Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains dan Teknologi: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknologi Industri

PENINGKATAN NILAI KALORI BROWN COAL MENGGUNAKAN KATALIS MINYAK PELUMAS BEKAS PADA BATUBARA LOW CALORIE DAERAH TANJUNG BELIT, KECAMATAN JUJUHAN, KABUPATEN BUNGO, PROVINSI JAMBI Tamrin Kasim; Heri Prabowo
Jurnal Sains dan Teknologi: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknologi Industri Vol 17, No 2 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.73 KB) | DOI: 10.36275/stsp.v17i2.30

Abstract

PT. KIM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Lokasi penambangannya berada di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Keadaan endapan batubara PT. KIM berdasarkan sifat fisik, jenis roof/floor dan parting, ketebalan serta hubungannya dengan batuan lain, maka batubara di daerah ini dapat di koreksi menjadi tiga seam batubara, yaitu seam 100, seam 200 dan seam 300, dengan nilai kalori dibawah 4100 Kkl/kg dan 4200 Kkl/kg dalam kapasitas yang besar. Sementara itu dalam kegiatan penambangan PT KIM menghasilkan minyak pelumas bekas sebanyak 20.000 lt/bulan. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan ( upgrading ) nilai kalori batubara berkalori rendah ( low calori ) hasil penambangan. Maksud dari penelitian ini adalah mengungkapkan perbandingan optimum antara batubara dengan minyak pelumas bekas untuk mendapatkan nilai kalori optimum pada sampel batubara seam 100 dan seam 200 PT. KIM. Dan Untuk mengetahui penurunan nilai total moisture maksimum dari campuran batubara dengan minyak pelumas bekasMetodologi Upgrade Brown Coal yang dilakukan adalah mengambil sampel batubara secara sistimatis dan terwakili dibeberapa titik. Sampel tersebut dianalisa nilai kalori dan total moisture nya, kemudian dilakukan pencampuran dengan minyak pelumas dalam beberapa perbandingan. Dari analisis sampel batubara awal sebelum dilakukan Upgrade browncoal nilai kalori batubara yaitu 4857.61 Kkal/kg dan kadar air sebesar 33,10%. Setelah dilakukan metode upgrade browncoal pada perbandingan 100 gram batubara dengan 25 ml minyak pelumas bekas nilai kalori batubara sebesar 5793.19 Kkal/kg dan kadar air sebesar 4,36%. Pada perbandingan 100 gram batubara dengan 50 ml minyak pelumas bekas nilai kalori batubara sebesar 6595.79 Kkal/kg dan kadar air sebesar 4,50%. Pada perbandingan 100 gram batubara dengan 75 ml minyak pelumas bekas nilai kalori batubara sebesar 7161.55 Kkal/kg dan kadar air sebesar 6,22%. Pada perbandingan 100 gram batubara dengan 100 ml minyak pelumas bekas nilai kalori batubara sebesar 7331.19 Kkal/kg dan kadar air sebesar 4,71%. Pada perbandingan 100 gram batubara dengan 125 ml minyak pelumas bekas nilai kalori batubara sebesar 8049.05 Kkal/kg dan kadar air sebesar 6,30%. Dari penelitian ini didapat bahwa perbandingan optimum adalah 100 gr batubara dengan 75 ml minyak pelumas bekas. Penurunan total moisture maksimum dari sampel batubara yang di upgrade adalah pada perbandingan 100 gr batubara dengan 25 ml minyak pelumas bekas, namun penurunan ini  setiap perbandingannya tidak  berbeda jauh, yaitu berkisar 28,74% sampai 26.8%. Kata Kunci : Upgrade browncoal , Low Coal, Calori,Total Moisture 
TINGKAT KEBISINGAN DAN SUHU PADA USAHA STONE CRUSHER PT. X, KABUPATEN PASAMAN BARAT, PROVINSI SUMATERA BARAT Yunas ril; Heri Prabowo
Jurnal Sains dan Teknologi: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknologi Industri Vol 17, No 2 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.61 KB) | DOI: 10.36275/stsp.v17i2.75

Abstract

PT. X adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak disektor pertambangan, yaitu pengolahan pemurnian Stone crusher di Jorong Bandua Balai, Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat Propinsi Sumatera Barat. Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan yang padat akan aktivitas peralatan mesin yang dapat menimbulkan gangguan pada lingkungan kerja. Efek tekanan lingkungan kerja pada pekerja dapat berupa penurunan kualitas fisik dan nonfisik (psikologi) dan juga akan menjadi pemicu munculnya berbagai konflik lingkungan yang ada. Salah satu bentuk tekanan lingkungan adalah kebisingan dan suhu di tempat kerja. Pengukuran kebisingan di PT. X bertujuan untuk mengetahui apakah tingkat kebisingan di lokasi kegiatan Stone crusher memenuhi persyaratan menurut standar baku tingkat kebisingan berdasarkan Nilai Ambang Batas (NAB) yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP-51/MENAKER/1999 untuk lokasi kerja. Dari hasil penelitian ini berdasarkan ruang lingkup kerja bahwa di lokasi penelitian pada jarak 3 m dari stone crusher untuk operatornya sebesar 97,31 dB, dan di daerah perlintasan pekerja pada jarak 6m adalah sebesar 95,47 dB sementara di lokasi bengkel yang berjarak 12 m dari  stone crusher sebesar 89,14 dB. Berdasarkan KEP-51/MENAKER/1999 untuk semua lokasi pengukuran tersebut sudah melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang diizinkan untuk pekerja yang terperjan  kebisingan  selama 8 jam/hari. Untuk hasil pengukuran suhu/tekanan panas lokasi operator dan lokasi bengkel rata-rata adalah 27,40C dan 26,80C. Bila dirujuk kepada KEP-51/MENAKER/1999 untuk berkerja selama 6 jam/hari (75% kerja) dengan status beban kerja sedang dengan Nilai Ambang Batasnya (NAB) 280C berarti masih dibawah NAB. Tetapi bila bekerja penuh 8 jam/hari (100%) kedua lokasi tersebut telah melebihi NAB yaitu 26,70C. Kata kunci : Nilai Ambang Batas (NAB)
KESERASIAN KERJA ALAT GALI MUAT EXCAVATOR VOLVO EC330 BLC DAN ALAT ANGKUT DUMP TRUCK MERCEDES BENZ AXOR 2528 C PADA KEGIATAN COAL GETTING SEAM B Heri Prabowo; Heru Premana; Elita Amrina
Jurnal Sains dan Teknologi: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknologi Industri Vol 23, No 1 (2023): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36275/stsp.v23i1.597

Abstract

Perusahaan batubara mempunyai target produksi pengalian batubara seam B sebesar 40.000 ton, sedangkan realisasi produksi dengan alat gali muat excavator Volvo EC330 BLC dan alat angkut dump truck Mercedes benz axor 2528 C hanya sebesar 35.474 ton  atau 88% dari target produksi. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan energi, batubara yang merupakan salah satu energi alternatif membuat kebutuhan akan batubara semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan batubara, Perusahaan harus mengoptimalkan kerja alat gali muat dan alat angkut dari proses pengambilan batubara. Sehingga butuh keserasian jumlah alat gali muat dan angkut agar alat yang tersedia dapat selalu bekerja dengan efektif dan efisien. Efisiensi kerja alat angkut sebelum perbaikan adalah 75.54 %. Setelah perbaikan menjadi 79.73 %. Perbandingan produktivitas alat gali muat dengan alat angkut sebelum perbaikan 37.829,12 Ton/bulan >35.474.04 Ton/bulan. Agar alat gali dan alat angkut serasi maka MF = 1 dengan menambahkan 6 unit dump truck.  Perbandingan produktivitas alat gali muat dengan alat angkut setelah perbaikan dalam satu bulan  47.466,00 Ton/bulan > 40.431,72 Ton/bulan.