Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI HONORER PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA Aris Siregar; Normansyah Normansyah; Rosnaida Rosnaida; Anshari Putra
ECOBISMA (JURNAL EKONOMI, BISNIS DAN MANAJEMEN) Vol 10, No 1 (2023): ECOBISMA
Publisher : Published by the Faculty of Economics and Business, University of Labuhanbatu, North Sumat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/ecobi.v10i1.3881

Abstract

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori manajemen organisasi dan sumber daya manusia dengan lebih berfokus pada faktor komitmen organasasi, disiplin kerja, kemampuan kerja dan prestasi kerja yang menjadi variabel-variabel dalam penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan survey. jenis penelitian deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian adalah penjelasan. Metode pengumpulan data adalah dengan wawancara, kuesioner dan studi dokumentasi. Populasi adalah seluruh pegawai pada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Labuhanbatu Utara  yaitu 66 pegawai honorer dan ditetapkan jumlah sampel dari seluruh populasi yang ada yaitu sebanyak 66 pegawai honorer. Berdasarkan persamaan linier berganda yang diperoleh sebagai berikut bahwa Ŷ   = 2,231+ 0,762 X1 + 0,330 X2  + 0,628 X3 + e. Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa komitmen organisasi (X1), disiplin kerja (X2) dan kemampuan kerja (X3) mempunyai koefisien regresi positif yang membuktikan kontribusinya terhadap prestasi kerja (Y) pegawai honorer pada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Labuhanbatu Utara dalam model regresi ini. Pengujian secara serempak menunjukkan bahwa nilai Fhitung (15,176) lebih besar dibandingkan dengan nilai Ftabel (2,75), dan sig. α (0,000a) lebih kecil dari alpha 5% (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi, disiplin kerja dan kemampuan kerja secara serempak berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai honorer pada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Labuhanbatu Utara. Pengujian secara parsial diperoleh hasil untuk komitmen organisasi (4,283), disiplin kerja (2,683) dan kemampuan kerja (3,807). Dengan demikian secara parsial pengaruh yang dominan terhadap prestasi kerja pegawai honorer pada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah variabel komitmen organisasi.
Pengaruh Pengembangan Karir Dan Kepuasan Kerja Terhadap Retensi Karyawan Pada Pt. Perkebunan Nusantara III Kebun Bandar Selamat Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan Normansyah Normansyah; Aris Siregar; Rosnaida Rosnaida; Anshari Putra
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.13415

Abstract

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui apakah pengembangan karir dan kepuasan kerja berpemgaruh secara simultan dan parsial terhadap retensi karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Bandar Selamat. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 270 karyawan tetap. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 73 orang. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda, pengujian hipotesis menggunakan uji-F secara simultan dan uji-t secara parsial dengan taraf signifikan 0,05 dan uji koefisiendeterminasi Adjust R Square atau R2 . Hasil penelitian secara parsial variabel pengembangan karir berpengaruh terhadap retensi karyawan, hal tersebut terlihat dari nilai signifikan sebesar 0,003 < 0,05dengan nilai thitung 3,073 > ttabel 1,993 dengan demikian Ha diterima H0 ditolak, variabel kepuasan kerja berpengaruh terhadap retensi karyawan, hal tersebut terlihat dari nilai signifikan sebesar 0,001 < 0,05. Dengan nilai thitung 2,642 > ttabel 1,993 dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pengembangan karir dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan secara parsial terhadap retensi karyawan. Secara simultan pengembangan karir dan kepuasan kerja verpengaruh signifikan terhadap retensi karyawan dengan nilai Fhitung > Ftabel yaitu 8, 810 > 3,13 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 Hasil koefisien determinasi Adjusted R Square atau R2 sebesar 0,201 atau 20%, sedangkan sisanya sebesar 0,80 atau 80% dipengaruhi variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, DESKRIPSI KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BATU BARA Normansyah Normansyah; Hadi Suriono; Aris Siregar; Rosnaida Rosnaida; Anshari Putra
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.24656

Abstract

Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori manajemen organisasi dan sumber daya manusia dengan lebih berfokus pada faktor kecerdasan intelektual, , deskripsi kerja, pengembangan karir dan prestasi yang menjadi variabel-variabel dalam penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan survey. jenis penelitian deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian adalah penjelasan. Metode pengumpulan data adalah dengan wawancara, kuesioner dan studi dokumentasi. Populasi adalah seluruh pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Batu Bara yaitu 55 pegawai dan ditetapkan jumlah sampel dari seluruh populasi yang ada yaitu sebanyak 55 pegawai. Berdasarkan persamaan linier berganda yang diperoleh sebagai berikut bahwa ? = 1,015 + 0,406 X1 + 0,239 X2 + 0,509 X3 + e. Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa kecerdasan intelektual (X1), deskripsi kerja (X2) dan pengembangan karir (X3) mempunyai koefisien regresi positif yang membuktikan kontribusinya terhadap prestasi kerja (Y) pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Batu Bara. Pengujian secara serempak menunjukkan bahwa nilai Fhitung (53,875) lebih besar dibandingkan dengan nilai Ftabel (2,79), dan sig. ? (0,000a) lebih kecil dari alpha 5% (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel kecerdasan intelektual, deskripsi kerja dan pengembangan karir secara serempak berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Batu Bara. Pengujian secara parsial diperoleh hasil untuk kecerdasan intelektual (3,696), deskripsi kerja (2,352) dan pengembangan karir (4,428). Dengan demikian secara parsial pengaruh yang dominan terhadap prestasi kerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Batu Bara adalah variabel pengembangan karir.
UMKM DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI DI KELURAHAN BUNUT BARAT KECAMATAN KISARAN BARAT KABUPATEN ASAHAN Normansyah Normansyah; Hadi Suriono; Aris Siregar; Rosnaida Rosnaida; Anshari Putra
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.37900

Abstract

Belum kokohnya fundamental perekonomian Indonesia saat ini, mendorong pemerintah untuk terus memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang selanjutnya penulis akan mennggunakan singkatan ini. Sektor ini mampu menyerap tenaga kerja cukup besar dan memberi peluang bagi UMKM untuk berkembang dan bersaing dengan perusahaan yang lebih cenderung menggunakan modal besar (capital intensive). Eksistensi UMKM memang tidak dapat diragukan lagi karena terbukti mampu bertahan dan menjadi roda penggerak ekonomi, terutama pasca krisis ekonomi. Disisi lain, UMKM juga menghadapi banyak sekali permasalahan, yaitu terbatasnya modal kerja, Sumber Daya Manusia yang rendah, dan minimnya penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi (Sudaryanto dan Hanim, 2002). Kendala lain yang dihadapi UMKM adalah keterkaitan dengan prospek usaha yang kurang jelas serta perencanaan, visi dan misi yang belum mantap. Hal ini terjadi karena umumnya UMKM bersifat income gathering yaitu menaikkan pendapatan, dengan ciri-ciri sebagai berikut: merupakan usaha milik keluarga, menggunakan teknologi yang masih relatif sederhana, kurang memiliki akses permodalan (bankable), dan tidak ada pemisahan modal usaha dengan kebutuhan pribadi. Pemberdayaan UMKM di tengah arus globalisasi dan tingginya persaingan membuat UMKM harus mampu mengadapai tantangan global, seperti meningkatkan inovasi produk dan jasa, pengembangan sumber daya manusia dan teknologi, serta perluasan area pemasaran. Hal ini perlu dilakukan untuk menambah nilai jual UMKM itu sendiri, utamanya agar dapat bersaing dengan produk-produk asing yang kian membanjiri sentra industri dan manufaktur di Indonesia, mengingat UMKM adalah sektor ekonomi yang mampu menyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia. Pada tahun 2011 UMKM mampu berandil besar terhadap penerimaan negara dengan menyumbang 61,9 persen pemasukan produk domestik bruto (PDB) melalui pembayaran pajak, yang diuraikan sebagai berikut : sektor usaha mikro menyumbang 36,28 persen PDB, sektor usaha kecil 10,9 persen, dan sektor usaha menengah 14,7 persen melalui pembayaran pajak. Sementara itu, sektor usaha besar hanya menyumbang 38,1 persen PDB melalui pembayaran pajak (BPS, 2011). Sebagian besar (hampir 99 persen), UMKM di Indonesia adalah usaha mikro di sektor informal dan pada umumnya menggunakan bahan baku lokal dengan pasar lokal. Itulah sebabnya tidak terpengaruh secara langsung oleh krisis global. Laporan World Economic Forum (WEF) 2010 menempatkan pasar Indonesia pada ranking ke-15. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia sebagai pasar yang potensial bagi negara lain. Potensi ini yang belum dimanfaatkan oleh UMKM secara maksimal. Perkembangan UMKM di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai persoalan sehingga menyebabkan lemahnya daya saing terhadap produk impor.
DESAIN PENGEMBANGAN UMKM DI KELURAHAN BUNUT BARAT KECAMATAN KISARAN BARAT KABUPATEN ASAHAN Normansyah Normansyah; Hadi Suriono; Aris Siregar; Rosnaida Rosnaida; Anshari Putra
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24597

Abstract

Dewasa ini, Perkembangan UMKM jumlahnya telah meningkat pesat, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja rata-rata sebesar 96,66% terhadap total keseluruhan tenaga kerja nasional. Dalam rangka implementasi kebijakan Otonomi Daerah yaitu melaksanakan pembangunan ekonomi secara merata untuk semua daerah maka pembangunan di wilayah pedesaan menjadi perhatian masyarakat maupun pemerintah. Oleh sebab itu, realita perkembangan UMKM masih sangat sulit diterapkan khususnya di wilayah pedesaan. Penduduk dengan keterbatasan pengetahuan, hidup dalam kegiatan usaha kecil di sektor tradisional, infrastruktur dan akses pemerintahan yang terbatas menjadi salah satu faktor penghambat perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Maka dari itu, kelompok wirausahawan desa (Entrepreneurs Village) melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hadir sebagai suatu solusi dari sistem perekonomian yang efektif memudahkan masyarakat untuk siap bersaing dalam pasar global. Dengan tujuan untuk memperluas kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, pengentasan kemiskinan, terciptanya wirausahawan desa (Entrepreneurs Village) sehingga mendorong kebijakan untuk melakukan perbaikan infrastruktur, teknologi, permodalan, dan kelembagaan UMKM. Manfaat gagasan ini diharapkan dapat membantu masyarakat, pemerintah, peneliti maupun akademisi dalam merencanakan programprogram terbaru yang memberikan kontribusi yang besar bagi Negara. Oleh karenanya, Usaha Mikro, kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam perekonomian lokal daerah dalam egimenggerakkan aktivitas ekonomi ke tingkat internasional. Dalam rangka implementasi, perencanaan, pemberdayaan, dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) regulasi dari pemerintah yang diperlukan untuk memberikan peluang berkembangnya UMKM di pedesaan meliputi perbaikan sarana dan prasarana, akses perbankan, pembinaan SDM, Pengembangan Jaringan Usaha, Pemasaran dan Kemitraan Usaha serta perbaikan iklim ekonomi yang lebih baik untuk mendukung eksistensi masyarakat menghadapi persaingan ekonomi di tengah pasar global.
UMKM DALAM MEMBANGUN EKONOMI DI KELURAHAN BUNUT BARAT KECAMATAN KISARAN BARAT KABUPATEN ASAHAN Normansyah Normansyah; Hadi Suriono; Aris Siregar; Rosnaida Rosnaida; Anshari Putra
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.28945

Abstract

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah kegiatan usaha yang dilakukan oleh orang perorangan atau kelompok yang bertujuan untuk membangun ekonomi. Usaha Mikro Kecil Mennegah (UMKM) memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional dan juga dalam tumbuhnya ekonomi serta tenaga kerja dan distribusi hasil pembangunan. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dipandang memiliki prospek masa depan yang baik. Manfaat Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) bagi perekonomian nasional antara lain: membuka lapangan pekerjaan, menjadi penyumbang terbesar nilai produk domestik bruto, salah satu solusi efektif bagi permasalahan ekonomi masyarakat kelas kecil dan menengah. Sedangkan manfaat Usaha Mikro Kecil Mennegah (UMKM) dalam ekonomi adalah meningkatkan pendapatan, memberdayakan masyarakat khususnya mendapatkan pengalaman berwirausaha, memperkecil angka pengangguran, mempererat rasa kebersamaan, mengembangkan potensi masyarakat, mengembangkan usaha yang telah ada sebelumnya, serta menumbuhkan rasa ingin maju dan tujuan paling utama adalah untuk membangun ekonomi. Dengan tujuan utama membangun ekonomi untuk mendorong kebijakan untuk melakukan perbaikan infrastruktur, teknologi, permodalan, dan kelembagaan UMKM. Manfaat gagasan ini diharapkan dapat membantu masyarakat, pemerintah, peneliti maupun akademisi dalam merencanakan programprogram terbaru yang memberikan kontribusi yang besar bagi Negara. Oleh karenanya, Usaha Mikro, kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam membangun ekonomi dalam menggerakkan aktivitas ekonomi sampai ke tingkat nasional.
PENGARUH IKLIM ORGANISASI, KEPUASAN KERJA DAN MUTASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN ASAHAN Normansyah Normansyah; Hadi Suriono; Aris Siregar; Rosnaida Rosnaida; Anshari Putra
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 3 (2024): Volume 7 No 3 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i3.28928

Abstract

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL, PENGALAMAN KERJA DAN FASILITAS KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BATU BARA Normansyah Normansyah; Hadi Suriono; Aris Siregar; Rosnaida Rosnaida; Anshari Putra
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Special Issue Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.37892

Abstract

Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori manajemen organisasi dan sumber daya manusia dengan lebih berfokus pada faktor komunikasi interpersonal, pengalaman kerja, fasilitas kerja dan prestasi kerja yang menjadi variabel-variabel dalam penelitian ini.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan survey. jenis penelitian deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian adalah penjelasan. Metode pengumpulan data adalah dengan wawancara, kuesioner dan studi dokumentasi. Populasi adalah seluruh pegawai pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara yaitu 58 pegawai dan ditetapkan jumlah sampel dari seluruh populasi yang ada yaitu sebanyak 58 pegawai. Berdasarkan persamaan linier berganda yang diperoleh sebagai berikut bahwa ? = 1,259+ 0,591 X1 + 0,317 X2 + 0,214 X3 + e. Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa komunikasi interpersonal (X1), pengalaman kerja (X2) dan fasilitas kerja (X3) mempunyai koefisien regresi positif yang membuktikan kontribusinya terhadap prestasi kerja (Y) pegawai pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara dalam model regresi ini. Pengujian secara serempak menunjukkan bahwa nilai Fhitung (235,834) lebih besar dibandingkan dengan nilai Ftabel (2,78), dan sig. ? (0,000a) lebih kecil dari alpha 5% (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel komunikasi interpersonal, pengalaman kerja dan fasilitas kerja secara serempak berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara. Pengujian secara parsial diperoleh hasil untuk komunikasi interpersonal (5,470), pengalaman kerja (3,162) dan fasilitas kerja (2,280). Dengan demikian secara parsial pengaruh yang dominan terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara adalah variabel komunikasi interpersonal.
PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, IKLIM KERJA DAN FASILITAS KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. LONDON SUMATERA INDONESIA GUNUNG MELAYU KABUPATEN ASAHAN Normansyah , Normansyah; Suriono, Hadi; Siregar, Aris; Rosnaida, Rosnaida; Putra, Anshari
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 2 (2025): Volume 8 No. 2 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i2.47461

Abstract

Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori manajemen organisasi dan sumber daya manusia dengan lebih berfokus pada faktor kecerdasan intelektual, iklim kerja, fasilitas kerja dan prestasi kerja yang menjadi variabel-variabel dalam penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan survey. jenis penelitian deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian adalah penjelasan. Metode pengumpulan data adalah dengan wawancara, kuesioner dan studi dokumentasi. Populasi adalah seluruh karyawan pada PT. London Sumatera Indonesia Gunung Melayu Kabupaten Asahan   yaitu 60 karyawan dan ditetapkan jumlah sampel dari seluruh populasi yang ada yaitu sebanyak 60 karyawan. Berdasarkan persamaan linier berganda yang diperoleh sebagai berikut bahwa Ŷ   = 0,918 + 0,300 X1 + 0,646 X2  + 0,846 +  e. Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa kecerdasan intelektual (X1),  iklim kerja (X2) dan fasilitas kerja (X3) mempunyai koefisien regresi positif yang membuktikan kontribusinya terhadap prestasi kerja (Y) karyawan pada PT. London Sumatera Indonesia Gunung Melayu Kabupaten Asahan dalam model regresi ini. Pengujian secara serempak menunjukkan bahwa nilai Fhitung (110,300) lebih besar dibandingkan dengan nilai Ftabel (3,16), dan sig. α (0,000a) lebih kecil dari alpha 5% (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel kecerdasan intelektual, iklim kerja dan fasilitas kerja secara serempak berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada  PT. London Sumatera Indonesia Gunung Melayu Kabupaten Asahan. Pengujian secara parsial diperoleh hasil untuk kecerdasan intelektual (2,422) , iklim kerja (3,992) dan fasilitas kerja (4,755). Dengan demikian secara parsial pengaruh yang dominan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. London Sumatera Indonesia Melayu Kabupaten Asahan adalah variabel fasilitas kerja.
UMKM DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI DI KELURAHAN SIDOMUKTI KECAMATAN KISARAN BARAT KABUPATEN ASAHAN Normansyah, Normansyah; Suriono, Hadi; Siregar, Aris; Rosnaida, Rosnaida; Putra, Anshari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2025): Volume 6 No 4 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i4.50328

Abstract

Belum kokohnya fundamental perekonomian Indonesia saat ini, mendorong pemerintah untuk terus memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang selanjutnya penulis akan mennggunakan singkatan ini. Sektor ini mampu menyerap tenaga kerja cukup besar dan memberi peluang bagi UMKM untuk berkembang dan bersaing dengan perusahaan yang lebih cenderung menggunakan modal besar (capital intensive). Eksistensi UMKM memang tidak dapat diragukan lagi karena terbukti mampu bertahan dan menjadi roda penggerak ekonomi, terutama pasca krisis ekonomi. Disisi lain, UMKM juga menghadapi banyak sekali permasalahan, yaitu terbatasnya modal kerja, Sumber Daya Manusia yang rendah, dan minimnya penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi (Sudaryanto dan Hanim, 2002). Kendala lain yang dihadapi UMKM adalah keterkaitan dengan prospek usaha yang kurang jelas serta perencanaan, visi dan misi yang belum mantap. Hal ini terjadi karena umumnya UMKM bersifat income gathering yaitu menaikkan pendapatan, dengan ciri- ciri sebagai berikut: merupakan usaha milik keluarga, menggunakan teknologi yang masih relatif sederhana, kurang memiliki akses permodalan (bankable), dan tidak ada pemisahan modal usaha dengan kebutuhan pribadi. Pemberdayaan UMKM di tengah arus globalisasi dan tingginya persaingan membuat UMKM harus mampu mengadapai tantangan global, seperti meningkatkan inovasi produk dan jasa, pengembangan sumber daya manusia dan teknologi, serta perluasan area pemasaran. Hal ini perlu dilakukan untuk menambah nilai jual UMKM itu sendiri, utamanya agar dapat bersaing dengan produk-produk asing yang kian membanjiri sentra industri dan manufaktur di Indonesia, mengingat UMKM adalah sektor ekonomi yang mampu menyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia. Pada tahun 2011 UMKM mampu berandil besar terhadap penerimaan negara dengan menyumbang 61,9 persen pemasukan produk domestik bruto (PDB) melalui pembayaran pajak, yang diuraikan sebagai berikut : sektor usaha mikro menyumbang 36,28 persen PDB, sektor usaha kecil 10,9 persen, dan sektor usaha menengah 14,7 persen melalui pembayaran pajak. Sementara itu, sektor usaha besar hanya menyumbang 38,1 persen PDB melalui pembayaran pajak (BPS, 2011). Sebagian besar (hampir 99 persen), UMKM di Indonesia adalah usaha mikro di sektor informal dan pada umumnya menggunakan bahan baku lokal dengan pasar lokal. Itulah sebabnya tidak terpengaruh secara langsung oleh krisis global. Laporan World Economic Forum (WEF) 2010 menempatkan pasar Indonesia pada ranking ke- Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia sebagai pasar yang potensial bagi negara lain. Potensi ini yang belum dimanfaatkan oleh UMKM secara maksimal. Perkembangan UMKM di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai persoalan sehingga menyebabkan lemahnya daya saing terhadap produk impor.