Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

POTENSI PANGAN FUNGSIONAL DAN PERANNYA DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN MANUSIA YANG SEMAKIN RENTAN—MINI REVIEW Abbas Abbas
Teknosains Vol 14 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v14i2.14319

Abstract

This work was aimed to review not only variations and defenition of functional food as well as its positive impact on health but also diseases which correspond with poor diet and its correlation to certain health status, consumers’ attitude and perception on functional food and potential of food from farm-based become functional food.  There are 14 groups of bioactive as ingridient of food which have strong correlation toward status and sort of helath for instance, prebiotics and probiotics. As an effort to avoid the occurence of some diseases due to low nutrient diet, community development in terms of advocation and education play pivotal role on the impotance of functional food consumption. Yet, it is need support from local government as nearest authority to community and other stakeholders. Involving all stakelholders would be maximizing functional food production and it could be maintained its sustainability.
FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS IPA SEKOLAH MENENGAH ATAS Abbas Abbas; Muhammad Yusuf Hidayat
JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Vol 6 No 1 (2018): Vol 6, No 1, 2018
Publisher : Pendidikan Fisika UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.504 KB) | DOI: 10.24252/jpf.v6i1.3273

Abstract

Pada umunya kesulitan merupakan suatu kondisi tertentu yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam kegatan mencapai tujuan, sehingga memerlukan kegiatan yang lebih giat lagi untuk dapat mengatasi. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai kondisi dalam proses belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Hambatan ini mungkin disadari dan mungkin dapat tidak disadari dan dapat bersifat sosiologis, psikologis atau pun psiologis dalam keseluruhan proses belajarnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, karena dalam penelitian ini berusaha menggambarkan suatu obyek tertentu yang dijadikan penelitian. Penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor kesulitan belajar fisika pada peserta didik dan upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar fisika pada peserta didik. Penelitian ini menggunakan tiga tehnik pengumpulan data diantaranya observasi, dokumentasi dan wawancara. Sampel sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IPA yang mengalami kesulitan belajar. Data yang diperoleh dianalisis selama dan setelah penelitian dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, display data dan verifikasi/menyimpulkan. Dari hasil penelitian, faktor internal meliputi kesehatan yang sering terganggu, kurangnya minat belajar, kurangnya perhatian dalam pembelajaran, malas belajar dan kebiasaan belajar yang tidak teratur. Faktor ekternal meliputi pembelajaran yang diselenggarakan dimana peserta didik dalam jumlah besar (padat), kurangnya tontrol orang tua, tuntutan pekerjaan, aktif berorganisasi, teman sepermainan yang nakal dan pergaulan bebas. Sedangkan, Upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar fisika pada dasarnya bervariasi sesuai karakter masing-masing. Dari Upaya guru di Sekolah Menengah Atas meliputi melakukan pengajaran remedial, pengayaan, motivasi, menggunakan berbagai metode pembelajaran, melengkapi kekurangan peralatan belajar, pengembangan kebiasaan yang baik, bimbingan konseling dan melakukan kerja sama antara pihak sekolah dan masyarakat. Implikasi dalam penelitian ini adalah sebaiknya faktor-faktor kesulitan belajar mata pelajaran fisika pada peserta didik dapat dikenali oleh setiap guru fisika agar dapat segera melakukan berbagai pendekatan dalam upaya menanggulangi kesulitan tersebut.
KRITIK HADIS; STANDAR ORISINALITAS SUNNAH Abbas Abbas
PILAR Vol 5, No 2 (2014): JURNAL PILAR, DESEMBER 2014
Publisher : PILAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.026 KB)

Abstract

AbstrakTadwin al-hadis (pembukuan hadis) merupakan konsep yang harus dipahami dengan benar dalam studi hadis, karena ia berkaitan dengan eksistensi periwayatan hadis-hadis Nabi saw yang telah terjadi di dalam sejarah, yang kemudian dibukukan dalam kitab-kitab hadis yang diwarisi oleh umat pada masa kemudian.Dalam studi hadis persoalan sanad dan matan merupakan dua unsur penting yang menentukan keberadaan dan kualitas suatu hadis sebagai sumber otoritas ajaran Nabi Muhammad saw.Kritik sanad dan matan yang merupakan cabang ilmu hadis memberikan peranan penting dalam upaya penjagaan kemurnian dan kelestarian sunnah dengan berbagai metodenya, baik secara klasik yang merupakan akar dan cikal bakal ulmu setelahnya maupun secara kontemporer yang merupakan pengembangan dari metode sebelumnya.Kata kunci: tadwin al-hadis, kritik sanad, matan, otoritas.
Peningkatan Keterampilan Bercakap Bahasa Inggris TK/TPA Di Kabupaten Takalar Abbas Abbas
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Panrita Abdi - April 2017
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.059 KB) | DOI: 10.20956/pa.v1i1.2306

Abstract

Generasi muda pelanjut masa depan bangsa Indonesia harus memiliki keterampilan berbahasa asing yang memadai, khususnya bahasa Inggris. Bahasa asing ini dibutuhkan guna mendukung pengetahuan utama yang dimilikinya, seperti pengetahuan agama, politik, hukum, ekonomi, sastra, matematika, biologi, kimia, teknik, kedokteran, dan lain-lain. Olehnya itu saat ini tidak bisa dielakkan lagi bahwa persaingan dunia global dan daya saing memicu berbagai kalangan masyarakat perlu melakukan kiat-kiat strategis dalam melakukan ekspansi secara global.Tuntutan terpenuhinya sumber daya manusia dengan daya saing tinggi mendorong lembaga pendidikan agama juga ikut bergerak memasukkan bahasa Inggris sebagai bagian dari muatan kurikulum belajar. Lembaga pendidikan agama yang dimaksud mulai dari sekolah-sekolah agama seperti Madrasah hingga yang terendah, yakni TPA Al Qur’an. Santri pada TPA Al Qur’an perlu diberi penekanan untuk belajar bahasa Inggris sebab mereka merupakan generasi pemula dengan gairah belajar dan bermain yang tinggi. Usia peka mereka terhadap pengetahuan dan keterampilan berbahasa asing perlu dimanfaatkan. Jadi bahasa Inggris diajarkan kepada mereka sebatas keterampilan dasar atau perkenalan saja.
PEREMPUAN DALAM PANDANGAN AGAMA (Studi Jender dalam Perspektif Islam) Abbas Abbas
Muwazah Vol 4 No 2 (2012)
Publisher : UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/muwazah.v4i2.157

Abstract

Abstract : The discourse of gender is an issue that can not be avoided as warm and engaging conversation. Many times a woman to occupy an important position hindered simply because she was a woman. For example, Megawati Soekarno Putri had thwarted attempted to become president when the president of the Republic of Indonesia succession under the pretext she was a woman. The desire to fail this by using religious justification quoting verses from the Qur'an and the hadiths of the Prophet. Sometimes used religion as a shield to strengthen the argument for the sake of group opinion. Therefore, this article tries to discuss about religious views on gender, particularly the Islamic perspective in the context of the role of women in society. Then also track views of scholars on the subject. Keywords : Women, Gender, Religion, Islam.Abstrak : Wacana gender merupakan isu yang tidak dapat dihindari karena merupakan perbincangan hangat dan menarik. Banyak kasus seorang wanita terhalang menduduki posisi penting hanya karena dia adalah seorang wanita. Sebagai contoh, Megawati Soekarno Putri yang dijagal  untuk menjadi presiden dalam proses suksesi Presiden Republik Indonesia dengan dalih dia adalah seorang wanita. Keinginan untuk menggagalkan  ini justru didasarkan pada justifikasi agama mengutip ayat-ayat dari AlQur'an dan hadits. Agama dijadikan perisai untuk memperkuat argumen demikepentingan  pendapat kelompok. Oleh karena itu, artikel ini mencoba untuk membahas tentang pandangan agama tentang gender, khususnya perspektif Islam dalam konteks peran perempuan dalam masyarakat. Selain itu juga akan  melacak pandangan ulama tentang hal ini.
Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan Bandeng Upaya Peningkatan Ekonomi Produktif Masyarakat di Kelurahan Untia Kecamatan Biringkanaya Deselfia DNM Sahari; St. Syahriati; Andi Herlina; Darwis Darwis; Abbas Abbas
ASPIRASI : Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat Vol. 1 No. 6 (2023): November : ASPIRASI : Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/aspirasi.v1i6.185

Abstract

Milkfish is one of the potential fishery products in untia village, biringkanaya sub-district. The abundant production of milkfish causes the selling price of fresh milkfish to be cheaper, besides that fresh milkfish is also prone to damage if stored for too long. The lack of understanding and skills of the local community in processing milkfish is the main obstacle faced by the community. The purpose of this service is training on diversification of milkfish preparations to improve the productive economy of the community in untia village, biringkanaya sub-district. The method of implementing community service activities is through counseling and training. This counseling is a way to convey knowledge to housewives about the benefits, nutritional content and potential of milkfish. Training with the practice of making shredded milkfish, The results of community service activities are the growth of an entrepreneurial spirit for local housewives and training community creativity in giving innovation by producing new products that have economic value.
Metode Dakwah Piminan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah Dalam Pembentukan Akhlak Terhadap Teman Sebaya di SMP Muhammadiyah 13 Makassar Imam Siddiq; Abbas Abbas; Dahlan Lama Bawa
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 1 (2025): Februari - Maret 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode dakwah yang digunakan Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah dalam pembentukan akhlak terhadap teman sebaya di SMP Muhammadiyah 13 Makassar, kemudian untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung metode dakwah Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah dalam pembentukan akhlak terhadap teman sebaya di SMP Muhammadiyah 13 Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kualaitatif yaitu penelitian yang mengarah pada analisis data yang lebih objektif dan deskriptif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 13 Makassar. Adapun hasil penelitian ini, bahwa metode dakwah yang digunakan Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah dalam pembentukan akhlak siswa menggunakan metode pendekatan dakwah secara teman sebaya melalui kegiatan kultum, Malam Bina Iman dan Takwa (MABIT), Pelatihan Kader Dasar Taruna Melati I (PKDTM1), Pengajian Bulanan, Diksusti Ipmawati, Dakwah Sosial Media, dan pemanfaatan Mading Sekolah. Faktor pendukung pelaksanaan metode dakwah PR IPM SMP Muhammadiyah 13 Makassar ialah dukungan dari pihak sekolah baik secara finansial maupun moril, antusias dan semangat personalia dalam melakukan kegiatan pembentukan akhlak, semangat siswa , dukungan dari orang tua siswa, . Adapun faktor penghambatnya yaitu Ada beberapa santri yang kurang percaya diri, Santri kurang semangat dalam mengikuti kegiatan muahdharoh, dan penguasaan materi.
PANDANGAN MASYARAKAT TENTANG PEMBAGIAN HARTA BERSAMA PASCA PERCERAIAN Nurul Islami; Abbas Abbas; St Risnawati Basri
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan masyarakat tentang pembagian harta bersama pasca perceraian di desa Moncobalang, kecamatan Barombong, kabupaten Gowa dan tinjauan hukum Islam tentang pembagian harta bersama pasca perceraian. Metode  yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan sumber data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pelaku perceraian, tokoh masyarakat dan tokoh keagamaan, sementara data sekunder diperoleh dari literatur terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat memandang harta bersama adalah harta yang diperoleh ketika awal terjadinya pernikahan, pembagian harta pasca perceraian dilakukan secara adil dan dilakukan secara musyawarah. Dalam hukum Islam pembagian harta bersama pasca perceraian dilakukan dengan cara menggunakan syirkah atau perkongsian.
Strategi Public Speaking Dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Santri Melalui Kegiatan Muhadharah Di Pondok Pesantren Matahari Maros Idham Kholid; Abbas Abbas; Meisil B Wulur; Muhammad Yasin
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 2 (2025): Februari 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan Muhadharah di Pondok Pesantren Matahari Maros merupakan sarana pembelajaran public speaking yang bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri santri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi public speaking yang diterapkan dalam kegiatan tersebut, serta menganalisis pengaruhnya terhadap perkembangan kepercayaan diri santri. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi public speaking dalam kegiatan muhadharah meliputi latihan yang berkelanjutan dan terencana, pemberian umpan balik yang membangun dan pembiasaan metode simulasi situasi nyata. Faktor pendukung kegiatan muhadharah di Pondok Pesantren Matahari Maros meliputi partisipasi aktif pembina yang memberikan bimbingan, evaluasi, dan dukungan moral, menciptakan lingkungan yang aman bagi santri untuk belajar berbicara di depan umum. Suasana sosial yang positif, di mana kesalahan diterima sebagai bagian dari proses belajar, turut meningkatkan rasa percaya diri santri. Selain itu, ketersediaan sumber daya seperti perpustakaan dengan koleksi buku yang beragam membantu santri mempersiapkan materi dengan baik. Namun, perbedaan fokus antara hobi dan minat menjadi tantangan, yang dapat mengurangi motivasi dan potensi pengembangan diri santri secara optimal. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya pengembangan program pelatihan yang lebih berfariasi dan dukungan fasilitas yang memadai untuk mengoptimalkan hasil yang dicapai.
Dampak Kebiasaan Berkata Kasar Pada Santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Waadissalam Kabupaten Gowa Rismustakim Azis; Abbas Abbas; M Zakaria Al Anshori; Muhammad Yasin
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 2 (2025): Februari 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa faktor yang menyebabkan santri menggunakan Bahasa yang kurang sopan pada pondok pesantren tahfidzul quran waadissalam gowa, dengan menggnakan penelitian deskriftif kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu diketahui bahwa kurangnya perhatian dari pembina, misalnya perhatian dalam bentuk teguran ketika mengucapkan kata kasar, terkadang santri juga merasa senang bahkan merasa keren ketika melontarkan kata kasar ketika berbicara dengan teman-temannya, terkadang seorang santri menggunakan kata kasar untuk meluapkan rasa emosi dan kekesalannya.selain itu, kurangnya pembinaan atau pengawasan dari pihak pesantren dalam hal yang digunakan dapat memungkinkan kebiasaan berkata kasar berkembang tanpa kendali. Selain itu Faktor eksternal juga memengaruhi seperti keluarga, seperti yang kita ketahui bahkan dalam lingkungan, keluarga mempunyai efek yang paling besar dalam membentuk karakter seorang anak, kedua yaitu lingkungan pergaulan santri itu sendiri baik sebelum memasuki pondok maupun setelah memasuki pondok, kondisi keluarga santri dirumah juga sangat memainkan peran dalam membentuk perilaku komunikasi, kebiasaan yang sudah ada di lingkungan keluarga bisa tercermin dalam perilaku di pesantren.