINTA LAKI-LAKI BIASA SUTRADARA GUNTUR SOEHARJANTO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Yuni Misrini; Mohammad Fakhrudin; Kadaryati Kadaryati
SURYA BAHTERA Vol 6, No 53 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.423 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) struktur karya sastra dan nilai pendidikan akhlak cerpen dan film Cinta Laki-Laki Biasa (CLLB), (2) intertekstual sastra meliputi persamaan, perbedaan, hipogram, dan transformasi yang terdapat dalam struktur karya sastra dan nilai pendidikan akhlak cerpen dan film CLLB, dan (3) skenario pembelajaran cerpen dan film CLLB di kelas XI SMA. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan teknik studi pustaka dan simak catat. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi dan hasil analisis data disajikan dengan metode informal. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) struktur cerpen dan film terdiri dari (a) tema: perjuangan dalam mempertahankan cinta dan kasih sayang, (b) tokoh utama: Nania, Rafli, tokoh tambahan: mama, papa, kakak Nania, Lulu, Tole, Tyo, (c) alur: maju, (d) latar tempat: kampus Nania, rumah papa dan mama, rumah sakit, rumah Nania dan Rafli, perkebunan teh, jalan, latar waktu: pagi, siang, sore, malam, latar sosial: status sosial, cara berpikir, pandangan hidup, adat istiadat, dan bahasa daerah. Nilai pendidikan akhlak cerpen dan film: akhlak terhadap Allah, Rasulullah, pribadi, keluarga, dan masyarakat. (2) Intertekstual persamaan struktur: (a) tema, terjadi hipogram ekspansi, (b) tokoh utama dan tokoh tambahan, terjadi hipogram ekspansi dan modifikasi, (c) alur, terjadi hipogram ekspansi, (d) latar tempat, latar waktu, dan latar sosial, terjadi hipogram ekspansi. Intertekstual perbedaan struktur: (a) tokoh tambahan: kakak Nania, terjadi hipogram ekspansi dan modifikasi, (b) latar tempat: perkebunan teh dan jalan, terjadi hipogram ekspansi, latar sosial budaya: adat istiadat dan bahasa daerah, terjadi hipogram ekspansi. Intertekstual persamaan nilai pendidikan akhlak: akhlak terhadap Allah, pribadi, keluarga, terjadi hipogram ekspansi dan konversi, dan perbedaan nilai pendidikan akhlak terhadap Allah, Rasulullah, keluarga, masyarakat, terjadi hipogram ekspansi, konversi, dan modifikasi. (4) Skenario pembelajaran mengon­versi teks cerpen ke dalam fragmen teks film sebagai berikut: membaca cerpen CLLB, memirsa film CLLB, memilih dan menentukan tema, tokoh dan penokohan, dan latar dalam cerpen, mengonversi teks cerpen CLLB ke dalam fragmen teks film, dan mempresentasikan hasil mengonversi. Kata kunci: intertekstual sastra, cerpen dan film, skenario pembelajaran
KAJIAN INTERTEKSTUALITAS FILM ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA GUNTUR SORHARJANTO DAN FILM WAALAIKUMSALAM PARIS KARYA BENNI SETIAWAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Sri Wahyuningsih; Kadaryati Kadaryati; Bagiya Bagiya
SURYA BAHTERA Vol 5, No 48 (2017): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.327 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan skripsi ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik, (2) intertekstualitas sastra meliputi persamaan, perbedaan, hipogram, dan transformasi, (3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran film Assalamualaikum Beijing (AB) karya Guntur Sorharjanto dan Film Waalaikumsalam Paris (WP) karya Benni Setiawan di kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah film ABdan film WP. Dalam pengumpulan data digunakanteknikstudipustaka. Teknikanalisis data dengan teknik analisis isi dan dalam penyajian hasil analisis digunakan metode informal. Hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) unsur intrinsik film AB terdiridari: a) alur: lurus;b) tokoh: tokohutama: Asmara Nadia, Zhongwen, tokoh tambahan: Dewa dan Sekar; c) latar tempat: apartemen Asma, rumah, latar waktu: siang dan sore, latar suasana: menyenangkan, menyedihakan; d) dialog menggambarkan perasaan; e) tema: perjuangan cinta laki-laki demi wanita yang dicintainya; unsur intrinsik film WP terdiri dari; a) alur: lurus; b) tookh utama: Itje, Clement, tokoh tambahan: Dadang, Camille, Ine, Yayat; c) latar tempat: rumah Itje, rumah Clement, latar waktu: pagi dan siang, latar suasana: menyenangkan dan mengharukan; d) dialog menggambarkan perasaan dan dialog menggambarkan watak; e) tema: perjuangan cinta seorang laki-laki demi seseorang yang dicintai; (2) persamaan film AB dan film WP terdiri dari: a) alur: lurus mengalami modifikasi; b) tokoh utama: tokoh laki-laki mengalami modifikasi; c) latar tempat: rumah dan restoran, latar waktu: siang dan malam, latar suasana: menyenagkan dan menyedihkan, mengalami modifikasi; d) dialog: menggambarkan perasaan tokoh dan terjadi konversi; e) tema: perjuangan cinta seorang laki-laki demi seseorang yang dicintai dan terjadi ekspansi. Perbedaan kedua film terletak pada aspek: a) tokoh: film AB tokoh perempuan baik dan penyabar, sedangkan film WP tokoh utama perempuan kasar dan tidak sabaran, sehingga terjadi konversi; b) latar tempat: AB di Beijing, sedangkan WP di Paris sehingga terjadi ekspansi; c) tema: perjuangan cinta sehingga menimbulkan ekspansi; (3) rencana pelaksanaan pembelajaran film AB dan film WP di kelas XI SMA terdiri dari: a) guru menyampaikan materi pembelajaran, b) guru menyuruh siswa menganalisis unsur intrinsik film, c) siswa mempresentasikan hasil belajarnya, d) guru memberi tugas untuk membandingkan intertekstualitas pada persamaan dan perbedaan unsur intrinsik, e) guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran, f) guru merefleksi hasil belajar siswa.   Kata kunci: intertekstualitas, film, rencana pelaksanaan pembelajaran.
ANALISIS STRUKTURAL NOVEL BERLAYAR KE SURGA KARYA RAMADHA TSULATSI HAJAR DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI SMA Adi Nugroho; Bagiya Bagiya; Kadaryati Kadaryati
SURYA BAHTERA Vol 2, No 13 (2014): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.571 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) mendeskripsi-kan unsur-unsur struktur novel Berlayar ke Surga karya Ramadha Tsulatsi Hajar, (2) mendeskripsikan hubungan antarunsur novel Berlayar ke Surga, dan (3) mendeskripsikan analisis unsur struktural dalam novel Berlayar ke Surga karya Ramadha Tsulatsi Hajar dan implementasinya sebagai bahan pembelajaran di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah teks novel Berlayar ke Surga. Fokus penelitian pada struktur sastra meliputi tema, fakta cerita, sarana sastra, hubungan antarunsur dan implementasinya sebagai bahan pembelajarannya di SMA. Dalam teknik pengumpulan data digunakan teknik observasi. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam novel Berlayar ke Surga adalah teknik analisis isi. Dalam penyajian hasil analisis, penulis menggunakan teknik penyajian informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) novel Berlayar ke Surga karya Ramadha Tsulatsi Hajar bertemakan perjuangan seorang anak yang mencari anggota keluarganya yang hilang akibat bencana tsunami. Fakta cerita mencakup alur, tokoh dan penokohan, dan latar. Plot yang digunakan adalah plot maju (progresif). Tokoh dan penokohan dibagi berdasarkan tokoh utama yaitu Iqbal. Tokoh tambahan Sukma, Firdaus, Najla, Badli, Antin, Samsul, Najla, Zahra, Kakek Nurdin, Pak Widodo/juragan, Ustadz Haris, Ustadz Fauzan. Latar menggunakan latar tempat: Banda Aceh, kota Manado, Medan, Jakarta, Masjid Baiturrahman, pelabuhan, vila, Bunaken, Jakarta, Semarang, penjara, panti asuhan, Bandung, Cibodas, puskesmas, dan lain-lain. Latar waktu terdiri dari: pagi, siang, malam, jam, tahun, dan latar sosial masyarakat Aceh dengan kelas sosial menengah kebawah. Sarana sastra meliputi: judul, sudut pandang, gaya bahasa, dan nada dan ironi. Judul novel Berlayar ke Surga. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga. Gaya bahasa dan nada menggunakan gaya bahasa retoris dan kiasan. Nada dan ironi yang digunakan adalah ironi dramatis dan nada ironis. (2) Hubungan antarunsur terjalin begitu erat sehingga membentuk satu kesatuan cerita yang padu. (3) Novel Berlayar ke Surga dapat diimplemen-tasikan sebagai bahan pembelajaran dan diajarkan di SMA kelas XI karena dalam novel Berlayar ke Surga dapat memberikan pesan yang baik bagi siswa.Kata kunci: analisis struktural, bahan pembelajaran di SMA
ANALISIS MASKULINITAS TOKOH UTAMA DALAM NASKAH DRAMA MALAM JAHANAM KARYA MOTINGGO BOESJE DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Dino Budiyanto; Kadaryati Kadaryati; Joko Purwanto
SURYA BAHTERA Vol 9, No 2 (2021): Jurrnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK:   Tujuan penelitian ini mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik; (2) maskulinitas; (3) rencana pelaksanaan pembelajaran naskah drama Malam Jahanam karya Motinggo Boesje di kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian berupa ciri kapribadian maskulinitas tokoh Mat Kontan dalam naskah drama Malam Jahanam karya Motinggo Boesje. Teknik pengumpulan data berupa teknik pustaka dan teknik catat. Sumber data penelitian ini adalah naskah drama Malam Jahanam karya Motinggo Boesje. Teknik analisis data berupa analisis isi.Berdasarkan penelitian, dapat diperoleh bahwa: (1) tidak terdapat unsur intrinsik naskah drama Malam Jahanam karya Motinggo Boesje mencakup enam unsur, yaitu (a) tema: pada bagian yang terdapat tema walikota yang berisikan lika-liku kehidupan rumah tangga dan tema minor yang berisikan masalah perselingkuhan, kesombongan dan masalah penyesalan; (b) alur: alur maju; (c) tokoh dan perwatakan: tokoh protagonis: Mat Kontan memiliki watak sombong, penakut, emosional, sok tahu dan tokoh Paijah memiliki watak pencemas dan tidak setia; tokoh antagonis: soleman memiliki watak penakut, pembual, perhatian kepada paijah dan tokoh utai memiliki watak penurut dan jahil; tokoh triagonis: tukang pijat memiliki watak selalu ingin tahu sesuatu permasalahan;(d) digolongkan menjadi tiga, latar tempat: di pekarangan rumah dan di dalam rumah; latar waktu: malam hari; latar suasana: sunyi, menakutkan, sedih, dan tegang (menegangkan); (e) dialog : Dialog pada naskah dramaMalam Jahanamberisikan dialog-dialog yang menggambarkan sifat para tokoh, menampilkan hingga alur, menciptakan konflik antartokoh, fakta yang dibutuhkan untuk membangun drama maupun interaksi antartokoh, serta sebagai penghubung antara satu adegan dengan adegan lain; (f) amanat: kita harus orang yang jujur karena apabila kita berbohong dapat merugikan diri sendiri dan janganlah kita menyembunyikannya karena cepat atau lambat itu akan terbongkar juga; (2) maskulinitas: tokoh Mat Kontan memiliki Sembilan ciri kepribadian maskulinitas yaitu: (a) memiliki prinsip kuat (b) perhatian kepada keluarga (c) percaya diri, (d) tidak putus asa, (e) memiliki bini atau istri (e) temperamen, (f) realistis, (g) tegas, dan (h) tegas;cooperative learningKata kunci: maskulinitas, naskah drama dan rencana pembelajaranABSTRACT: The purpose of this research  is to describe: (1) intrinsic elements; (2) masculinity; (3) the implementation plan for learning the content of the play script Malam Jahanam by Motinggo Boesje in class XI SMA. This research is a qualitative descriptive research. The object of the research is the masculinity of Mat Kontan's character in the drama script Malam Jahanam by Motinggo Boesje. Data collection techniques are library techniques and note-taking techniques. The data source of this research is the script of the drama Malam Jahanam by Motinggo Boesje. The data analysis technique is in the form of content analysis. Based on the results of the research, it can be concluded that: (1) the intrinsic elements of the drama script Malam Jahanam by Motinggo Boesje include six elements, namely (a) the theme: in the theme section there is a major theme which contains the twists and turns of domestic life and a minor theme which contains infidelity problems, pride problems and regret problems; (b) plot: forward plot; (c) characters and characterization: protagonist: Mat Kontan is an arrogant, timid, emotional, knowing character and Paijah's character has an anxious and disloyal character; antagonist character: soleman has a cowardly character, boasts, cares for paijah and the character utai has an obedient and ignorant character; triagonist character: masseurs have the character of always wanting to know something about a problem; (d) the setting is classified into three, the setting of the place: in the yard of the house and inside the house; time setting: night; setting: silent, scary, sad, and tense (stressing); (e) dialogue: Dialogue in the drama script Malam Jahanam contains dialogues that describe the character's traits, displays and enriches the plot, creates conflict between characters, presents facts needed to build drama and interactions between characters, and acts as a liaison between one scene and another. ; (f) message: we must be honest people because if we lie it can harm ourselves and others and we must not hide the lie because sooner or later the lie will be exposed too; (2) masculinity: Mat Kontan's character has nine personality traits of masculinity, namely: (a) having strong principles (b) caring for family (c) self-confidence, (d) not giving up. (e) have a wife or wife (e) temperament, (f) realistic, (g) ambitious, and (h) assertive; (3) the implementation plan of learning the script for the drama Malam Jahanam by Motinggo Boesje using the cooperative learning methodKata kunci : maskulinitas, naskah drama dan RPP
KRITIK SOSIAL NOVEL KERUMUNAN TERAKHIR KARYA OKKY MADASARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA Rizki Laela N.A; Kadaryati Kadaryati; Bagiya Bagiya
SURYA BAHTERA Vol 6, No 52 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.387 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan 1) struktur novel, 2) kritik sosial novel, dan 3) skenario pembelajarannya di kelas XII SMA. Sumber data dari novel Kerumunan Terakhir. Penelitian difokuskan pada struktur novel, kritik sosial novel, dan skenario pembelajarannya. Instrumen adalah penulis sendiri dan kartu pencatat data. Dalam pengumpulan data digunakan teknik studi pustaka. Dalam analisis data digunakan metode analisis isi. Penyajian hasil analisis dilakukan dengan teknik informal. Berdasarkan data dan pembahasannya, disimpulkan 1) struktur novel Kerumunan Terakhir meliputi: a) tema: ketidakharmonisan dalam sebuah keluarga yang berdampak pada kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua kepada anak, b) fakta cerita meliputi: (1) tokoh yakni Jay sebagai tokoh utama yang bersifat pemalas, penakut, berpikiran kritis, perhatian dan perduli, pendendam dan pemarah, suka membual sedangkan Maera, Bapak Profesor Sukendar, dan Ibu Sundari sebagai tokoh tambahan, (2) alur maju (Progresif), (3) latar terbagi menjadi latar tempat di Puncak Suroloyo dan rumah simbah, latar waktu pada pagi hari dan siang hari, latar suasana dalam novel yakni sedih, bimbang, dan tegang, latar sosial di kos-kosan, c) sarana cerita meliputi: sudut pandang orang pertama, dan gaya bahasa atau majas yang ditemukan yakni majas metafora dan majas hiperbola; 2) Kritik sosial novel Kerumunan Terakhir meliputi: a) kritik sosial terhadap kemerosotan moral, b) kritik sosial terhadap pola pikir mahasiswa yang tidak benar, c) kritik sosial terhadap penyalahgunaan kekuasaan, d) kritik sosial terhadap kehidupan sosiobudaya masyarakat modern yang terbagi menjadi (1) kritik sosial terhadap pergaulan bebas remaja, dan (2) kritik sosial terhadap pola pikir masyarakat modern, e) kritik sosial terhadap kehidupan sosiobudaya masyarakat tradisional, f) kritik sosial terhadap kepercayaan akan hal ghaib; 3) skenario pembelajarannya di kelas XII SMA difokuskan pada kajian kritik sosial menggunakan KD 3.9 dan 4.9, menggunakan model pembelajaran metode kontekstual (CTL). Kata kunci : kritik sosial, novel, dan skenario pembelajarannya