Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

LEKTUR KEPENDIDIKAN ISLAM: GENRE ADAB (Sebuah Penelusuran Literatur Klasik Tentang Etika Akademis) Junaidi Arsyad
Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam Vol 8, No 2 (2019): Juli - Desember 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.281 KB) | DOI: 10.30829/taz.v8i2.573

Abstract

Perkembangan peradaban Islam sejak zaman awal dinasti Abbasiyah telah banyak melahirkan literatur yang merumuskan mengenai etika dalam profesi terutama dalam hal profesi kependidikan di antaranya terkait moralitas pendidik dan peserta didik yang biasa dikenal dengan istilah etika akademis. Penulisan ini bertujuan menyingkap serta menelusuri literatur klasik terkait dengan etika akademik. Survei terhadap literatur tersebut dilakukan terhadap lima kitab klasik yang membahas etika akademik. Etika akademik merupakan tonggak yang harus dimiliki setiap orang yang berprofesi sebagai pendidik maupun peserta didik agar terjamin keberkahan ilmu pengetahuan dan keberlangsungan kegiatan ilmiah sepanjang masa sebagaimana yang telah dicontohkan serta ditulis para ilmuwan Muslim sejak abad pertengahan itu.Kata Kunci: adab, etika akademik, literatur
Metode Kisah Dan Relevansinya Dengan Pendidikan Islam Kontemporer Junaidi Arsyad
Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam Vol 6, No 1 (2017): Januari - Juni 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.317 KB) | DOI: 10.30829/taz.v6i1.142

Abstract

Metode kisah merupakan salah satu metode mendidik dengan keindahan, keajaiban, dan pesonanya tersendiri. Kisah disukai oleh semua orang baik tua maupun muda. Bahkan dalam al-Quran dan hadis banyak menceritakan tentang kisah maupun sejarah masa lalu. Kisah yang termaktub dalam al-Quran dan hadis merupakan salah satu metode pendidikan untuk membina kepribadian masyarakat dan peserta didik melalui penyampaian informasi dan kebenaran. Islam menyadari akan adanya sifat alamiah manusia yang menyukai cerita dan menyadari pengaruh besar terhadap perasaan. Oleh karena itu Islam menggunakan cerita untuk dijadikan salah satu metode dalam pendidikan.
URGENSI PERILAKU NABI MUHAMMAD TERKAIT PENDIDIKAN ISLAM Junaidi Arsyad
Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam Vol 9, No 1 (2020): Januari - Juni 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.729 KB) | DOI: 10.30829/taz.v9i1.748

Abstract

Studi ini berusaha menyingkap bagaimana perilaku Nabi dalam kehidupannya sehari-hari akan berpengaruh terhadap pendidikan Islam terutama bagi seorang guru yang dapat menjadikan perilaku Nabi tersebut menjadi sebuah kompetensinya ketika ingin menjadi guru yang profesional. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan pendekatan sejarah sosial. Data yang diperoleh akan dianalisis dan disajikan secara deskriptif dengan cara memilih topik, mengumpulkan sumber, memverifikasi data, menginterpretasikannya dan untuk selanjutnya dilakukan rekonstruksi agar menjadi penjelasan yang utuh dan komprehensif sehingga mudah dimengerti dan dipahami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam perilaku keseharian yang ada pada diri Nabi Muhammad Saw. terkait pendidikan Islam, antara lain, satunya kata dengan perbuatan, yang kesemuanya itu menjadi teladan bagi segenap guru dan pendidik. Dengannya diharapkan dapat menjadi panduan dan tuntunan dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan kependidikan yang dilakukannya sehari-hari. Kata Kunci: Perilaku Nabi, Pendidikan, Islam
PERSONALITI NABI MUHAMMAD SAW DAN PENGARUHNYA BAGI PENDIDIKAN ISLAM Junaidi Arsyad
Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam Vol 9, No 2 (2020): Juli - Desember 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.291 KB) | DOI: 10.30829/taz.v9i2.835

Abstract

Penelitian ini membahas bagaimana personaliti Nabi Muhammad Saw. dan bagaimana pula pengaruhnya bagi pendidikan Islam. Hal ini didasari dari keberhasilan beliau mendidik para sahabat dengan dasar pendidikan yang sesuai dengan tuntutan ruh, jiwa dan fitrah manusia, sehingga para pengikutnya mampu menjadi pemimpin dunia untuk berabad-abad lamanya ketika mereka berpegang teguh dengan dasar-dasar tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Dengan metode deskriptif tersebut dapat dijelaskan suatu gejala, kejadian maupun peristiwa yang terjadi pada saat sekarang dimana peneliti berusaha untuk memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian untuk kemudian digambarkan apa adanya dengan mengumpulkan bahan-bahan bacaan yang diperlukan, memilah dan memilih bahan bacaan yang relevan, menelaah bahan-bahan bacaan, kemudian membuat kerangka tulisan, untuk selanjutnya dipaparkannya secara sistematis, mendalam, dan komprehensif terkait personaliti Nabi Muhammad Saw. dan pengaruhnya bagi pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima personaliti Nabi Muhammad Saw. yang berpengaruh pada pendidikan Islam yakni budi pekerti yang paripurna, baik dan belas kasih, murah hati dan dermawan, santun dan berwibawa serta zuhud, qona’ah dan tidak berlebihan. Begitu kuatnya pengaruh personaliti tersebut menjadikan begitu semaraknya kebangkitan ilmu pengetahuan dan pendidikan Islam sebagaimana yang ditoreh dalam tinta emas sejarah sebagaimana dalam tulisan ini.Kata Kunci: Personality, Pendidikan, Islam
Metode Keteladanan Dalam Perspektif Sirah Nabawiyah Junaidi Arsyad
Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam Vol 6, No 2 (2017): Juli - Desember 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.162 KB) | DOI: 10.30829/taz.v6i2.200

Abstract

Kepribadian Nabi saw. telah menjadi faktor utama dalam mengajar umat Islam, mendidik adab mereka, mengubah pola pikir dan cara pandang mereka, memperbaiki perilaku mereka, dan menuntun mereka membangun kepribadian dan masyarakat yang Islami. Ketika menekankan pentingnya mengikuti Rasulullah saw. dengan menyebutnya sebagai teladan yang baik, al-Quran telah mengambil panutan sebagai metode mewujudkan sasaran-sasarannya. Karena itu, seorang guru harus mencontohkan cara yang ia ajarkan dan didik agar ia menjadi panutan. Janganlah ada pertentangan apa pun antara perkataan dan perbuatannya, sehingga para murid menjadikan gerak dan diamnya sebagai panutan yang mereka teladani, terlebih lagi akhlaknya dan caranya. Jika tidak, pendidikan hanya akan berubah menjadi pengajaran, dan ceramah bebas yang sama sekali tidak memiliki pengaruh nyata dalam kehidupan peserta didik. Karena Nabi Muhammad saw. adalah seorang teladan dalam segala aspek kehidupan dengan berbagai sisi keagungan. Setiap orang yang sadar tentu menemukan sisi agung pada diri Rasulullah saw.
METODE PERUMPAMAAN DALAM PRAKTIK MENGAJAR RASULULLAH Junaidi Arsyad
NIZHAMIYAH Vol 7, No 1 (2017): NIZHAMIYAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.566 KB) | DOI: 10.30821/niz.v7i1.148

Abstract

Salah satu sarana efektif dalam mendidik antara lain melalui metode perumpamaan yang dalam keseharian dikenal dengan istilah amsal atau tamsil, yaitu memanfaatkan perumpamaan atau tamsil tertentu untuk memberikan pengajaran. Metode amṡal ini kerap kali di pergunakan Rasulullah dalam pendidikannya kepada para sahabatnya. Melalui metode amṡal ini, peserta didik akan mudah tersentuh jiwanya dan membuatnya lebih mudah terpengaruh, lebih meresap dan lebih lama bertahan. Dari beberapa literatur Islam, ditemukan banyak sekali perumpamaan. Seperti, mengumpamakan orang yang lemah laksana kupu-kupu, orang yang tinggi seperti jerapah, orang yang berani seperti singa, orang gemuk seperti gajah, orang kurus seperti tongkat, orang ikut-ikutan seperti beo, dan lain sebagainya. Para pendidik disarankan untuk mencari perumpamaan yang baik ketika berbicara dengan anak didik. Sebab, perumpamaan itu akan melekat pada pikirannya dan sulit dilupakan.
EDUCATION DEMOCRACY IN THE PHILOSOPHY OF ISLAMIC EDUCATION PERSPECTIVE Abd Mukti; Junaidi Arsyad; Achmad Bahtiar
Proceeding International Seminar of Islamic Studies INSIS 3 (February 2022)
Publisher : Proceeding International Seminar of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper expresses the meaning of democracy in Islamic education in depth by using a content study approach that is an in-depth analysis of the content of information from education experts. In an educational democracy, the values contained in the implementation of educational practices and programs of an educational institution consist of several stakeholders such as educators, education staff, students, principals and school committees or the community in order to achieve the same goals as contained in the vision. and the mission of educational institutions. Through efforts to implement democratic values, education is expected to be able to encourage people to become active, independent, creative, innovative, critical, productive individuals and respect others. The essence of democracy in Islamic education is to place the human position proportionally or there is a balance between educators and students in placing themselves and being able to carry out the educational process properly, by putting aside individual differences that are brought from birth and there is no element of compulsion or self-awareness in following education and eliminate all things that hinder the educational process to gain knowledge in order to achieve a high degree before Allah SWT and to achieve happiness in this world and in the hereafter.Keywords: Education Democracy, Islamic Education Philosophy
THE ROLE OF THE TEACHER IN IMPLEMENTING THE INCULCATION OF EDUCATIONAL VALUES. AL-QURAN AND HADITH-BASED CHARACTERS AT SMP PLUS DARUL ILMI MURNI, DELI SERDANG REGENCY Abd. Mukti; Junaidi Arsyad; Achmad Bahtiar
Proceeding International Seminar of Islamic Studies INSIS 4 (November 2022)
Publisher : Proceeding International Seminar of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine the teacher's role in implementing the inculcation of educational values. Al-Quran and Hadith-based characters at SMP Plus Darul Ilmi Murni, Deli Serdang Regency. The method in this research is descriptive qualitative. Data collection techniques using observation, interviews and documentation studies. Data analysis was carried out using interactive model data analysis techniques consisting of data collection, data testing, data reduction and drawing conclusions. The results of this study illustrate that the teacher plays a role in compiling and developing curriculum, syllabus, lesson plans, teaching materials, and methods by integrating with the Al-Quran and Hadith, as well as conveying advice and examples to students. Parents participate and support by educating, supervising, and setting an example in the family environment.
Kompetensi Pendidik Dalam Mus‘Ab Bin Umair R.A (Teladan Dan Relevansinya Bagi Pendidikan Modern): Kajian Systematic Literature Review Hasibuan, Mhd. Abdi; Junaidi Arsyad; Azizah Hanum OK
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 2 (2025): April 2025, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/g-couns.v9i2.7555

Abstract

Penelitian ini mengkaji kompetensi pendidik dalam diri Mus‘ab bin Umair R.A. dan relevansinya dengan pendidikan modern melalui pendekatan Systematic Literature Review (SLR). Mus‘ab bin Umair, sebagai pendidik pertama dalam Islam, diutus Rasulullah SAW untuk mengajarkan Al-Qur’an dan syariat Islam di Madinah. Ia berhasil mentransformasi masyarakat melalui pendekatan holistik yang menggabungkan aspek pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Penelitian ini menggunakan PRISMA Model dengan menganalisis artikel dari Google Scholar terbitan 10 tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mus‘ab memiliki empat kompetensi utama sebagaimana disyaratkan oleh Undang-Undang tentang pendidik profesional. Nilai-nilai seperti kesabaran, keteladanan, dan integrasi keilmuan dengan akhlak menjadi relevan untuk diintegrasikan dalam pendidikan modern. Temuan ini memberikan kerangka teoretis dan praktis bagi pengembangan pendidikan Islam di era globalisasi, terutama dalam menghadapi tantangan degradasi moral dan spiritual. Dengan demikian, kisah Mus‘ab dapat menginspirasi pendidik modern untuk menjadi teladan dalam membentuk karakter peserta didik. Kata kunci: kompetensi, pendidikan, mus’ab bin umair
Building Religious Character and Social Concern for the Students of Madrasah Aliyah Darus Syifa’ Kudus Perspective of Sheikh Nawawi Al-Jawi Subaidi; Hadi, Saiful; Junaidi Arsyad; Faris Nur Khulafa; Abdulaziz Kaluape
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 20 No 1 (2025): Articles In Progress
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/tjpi.v20i1.15006

Abstract

This research describes building religious character and social concern for the students of Madrasah Aliyah Darus Syifa’ Kudus from the perspective of sheikh Nawawi al-Jawi. This research uses a qualitative approach with a descriptive type. Data collection techniques in this research are through observation and interviews. Meanwhile, the data analysis technique is carried out by data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this study conclude that: first, religious character building for children through the delivery of the book material ‘Nashâih al-’Ibâd’ and the application of the essence of religious character education values is carried out through several activities including: a) praying before learning, b) tahfidz and tahsin al-Qur'an, c) dhuha prayer, d) congregational prayer. Second, social care character building through distributing aid to flood victims in Karanganyar Village, Demak Regency.