Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PELATIHAN PEMASARAN PRODUK MAGGOT MELALUI MARKETPLACE PADA KELOMPOK PETERNAK SAPI PERAH KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG Isnaini, Nurul; Yekti, Aulia Puspita Anugra; Hamiyanti, Adelina Ari; Sulistyo, Hanief Eko; Andri, Faizal
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 1 (2025): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v8i1.51103

Abstract

The management of biogas sludge waste from dairy farming operation has not been properly managed, potentially causing environmental pollution. Biogas sludge waste can be utilized as a medium for maggot cultivation, which will yield products such as maggot flour and organic fertilizer, thus realizing a circular economy in dairy farming. This community service program aims to enhance the knowledge and skills of the Dairy Farmer Group in the Pujon District, Malang Regency, in marketing maggot products through online marketplaces. This program was conducted from June to August 2023. The method used in this community service is Participatory Learning and Action, implemented through activities such as socialization, discussions, and hands-on practice. The topics covered during socialization and discussions include the utilization of online marketplaces for marketing maggot products. Participants then engage in hands-on activities, including creating accounts, filling in store profile information, selecting delivery services, filling in bank account details, and uploading products. Participants actively and enthusiastically took part in the program. The initial evaluation results before the program indicate that the knowledge and skills of participants related to the target marketing of maggot products, types of online marketplaces, and marketing management with online marketplaces, scored 80, 65, and 70, respectively. Subsequently, the evaluation after program implementation showed an improvement in knowledge and skills of participants related to target marketing of maggot products, types of online marketplaces, and marketing management with online marketplaces, with scores of 95, 100, and 90, respectively. In conclusion, this community service has successfully enhanced the knowledge and skills of the Dairy Farmer Group in the Pujon District, Malang Regency, in marketing maggot-based products through online marketplaces.Hingga saat ini limbah sludge biogas pada peternakan sapi perah belum dikelola dengan baik sehingga berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah sludge biogas dapat dimanfaatkan sebagai media budidaya maggot yang akan menghasilkan produk berupa tepung maggot dan pupuk organik sehingga dapat mewujudkan ekonomi sirkular pada peternakan sapi perah. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kelompok Peternak Sapi Perah Kecamatan Pujon Kabupaten Malang dalam melakukan pemasaran produk budidaya maggot melalui marketplace. Program ini dilaksanakan mulai bulan Juni hingga Agustus 2023. Metode yang digunakan pada pengabdian kepada masyarakat ini adalah Participatory Learning and Action yang dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi, diskusi, dan praktik. Materi yang disampaikan pada saat sosialisasi dan diskusi adalah tentang pemanfaatan marketplace untuk pemasaran produk budidaya maggot. Peserta kemudian melaksanakan praktik mulai dari pembuatan akun, pengisian informasi profil toko, penentuan jasa pengiriman, pengisian rekening bank, dan unggah produk. Peserta terlibat secara aktif dan antusias dalam pelaksanaan program ini. Hasil evaluasi awal menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan peserta terkait target pemasaran produk budidaya maggot, jenis marketplace, dan manajemen pemasaran dengan marketplace sebelum dilaksanakan program memiliki skor masing-masing sebesar 80, 65, dan 70. Selanjutnya, evaluasi setelah pelaksanaan program menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan peserta terkait target pemasaran produk budidaya maggot, jenis marketplace, dan manajemen pemasaran dengan marketplace mengalami peningkatan dengan skor masing-masing sebesar 95, 100, dan 90. Kesimpulan pengabdian kepada masyarakat ini adalah bahwa kegiatan yang telah dilaksanakan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kelompok Peternak Sapi Perah Kecamatan Pujon Kabupaten Malang dalam melakukan pemasaran produk budidaya maggot melalui marketplace.
Pengaruh Stimulasi Termal Pada Umur Embrio Berbeda Terhadap Bobot dan Persentase Organ Dalam Day Old Chicks Ayam Persilangan Andri, Faizal; Irsanti, Edriana Izzah; Sudjarwo, Edhy; Hamiyanti, Adelina Ari
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol. 26 No. 1 (2025): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2025.026.01.10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh stimulasi termal pada umur embrio yang berbeda terhadap bobot dan persentase organ dalam Day Old Chicks (DOC) ayam persilangan. Penelitian ini menggunakan 200 butir telur tetas fertil dari hasil persilangan antara ayam Bangkok jantan dan ayam ras petelur betina strain Lohmann. Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan rancangan acak lengkap yang terdiri dari empat perlakuan, yaitu: P0: penetasan standar tanpa stimulasi termal, P1: penetasan dengan stimulasi termal pada umur embrio 10–18 hari, P2: penetasan dengan stimulasi termal pada umur embrio 12–18 hari, dan P3: penetasan dengan stimulasi termal pada umur embrio 14–18 hari. Setiap perlakuan menggunakan lima ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 10 butir telur tetas fertil. Penetasan standar dilakukan pada suhu 37,50°C dan kelembaban relatif 55,00%. Perlakuan stimulasi termal dilakukan dengan menaikkan suhu menjadi 39,50°C dan kelembaban relatif 65,00% selama 6 jam per hari. Data dianalisis menggunakan analisis ragam satu arah dengan nilai P < 0,05 sebagai kriteria untuk menunjukkan perbedaan yang nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stimulasi termal pada umur embrio yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata (P > 0,05) terhadap bobot dan persentase organ dalam (jantung, hati, dan ampela) DOC ayam persilangan. Rentang bobot jantung, persentase jantung, bobot hati, persentase hati, bobot ampela, dan persentase ampela dalam penelitian ini masing-masing adalah 0,35–0,42 g, 0,09–1,03%, 1,04–1,08 g, 2,61–2,71%, 2,18–2,38 g, dan 5,61–5,95%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa stimulasi termal pada umur embrio yang berbeda dapat dilakukan dengan aman tanpa memengaruhi bobot dan persentase organ dalam (jantung, hati, dan ampela) DOC ayam persilangan.
Perbandingan Karakteristik Morfometrik Domba Ekor Tipis, Cross Texel dan Dorper di Wilayah Tropis Indonesia Pramujo, Muhammad; Maylinda, Sucik; Nurgiartiningsih, Veronica Margareta Ani; Susilorini, Tri Eko; Hamiyanti, Adelina Ari
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol. 26 No. 1 (2025): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2025.026.01.6

Abstract

Domba Ekor Tipis (DET), Cross Texel, dan Dorper memiliki karakteristik dan daya adaptasi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan karakteristik morfometrik dari tiga ras domba tersebut sebagai indikator untuk mengevaluasi kapasitas adaptasinya terhadap lingkungan tropis. Metode yang digunakan meliputi pengukuran langsung di lapangan, termasuk berat badan (BB), lingkar dada (LD), tinggi badan (TB), dan panjang badan (PB). Data dianalisis menggunakan analisis korelasi, analisis regresi, dan ANOVA satu arah. Hasil analisis antara ukuran tubuh (LD, TB, dan PB) dengan BB pada ketiga ras domba menunjukkan hubungan yang sangat signifikan (P < 0,01). Persamaan regresi yang diperoleh dari hasil analisis untuk ketiga ras domba adalah: Domba DET: Y = -47,66 + 0,48X₁ + 0,29X₂ + 0,40X₃ dengan koefisien korelasi r = 0,91. Domba Cross Texel: Y = -19,43 + 0,42X₁ + 0,25X₂ + 0,12X₃ dengan koefisien korelasi r = 0,68. Domba Dorper: Y = -79,32 + 1,01X₁ + 0,27X₂ + 0,44X₃ dengan koefisien korelasi r = 0,88. Berat badan pada ketiga ras domba menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (P < 0,01). Rata-rata berat badan domba DET, Cross Texel, dan Dorper masing-masing adalah 27,09 ± 5,73 kg, 35,58 ± 5,95 kg, dan 68,13 ± 6,34 kg. Ukuran tubuh (LD, TB, dan PB) pada ketiga ras domba juga menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (P < 0,01), dengan domba Dorper memiliki ukuran tubuh terbesar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ukuran tubuh (LD, TB, dan PB) memiliki hubungan yang sangat kuat dengan berat badan. Ukuran tubuh (LD, TB, dan PB) dan berat badan pada ketiga ras domba berbeda secara signifikan (P < 0,01), di mana domba Dorper betina memiliki ukuran dan berat badan yang lebih besar dibandingkan domba DET dan Cross Texel meskipun dipelihara dalam lingkungan yang sama.
Characterization of Productive and Reproductive Performance of Broiler Grand Parent Stock Strains (Ross, Cobb, and Hubbard) During Growing and Laying Phases Amak Fadoli; Hamiyanti, Adelina Ari; Kamalludin, Mamat Hamidi; Nurgiartiningsih, Veronica Margareta Ani
ANIMAL PRODUCTION Vol. 27 No. 2 (2025)
Publisher : Faculty of Animal Science, Jenderal Soedirman University in associate with the Animal Scientist Society of Indonesia (ISPI) and the Indonesian Association of Nutrition and Feed Science (AINI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jap.2025.27.2.408

Abstract

Grandparent Stock (GPS) serves as the genetic cornerstone of broiler production, influencing performance at both Parent Stock and commercial levels. This study evaluated and compared the productive and reproductive traits of three major GPS broiler strains—Ross, Cobb, and Hubbard—under commercial tropical conditions in Indonesia. Data from 104,415 birds (83,102 females; 21,313 males) were collected from two national poultry companies between 2019 and 2022. Parameters included mortality, feed intake, body weight, uniformity, egg production, egg weight, and hatchability. Analysis of Variance (ANOVA) and Duncan's test were applied. Cobb showed the lowest mortality during the grower phase (0.30%) and the highest body weight uniformity (80.71%). Ross had the lowest mortality in the laying phase (0.479%) and the highest egg production (49.13%). Hubbard achieved the highest final body weight (4,727 g) and egg weight (64.85 g) but recorded the highest mortality during laying (0.870%). No significant differences were found in cumulative feed intake (132,750–134,786 g/bird) or hatchability (>94.7%) across strains. These results suggest Cobb is best for uniformity and survivability, Ross for egg productivity, and Hubbard for maximizing output, although requiring more intensive management. Strain selection should align with production priorities and local farm conditions, considering factors such as climate adaptability, resource availability, and long-term sustainability. The findings provide valuable insights for optimizing broiler breeding programs in tropical regions, enhancing genetic potential, and improving overall production efficiency.
PENGARUH LETAK CAGE DALAM KANDANG TERTUTUP TERHADAP KUALITAS TELUR AYAM PETELUR HY-LINE BROWN Yulianti, Dyah Lestari; Hamiyanti, Adelina Ari; Prayogi, Heni Setyo; Andri, Faizal; Setiawan, Ary Kurnia
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol. 23 No. 2 (2022): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jtapro.2022.023.02.4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh letak cage dalam kandang tertutup terhadap kualitas telur ayam petelur Hy-Line Brown. Materi yang digunakan adalah 96 ekor ayam petelur Hy-Line Brown umur 57 minggu. Pakan yang digunakan adalah pakan lengkap untuk ayam petelur fase layer produksi PT. Charoen Pokphand Indonesia dengan kode 324 KJ. Metode penelitian adalah percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Perlakuan penelitian adalah tiga letak cage yang berbeda, yaitu dekat inlet (P1), tengah (P2), dan dekat outlet (P3).  Variabel penelitian meliputi luas permukaan area telur, kedalaman kantong udara, dan berat jenis. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dan jika terdapat perbedaan antar perlakuan dilakukan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) pada luas permukaan area telur, kedalaman kantong udara, dan berat jenis telur pada letak cage yang berbeda dalam kandang tertutup. Kesimpulan pada penelitian ini adalah bahwa letak cage dalam kandang tertutup tidak memberikan pengaruh negatif terhadap kualitas telur ayam Hy-Line Brown. Disarankan dilakukan penelitian uji pH darah untuk mengukur tingkat cekaman ayam petelur pada letak cage yang berbeda.
The Influence of Open, Semi-Closed, and Closed House Microclimates on Broiler Productivity in the Dry Season Hamiyanti, Adelina Ari; Nurgiartiningsih, Veronica Margareta Ani; Muharlien, Muharlien; Suyadi, Suyadi
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol. 24 No. 1 (2023): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jtapro.2023.024.01.7

Abstract

In Indonesia, there are three housing systems: sometimes open, semi-closed and closed. This study aimed to analyze the effect of microclimatic conditions, NH3, and E. coli levels on broiler productivity in open, semi-closed, and closed houses during the dry season. The research took place in June - August 2019, when the air temperature was 28°-34°C during the day, while at night, the air temperature was around 21°-25°C with rainfall < 60 mm/month. The material used was the Lohmann strain broiler. Observations were made in six house units consisting of two open house units with a total of 5,000 chickens/house unit, two semi-closed units with a total of 18,000 chickens/house unit, and two closed house units with a total of 33,000 chickens/house unit. This research is survey research, with the experimental parameters being temperature (oC), humidity (%), wind speed (m/s), NH3 (ppm) and E. coli (CFU/mL), body weight (g/bird), FI (g/bird/day), FCR, IP, mortality, and IOFC. Based on the study's results in open, semi-closed, and closed houses, there were differences (P<0.05) in temperature, humidity, wind speed, and NH3, whereas in E. coli they were not significantly different. In broiler productivity, the type of house affected body weight (P<0.05), while on FI, FCR, IP, mortality, and IOFC were not significantly different (P<0.05). The conclusion is that the range of temperature, humidity, and wind speed in all houses is still in the standard range of broiler maintenance. NH3 and E. coli levels were below the threshold that chickens could tolerate, although the highest levels were in closed houses. This affects the BW of broilers in open and semi-closed at weeks 1, 2, and 3, which is higher than in closed houses
Kajian Karakteristik Fenotipe Kuantitatif dan Kualitatif Ayam Bekisar Hamiyanti, Adelina Ari; Ciptadi, Gatot; Nuryadi, Nuryadi; Yekti, Aulia Puspita Anugra
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol. 24 No. 2 (2023): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2023.024.02.4

Abstract

Ayam bekisar merupakan hasil persilangan interspesies antara ayam hutan merah/ayam hutan hijau jantan dengan ayam kampung. Persilangan ini menguntungkan dari segi fenotipe karena menghasilkan warna bulu yang indah selain suara kokokan yang memikat. Karakteristik fenotipe kuantitatif dan kualitatif ayam bekisar belum terdokumentasi dengan baik sehinggapenelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran fenotipe kuantitatif dan kualitatif dari ayam bekisar jantan. Penelitian ini menggunakan metode survei. Penelitian menggunakan 95 ekor ayam dewasa yang terdiri dari 5 ekor ayam hutan jantan, 65 ekor ayam kampung betina dan 25 ekor ayam bekisar jantan yang diperoleh di Kecamatan Dau Kabupaten Malang danKecamatan Suboh Kabupaten Situbondo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa morfometrik ayam bekisar yaitu panjang femur 10,64±0,79 cm, panjang tibia 13,01±1,25cm, lingkar tarsometatarsus 9,01±0,94 cm, panjang dada 11,85±1,09 cm, lingkar dada 41,39±1,92 cm, panjang leher 12,82±1,80 cm, panjang paruh 2,50±0,54 cm, panjang kepala 6,35±0,55 cm, lebar kepala 3,17±049 cm, panjang badan 42,96±2,49 cm dan bobot badan1972,16±251,16 g. Secara kualitatif memiliki warna bulu berwarna (92%) dan putih (8%); pola bulu bervariasi liar (54%), hitam (28%), columbian (26%) ; kerlip bulu emas (92%) dan perak (8%) ; corak bulu100% non lurik serta bentuk jengger (96%) tunggal dan (4%) kapri. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah secara kuantitatif ukuran tubuh ayam bekisar berada diantara ayam hutan merah dan ayam kampung sebagai tetuanya. Demikian pula dengan karakteristik kualitatifnya