Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Rekayasa Tumbuhan Purun Tikus (Eleocharis Dulcis) sebagai Substitusi Bahan Matrik Komposit Pada Pembuatan Papan Partikel Wianto, Totok; Ishaq, Ishaq; Faisal, Akhmad; Hamdi, Abdulah
Jurnal Fisika FLUX Vol 8, No 2 (2011): Jurnal Fisika Flux Edisi Agustus 2011
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v8i2.3119

Abstract

Sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan adalah terdiri dari rawa-rawa.Salah satu tumbuhan rawa yang banyak tumbuh di daerah rawa Kalimantan Selatanadalah Purun Tikus (Eleocharis Dulcis). Sampai saat ini pemanfaatan purun tikus olehmasyarakat setempat hanya sebatas pembuatan tikar. Di lain pihak, kebutuhan akanpapan sebagai bahan bangunan meningkat, seiring dengan tingginya permintaankonsumen akan suatu produk yang berbahan dasar kayu. Melihat dari potensi yangada, diupayakan pemanfaatan purun tikus di daerah Kalimantan Selatan lebihdimaksimalkan. Dalam hal ini pemanfaatannya sebagai bahan matrik komposit dalampembuatan papan partikel. Oleh karena itu penelitian ini berupaya manfaatankanpurun tikus (Eleocharis dulcis) sebagai bahan substitusi bahan matrik komposit danjuga mengetahui pengaruh serat-serat purun tikus tersebut terhadap sifat fisis (kadarair dan kerapatan) dan sifat mekanik (keteguhan patah, kuat lentur). Untukpengolahan papan partikel dibuat dua variasi susunan serat purun tikus, sampel Ayaitu serat purun tikus dipotong kecil-kecil dan disusun secara acak pada cetakan,perlakuan B yaitu serat purun tikus dipotong memanjang dan menyamping di cetakan.Serat purun tikus yang sudah kering dipotong-potong sesuai dengan variasi serat.Filler berupa daun-daun akasia yang kering dan bersih dihaluskan menggunakanbelender kemudian dicampurkan dengan urea formaldehid. Serat purun tikus dan fillerdicetak pada cetakan berukuran 30 x 30 cm yang dipres panas pada suhu 800-900C.Produk yang dihasilkan berupa papan partikel yang akan diuji dan dianalisa sifatelastisitas dan keteguhan patahnya serta sifat kadar air dan kerapatannya yang akandibandingkan terhadap standar SNI 03-2105-1996 dan JIS A 5908-2003. HasilPengujian Nilai Sifat fisik yaitu menunjukkan kadar air rata – rata 12,75 % dankerapatan rata rata 0,84 g/cm3. Hasil pengujian sifat mekanik yaitu modulus elastisitasrata rata 10.750 Kg/cm2 dan modulus patah rata rata 80,5 Kg/cm2. Hasil Tersebutmendekati dan sudah sesuai dengan Standar SNI dan JIS dan papan partikel ini layaksebagai komposit
Manufacture of Solar Panel with 300W Inverter for Household Electricity Needs Yanatra Budi Pramana; Solikin, Akhmad; Faisal, Akhmad; Walujo, Djoko Adi; Rusdiyantoro; Titisari, Manik Ayu
Tibuana Vol 5 No 01 (2022): Tibuana
Publisher : UNIPA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/tibuana.5.01.4604.41-45

Abstract

Solar panels are semiconductor elements that can convert solar energy into electrical energy. This Research on Solar Power Plants (PLTS) assemble with materials such as solar panels, 3000 W inverters, batteries, relays and control chargers, after that the load calculations are carried out, then implementation and testing is carried out. This research also aims as a renewable electric power in the future. From the results of the PLTS load test carried out at the researcher's house, the highest load was 405.32 watts, while the highest load test results used PLN electricity, which was 267.06 watts. So it can be said that this research is successful in meeting the electricity needs of household scale.
Urgensi Penguasaan Literasi Digital Bagi Guru dan Calon Guru Sekolah Dasar Dalam Menghadapi Tantangan Pembelajaran di Abad 21 Sari, Dian; Hasanah, Maulidhatul; Faisal, Akhmad
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 2 No. 4 (2025): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pgsd.v2i4.1917

Abstract

Literasi digital merupakan kompetensi fundamental bagi guru dan calon guru Sekolah Dasar (SD) dalam menghadapi tantangan pembelajaran abad 21. Rendahnya penguasaan literasi digital berdampak negatif terhadap efektivitas pembelajaran, karena guru cenderung menggunakan metode konvensional yang kurang menarik dan tidak relevan dengan kebutuhan zaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji urgensi literasi digital dalam konteks pendidikan dasar dengan fokus pada peningkatan kapasitas guru melalui pelatihan dan integrasi teknologi pembelajaran. Metode yang digunakan adalah kajian literatur (library research) dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dari 20 sumber literatur akademik yang relevan dan dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan literasi digital yang berkelanjutan berperan penting dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru dan mendorong kreativitas siswa. Namun, implementasi di lapangan masih menghadapi tantangan seperti minimnya dukungan kebijakan dan rendahnya pemanfaatan platform digital. Kesimpulan dari kajian ini menegaskan bahwa literasi digital bukan hanya kebutuhan teknis, tetapi merupakan strategi transformasional dalam menciptakan pembelajaran yang adaptif, kolaboratif, dan relevan dengan perkembangan teknologi. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara lembaga pendidikan dan pemangku kebijakan dalam membangun ekosistem literasi digital yang terstruktur dan berkelanjutan di lingkungan pendidikan dasar.
Efektivitas Pendidikan Pesantren Salafiyah di Tengah Modernisasi di Pondok Pesantren Assanusi Babakan Ciwaringin, Cirebon Faisal, Akhmad; Ahmad, Nurwadjah; Suhartini, Andewi
Al-Bahtsu: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam Vol 7, No 2 (2022): Al-Bahtsu: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/btu.v7i2.5252

Abstract

This study aims to try to analyze the education system of the Salafiyah Assanusi Islamic boarding school amid modernization. The method in this study was conducted using a case study qualitative approach. Data was obtained through observation, interviews, and documentation. The subjects of this study were the people of the Assanusi Islamic Boarding School, Babakan Ciwaringin, Cirebon, using the sources of informants: Kyai, Teachers, Administrators, and Santri. The results of this study the researchers found that there was a change in the education system at the Assanusi Islamic boarding school from a traditional education system to a modern education system in the aspects of institutions, buildings, and learning methods in formal schools that refer to the K13 learning curriculum through the Ministry of Education and Culture, but in terms of Religious science learning in Islamic boarding schools is still running using the sorogan, wetonan and bandongan and still preserving the elements of the Salafiyah Islamic boarding school, namely Kyai, santri, yellow books, mosques and huts as dormitories where the students and Kyai live without losing their values. Islamic values by teaching the yellow books as a learning curriculum which is the hallmark of the Salafiyah Islamic Boarding School. These changes are influenced by factors outside the Assanusi Islamic boarding school, which have developed according to the development and needs of the community at this time. So the Assanusi Islamic Boarding School must prepare graduates who are ready to enter the community with Islamic values and general knowledge at this time.
Pendidikan Multikultural dalam Pluralisme Nasional Faisal, Akhmad; Ruswandi, Uus; Erihadiana, Mohamad
Eduprof : Islamic Education Journal Vol. 5 No. 1 (2023): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Program Pascasarjana, Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Multiculturalism and pluralism are evident characters within the instruction framework in Indonesia, particularly devout instruction. Through this concept, a sense of solidarity within the domain of ukhuwah basyariyah in advancing and making strides the quality of education will be built up; in this manner an instruction framework that produces religion as ethical values and not as a formal institution is shaped. The point of this inquire about is to discover out pluralism and multiculturalism considers. The methodology utilized is graphic expressive with attitude composing. The comes about of the inquire about appear that it could be a joint errand to create demeanors, acknowledge contrasts, and regard devout pluralism, coupled with reliance on and commitment to each religion, through learning rules and internalizing devout values. in teacher educating by upgrading learning materials and their meaning for understudies, acing learning techniques, and perusing materials that can back the improvement of all understudies.
Analisis Hukum Islam Terhadap Batimung Dalam Pernikahan Adat Banjar Faisal, Akhmad; Nurdin, Nurdin; Hafidzi, Anwar
Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence, Economic and Legal Theory Vol. 1 No. 4 (2023): Islamic Law, Religious Court System, and Judicial Decisions in Indonesia
Publisher : Sharia Journal and Education Center Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ijijel.v1i4.192

Abstract

Abstract Batimung is a part of the traditional Banjar wedding ceremony performed by the prospective bride and groom before the wedding celebration. This tradition aims to cleanse oneself from all types of impurities, both physical and non-physical. Qualitative field research involving informants from the Banjar region through interviews was conducted to explore issues, gather facts, and provide a comprehensive explanation. From the perspective of Islamic law, batimung has permissible and prohibited aspects. Permissible aspects include cleanliness and health, where bathing with warm water and using natural ingredients like spices and flowers help cleanse the body from impurities and germs. Additionally, batimung can be seen as a way to draw closer to Allah SWT. However, prohibited aspects are related to non-Islamic beliefs, such as the belief that batimung can protect the couple from supernatural entities, which lacks a basis in Islamic teachings. In general, batimung is acceptable in Islamic law as long as it doesn't involve forbidden elements and can be interpreted as an effort to maintain cleanliness, health, and draw closer to Allah SWT. Keywords: batimung, Banjar traditional wedding, Islamic law. Abstrak Batimung merupakan bagian dari upacara pernikahan adat Banjar yang dilaksanakan oleh calon pengantin sebelum perayaan pernikahan. Tradisi ini bertujuan membersihkan diri dari segala jenis kotoran, baik secara fisik maupun non-fisik. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif di lapangan dengan melibatkan beberapa informan dari wilayah Banjar melalui wawancara, dengan tujuan menggali permasalahan, mengumpulkan fakta, dan menjelaskan secara menyeluruh. Dari perspektif hukum Islam, batimung memiliki aspek yang diperbolehkan dan yang dilarang. Aspek yang diperbolehkan termasuk kebersihan dan kesehatan, di mana mandi dengan air hangat dan menggunakan bahan alami seperti rempah-rempah dan bunga membantu membersihkan tubuh dari kotoran dan kuman. Selain itu, batimung juga dapat dianggap sebagai cara mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, aspek yang dilarang terkait dengan keyakinan non-Islam, seperti keyakinan bahwa batimung dapat melindungi calon pengantin dari gangguan makhluk halus, yang tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam. Secara umum, batimung dapat diterima dalam hukum Islam selama tidak mengandung unsur-unsur yang dilarang, dan dapat diartikan sebagai upaya menjaga kebersihan, kesehatan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kata Kunci: batimung, pernikahan adat Banjar, hukum Islam