Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Bulletin of Scientific Contribution : Geology

FASIES DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATUGAMPING FORMASI KALIPUCANG DAERAH KARANGNUNGGAL, TASIKMALAYA JAWA BARAT Sitti Hafsa Kotarumalos; . Abdurrokhim; Yoga A. Sendjaja
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY Vol 16, No 1 (2018): Bulletin of Scientific Contribution GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1383.707 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas fasies batugamping dan lingkungan pengendapan Formasi Kalipucang berumur Miosen Tengah, dan tersingkap di Karangnunggal, Tasikmalaya, Jawa Barat. Pengelompokkan fasies batugamping ini berdasarkan pada tekstur batuan dan komposisi skeletal (bioclast). Fasies batugamping Formasi Kalipucang dapat dikelompokkan menjadi 7 fasies, yaitu: (1) batugamping packstone berkomposisi dominan alga, (2) batugamping rudstone, (3) batugamping packstone berkomposisi dominan foraminifera, (4) batugamping wackestone – packstone berkomposisi foraminifera, (5) batugamping grainstone berkomposisi alga, (6) batugamping grainstone berkomposisi foramifera, dan (7) batugamping packstone berkomposisi coral. Batugamping Formasi Kalipucang ini diinterpretasikan diendapkan dalam lingkungan foreslope–deep shelf margin and barrier– shelf lagoon pada sebuah paparan yang terisolasi dari endapan volkanik.Kata kunci: batugamping, fasies, lingkungan pengendapan, Formasi Kalipucang, Tasikmalaya, Jawa Barat
OPTIMASI BERAT LUMPUR PENGEBORAN DENGAN ANALISIS TEKANAN PORI DAN GRADIEN REKAH PADA LAPANGAN RZZ, FORMASI, BALIKPAPAN, CEKUNGAN KUTAI Zahran, Raihan Zaki; Abdurrokhim, Abdurrokhim; Mohamad, Febriwan; Nursasono, Danny
Bulletin of Scientific Contribution Vol 22, No 2 (2024): Bulletin of Scientific Contribution:GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v22i2.56154

Abstract

Analisis tekanan pori dan gradien rekah adalah proses penting dalam pengeboran minyak dan gas untuk memprediksi tekanan yang terjadi di dalam sumur dan mencegah kejadian bencana pengeboran. Analisis ini berlokasi di lapangan RZZ sebagai salah satu lapangan produksi minyak dan gas alam pada Kalimantan Timur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakterisitik tekanan pori agar dapat menentukan metode yang tepat dalam optimasi berat lumpur pengeboran. Penelitian ini menggunakan data dari 14 sumur, berupa data log tali kawat, PTFA, LOT atau FIT, laporan pengeboran, mud log, interval velocity, dan Ro. Penelitian ini menggunakan metode Eaton (Eaton, 1975) pada analisis tekanan pori dan gradien rekah serta metode statistika pada optimasi berat lumpur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman top overpressure berada pada rentang 9,850 – 11,000 ftTVD pada Formasi Balikpapan dan top hard overpressure pada rentang 12,000 – 13,000 ftTVD pada Formasi Balikpapan juga. Hasil korelasi menunjukkan distribusi overpressure mengikuti struktur geologi yang berkembang yakni antiklin. Overpressure pada daerah penelitian disebabkan oleh mekanisme loading dan unloading. Mekanisme loading dibuktikan berdasarkan analisis sejarah pemendaman, sedangkan mekanisme unloading dibuktikan oleh plot silang Dutta (Dutta, 2002) dan nilai Ro. Optimasi berat lumpur pada section 12 ¼” dilakukan dengan cara menaikkan berat lumpur menjadi 2.65 ppg dari tekanan pori untuk menanggulangi permasalahan tight spot dan overpull. Sedangkan pada section 8 ½” dengan cara menurunkan berat lumpur menjadi 2.5-3.5 ppg dari tekanan pori untuk menanggulangi high gas. Penggunaan berat lumpur optimum ini akan meminimalisir terjadi permasalahan saat pengeboran sehingga pengeboran menjadi lebih efektif dan efisien.Kata Kunci: Tekanan Pori, Overpressure, Berat Lumpur, Mekanisme, Optimasi
LOW RESISTIVITY ZONE PADA RESERVOIR BATUPASIR FORMASI CIBULAKAN ATAS, CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA Herdiansyah, Firman; Abdurrokhim, Abdurrokhim; Syafri, Ildrem
Bulletin of Scientific Contribution Vol 14, No 1 (2016): Bulletin of Scientific Contribution
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1847.726 KB) | DOI: 10.24198/bsc.v14i1.9804

Abstract

Wireline geophysical well log (well log) is very important data to interpret formation and formation charecteristics identification in the subsurface. Data well log aims identify reservoir zone, fluid type in the subsurface and to determine of parameters such as clay volume (Vcl), formation porosity, and water saturation (Sw).  This research intend to discuss the formation evaluation and hydrocarbon bearing formation. The characteristics and controlling factor of low resistivity zone of sandstone reservoir in this study case become very crucial to be understood.  The composition, thickness, and  depositional of those sandstone reservoir are interpreted as the major controlling factor for being low resistivity (0.5–5 Ohm) of productive reservoir with total oil production 585.57 stb/m and total gas production  4.78 Mscf/m. Keywords: Low resistivity, formation evaluation, characteristics and controllers of low resistivity sandstone. Well log (wireline geophysical well log) merupakan data yang digunakan untuk mengevaluasi formasi dan mengetahui karaketristik batuan di bawah permukaan (subsurface). Data well log dapat menentukan zona reservoir, tipe fluida yang ada di bawah permukaan, dan determinasi nilai kehadiran lempung (Vcl), porositas formasi, dan saturasi air (Sw). Penelitian ini fokus pada evaluasi formasi baik kualitatif maupun kuantitatif pada zona hidrokarbon dengan harga resistivitas rendah berdasarkan hasil pengukuran deep resistivity log. Karakter dan faktor pengontrol pada zona batupasir yang memiliki fenomena harga resistivitas yang rendah menjadi suatu anomali ketika zona tersebut merupakan zona yang produktif. Komposisi batupasir, ketebalan batupasir, dan lingkungan pengendapan batupasir dengan resistivitas yang rendah (0.5–5 Ohm) memiliki perbedaan karakteristik dengan batupasir yang memiliki harga resistivitas yang normal (> 5 Ohm). Harga estimasi saturasi air yang tinggi (75%–80%) dan harga deep resistivity yang rendah (0.5–5 Ohm) pada zona produktif dengan total produksi minyak 585.57 stb/m dan gas 4.78 Mscf/m.  Kata Kunci : Resistivitas rendah, evaluasi formasi, karakteristik dan pengontrol batupasir resistivitas rendah.
BIOZONASI FORAMINIFERA PLANKTONIK DI LINTASAN SUNGAI CIPAMINGKIS, DAERAH JONGGOL, PROVINSI JAWA BARAT Solihin, Mohamad; Abdurrokhim, Abdurrokhim; Jurnaliah, Lia
Bulletin of Scientific Contribution Vol 14, No 1 (2016): Bulletin of Scientific Contribution
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1285.06 KB) | DOI: 10.24198/bsc.v14i1.9791

Abstract

The study was conducted at Jatiluhur Formation in Cipamingkis River, Jonggol, Bogor, West Java. The purpose of this study is to determine biodatum of  planktonic foraminifera and age specifications contained in Jatiluhur Formation. The method that used in this study based on measured section data and micropaleontology analysis quantitatively. Cipamingkis River measured section approximately 8 km, divided by 4 sections. Measured section and each of them used to 10 samples to biostratigraphy analysis. Based on biostratigraphy analysis of planktonic foraminifera, Jatiluhur Formation depositioned at Middle Miocene – Late Miocene (N13 – N16). Biodatum of foraminifera found in study area are Globigerinoides subquadratus, Globorotalia siakensis Globorotalia mayeri, Globorotalia menardii, and Globorotalia acostaensis. Keywords : Cipamingkis river, Biodatum, Planktonic Foraminifera, Jatiluhur Formation. Kajian ini dilakukan pada Formasi Jatiluhur di Sungai Cipamingkis, Daerah Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.  Tujuan penelitian ini untuk menentukan biodatum foraminifera planktonik dan spesifikasi umur yang terdapat pada Formasi Jatiluhur.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan data penampang stratigrafi terukur dan analisis mikropaleontologi secara kuantitatif. Sekitar 8 km lintasan sungai Cipamingkis, dapat dibagi menjadi 4 penampang stratigrafi terukur dan masing-masing penampang digunakan 10 conto batuan untuk analisis biostratigrafi. Berdasarkan analisis biostratigrafi dari foraminifera planktonik, Formasi Jatiluhur terendapkan pada kala tengah Miosen Tengah – awal Miosen Akhir (N13 – N16). Biodatum Foraminifera yang ditemukan di daerah penelitian adalah Globigerinoides subquadratus, Globorotalia siakensis Globorotalia mayeri, Globorotalia menardii, dan Globorotalia acostaensis. Kata Kunci : Sungai Cipamingkis, Biodatum, Foraminifera planktonik, Formasi Jatiluhur.
Characteristic of volcanic deposits in the southern part of Gunung Karang, Pandeglang - West Java Abdurrokhim, Abdurrokhim; Ismawan, Ismawan
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY Vol 14, No 3 (2016): Bulletin of Scientific Contribution
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc geology.v14i3.11055

Abstract

In the southern part slope of Gunung Karang in Pandeglang, there are many well-outcrops of volcanic materials that developed during Quaternary. The deposits represent various lithofacies both vertically and laterally.In general the lithologic characteristics that are found in the study area can be grouped into three units, (1). Tertiary sedimentary rock, which is consists of tuffaceous mudstones interbedded with fine-grained tuffaceous sandstone and siltstone, (2) primary volcanic product consist of andesite lava flow, volcanic breccia/agglomerate, and pyroclastic rocks (ash tuff, lapilli tuff, bomb/block, and lapilli tuff breccia, and (3) secondary volcanic products, which is consisting of laharic breccia and coarse-grained thick-bedded sandstone.In general the deposits become younger to the top of topography (Gunung Karang), but locally the deposits are most likely overlapping each other’s.Keywords: Volcanic deposits, Gunung Karang
ASAL SEDIMEN BATUPASIR FORMASI JATILUHUR DAN FORMASI CANTAYAN DAERAH TANJUNGSARI DAN SEKITARNYA, KECAMATAN CARIU, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT Widyastuti, Sari; Abdurrokhim, Abdurrokhim; Sendjaja, Yoga Adriana
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY Vol 14, No 1 (2016): Bulletin of Scientific Contribution
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (929.69 KB) | DOI: 10.24198/bsc geology.v14i1.9788

Abstract

Administratively, Tanjungsari and its vicinity area lies within Bogor Subprovince, West Java – Indonesia. According to Java’s physiographic map by Van Bemmelen (1949), this area can be included as a part of the Bogor Zone. The goal of this research is to analysis samples of sandstone from Jatiluhur Formation and Cantayan Formation due to know the provenance of the formation. Sandstone from Jatiluhur Formation is Feldspathic Wacke and sandstone from Cantayan Formation is Lithic Arenite based on the sandstone classification by Pettijohn, 1975. According to the grain composition, the provenance of Jatiluhur Formation is the plutonic igneous rock, it shown by the quartz grain dominated by monocrystaline grain with non-undulatory extinction. Feldspar is dominated by Potassium Feldspar.  While the Cantayan Formation came from volcanic igneous rock, known by the abundance of igneous rock fragment with afanitic texture. The quartz grain is the less, consist of monocrystaline quartz with non – undulatory extinction. Based on the tectonic setting of the source rock, sandstone from Jatiluhur and Cantayan Formation came from the rock that part of Magmatic Arc area which the sediment source of Jatiluhur Formation is from Dissected Arc, while Cantayan Formation is from Transitional Arc – Undissected Arc area. Keyword:    Tanjungsari, Jatiluhur Formation, Cantayan Formation, sandstone, provenance. Secara administratif, daerah Tanjungsari dan sekitarnya termasuk kedalam wilayah Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat, dan terletak di dalam Zona Bogor menurut pembagian fisiografi oleh Van Bemmelen (1949). Tujuan penelitian ini yaitu melakukan analisis pada contoh batupasir Formasi Jatiluhur dan Formasi Cantayan guna mengetahui sumber sedimen pembentuk formasi tersebut. Batupasir Formasi Jatiluhur termasuk jenis Feldspathic Wacked dan batupasir Formasi Cantayan termasuk jenis Lithic Arenite berdasarkan klasifikasi batupasir oleh Pettijohn, 1975. Dari komposisi sedimen yang diamati, Formasi Jatiluhur berasal dari batuan beku plutonik ditunjukkan oleh butir kurasa yang didominasi oleh butiran monokristalin dengan sudut pemadaman lurus. Jumlah butir feldspar didominasi oleh K feldspar. Sedangkan batupasir Formasi Cantayan berasal dari batuan beku vulkanik, diketahui dari jumlah fragmen batuan yang sangat banyak berupa batuan beku bertekstur halus. Jumlah butir kuarsa ditemukan sangat sedikit berupa kuarsa monokristalin dengan sudut pemadaman lurus. Berdasarkan tatanan tektonik batuan sumber, batupasir Formasi Jatiluhur dan Formasi Cantayan  berasal dari batuan yang berada pada tatanan tektonik busur magma (Magmatic Arc) yang mana Formasi Jatiluhur bersumber dari area Dissected Arc, sedangkan Formasi Cantayan berasal dari area Transitional Arc – Undissected Arc. Kata kunci: Tanjungsari, Formasi Jatiluhur, Formasi Cantayan, batupasir, sumber sedimen. 
SIKUEN STRATIGRAFI DAN PALEOGEOGRAFI FORMASI TALANG AKAR PADA AREA “FERCANZA”, CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA Fercanza, Frisdio; Gani, Reza Muhammad Ganjar; Abdurrokhim, Abdurrokhim; Muljana, Budi; Budiana, Rahmat
Bulletin of Scientific Contribution Vol 15, No 1 (2017): Bulletin of Scientific Contribution
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1168.772 KB)

Abstract

ABSTRACT“FERCANZA'' area is the working area of Pertamina Hulu Energi located in North West Java Basin. This study focused on Talang Akar formation at Arjuna sub basin. This research applies the Sequence stratigraphy  concept with correlation method, which will give results in form of (1) Determination of sequences marker is more accurate, (2) Facies mapping, and (3)Sequence stratigraphy model with  higher resolution detail for determination of plays, in this case stratigraphic traps on Talang Akar Formation at "FERCANZA" area. Data used in this study include the integration of 7 well logs data, 3 side wall cores, 5 mudlog, 8 seismic line, and 1 biostratigraphy report. Sequence Boundary (SB), Maximum Flooding Surface (MFS), and other Sequence stratigraphy marker determined from well log data analysis to make a cross-correlation. Interpretation of depositional environment based on the analysis of lithofacies, elektrofacies, and seismicfacies. Based on the research results, the Formation Talang Akar on the ''FERCANZA'' area has five facies association is delta plain, delta front, pro delta, tidal channel, and shallow marine with common facies associations form of  sediment tide dominated delta and sediment shallow marine. Directions sediment supply is derived from the relative direction northwest -southeast shown by the discovery of progradation patterns to southeast of the seismic profiles were trending northwest to the southeast. Through sequences marker which have been determined, the model for deposition of Talang Akar formation is divided into 4 representation depositional models at each sequence stratigraphys marker. Representation of the model shows the conditions and morphological changes in the research areas from every phase of its.Keywords: North West Java Basin, Talang Akar Formation, Sequence stratigraphy, Depositional models ABSTRAKArea ‘’FERCANZA’’ merupakan wilayah kerja dari Pertamina Hulu Energi yang berada pada Cekungan Jawa Barat Utara. Penelitian  ini difokuskan pada Formasi Talang Akar pada sub cekungan Arjuna. Penelitian ini menerapkan konsep sequence stratigraphy dengan metode korelasi, yang akan  memberikan hasil berupa (1) Penentuan marker sikuen yang lebih akurat, (2) Pemetaan fasies, dan (3) Model sequence stratigraphydengan resolusi yang lebih detail untuk penentuan plays, dalam hal ini perangkap stratigrafi pada Formasi Talang Akar, Area “FERCANZA”. Data yang digunakan dalam penelitian meliputi integrasi dari 7 data well log, 3 side wall core, 5 data mudlog, 8 line seismik, dan 1 data biostratigrafi . Batas sikuen (SB), maximum flooding surface (MFS), dan marker sequence stratigraphylainnya ditentukan dari analisis data well log untuk membuat penampang korelasi. Interpretasi lingkungan pengendapan didasari oleh analisis lithofacies, elektrofacies, dan seismik facies. Berdasarkan hasil penelitian, pada formasi Talang Akar di Area ‘’FERCANZA’’ diketahui Formasi Talang Akar memiliki lima asosiasi fasies yaitu delta plain, delta front, pro delta, tidal channel, dan shallow marine dengan asosiasi facies umum berupa endapan tide dominated delta dan endapan shallow marine. Arah suplai sedimen berasal dari arah relatif barat laut -tenggara yang ditunjukan oleh ditemukannya pola progradasi ke arah tenggara dari profil seismik yang berarah barat laut menuju tenggara. Melalui marker sikuen yang telah ditentukan, model pengendapan untuk formasi Talang Akar dibagi menjadi 4 gambaran model pengendapan disetiap marker sequence stratigraphystratigrafi. Gambaran model tersebut menunjukkan kondisi dan perubahan morfologi daerah penelitian dari setiap fasenya.Kata Kunci : Cekungan Jawa Barat Utara, Formasi Talang Akar, Sequence Stratigraphy, Model Pengendapan
Co-Authors Adhiperdhana, Billy Gumelar Adjat Sudradjat Adjat Sudradjat Adriano Mazzini Agustya Agustya Ajat Sudrajat Andi Agus Nur Asep Mohamad Ishaq Shiddiq Atmadibrata, Riza Atmadibrata, Riza Bernadeta Subandini Astuti Bonar Tua Halomoan Marbun Brian Christiantoro Budi Muljana Budiana, Rahmat Christiantoro, Brian Dedi Kuswandi Dicky Muslim Dwandari Ralanarko Edy Sunardi Faisal Helmi Febriwan Mohamad, Febriwan Febriwan Mohammad Febriwan Mohammad, Febriwan Fercanza, Frisdio Firman Herdiansyah, Firman Hastowo Resesiyanto Hendarmawan H Hendarmawan Hendarmawan Herlinawati H Hirnawan, R. Febri Hirnawan, R. Febri Ildrem Sjafri Ildrem Syafri Ildrem Syafri Ildrem Syafri Ildrem Syafri Irvan Sophian Ismawan Ismawan, Ismawan Iyan Haryanto Iyan Haryanto, Iyan Januar Arifin Johanes Hutabarat Karyono Karyono Lia Jurnaliah Marbun, Bonar Tua Halomoan Masturyono Masturyono Mohamad Solihin, Mohamad Morang, Febrika Situ Muhammad Kurniawan Alfadli Nisa Nurul Ilmi Nur Khairullah Nursasono, Danny Panji Ridwan Petra Wattimury Prasetyo, Anggit Chandra R. Febri Hirnawan Resesiyanto, Hastowo Reza Muhammad Ganjar Gani, Reza Muhammad Ganjar Ridho Kresna Wattimena Ridho Kresna Wattimena Riza Atmadibrata Saida Ulfa Sari Widyastuti, Sari Savitri, Cindy Dhevayani Shiddiq, Asep Mohamad Ishaq Sitti Hafsa Kotarumalos Soffian Hadi Supriyanto Rohadi Vijaya Isnaniawardhani Wattimury, Petra Yoga A. Sendjaja Yoga Adriana Sendjaja, Yoga Adriana Yuyun Yuniardi Zahran, Raihan Zaki Zulfahmi Zulfahmi ZULFAHMI ZULFAHMI