Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DENGAN MENERAPKAN KONSEP KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI Dwiratna, Sophia; Widyasanti, Asri; Rahmah, Devi M
Dharmakarya Vol 5, No 1 (2016): Dharmakarya
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.615 KB)

Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Rawa dan Desa Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis dalam mengembangkan konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari melalui pemanfaatan lahan pekarangan adalah kurangnya pengetahuan dan pelatihan mengenai penyiapan media tanam dalam pot, penyediaan pupuk organik dan pot atau wadah tanaman dari bahan sekitar. Tujuan dari program  pengabdian masyarakat ini adalah (1) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, kesadaran serta memotivasi masyarakat khususnya kelompok ibu-ibu rumah tangga dalam pemanfaatan lahan kosong/pekarangan sebagai sumber pangan/ketahanan pangan dan pendapatan keluarga; (2) Menerapkan beberapa teknik sederhana penanaman lahan pekarangan dan pemeliharaannya yang dapat diimplementasikan secara mudah oleh masyarakat.Metode  kegiatan  yang  dilakukan  adalah  penyuluhan,  diskusi  dan demonstrasi  praktek  langsung  di  lapangan  yang  didasari  oleh evaluasi  awal  sebagai  landasan untuk menentukan posisi pengetahuan kelompok sasaran mengenai pemanfaatan lahan pekarangan melalui penerapan konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari.Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa : (1) Pada dasarnya warga masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga di Desa Rawa dan Desa Lumbungsari telah menerapkan pemanfaatan lahan pekarangan, sehingga kegiatan pengabdian difokuskan pada peningkatan ketrampilan ibu-ibu dalam menyiapkan media tanam untuk budidaya sayuran dalam pot, serta pemanfaatan bahan-bahan sekitar untuk pembuatan pot/wadah dan pupuk organik cair; (2) Kegiatan pengabdian ini dapat menambah pengetahuan warga tentang pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan melalui penerapan konsep rumah pangan lestari untuk mendukung ketahanan pangan keluarga.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN AIR BANJIR MENJADI AIR BAKU DI DAERAH RAWAN BANJIR Dwiratna, Sophia; Pareira P, Boy Macklin; Kendarto, Dwi Rustam
Dharmakarya Vol 7, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.061 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v7i1.11444

Abstract

Saat terjadi bencana banjir, ketersediaan air menjadi sangat krusial. Kebutuhan akan air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi, memasak, mencuci dan sebagainya sangat sulit dipenuhi ditengah-tengah keadaan bencana banjir. Salah satu wilayah di Kabupaten Bandung yang sering terkena dampak banjir adalah Desa Rancaekek Wetan Kecamatan Rancaekek. Desa ini setiap musim hujan selalu terkena dampak luapan sungai Cikeruh. Pada saat banjir, sumur sumur yang biasa digunakan tercemar air banjir sehingga kondisinya keruh dan berbau. Melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan pengolahan air banjir menjadi air bersih, diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan pengolahan air banjir menjadi air bersih dan air baku bagi masyarakat yang terkena dampak banjir. Salah satunya adalah menggunakan teknologi sederhana melalui proses koagulasi-sedimentasi-filtrasi untuk menghasilkan air bersih yang layak pakai oleh masyarakat di pengungsian. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan guna memasyarakatkan teknologi sederhana pengolahan air banjir menjadi air baku sebagai upaya penanganan bencana banjir.
Kinerja dan Karakteristik Konsumsi Energi, Air, dan Nutrisi pada Sawi Pagoda (Brassica narinosa) Menggunakan Sistem Fertigasi Deep Flow Technique (DFT) Hidayah, Aidah Luthfi; Dwiratna, Sophia; Prawiranegara, Boy Macklin Pareira; Amaru, Kharistya
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2020.008.02.02

Abstract

Hidroponik dapat membantu tanaman untuk tumbuh. Keberhasilan penggunaannya dapat ditinjau dari kinerja yang dihasilkan serta mengetahui karakteristik konsumsi yang dibutuhkan selama satu kali masa tanam sawi pagoda. Penelitian ini dilaksanakan di rooftop gedung Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran. Fertigasi hidroponik yang digunakan pada penelitian ini adalah Deep Flow Technique (DFT) dengan parameter yang diukur adalah jumlah penggunaan air konsumtif, jumlah penambahan pekatan nutrisi dan jumlah energi listrik yang digunakan serta keseragaman dari hasil pertumbuhan tanaman dan hasil panen. Hasil penelitian menunjukkan kinerja pertumbuhan ditinjau dari keseragaman masuk dalam kategori cukup hingga sangat baik dengan hasil rata-rata tinggi 17,95 cm, jumlah daun 26,71 lembar, diameter tajuk 23,26 cm, bobot 79,11 gram, dan panjang akar 72,82 cm yang mampu dicapai dalam waktu yang lebih cepat dibanding budidaya secara konvensional yaitu hanya 28 hari. Efisiensi penggunaan air yang dihasilkan sebesar 50,441 Kg/m3 dan produktivitas lahan sebesar 1,736 Kg/m2 ditunjang dengan konsumsi energi listrik 38,57 MJ/m2, konsumsi air 1,57 liter/tanaman dan konsumsi nutrisi 12,17 ml/tanaman yang terhitung lebih kecil dibanding dengan budidaya secara konvensional.
Uji Kinerja dan Penerapan Nanobubble Generator pada Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT) Terhadap Pertumbuhan Selada Oktora, Grace Indah; Yusuf, Asep; Dwiratna, Sophia; Alam, Hilman Syaeful
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 18, No 3 (2024): TEKNOTAN, Desember 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol18n3.4

Abstract

Nanobubble generator merupakan salah satu alat untuk menghasilkan gelembung halus dengan diameter < 1 µm. Nanobubble generator terdiri dari pompa dan nozel yang diaplikasikan pada larutan nutrisi sehingga kadar Dissolved Oxygen (DO) dapat meningkat. Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT) memiliki kadar DO terkecil pada siang hari yaitu 5,2 mg/L. Kadar DO tersebut masih termasuk dalam kebutuhan tanaman hidroponik namun belum mendekati batas maksimal yaitu 8 mg/L. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dan pengaruh nanobubble generator terhadap pertumbuhan selada pada hidroponik NFT. Uji kinerja nanobubble generator dilakukan dengan uji PSA, uji zeta potensial, pengukuran listrik, dan perubahan kadar DO. Pada penanaman selada terdapat 4 perlakuan meliputi; kontrol (P0), generate 3 hari sekali (P1), generate 7 hari sekali (P2), dan generate 10 hari sekali (P3). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil pengukuran tanaman dibandingkan dengan uji ANOVA, dan dilanjut dengan uji Duncan untuk mengetahui perbedaannya. Hasil uji kinerja nanobubble generator diantaranya diameter gelembung nano yaitu 394,6 nm; nilai indeks polidispersi (PDI) yaitu 1,783; zeta potensial sebesar -23,3 mV; daya, tegangan, dan arus listrik sebesar 98,47 Watt; 230,71 Volt; 0,44 Ampere. Hasil tersebut menunjukkan diameter gelembung sesuai standar ISO 20480-1-2017 dengan distribusi ukuran gelembung yang heterogen, serta memiliki stabilitas yang baik di dalam air. Hasil pengukuran biaya listrik sangat kecil yaitu Rp 426,1865 untuk satu masa panen. Hasil pengamatan pertumbuhan selada terdapat perbedaan kadar DO pada setiap perlakuan dengan penerapan nanobubble generator. Hasil panen pertumbuhan selada yang paling baik pada parameter berat segar, tinggi tanaman, dan lebar naungan yaitu dengan perlakuan P1 (generate setiap 3 hari sekali).
Application of Appropriate Technology (TTG) for Processing Inorganic Waste at the Tasikmalaya Waste Bank (BST) in Singaparna District, Tasikmalaya Regency Sugandi, Wahyu K; Suryadi, Edy; Dwiratna, Sophia
Society : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2025): Januari
Publisher : Edumedia Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55824/jpm.v4i1.499

Abstract

The potential of plastic waste in Singaparna District, Tasikmalaya Regency, based on field observations, can reach up to 10 tons per month, with its utilization not yet optimal. The plastic waste collected at the Tasikmalaya Waste Bank (BST) typically consists of intact plastic bottles and cups. In addition to being used for handicrafts, the BST group sells it directly to plastic recycling factories at a price of IDR 8,000 per kg. According to their calculations, this price does not cover the operational costs of BST. Meanwhile, the price of plastic that has been shredded into granules can reach up to IDR 14,000 per kg. The Agricultural Tools and Machines Laboratory of the Department of Agricultural Engineering and Industrial Management at Padjadjaran University has developed a plastic shredding machine capable of reducing plastic to the smallest size with a sieve diameter of 14 mm, with a machine capacity of 30 kg/hour, which is expected to assist in addressing issues faced by the partners. The goal of this PKM (Community Service Program) activity is to assist the BST Tasikmalaya group in utilizing plastic waste, either as raw material for handicrafts or to be sold directly in the form of plastic granules. The implementation method for this activity includes the application of appropriate technology, specifically a plastic shredding machine in Singaparna District, Tasikmalaya Regency, which covers the production of the shredding machine, the application of the machine, socialization through lectures on utilizing plastic as a recyclable product to address waste problems, guidance and training on operating the plastic shredding machine, and maintenance procedures for the machine.
DINAMIKA USAHATANI KENTANG: KONTRIBUSI TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN RUMAH TANGGA PETANI KENTANG Nugraha, Adi; Suryadi, Edy; Dwiratna, Sophia; Insani, Fitrah Rahmah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 12, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v12i1.17606

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini mengkaji kontribusi usahatani kentang terhadap pemenuhan kebutuhan rumah tangga petani di Kabupaten Garut, dengan fokus pada dua kecamatan utama, Cisurupan dan Cikajang. Data diperoleh dari 218 responden melalui metode survei menggunakan kuesioner, yang dianalisis melalui pendekatan kelayakan finansial. Hasil menunjukkan bahwa usahatani kentang di lahan rata-rata 0,54 hektar menghasilkan keuntungan sebesar Rp25.906.826 per musim tanam, yang hanya mampu memenuhi 80,1% kebutuhan rumah tangga petani. Faktor-faktor seperti luas lahan, tingkat pendidikan, dan diversifikasi pekerjaan sampingan berpengaruh signifikan terhadap keberlanjutan usaha. Petani dengan lahan sempit cenderung mengalami kendala efisiensi, sementara diversifikasi pekerjaan menjadi strategi adaptasi ekonomi. Studi ini menyoroti perlunya intervensi kebijakan untuk meningkatkan skala ekonomi, adopsi teknologi modern, dan diversifikasi pendapatan guna mendukung kesejahteraan petani kentang secara berkelanjutan. Kata Kunci: pertanian kentang, diversifikasi pendapatan, efisiensi usaha, kesejahteraan petani.ABSTRACTThis study examines the contribution of potato farming to fulfilling the household needs of farmers in Garut Regency, focusing on two key sub-districts, Cisurupan and Cikajang. Data were collected from 218 respondents through surveys using questionnaires and analyzed using a financial feasibility approach. The results indicate that potato farming on an average land area of 0.54 hectares generates a profit of IDR 25,906,826 per planting season, which only covers 80.1% of the farmers' household needs. Factors such as land size, education level, and diversification of side jobs significantly influence the sustainability of farming activities. Farmers with smaller landholdings tend to face efficiency challenges, while income diversification serves as an economic adaptation strategy. This study highlights the need for policy interventions to enhance economies of scale, adoption of modern technology, and income diversification to support the sustainable welfare of potato farmers. Keywords: potato farming, income diversification, farm efficiency, farmers’ welfare.
EVALUASI KINERJA USAHATANI NANAS DAN PERANNYA DALAM MENDUKUNG KEBUTUHAN RUMAH TANGGA PETANI DI KABUPATEN SUBANG Nugraha, Adi; Suryadi, Edy; Dwiratna, Sophia; Insani, Fitrah Rahmah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 12, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v12i1.17607

Abstract

ABSTRAKKabupaten Subang merupakan salah satu sentra produksi nanas di Indonesia, dengan komoditas ini menjadi sumber pendapatan utama bagi petani lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja usahatani nanas dan kontribusinya terhadap pemenuhan kebutuhan rumah tangga petani, khususnya dalam kaitannya dengan skala penguasaan lahan. Studi dilakukan melalui survei terhadap 127 responden yang dipilih secara acak proporsional dari tiga kecamatan utama penghasil nanas di Subang. Analisis mencakup perhitungan biaya produksi, pendapatan, dan profitabilitas, dengan indikator utama berupa rasio penerimaan terhadap biaya (R/C) dan rasio keuntungan terhadap biaya (B/C). Hasil menunjukkan bahwa skala penguasaan lahan memiliki pengaruh signifikan terhadap efisiensi dan profitabilitas usahatani. Petani dengan lahan lebih luas (>1 hektar) memiliki nilai R/C sebesar 2,31 dan B/C sebesar 1,31, yang menunjukkan efisiensi dan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan petani dengan lahan sempit (<0,5 hektar) yang hanya mencapai B/C sebesar 0,78. Kontribusi usahatani terhadap pemenuhan kebutuhan rumah tangga juga bervariasi, dengan petani lahan sempit hanya mampu memenuhi 42% kebutuhan, sementara petani lahan luas mencapai 111%. Penelitian ini merekomendasikan intervensi kebijakan berupa akses permodalan, pelatihan teknologi, dan konsolidasi lahan untuk mendukung keberlanjutan usahatani nanas di Subang. Kata Kunci: Usahatani nanas, skala penguasaan lahan, kinerja usahatani, Subang, keberlanjutan agribisnis.ABSTRACT Subang Regency is one of the leading pineapple production centers in Indonesia, with the commodity serving as the primary source of income for local farmers. This study aims to evaluate the performance of pineapple farming and its contribution to fulfilling farmers' household needs, particularly in relation to landholding scale. The research was conducted through a survey of 127 respondents selected using proportional random sampling from three main pineapple-producing districts in Subang. The analysis included calculations of production costs, revenues, and profitability, with key indicators such as the revenue-cost ratio (R/C) and benefit-cost ratio (B/C). The results show that landholding scale significantly influences farming efficiency and profitability. Farmers with larger landholdings (>1 hectare) achieved an R/C ratio of 2.31 and a B/C ratio of 1.31, indicating higher efficiency and profitability compared to farmers with smaller landholdings (<0.5 hectares), who only attained a B/C ratio of 0.78. The contribution of pineapple farming to household needs also varied, with smallholders meeting only 42% of their needs, while larger landholders reached 111%. This study recommends policy interventions such as access to financing, technology training, and land consolidation to support the sustainability of pineapple farming in Subang. Keywords: Pineapple farming, landholding scale, farming performance, Subang, agribusiness sustainability.
Application of Appropriate Technology (TTG) for Processing Inorganic Waste at the Tasikmalaya Waste Bank (BST) in Singaparna District, Tasikmalaya Regency Sugandi, Wahyu K; Suryadi, Edy; Dwiratna, Sophia
Society : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Edumedia Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55824/jpm.v4i1.499

Abstract

The potential of plastic waste in Singaparna District, Tasikmalaya Regency, based on field observations, can reach up to 10 tons per month, with its utilization not yet optimal. The plastic waste collected at the Tasikmalaya Waste Bank (BST) typically consists of intact plastic bottles and cups. In addition to being used for handicrafts, the BST group sells it directly to plastic recycling factories at a price of IDR 8,000 per kg. According to their calculations, this price does not cover the operational costs of BST. Meanwhile, the price of plastic that has been shredded into granules can reach up to IDR 14,000 per kg. The Agricultural Tools and Machines Laboratory of the Department of Agricultural Engineering and Industrial Management at Padjadjaran University has developed a plastic shredding machine capable of reducing plastic to the smallest size with a sieve diameter of 14 mm, with a machine capacity of 30 kg/hour, which is expected to assist in addressing issues faced by the partners. The goal of this PKM (Community Service Program) activity is to assist the BST Tasikmalaya group in utilizing plastic waste, either as raw material for handicrafts or to be sold directly in the form of plastic granules. The implementation method for this activity includes the application of appropriate technology, specifically a plastic shredding machine in Singaparna District, Tasikmalaya Regency, which covers the production of the shredding machine, the application of the machine, socialization through lectures on utilizing plastic as a recyclable product to address waste problems, guidance and training on operating the plastic shredding machine, and maintenance procedures for the machine.
The Application of Nanobubble Technology in Hydroponic SWU-01 to Increase Dissolved Oxygen Concentration and Lettuce Plant Growth Yusuf, Asep; Asdak, Chay; Muhaemin, Mimin; Fuadah, Eza Zahrotul; Dwiratna, Sophia; Nanda, Muhammad Achirul; Sugiarto, Anto Tri; Alam, Hilman Syaeful
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol. 13 No. 4 (2024): December 2024
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v13i4.1395-1402

Abstract

Hydroponic model SWU-01 is a new hydroponic system innovation that regulates watering automatically and independently by utilizing gravity and Archimedes' law. Dissolved oxygen concentration in SWU-01 is only around 3-4.2 mg/L. DO values can be increased by applying nanobubble technology. Ultrafine bubble or nanobubble is a gas bubble in a liquid that has a diameter of <200 nm. The purpose of this study was to determine the effect of nanobubble on dissolved oxygen concentration and growth of lettuce plants cultivated with SWU-01 hydroponics. The experiment used a one-factor randomized complete block design, namely intermittent administration of nanobubble for 15 min every 3 day (P1) and 7 days (P2), and without nanobubble (P0l). The results obtained based on the ANOVA test at the 5% level with the Least Significant Difference (LSD) follow-up test, namely the parameters of fresh weight and number of leaves of lettuce P1 significantly different from P0 and P2, and no significant differences were found in root length, canopy width, and plant height. The P1 treatment is more effective in increasing dissolved oxygen concentration, leaf count, and fresh weight of lettuce produced in lettuce cultivation using the SWU-01 hydroponic system. Keywords: Dissolved oxygen, Hydroponics, Lettuce, Nanobubbles, Plant growth.
Water Balance Analysis Using the Thornthwaite-Mather Method as a Basis for Cropping Pattern Development in Dry Land Dwiratna, Sophia; Ayu, Yogina Lestari; Asdak, Chay; Pithaloka, Nabila Aura
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol. 14 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v14i2.547-559

Abstract

Soil water availability is crucial for supporting plant growth, especially in drylands that rely on rainfall as the primary source to meet plant water needs. Rainfall variability complicates the prediction of planting times and the optimization of cropping patterns. This condition negatively impacts productivity and increases the risk of flooding and landslides. This study aims to analyze the land water balance using the Thornthwaite Mather method on nine existing planting patterns and schedules, and to recommend strategies that can be implemented to prevent water deficit conditions. A descriptive method with a quantitative approach was used to analyze agroclimatic data to identify periods of water surplus and deficit. The results of the water balance analysis show that water surplus occurs from November to May, while deficit occurs from June to October. Conservation strategies, such as rainwater harvesting through microcatchment and macrocatchment systems, are proposed as effective approaches to address water deficit. These strategies can increase water availability, reduce the risk of crop failure, and optimize the use of available water resources. This study is expected to serve as a foundation for developing adaptive cropping patterns and enhancing the sustainability of the agricultural sector in the face of climate change. Keywords: Dry land, Rainwater harvesting, Thornthwaite-Mather, Water balance, Water management.