Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Media Cetak dan Audio Visual Terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita pada Siswa MTs Bergaya Kognitif Field Dependent dan Field Independent Khabib Sholeh; Edi Sunjayanto; Bagiya Bagiya; Frida Nur Aini; Main Sufanti
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : UM Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.656 KB) | DOI: 10.37729/jpse.v6i1.6491

Abstract

Hasil pembelajaran menulis berita siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Batur, Banjar Negara sangat rendah. Dari 53 siswa yang mencapai ketuntasan belajar hanya 21,88% (12 siswa) dengan nilai rata-rata 70,83. Untuk itu, perlu dicarikan solusi berdasarkan kondisi dan teori yang ada dengan mengubah pendekatan pembelajaran dan penggunaan media yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi pengaruh penggunaan media cetak dan audio visual terhadap kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII.  Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis eksperimen. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan kuesioner.  Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh media cetak terhadap kemampuan menulis teks berita dengan t hitung -4.916 dan sig .000 dengan taraf signifikan  5%, sehingga 0,000 < 0,05 maka data berpengaruh signifikan;  terdapat pengaruh penggunaan media audio visual  terhadap kemampuan menulis teks berita dengan hasil t hitung -10,495 dan sig .000 (2-tailed) dengan  taraf signifikansi 5%, terdapat perbedaan pengaruh media cetakan dan audio visual terhadap kemampuan menulis teks berita dengan hasil penghitungan bahwa hasil kemampuan menulis teks berita dilihat berdasarkan nilai postes pada siswa dengan media cetak rata-rata sebesar 74,51, sedangkan nilai rata-rata siswa dengan media audio visual sebesar 79,92, media audio visual lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan media cetak;  dan terdapat perbedaan gaya kognitif yang mempengaruhi kemampuan menulis teks berita pada siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah Batur, Banjarnegara. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan total nilai yang diperoleh  siswa FD memiliki total rata-rata 78,57 (kelas audio visual), sedangkan rata-rata siswa FI sebesar 77,90 (kelas media cetak)
ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN KOMISIF PADA FILM NEGERI LIMA MENARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Aminataz Zuhriyah; Bagiya Bagiya; Kadaryati Kadaryati
SURYA BAHTERA Vol 6, No 51 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.893 KB)

Abstract

Abstrak: tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) tindak tutur direktif pada film Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi, (2) tindak tutur komisif pada film Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi, dan (3) skenario pembelajaran tindak tutur direktif dan komisif di kelas XI SMA. Sumber data penelitian ini percakapan film Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi, objek penelitian berupa tindak tutur direktif dan komisif, teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan teknik catat, instrumen penelitian menggunakan bantuan kartu pencatat data, teknik analisis data menggunakan teknik analisis isi, dan teknik penyajian hasil analisis data menggunakan teknik penyajian informal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) tindak tutur direktiif pada film Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi meliputi: (a) fungsi mengajak, (b) fungsi meminta, (c) fungsi memerintah, (d) fungsi menyuruh, (e) fungsi memohon, (f) fungsi menantang, (g) fungsi menagih, (h) fungsi menyarankan, (i) fungsi memberikan aba-aba, (2) tindak tutur komisif pada film Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi meliputi: (a) fungsi berjanji, (b) fungsi berkaul, (c) fungsi menawarkan, (d) fungsi menyatakan kesanggupan, dan (3) skenario pembelajaran tindak tutur direktif dan komisif pada film Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi menggunakan metode pembelajaran kuantum. Langkah-langkah pembelajaran ini meliputi: (a) guru menumbuhkan pemahaman, minat siswa terhadap aspek kebahasaan dan tindak tutur direktif serta komisif, (b) guru mengajak siswa untuk mengalami pembelajaran dengan menyaksikan film Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi, (c) guru dan siswa menamai dengan mengidentifikasi kebahasaan, tindak tutur direktif, dan komisif, (d) siswa mendemonstrasikan pelajaran dengan melakukan identifikasi mendiri dan membuat percakapan yang mengandung tuturan direktif dan komisif sesuai dengan kaidah kebahasaan, (e) guru dan siswa mengulangi pelajaran dengan mengoreksi dan memperbaiki hasil pengalaman siswa, (f) guru dan siswa merayakan hasil pengalaman belajar dengan memberikan reward kepada siswa yang memperoleh hasil terbaik.   Kata kunci: Tindak tutur direktif, komisif, skenario pembelajaran
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Rojab Mustova; Bagiya Bagiya
SURYA BAHTERA Vol 3, No 22 (2015): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.57 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) unsur intrinsik novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi, (2) nilai pendidikan karakter dalam novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi, dan (3) skenario pembelajarannya di kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Fokus penelitian ini adalah nilai pendidikan karakter dalam novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi dan skenario pembelajarannya di Kelas XI SMA. Sumber data penelitian ini adalah novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, teknik pustaka, dan teknik catat. Instrumen penelitian ini adalah penulis sendiri sebagai peneliti, kartu pencatat data, dan alat tulisnya. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi. Hasil analisis data disajikan dengan teknik informal. Hasil penelitian ini yaitu (1) unsur intrinsik novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi (a) tema: perjuangan keras Alif yang disertai dengan do’a dan keyakinan yang kuat untuk menggapai harapan yang sulit dan penuh dengan lika-liku, (b) tokoh utama: Alif Fikri. Tokoh tambahan: Dinara, Mas Garuda, Pasus, Randai, dan lainnya, penokohan ada yang dihadirkan secara utuh, tetapi ada juga yang dihadirkan hanya disebutkan namanya saja, (c) alur: alur maju, (d) latar: tempat, waktu, dan sosial, (e) amanat dalam novel dikemas dalam cerita sehingga tidak bersifat menggurui pembaca; (2) nilai pendidikan karakter dalam novel meliputi (a) nilai religi, (b) jujur, (c) disiplin, (d) kerja keras, (e) kreatif, (f) mandiri, (g) demokratis, (h) rasa ingin tahu, (i) semangat kebangsaan, (j) cinta tanah air, (k) menghargai prestasi, (l) bersahabat/ komunikatif, (m) cinta damai, (n) gemar membaca, (o) peduli lingkungan, (p) peduli sosial, dan (q) tanggung jawab; (3) skenario pembelajaran sebagai berikut, (a) guru mengulas materi terkait dengan unsur intrinsik dan nilai pendidikan karakter, (b) guru memberi tugas kepada siswa dengan membaca novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi, (c) guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk menganalisis unsur intrinsik dan nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi, (d) guru memberi tugas kepada perwakilan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil analisisnya, (e) guru memberikan kesempatan kepada peserta didik lainnya untuk bertanya setelah kegiatan presentasi selesai, (f) guru mengomentari hasil presentasi yang telah dilakukan, (g) guru memberikan tugas kepada kelompok untuk memperbaiki pekerjaannya berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan bersama-sama untuk kemudian disimpulkan, dan (h) guru memberikan tugas yang berupa arahan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari.Kata Kunci: Nilai Pendidikan Karakter dan Skenario Pembelajaran
Kajian Intertekstualitas Novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy dan Wanita Pendamba Surga Karya Risma El Jundi dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di SMA Rini Puji Astuti; Kadaryati Kadaryati; Bagiya Bagiya
SURYA BAHTERA Vol 5, No 48 (2017): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.362 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik, (2) intertekstualitas sastra meliputi persamaan, perbedaan, hipogram, dan transformasi yang terdapat dalam unsur intrinsik novel  AAC dan novel WPS, (3) rencana pelaksanaan pembelajaran novel AAC dan novel WPS di SMA. Sumber data penelitian ini adalah  novel AAC dan WPS. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik observasi. Teknik analisis data dengan teknik analisis isi dan teknik penyajian hasil analisis menggunakan metode informal. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik novel AAC dan WPS terdiri dari: (a) tema, (b) alur, (c) tokoh utama, tokoh tambahan, (d) latar tempa, latarwaktu, (e) latar sosial, (f) sudut pandang, (g) gaya bahasa. (2) Interteks­tualitas sastra meliputi persamaan terletak pada aspek: (a) tema: cinta kepada sesama manusia dan terjadi ekspansi, (b) beralur lurus mengalami modifikasi, (c) tokoh utama: memiliki sifat yang hampir sama dan mengalami modifikasi, (d) latar tempat: Masjid dan Rumah Sakit dan mengalami modifikasi, latar waktu: pagi, siang, dan malam hari dan terjadi modifikasi, (e) sudut pandang: persona pertama “aku”. Dan perbedaan: (a) tema: cerita sehingga menimbulkan ekspansi, (b) latar tempat: novel AAC terjadi di kota Mesir, sedangkan novel WPS terjadi di Turki, terjadi modifikasi, (c) gaya bahasa: novel AAC terdapat majas litotes, sedangkan dalam novel WPS terdapat majas asosiasi, terjadi ekspansi dan konversi, (3) Rencana pelaksanaan pembelajaran novel AAC dan novel WPS di SMA terdiri dari: (a) guru membagi kelompok, (b) guru menyuruh siswa maju ke depan, (c) siswa mempresentasikan hasil diskusinya, (d) guru mengarahkan pokok permasalahan, (e) guru memberi tugas untuk menganalisis intertekstualitas pada persamaan, perbedaan, hipogram, dan transformasi yang terdapat pada unsur intrinsik, (f) guru merefleksi hasil belajar siswa. Kata kunci: intertekstualitas, novel, rencana pelaksanaan pembelajaran  
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBASIS KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO Cintya Nurika Irma; Bagiya Bagiya; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 1, No 07 (2013): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.372 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan: (1) pembelajaran berbicara yang dikembangkan dengan pendekatan kooperatif tipe STAD; (2) perubahan sikap dan tingkah laku siswa setelah mengikuti pembelajaran berbicara menggunakan model kooperatif tipe STAD; dan (3) peningkatan prestasi belajar siswa kelas XI IPA se-mester II SMA Muhammadiyah Purworejo tahun pelajaran 2012/2013 setelah mengikuti pembelajaran berbicara menggunakan model kooperatif tipe STAD. Pengambilan data dilakukan dengan tes dan nontes. Dalam teknik analisis data, peneliti menggunakan me-tode kualitatif. Teknikpenyajianhasilanalisis data yang digunakan adalah metode penya-jian informal. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa (1) penerapan model pembelajaran berbasis kooperatif tipe STAD meliputi materi pembelajaran dan pembagian tim, menentukan skor awal, membangun tim, tes individu, dan penghargaan kelompok; (2) siswa mengalami perubahan perilaku positif terhadap proses pembelajar-an berbicara melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD, hasil prasiklus sebesar 85%, siklus I 90%, dan siklus II 90% siswa memiliki perhatian baik selama kegiatan pem-belajaran sedangkan aspek aktif dala mpembelajaran pada prasiklus sebesar 75%, siklus I 90%, dan siklus II 95%; dan (3) hasil kemampuan berbicara siswa mengalami peningkat-an melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD, nilai rata-rata pada prasiklus sebe-sar 67,4, siklus I 74,4, dan siklus II sebesar 84.Kata Kunci: kemampuan berbicara, pembelajaran kooperatif, student team achieve ment divisions(STAD).
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Dwi Nugroho; Khabib Sholeh; Bagiya Bagiya
SURYA BAHTERA Vol 6, No 51 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.175 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai: (1) pengaruh  model Pembelajaran Picture and Pictureterhadap motivasi peserta didik kelas XI MIA yang termasuk kelas eksperimen di SMA Negeri 1 Karanganyar Kebumen; (2) pengaruh model Pembelajaran Picture and Picture terhadap kemampuan menulis Teks Prosedur Kompleks pada peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar Kebumen; (3) perbandingan keterampilan siswa dalam menulis teks prosedur yang diajar dengan model pembelajaran Picture and Picture dengan siswa yang tidak diajar dengan model pembelajaran Picture and Picture. Subjek penelitian didapatkan menggunakan teknik purposive sampling yang terdiri dari 32 peserta didik kelas XI MIA 4 (kelas eksperimen) dan 34 peserta didik kelas XI MIA 5 (kelas kontrol) di SMA Negeri 1 Karanganyar Kebumen. Nilai rata-rata menulis teks prosedur kompleks peserta didik sebelum menggunakan model pembelajaran Picture and Picture (80,81) meningkat setelah menggunakan model pembelajaran Picture and Picture (82,34) (thitung (-1.323) < -ttabel (-0,349). Hal tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran Picture and Picture berpengaruh terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks. Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran Picture and Picture (82,34) lebih baik dibandingkan rata-rata nilai menulis teks prosedur kompleks yang diajar menggunakan metode konvensional (80,00) (thitung (-2.345) > ttabel (-0,339). Hal tersebut membuktikan bahwa nilai kemampuan membaca pemahaman peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Picture and Picture lebih baik daripada peserta didik yang diajar menggunakan metode konvensional.     Kata kunci: Pembelajaran picture and picture, menulis teks prosedur kompleks
ANALISIS NILAI SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL ORANG-ORANG PROYEK KARYA AHMAD TOHARI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XII Alif Nurcahyo; Bagiya Bagiya
SURYA BAHTERA Vol 3, No 27 (2015): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.521 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) aspek-aspek sosial yang ditampilkan pengarang dalam novel Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari,(2) hubungan aspek-aspek sosial dalam novel Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari, dan(3) pembelajaran sastra novel Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari di SMA kelas XII. Fokus penelitian ini adalah kajian sosiologi sastra novel Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari dan pembelajaran di SMA kelas XII. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penulis sebagai peneliti, kartu pencatat data serta alat tulisnya.Dalam pengumpulan data penelitian ini digunakan teknik pustaka. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data sosiologi sastraadalah teknik analisis isi.Teknik yang digunakan untuk penyajian hasil analisis adalah teknik informal.Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) aspek-aspek sosial dalam novel Orang-orang Proyek yang meliputi kekerabatan, perekonomian, moralitas, pendidikan, dan cinta kasih; (2) hubungan antaraspek dalam novel Orang-orang Proyek meliputi hubungan antaraspek kekerabatan dengan aspek ekonomi, hubungan antaraspek kekerabatan dengan aspek pendidikan, hubungan antaraspek kekerabatan dengan aspek cinta kasih, dan hubungan antaraspek ekonomi dengan aspek pendidikan; dan (3) pembelajaran sosiologi sastra dalam novel Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari pada Standar Kompetensi memahami novel Indonesia/ terjemahandanKompetensi Dasar pesertadidikmampumemahamiwacanasastramelaluikegiatanmembaca novel Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari denganmenggunakan model pembelajarn PAIKEM. Kata kunci:Sosiologi sastra, novel, pembelajaran sastra
ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA FILM MY IDIOT BROTHER KARYA ALYANDRA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Azizah Diah Pangesti; Bagiya Bagiya; Kadaryati Kadaryati
SURYA BAHTERA Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.194 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) tindak tutur direktif pada film My Idiot Brother karya Alyandra; (2) tindak tutur ekspresif pada film My Idiot Brother karya Alyandra; dan (3) skenario pembelajaran tindak tutur bagi siswa kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif. Fokus penelitian ini adalah penggunaan tindak tutur direktif dan ekspresif pada film My Idiot Brother karya Alyandradan skenario pembelajarannya di kelas XI SMA. Sumber data dalam penelitian ini adalah film My Idiot Brother karya Alyandra. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik transkripsi data, dan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan metode analisis isi. Teknik penyajian data dilakukan dengan menggunakan teknik informal. Dari hasil penelitian ini disimpulkan: (1) tindak tutur direktif pada film My Idiot Brother karya Alyandraya itu sebanyak 48 tuturan yang terbagi menjadi menyuruh 18 tuturan, meminta 15 tuturan, mengajak 13 tuturan, menyarankan 1 tuturan, dan menantang 1 tuturan; (2) tindak tutur ekspresif pada film My Idiot Brother karya Alyandrayaitu sebanyak 34 tuturan yang terbagi menjadi mengucapkan selamat 8 tuturan, mengucapkan terima kasih 13 tuturan, menyalahkan 4 tuturan, dan mengeluh 9 tuturan; dan (3) skenario pembelajaran tindak tutur bagi siswa kelas XI SMA dilaksanakan dengan dasar KD 3.19 menganalisis isi dan kebahasaan drama yang dibaca atau ditonton dengan model pembelajaran pemecahan masalah (problem solving). Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan tahap pendahuluan, guru mengondisikan keadaan siswa agar siap untuk menerima materi pelajaran yang disampaikan. Selanjutnya, pada tahap inti guru menjelaskan materi pembelajaran tentang tindak tutur direktif dan ekspresif pada film My Idiot Brother karya Alyandra. Selanjutnya, pada tahap inti, dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran pemecahan masalah (problem solving), guru menyuruh siswa untuk berkelompok memecahkan masalah yaitu menentukan dialog yang termasuk tindak tutur direktif dan ekspresif pada film. Dalam tahap penutup, guru merefleksi kegiatan pembelajaran untuk membangun karakter siswa.   Kata kunci: tindak tutur direktif, ekspresif, film, dan skenario pembelajaran
NILAI MORAL DALAM NOVEL LONTARA RINDU KARYA S. GEGGE MAPPANGEWA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI Panji Pradana; Bagiya Bagiya; Umi Faizah
SURYA BAHTERA Vol 2, No 11 (2014): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.882 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan: (1) unsur instrinsik dalam novel Lontara Rindu; (2) nilai moral novel Lontara Rindu; (3) skenario pembelajaran novel Lontara Rindu sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi pustaka. Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah kertas pencatat data yang digunakan untuk mencatat data nilai-nilai moral. Analisis data dilakukan dengan metode analisis isi. Teknik penyajian hasil analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik informal. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa (1) unsur instrinsik dalam novel Lontara Rindu sebagai berikut: (a) tema novel ini adalah kisah perjuangan Vito dalam mencari ayah dan saudara kembarnya untuk mengobati rasa rindu yang melandanya, (b) tokoh utamanya adalah Vito, sedangkan tokoh tambahannya adalah Halimah, Ilham, kakek Vito, dan Vino, (c) alur yang digunakan adalah alur maju, (d) latar: di Sulawesi Selatan, latar waktu: pagi, siang, sore, dan malam, sedangkan latar sosial dalam novel ini melukiskan status sosial masyarakat yang memegang teguh tradisi tolong menolong dan taat beribadah, (e) sudut pandang; orang kedua, (f) hubungan antar unsur yang terdapat dalam novel Lontara Rindu tersebut saling berhubungan yang membangun sebuah cerita. (2) nilai moral dalam novel Lontara Rindu ada empat yaitu nilai moral hubungan manusia dengan Tuhannya meliputi berdoa dan memuji Tuhan, nilai moral hubungan manusia dengan manusia lain meliputi keakraban, memberi semangat, persaudaraan, nilai moral hubungan manusia dengan alam sekitar meliputi memuji keindahan alam, dan nilai moral hubungan manusia dengan dirinya sendiri meliputi kasih sayang, pantang menyerah, sikap bijak, rasa rindu, jatuh cinta. (3). Skenario pembelajaran novel Lontara Rindu di kelas XI SMA dengan tahap pendahuluan guru mengkondisikan siswa agar siap menerimapelajaran, lalu pada kegiatan inti guru menerangkan materi unsur intrinsik dan nilai moral, kemudian guru menyuruh siswa untuk berdiskusi membahas unsur intrinsik dan nilai moral setelah itu siswa menyampaikan hasil diskusinya, dan pada tahap penutup guru merefleksi kegiatan pembelajaran serta menanamkan nilai moral yang terkandung di dalam novel Lontara Rindu Sesuai dengan kompetensi dasar menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/ terjemahan.Kata kunci: Nilai Moral dan Skenario Pembelajaran
ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM DIALOG FILM BIDADARI-BIDADARI SURGA SUTRADARA SONY GAOKASAK DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Khusnul Fatimah; Bagiya Bagiya; Kadaryati Kadaryati
SURYA BAHTERA Vol 6, No 51 (2018): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.13 KB)

Abstract

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) bentuk tindak tutur direktif dalam film Bidadari-Bidadari Surga sutradara Sony Gaokasak; (2) fungsi tindak tutur direktif dalam film Bidadari-Bidadari Surga sutradara Sony Gaokasak; dan (3) skenario pembelajaran tindak tutur direktif dalam film Bidadari-Bidadari Surga sutradara Sony Gaokasak dengan pembelajaran menyimak di kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian adalah film Bidadari-Bidadari Surga sutradara Sony Gaokasak. Objek penelitian berupa tindak tutur direktif dalam tuturan para tokoh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Metode padan digunakan untuk menganalisis data. Hasil analisis data disajikan dengan teknik informal. Berdasarkan data dan pembahasannya, disimpulkan bahwa (1) bentuk tindak tutur direktif pada film Bidadari-Bidadari Surga terdiri dari bentuk: permintaan, pertanyaan, perintah, larangan, pemberian izin, dan nasihat; (2) fungsi tindak tutur direktif pada film Bidadari-Bidadari Surga terdiri dari: (a) permintaan meliputi fungsi meminta, mengajak, menawarkan, menekan, dan berdoa, (b) pertanyaan meliputi fungsi bertanya dan menginterogasi, (c) perintah meliputi fungsi memerintah, meng-hendaki, mensyaratkan, menginstruksi, menyuruh, dan menyilakan, (d) larangan meliputi fungsi melarang, (e) pemberian izin meliputi fungsi membolehkan dan menyetujui, dan (f) nasihat meliputi fungsi menasihati, menganjurkan, menyaran-kan, memperingatkan, dan mengingatkan; dan (3) skenario pembelajaran ke-terampilan menyimak di kelas XI SMA dilaksanakan dengan model pembelajaran Discovery Learning. Langkah-langkah pembelajaran diantaranya: pendidik menyampaikan materi, pendidik menyediakan film Bidadari-Bidadari Surga untuk disaksikan, peserta didik mengidentifikasi dan menganalisis tindak tutur direktif, peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain menanggapi, pendidik memberikan penguatan, kesimpulan, dan evaluasi.   Kata Kunci: Tindak tutur direktif, film, skenario pembelajaran.
Co-Authors Abid Mustofa Adi Nugroho Afan Nurfatah Agung Prasetyo Agus Susanto Ahmad Hamid Ahmad Zuhri Akhmad Alwi Subhan Alfian Rizki Febriyadi Alfiani Alfiani Alfiani Rahmawati Alif Nurcahyo Alvian Budi Wicaksono Aminataz Zuhriyah Ana Wahyu Lestari Anesty Okta Fianty Angga Prastyo Nugroho Angga Prianto Anis Mata’at Hasanah Anisa Mayasaroh Anisa Nurul Hikmah Anisa Setyaningrum Aprilia Alvianti Ari Handayani Ari Hotamah Arif Rifai Arina Dina Sofiyatun Arisun Arisun Arum Bariani Arum Kusumawardani Arum Ratnaningsih Asmini Asmini Asri Indah Lestari Asri Tobibah Ayuk Dian Purwanti Azizah Diah Pangesti Banar Meilya Bangun Wicaksono Beni Cahyo Hartono Binan Herlinda Budi Prasetyo Aji Budi Sarwoko Cintya Nurika Irma Dedeh Candra Kirana Dela Safira Desi Damayanti Desi Priyatni Desty Rachmawati Dewi Astuti Dewi Damayanti Dewi Purwati Dewi Retnosari Dian Kirana Ningrum Dian Rahmawati Dini Indriyani Diyah Sulistiyani Dwi Nugroho Dwi Puji Lestari Dwi Rita Setiawati Dwi Suharsih Dwi Wulandari Edi Sunjayanto Masykuri Edok Ariyani Sadam Eka Astuti Wahyuningsih Eka Fatmawati Elia Junitasari Endah Ayu Puspita Arum Ersa Fitriana Ervi Nurhidayah Eti Suryati Eva Suciyana Evi Azzafira Honesty Fanik Bani Kuningrum Farhan Rafifidananto Fatma Hidayati Fauzia Ika Rosiani FEBRINA DWI SEKARINI Fitri Azizah Fitriyani Fitriyani Frida Nur Aini Ghaida Hardian Nissa Hafizda Amandari Azzaki Halimah Sa’diyah Hardina Rizkyana Harisun Harisun Haryanti Haryanti Hasanah Diah Li Heru Heru Hikmahtul Ngulumiyah Ige Janet L. W. Iis Wulandari Ika Defi Riyanti Insan Dewi Intani Nurkasanah Irma, Cintya Nurika Ismin Asmiarti Istiana Ita Saputri Joko Purwanto Joko Purwanto Joko Wahyudiyanto Junaedi Setiyono Kadaryati Kadaryati Kartika Purnaningsih Khabib Sholeh Khabib Sholeh Khamid Khamid Kharisma Annisa Febriani Khusnul Fatimah Khusnul Khotimah Krista Mutiara Wijayanti Kunti Nur Jannah Kurnia Eka Saputri Laras Nilamsari Lia Rosdiana Lilik Purbosari Lisa Dian Pertiwi Lisvita Lidiyaningsih Maftuhatul Mubarokah Main Sufanti Mari’ah Mari’ah Maya Anggun Nuraeni Mega Kristina Mida Hidayatul Aisyiyah Misbakhumunir Misbakhumunir Mochammad Yusuf Mohamad Fakhrudin Mohammad Fakhrudin Muflikhul Khaq Muhammad Febriansyah Qodri Muhammad Khayatul Khikam Mujiharti Mujiharti Mukhlisotun Mukhlisotun Murni Cahyani Mutmainah Larasati Nala Putra Yudha Nanda Putriningsih Nanik Pujiasih Nita Fuji Kosmasari Novaliana Ardani Noviana Tri Astuti Nur Anif Nur Canggih Tri Wiguna Nur Habibah Rohmatu S Habibah Rohmatu S Nur Khikmah Nur Khotidiyah Nurhalimah Nurhalimah Nurhayati Nurhayati Nurul Aprilia Nurul Habibah Nurul Setyorini Nurul Setyorini Nysha Agustyanti Panji Pradana Paramita Ida Safitri Pariyati Pariyati Peni Febriyani Prafitri Dayasri Prayudi Nursodik Prisca Meyta Dewanti Purwanto Purwanto Putut Hasanudin Rais Sulaiman Ranna Ranna Ratna Tri Hartani Ratri Mei Adhadilla Refa Kartika Yunarning Fajar Retno Sofyana Ria Maretna Rini Puji Astuti Ririn Nurul Azizah Riska Dwi Kurniawati Rizki Giwa Apriani Rizki Laela N.A Rofiq Handoyo Rojab Mustova Sahdi Tamamunni&#039;am Salimah Salimah Santoso Cahya Putra Sari Oktaviati Sefy Selma Anggraini Sindi Denta Ramadhani Siti Fathonah Siti Fatimah Siti Masruroh Siti Minzahroh Sri Astuti Sri Suyati Sri Utami Fatimah Sri Wahyuningsih Suci Amalia Suci Rizkiana Suci Rizkiana SUCI RIZKIANA Suci Utami Sukirno Sukirno Sukirno Sukirnoo Sukma Berlianti Fiqri Sulastri Sulastri Suparti Suparti Supriyanto Supriyanto Suryo Budi Sriwinoto Suryo Daru Santoso Syati Antika Asna Taufik Taufik Teguh Irianto Teguh Priyambodo Tri Ambarwati Tri Liawati Tri Setia Utomo Tri Sugiarti Trio Marta Ulfalilah Ulfalilah Umi Faizah Umi Faizah Umi Fatonah Umi Hanik Umi Maemunah Ummi Khasanah Vira Oktaviani Havsari Wahyu Astuti Wahyu Detriantoro Wahyu Indah jiwandan Wahyu Noor Lita Dewi Wahyu Subodro Wahyu Yazid Rizquna Widji Setiowati Wijianti Saputri Winda Dwi Suprihantini Yofa Shafitri Yuannita Suryandari Yudi Setyawan Yuli Nirwanti