Nyeri punggung bawah merupakan salah satu aspek kesehatan yang sering terjadi pada para pekerja. Meskipun sudah menggunakan oleh mesin dan teknologi yang canggih, namun masih ada beberapa pekerja bagian sorting dan production yang melakukan manual handling, yang memiliki risiko tinggi terhadap terjadinya nyeri punggung bawah. Jika keadaan ini tidak dideteksi dan ditangani secara dini, ada berbagai dampak negatif yang akan timbul. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji prevalensi nyeri punggung bawah dan faktor risiko yang mempengaruhi pada pekerja di divisi penyortiran dan produksi. Disain penelitian ini adalah cross-sectional yang bersifat deskriptif analitik, berlokasi di PT X dengan besar sampel sebanyak 60 orang (total sampling). Data yang dikumpulkan berasal dari kuesioner Rolland-Morris, pemeriksaan lasegue, observasi lapangan, dan wawancara. Pada penelitian ini digunakan uji statistik univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan prevalensi nyeri punggung bawah pada pekerja divisi sorting and production adalah 33,3%. Hasil uji statistika menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara lamanya duduk, beban berat angkat, umur, jenis kelamin, kebiasaan merokok, mengomsumsi kafein, dan kebiasaan senam dengan nyeri punggung bawah pada pekerja di PT X divisi sorting and production (p>0,05). Hasil yang didapat mengindikasikan perlunya dilakukan pengamatan terhadap penyakit penyerta pada pekerja dan lingkungan tempat bekerja.