Claim Missing Document
Check
Articles

REKAYASA LERENG DAN PERENCANAAN PERKUATAN DINDING PENAHAN TANAH DI SALAH SATU SEGMEN JALAN DAERAH CILETUH Zufialdi Zakaria, Dicky Muslim., Adytia Putra Pradana,
Geoscience Journal Vol 1, No 2 (2017): Padjadjaran Geoscience Journal
Publisher : Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.887 KB)

Abstract

Ciletuh merupakan kawasan yang diyakini merupakan salah satu kawasan dengan batuan tertua di Jawa Barat. Kawasan ini berpotensi menjadi sebuah kawasan pariwisata dengan ciri khas geologinya yang unik dan telah diwujudkan dengan dibukanya Ciletuh Geopark. Tentunya hal ini cukup menarik perhatian karena diperlukan pembangunan infrastruktur-infrastruktur pendukung karena rentannya kawasan ini terhadap bencana alam. Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang (1) kestabilan lereng dan (2) perancangan dinding penahan tanah untuk penguatan lereng tersebut pada salah satu segmen jalan yang mengalami kelongsoran di Kawasan Ciletuh, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Analisis kestabilan lereng menggunakan Metode Irisan Bishop. Setelah itu dilakukan perancangan rekayasa lereng dengan terasering yang diperkuat dinding penahan tanah agar didapatkan desain lereng yang lebih aman dan optimal untuk mencegah kelongsoran terjadi kembali. Kemudian dinding penahan tanah dirancang sesuai dengan syarat kestabilan dinding penahan tanah terhadap pergeseran, penggulingan, dan kapasitas daya dukung tanahnya. Tekanan tanan lateral pada dinding penahan tanah dihitung dengan menggunakan Metode Rankine. Berdasarkan simulasi kestabilan lereng, faktor keamanan lereng LR-05A terhadap longsor didapatkan sebesar 1,183 – 0,543 (tidak stabil) tergantung kedalaman muka air tanahnya. Desain perbaikan lereng yang telah dilakukan dapat diaplikasikan jika tanah dasar dan tanah di belakang dinding penahan tanah diubah menjadi tanah urug non-kohesif karena kuat gesernya yang tidak terpengaruh oleh keadaan air tanah. Dengan digunakannya tanah urug non-kohesif pada tanah dasar dan tanah dibelakang dinding penahan tanah, maka desain perbaikan lereng yang digunakan dan dinding penahan tanah stabil secara keseluruhan.Kata kunci: Kestabilan Lereng, Angka Keamanan, Dinding Penahan Tanah, Longsor
PENGARUH AKTIVITAS LEMPUNG TERHADAP NILAI DAYA DUKUNG TANAH FONDASI DANGKAL DI KAWASAN CIMENYAN, KABUPATEN BANDUNG Dicky Muslim, Ridho Taufanadhie, Irvan Sophian,
Geoscience Journal Vol 2, No 1 (2018): Padjadjaran Geoscience Journal
Publisher : Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.311 KB)

Abstract

Cimenyan merupakan daerah pemukiman padat penduduk yang terletak di daerah Kabupaten Bandung yang tanahnya merupakan hasil lapukan batuan vulkanik.  Tanah hasil lapukan batuan vulkanik ini memiliki karakteristik yang unik, salah satunya adalah mengandung mineral lempung yang bersifat ekspansif. Sifat ekspansif ini membahayakan masyarakat sekitar jika tidak di tangani dengan benar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan aktivitas lempung terhadap daya dukung tanah di daerah Cimenyan. Empat belas sampel tanah tidak terganggu diambil, selanjutnya dilakukan pengujian sifat fisik tanah yang meliputi kadar air tanah, berat jenis tanah, bobot isi tanah, batas-batas konsistensi tanah, dan analisis butiran serta sifat mekanik tanah dengan menggunakan metode triaksial. Sifat fisik tanah yang diklasifikasikan dalam sistem USCS menunjukkan terdapat satu jenis tanah yaitu Tanah Lanau Plastisitas Tinggi (MH). Angka aktivitas berkisar dari 0,53 sampai 1,45. Kaolinit, illite, dan montmorilonit merupakan mineral lempung yang dominan berdasarkan angka aktivitas lempung. Hasil analisis daya dukung tanah fondasi dangkal menunjukkan bahwa jenis fondasi dangkal yang tepat (dengan jenis keruntuhan General Shear Failure) untuk daerah penelitian adalah jenis fondasi square karena memiliki nilai daya dukung terbesar diantara jenis-jenis lainnya dengan nilai  berkisar dari  21,16 sampai 72,36 t/m2. Sedangkan jenis fondasi yang menghasilkan nilai daya dukung terkecil adalah jenis fondasi menerus dengan nilai berkisar dari 16,83 sampai 56,25 t/m2, yang dibagi menjadi 5 zonasi daya dukung tanah. Hubungan daya dukung tanah dengan angka aktivitas lempung menunjukkan hubungan dengan nilai koefisien korelasi negatif  (r = -0,5437) yang menunjukkan bahwa peningkatan angka aktivitas lempung akan menurunkan nilai daya dukung tanah daerah penelitian.Kata Kunci : sifat fisik dan mekanik tanah, daya dukung tanah, angka aktivitas lempung, fondasi.
DAYA DUKUNG TANAH UNTUK DISPOSAL DI TAMBANG BATUABARA DAERAH PURWAJAYA, KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Dicky Muslim, Agus Wiramsya, Tati Andriani, Zufialdi Zakaria
Geoscience Journal Vol 2, No 2 (2018): Padjadjaran Geoscience Journal
Publisher : Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.841 KB)

Abstract

Suatu penambangan terbuka batubara pada prinsipnya adalah menggali material overburden untukmendapatkan batubara, karena itu dibutuhkan suatu tempat penimbunan yang disebut sebagai disposalarea. Namun, jika tanpa perencanaan dengan baik, area disposal ini dapat mengalami keruntuhan yangdapat mengganggu jalanya operasi penambangan. Karena itu dibutuhkan suatu kajian untuk mengetahuikemampuan tanah disposal dalam menampung material timbunan. Penelitian ini dilakukan untukmengetahui daya dukung tanah yang dijadikan sebagai tempat penimbunan. Lokasi penelitian berada padasalah satu area penambangan batubara di Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten KutaiKartanegara. Metode penelitian terdiri dari pengambilan tiga sampel tanah tak terganggu untuk materialdisposal, selanjutnya analisis laboratorium untuk mendapatkan parameter fisik dan mekanik tanah,kemudian perhitungan nilai daya dukung menggunakan rumus Terzaghi (1984). Hasl yang diperoleh yaitupada area disposal, memiliki nilai daya dukung sebesar 90,229 T/m², sementara untuk material disposalitu sendiri memiliki nilai daya dukung sebesar 99,229 T/m², sedangkan daya dukung materialtimbunannya memiliki nilai qa sebesar 15,969 T/m², 16,430 T/m² dan 19,233 T/m². untuk ketinggian maksimum material timbunan yang dapat ditampung area disposal agar tidak mengalamikeruntuhan ialah 43,5 meter.
HUBUNGAN DENSITAS KEKAR DENGAN PROBABILITAS LONGSOR PADA BATUAN DIORIT DI TAMBANG TERBUKA BATU HIJAU, SUMBAWA, PROVINSI NUSA TENGGARA BARA Dicky Muslim,Yan Adriansyah, Muhammad Nur Arizal,Raden Irvan Sophian,
Geoscience Journal Vol 2, No 3 (2018): Padjadjaran Geoscience Journal
Publisher : Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (902.697 KB)

Abstract

Lokasi penelitian terletak di Tambang terbuka Batu Hijau PT. Amman Mineral Nusa Tenggara di bagian barat daya pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Longsor pada daerah penelitian merupakan masalah utama terutama pada lereng tambang yang disusun oleh batuan Diorit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar probabilitas longsor dan sejauh mana hubungan densitas kekar dengan probabilitas longsor. Berdasarkan hasil penelitian arah dari struktur minor (kekar) berarah barat-timur, hal tersebut akan mengikuti pola arah struktur utama yang ada di daerah penelitian dengan arah yang sejajar/ berpotongan. Hasil analisis kinematik terdapat 2 jenis probabilitas longsoran di daerah penelitian yaitu probabilitas longsoran Bidang dan Baji. Pada longsoran Bidang mempunyai nilai PoF tertinggi 14.3 % dan terendah 0 %, sedangkan pada longsoran Baji mempunyai nilai PoF tertinggi 24.7 % dan terendah 2.4 %. Probabilitas longsor didominasi oleh longsoran baji hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji statistik. Hasil uji statistik hubungan densitas kekar dengan probabilitas longsoran baji berhubungan secara signifikan dengan nilai r= 0.66 sedangkan densitas kekar dengan probabilitas longsoran bidang berhubungan tidak signifikan dengan nilai r = 0.39. Pada longsoran bidang ada faktor lain yang mempengaruhi tidak hanya densitas kekar namun orientasi salah satunya arah dipping dari kekar.Kata Kunci : Tambang Batu Hijau, Densitas Kekar, Probabilitas Longsor
Geomorphic Analysis in Determining Tectonic Activity Affected by Sumatra Fault in Liwa Region and Its Surrounding Area, Lampung, Indonesia Yudhicara, Yudhicara; Muslim, Dicky; Sudradjat, Adjat
Indonesian Journal on Geoscience Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : Geological Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17014/ijog.4.3.193-208

Abstract

DOI: 10.17014/ijog.4.3.193-208The study discusses about characteristics of Sumatra Fault and its tectonic activity in Liwa and the adjacent area. The research uses quantitative methods of verification hypothetical deduction, which starts from the general approach, then it pursues into more specialized and focused ones. While the research work includes field measurements, remote sensing with GIS, and geomorphologic analysis using morphometry, such as: sinousity of mountain front (Smf), percentage of facets, ratio of the width and height of the valley (Vf), bifurcation ratios of the river (Rb), drainage density (Dd), shape of the watershed basin area (Bs), hypsometric curves (HI), and gradient index of stream length (SL). Basically, two blocks separated by the Sumatra Fault do not have a significant difference in tectonic activity, but the tectonic activity change can be seen when the studied area is divided into three blocks (northwest, middle, and southeast), then the change in each part can clearly be seen. Apparently, the tectonic activity in the studied area starts from the southeast continues toward the northwest. It is proved by this research, that geomorphological parameters which are associated with mountain fronts and watershed systems demonstrate the value of the activity increases towards the northwest. Hypsometric curves and a river analysis show that the tectonic activity in the northwest is relatively in a young stage, while towards the southeast it is getting in a mature stage.
HUBUNGAN KUAT TEKAN BATUAN (UCS) TIDAK LANGSUNG DENGAN POROSITAS PADA FORMASI KEUTAPANG ATAS PADA LAPANGAN GAS ARUN, CEKUNGAN SUMATERA UTARA DENGAN MENGGUNAKAN DATA LOG SONIK Yuyun Yuniardi, R. M. Riza Atmadibrata, Alvian Budiman, Dicky Muslim,
Geoscience Journal Vol 2, No 4 (2018): Padjadjaran Geoscience Journal
Publisher : Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.232 KB)

Abstract

Formasi Keutapang merupakan formasi batuan pembawa migas yang produktif di Cekungan SumateraUtara. Namun, seringkali terdapat hal yang menghambat proses pemboran minyak bumi. Permasalahanyang sering ditemukan dalam kasus pemboran minyak bumi adalah penurunan laju pemboran. Kuat tekanbatuan merupakan faktor yang penting dalam menentukan laju suatu pemboran. Kuat tekan batuan sangatberpengaruh terhadap besarnya nilai porositas, Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubunganantara porositas dengan kekuatan batuan (UCS) yang dikhususkan pada Formasi Keutapang bagian atas.Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif penelitian dilakukanberdasarkan pengamatan grafik log yang terekam pada setiap sumur, sedangkan metode kuantitatifdilakukan dengan mengukur dan menghitung parameter-parameter litologi, porositas, kuat tekan batuan.Hubungan antara porositas dan kuat tekan batuan (UCS) kemudian diuji dengan Uji Korelasi, laludilakukan Uji Regresi untuk mengetahui nilai pengaruh antar keduanya. Hasil penelitian menunjukkanbahwa Formasi Keutapang bagian atas tersusun atas perselingan batulanau, batulempung, dan batupasiryang dicirikan dengan pola Log Gamma Ray bergerigi. Porositas yang berkembang di daerah penelitianberupa porositas intergranular dengan nilai 0,25-0,50 untuk batupasir, 0,14-0,30 untuk batulanau, dan0,06-0,35 untuk batulempung. Kekuatan batuan yang terdapat di daerah penelitian berkisar antara 15,62-50,5 MPa untuk batupasir, 27-54,4 MPa untuk batulanau, dan 10,81-27 MPa untuk batulempung.Berdasarkan Uji Korelasi ditarik kesimpulan bahwa hubungan porositas dengan kuat tekan batuan padaFormasi Keutapang Atas berhubungan negatif dengan tingkat korelasi sempurna, sedangkan hasil UjiRegresi menunjukkan dua variable saling berpengaruh negatif. Secara geologi, dapat ditafsirkan bahwasemakin besar nilai porositas, maka semakin kecil nilai kuat tekan batuan begitupun sebaliknya.Kata Kunci : Formasi Keutapang Atas, Litologi, Porositas, Kuat Tekan, Uji Korelasi Regresi
VALIDASI REKAHAN SEBAGAI INDIKATOR BATUAN TERUBAH DENGAN METODE KELURUSAN DAN PETROGRAFI DI DAERAH BUNGBULANG, KABUPATEN GARUT, PROVINSI JAWA BARAT Khaerani, Puspa; Taufiq, Andra; Muslim, Dicky; Helmi, Faisal; Putri, Yunitha R.I.
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 11, No 3 (2016): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16048.034 KB)

Abstract

Garut Selatan menyimpan potensi sumber daya mineral berupa emas, krisopras, dan kalsedon. Di beberapa lokasi di Bungbulang ditemukan adanya batuan terubah dan tambang kalsedon tradisional yang sudah tidak beroperasi lagi yaitu di Sungai Citanggeuleuk. Batuan terubah ini memiliki ciri fisik litologi yang berbeda dengan batuan di sekitarnya seperti berwarna hitam, mengandung mineral muskovit, klorit, dan mineral lempung. Lokasi singkapan batuan terubah diperkirakan berada pada jalur rekahan sesar minor di daerah tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap adanya rekahan yang diperkuat dengan adanya batuan terubah sebagai jalur fluida hidrotermal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelurusan dan petrografi. Metode kelurusan yang digunakan berupa analisis kelurusan segmen sungai sebagai analisis dasar kelurusan yang mengindikasikan adanya anomali kelurusan pada lokasi penelitian. Metode petrografi dilakukan untuk mengidentifikasi mineral pada batuan yang menunjukkan adanya pengaruh ubahan karena rekahan. Dari kegiatan pemetaan geologi di daerah penelitian terdapat indikasi batuan terubah di beberapa tempat pada litologi batupasir dan tuf yang mengandung mineral mika putih yang melimpah, klorit, dan mineral lempung. Dari hasil analisis morfometri sungai di daerah ini, diinterpetasikan rekahan yang mempengaruhi pembentukan batuan terubah ini berarah barat-timur yang memanjang dari Sungai Citanggeuleuk sampai Sungai Cianda. Maka rekahan merupakan indikator adanya batuan terubah pada daerah Bungbulang, Garut.
Desain Lereng Final Dengan Metode Rmr, Smr Dan Analisis Kestabilan Lereng: Pada Tambang Batubara Terbuka, Di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan Swana, Galih W.; Muslim, Dicky; Sophian, Irvan
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 7, No 2 (2012): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8865.776 KB)

Abstract

Dalam menentukan kemiringan desain final lereng yang dibentuk, salah satu caranya ialah dengan menggunakan metode geomekanik melalui penentuan nilai Rock Mass Rating(RMR) dan nilai Slope Mass Rating (SMR). Namun, dari nilai SMR tidak diketahui faktor keamanan dari lereng tersebut sehingga diperlukan analisis kestabilan lereng. Nilai kemiringan lereng dan faktor keamanannya dapat menjadi acuan untuk membuat desain lereng final yang representatif. Penelitian dilakukan di tambang terbuka yang terdapat di Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Daerah penelitian terletak pada Formasi Warukin dengan unit stratigrafinya yaitu batupasir (pasir kasar - halus), mudstone dan carbonaceous mudstone, serta batubara dengan jurus N 80°– 90° E dan kemiringan 29°-35°. RMR pada section Sidewall berkisar antara 25- 59, dan SMR berkisar antara 30,1°– 59°; pada section Western Lowwall atau data bor AGT-02 dan AGT-03 berkisar antara 20 - 55 dan SMR berkisar antara 20°– 55°. Pada section Western Highwall RMR berkisar antara 34 -71 dan SMR berkisar antara 33,06° – 71°. Pada section Eastern Lowwall RMR berkisar antara 20-55 dan SMR berkisar antara 20° – 54,96°. Pada section Eastern Highwall RMR berkisar antara 29-79 dan SMR berkisar antara 29°–52°. Dari hasil analisis kestabilan lereng, pada umumnya nilai kemiringan lereng hasil dari nilai SMR berada pada kondisi labil sampai stabil sehingga perlu dilakukan penurunan muka air tanah pada beberapa bagian agar dihasilkan desain final lereng yang stabil.
RESPONSE OF STABLE OVERALL SLOPE GEOMETRY OF OPEN PIT COAL MINE IN WARUKIN FORMATION TO DEWATERING AND PEAK GROUND SEISMIC IN SOUTH KALIMANTAN, INDONESIA Oscar, Agus W; Muslim M.Sc., Ir. H. Dicky; Sulaksana, Nana; Hirnawan, Febri
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 11, No 1 (2016): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22443.505 KB)

Abstract

Understanding of the response of the mine slope stability is very important regarding the safety of life and investment / productivity / environment, as anticipation of landslide prevention based on the latest research. Mine slope behavior previously discussed widely in terms of the response due to dewatering and seismic (Peak Ground Acceleration) as well through verification. This paper aims to obtain a broad dimension of design criteria that are not only unstable slopes, but the slope is stable under various conditions of the rock mass saturation (dewatering) and seismic condition. Response of slope stability per geotechnical rocks unit from different formations or any engineering formation as a result of environmental influences, for example, the same quake, will be different. This means that the geometry of the same slope in other formation will have different stability conditions (safety factor of the slope) due to the same seismic acceleration. This is also similar due to dewatering. The method used for this study is the deductive-probabilistic method with a hypothetical verification approach. The Standard statistical analysis is used to test the data normality and homogeneity, average and independent differences, as well as regression-correlation test. The research results show that dewatering activitycan decrease ground water level (GWL/MAT) of the slope, so the durability of sliding along the sliding plane is reduced (increasing slope safety factor). At the same time earthquake reduces shear strength and increases driving force, so the safety factor of the slope suddenly downs. Slope stability decreased due to the earthquake, but dewatering improves slope stability. Thus, the slope in dewatering conditions will be kept stable through simulation to anticipate earthquake.
ORIENTASI INTI BATUAN HASIL PEMBORAN PADA RANCANGAN LERENG TAMBANG EMAS TERBUKA ARAREN DI PT. TAMBANG TONDANO NUSAJAYA, SULAWESI UTARA Seru, Imanuel; Zakaria, Zufialdi; Muslim, Dicky
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 10, No 3 (2015): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1447.091 KB)

Abstract

Makalah ini mempresentasikan pendekatan penyelidikan geoteknik untuk mengetahui sebaran orientasi bidang diskontinuitas di bawah permukaan melalui pemboran geoteknik dengan orientasi inti batuan (rock core orientation) sebagai tahap awal pada rancangan lereng tambang emas terbuka Araren. Tiga lubang bor ditempatkan pada bagian timur, selatan, dan barat pada rancangan lereng akhir tambang terbuka. Metoda pemboran inti dimulai dari permukaan untuk mengumpulkan informasi massa batuan dan bidang diskontinuitas. Orientasi bidang diskontinuitas pada inti batuan hasil pemboran (oriented core) digunakan untuk mengamati potensi masalah kestabilan jenjang pada lereng batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi longsoran bidang, baji, dan rebah berpeluang terjadi dan tersebar pada lereng tambang di lokasi pengamatan. 
Co-Authors Abdurrokhim ⠀ Achmad Djumarma Wirakusumah Adi Hardiyanto Adithya Ramadhani Hasibuan Aditya Dwi Prasetio Adiwijaya, Annisa Ayungingtyas Pratiwi Adjat Sudradjat Adjat Sudradjat Adjat Sudradjat Adjat Sudradjat - Adjat Sudradjat -, Adjat Sudradjat Adjat Sudrajat Adriansyah, Yan Afiah, Mahda Agung Mulyo Agus Didit Haryanto Agus W Oscar Agus Wiramsya Oscar Agustin, Fitriani Alamta Singaribun Alamta Singarimbun Alamta Singarimbun -, Alamta Singarimbun Algi Fajar Ghaniansah, Algi Fajar Alifahmi Alifahmi, Alifahmi Andra Taufiq Andriani, Tati Andriani, Tati Anggoro Tri Mursito Anggoro Tri Mursito Anhar, Jevye Fazrin Kusumah Arif R Darana Arif R. Darana Arifianti, Yukni Arma, Yadvi Arma, Yadvi Asdani Soehaimi Atang, . Athanasius Cipta Atmadibrata, Riza Atmadibrata, Riza Azizi, Hisyam Azhar Bambang Sugiarto Bombom Rachmat Suganda Budi Nurani Ruchjana Cipta Endyana Cyrke A N Bujung Danny H. Natawidjaja Darana, Arif R Darana, Arif R Destirani, Sagita - Dewi Gentana Dewi Ulfa Astriani Donny R. Wahyudi Edy Soesanto Eko Tri Sumarnadi Emi Sukiyah Emy Sukiyah Endayana, Cipta Euis Tintin Yuningsih Evi Haerani -, Evi Haerani Fachrudin, Kurnia Arfiansyah Fahira, Ghina Faiq Nirmala Faisal Akbar Nasution Faisal Helmi Faisal Helmi Fauzan, Aldo Febri Hirnawan Febri Hirnawan Febri Hirnawan - Febri Hirnawan -, Febri Hirnawan Firmansyah, M. Nizar Fitriani Agustin Fiverno, David Feby Galih W. Swana Hananto Kurnio Hanif, Salma Nur Hendarmawan Hendarmawan Hendarmawan Hendarmawan, Hendarmawan Heri Nurohman Heriwaseso, Anjar Heryadi Rachmat Hirnawan, R. Febri Hirnawan, R. Febri Ildrem Syafri Imanuel Seru Irvan Sophian Irvan Sophian Irvan Sophian, Irvan Iskandarsyah, Teuku Yan W. M. Ismawan Iyan Haryanto Jakah Jakah Jakah Jakah Jakah, Jakah Johanes Hutabarat Johanes Hutabarat Jossi Erwindi Juniarto, Reinaldi Kamawan Kamawan Khaerani, Puspa Khaerani, Puspa Khoirullah, Nur Khoirullah, Nur Kristiawan, Yohandi Luthfan H. Jihadi, Luthfan H. M. Dwiki Satrio Manullang, Sahala Maret Priyanta Marjiyono Marjiyono Marjiyono Mega Fatimah Rosana Mega Fatimah Rosana Moh. Sapari Dwi Hadian Mudrik R. Daryono Muhamad Ridwan Muhammad Burhannudinnur Muhammad S. Sadewo Mursito, Anggoro Nadhirah Seraphine Nadhirah Seraphine Nana Sulaksana Nana Sulaksana Nana Sulaksana Nendi rohaendi Nur Hamid NUR HAMID Nur Khoirullah Nurdrajat Nurdrajat Nurida Maulidia Rahma Oscar, Agus W Oscar, Agus W Oscar, Agus Wiramsya Oscar, Agus Wiramsya Pamela Pamela Pamela, Pamela Pradnya Paramarta Raditya Rendra Prantoko, Edi Puspa Khaerani Putra, Rieza Rachmat Putri, Yunitha R.I. Putri, Yunitha R.I. R. Febri Hirnawan Raden Irvan Sophian -, Raden Irvan Sophian Raden Irvan Sophian, Raden Irvan Reza Mohammad Ganjar Gani Risna Widyaningrum Riza Atmadibrata Robby Setianegara Rukmana, Yanwar Yusup Ryan Hidayat Selasian Gussyak Seraphine, Nadhirah Seru, Imanuel Seru, Imanuel Sofyan Rachman Idris Sondi Kuswaryan Sonia Fauziah Sonny Aribowo Sudjono, Evie Hadrijantie Sudradjat, Adjat Sukardan Tawil Sumarnadi, Eko Sumaryono Sumaryono Sumaryono Sumaryono Suyono, Oon Swana, Galih W. Swana, Galih W. Tati Andriani Taufiq Wira Buana, Taufiq Wira Taufiq, Andra Taufiq, Andra Teuku Y.W.M Iskandarsyah Tulus Pramudyo Ujang Hidayat Tanuwiria Verdad Chabibullah Abdallah Iman Vijaya Isnaniawardhani Wahyuzi, Radhi Wandani, Diki Waromi, Doodle Dandy Wicaksana, Kintan Adelia Arum Widia Hadiasti, Widia Widyaningrum, Risna Yadvi Arma Yanwar Yusup Rukmana Yanwar Yusup Rukmana Yosep, Boy Yudhicara Yudhicara Yudhicara, Yudhicara Yudhicara, Yudhicara Yudi Kuswandi Yudistira Purnamaruslia Yukni Arifianti Yunitha R.I. Putri Yunus Winoto Zakaria, Zulfiadi Zufialdi Zakaria Zufialdi Zakaria Zufialdi Zakaria Zufialdi Zakaria Zufialdi Zakaria Zufialdi Zakaria Zufialdi Zakaria Zufialdi Zakaria Zufialdi Zakaria -, Zufialdi Zakaria Zufialdi Zakaria, Zufialdi Zulfialdi Zakaria, Zulfialdi