Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Optimasi Pertumbuhan Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth) Varietas Lhokseumawe Secara In Vitro Melalui Variasi Konsentrasi Indole Acetic Acid Dan Benzil Amino Purine Molina, Rizka; Nilahayati, Nilahayati; Ismadi, Ismadi; Handayani, Rd. Selvy; jamidi, Jamidi
Agrium Vol 22 No 3 (2025)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v22i3.24497

Abstract

Nilam (Pogostemon cablin Benth.) termasuk komoditas unggulan di Provinsi Aceh karena memiliki keunikan terhadap kualitas produknya. Nilam Aceh memiliki kandungan minyak atsiri yang tinggi (2,5–5%) dibandingkan jenis nilam lainnya. Perbanyakan nilam secara konvensional melalui setek batang berisiko menularkan penyakit, menurunkan mutu genetik, dan tidak mampu memenuhi permintaan bibit berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP terhadap pertumbuhan setek mikro nilam Aceh varietas Lhokseumawe secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, pada bulan Juli sampai November 2024. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dua faktor, yaitu IAA (0 dan 0,5 mg/l) dan BAP (0, 1, 2, dan 3 ppm) dengan 10 ulangan sehingga diperoleh 80 unit percobaan. Data dianalisis dengan uji F dan dilanjutkan dengan DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi BAP dan IAA yang paling tepat terhadap perbanyakan setek mikro nilam varietas Lhokseumawe yaitu pada konsentrasi BAP 0 ppm dan IAA 0,5 mg/l karena mampu meningkatkan persentase tumbuh tunas 2 MST, jumlah tunas 4 MST, tinggi tunas, dan jumlah daun 6 MST. Regulasi yang sinergis ini efisien untuk mikropropagasi nilam yang memberikan potensi untuk produksi bahan tanam berskala besar dan berkualitas tinggi.
Pemanfaatan Lahan Sawah Untuk Budidaya Tanaman Hortikultura Dalam Upaya Meningkatkan Gizi Masyarakat di Masa Pandemi Usnawiyah, U; Ismadi, I; Hafifah, H; Yusuf N, Muhammad; Wirda, Zurrahmi; Nazirah, Laila; Handayani, Rd. Selvy
Jurnal Solusi Masyarakat Dikara Vol 2, No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Yayasan Lembaga Riset dan Inovasi Dikara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) memberikan dampak yang cukup besar di berbagai sektor di Indonesia, termasuk bidang pangan. Wabah corona yang semakin masif akhir-akhir ini menjadi faktor pengganggu terhadap proses pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi bagi masyarakat di pedesaan yang umumnya berada di bawah garis kemiskinan. Desa Blang Nibong, Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara, adalah salah satu yang Kehidupan masyarakatnya banyak yang berada di bawah taraf sejahtera dan banyaknya petani dan nelayan tanpa penghasilan tetap sebagai kepala keluarga dan menambah tingginya kesulitan hidup yang dihadapi masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pembinaan kepada masyarakat khususnya petani dalam hal teknik budidaya tanaman hortikultura. dan melakukan manajemen usaha yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Ada dua bentuk kegiatan utama yang dilakukan dalam kegiatan ini, yaitu: (1) Penyuluhan tentang arti kegunaan dari budidaya dan nilai gizi yang terkandung didalam tanaman hortikultura (2) Demonstrasi/praktek pembuatan media tanam dan budidayanya, serta pengolahan dan pemasaran produk tanaman hortikultura (3) Evaluasi kegiatan dan pendampingan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan dan pelatihan Pemanfaatan lahan sawah untuk budidaya tanaman hortikultura dalam upaya meningkatkan nilai gizi masyarakat di masa pandemi sudah terlaksana dan dapat diterima  dengan baik oleh masyarakat. Masyarakat Desa Blang Nibong Kecamatan Samudra Kabupaten Aceh Utara mendapatkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan budidaya tanaman serta pengolahan dan pemasaran produk tanaman hortikultura. Masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan pengabdian ini.
Analisis Keragaman Kualitas Buah Durian Unggulan (Durio zibethinus) Aceh Utara Handayani, Rd. Selvy; ,, Ismadi
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 8 No. 3 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.676 KB) | DOI: 10.29244/jhi.8.3.147-154

Abstract

ABSTRACTResearch that specifically refers to the quality of North Aceh durian is still limited. The objective of this research was to obtain the characteristics and similarity of North Aceh superior durian. The fruits were obtained from Sawang, Langkahan, Paya Bakong, and Kuta Makmur, North Aceh District. The results showed that 22 North Aceh durian accessions has superior criteria based on national standards (Departement of Agriculture) and consumers preferences. This can be seen from the length of the thorns, fruit weight, edible portion, and total dissolved solids. North Aceh superior durian fruits showed low degree of similarity.Keywords: accessions, characterization, exploration, identification ABSTRAKPenelitian yang secara khusus mengarah pada kualitas buah durian asal Aceh Utara sampai saat ini masih sangat terbatas. Keterbatasan informasi mengenai durian asal Aceh dapat menyebabkan lemahnya perlindungan terhadap kekayaan alam kita. Tujuan penelitian ini ialah mendapatkan karakteristik dan tingkat kemiripan buah durian unggulan Aceh Utara. Buah yang digunakan berasal dari tanaman durian unggulan di Kecamatan Sawang, Langkahan, Paya Bakong, dan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 22 aksesi tanaman durian unggulan Aceh Utara memiliki kriteria unggul berdasarkan standar nasional (Departemen Pertanian) dan tingkat kesukaan konsumen. Hal tersebut dapat terlihat dari karakter panjang duri, berat buah, persentase daging buah dan padatan terlarut total. Tanaman durian unggulan Aceh Utara memiliki karakteristik buah dengan tingkat kemiripan yang rendah (karakter beragam).Kata kunci: aksesi, eksplorasi, identifikasi, karakterisasi
Pertumbuhan dan Hasil Bawang Daun Akibat Perlakuan Pupuk Limbah Kulit Kopi dan Jarak Tanam Paiman, Paiman; Solihuddin, Mahin; Hafifah, Hafifah; Ismadi, Ismadi; Usnawiyah, Usnawiyah; Handayani, Rd. Selvy
Agrium Vol 16 No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v16i2.5868

Abstract

Bawang daun adalah tanaman semusim yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Petani sering mengandalkan pupuk kimia dalam membudidayakan komoditas ini, sehingga produksi bawang daun menjadi lebih kecil. Penelitian ini mencoba mengkaji penggunaan pupuk organik dengan memanfaatkan limbah kulit kopi untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia. Jarak tanam yang sesuai merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi tanaman. Penelitian ini telah dilaksanakan di Gampong Ujung Gele, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah pada bulan Februari-Juli 2019. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor. Faktor pertama yaitu pupuk limbah kulit kopi menggunakan 4 taraf yaitu (P0) 0 g/tanaman, (P1) 60 g/tanaman, (P2) 90 g/tanaman, dan (P3) 120 g/tanaman. Faktor kedua yaitu  jarak tanam yang menggunakan empat taraf yaitu (J1) 10 cm x 20 cm, (J2) 15 cm x 20 cm  dan (J3) 20 cm x 20 cm. Pemberian pupuk tunggal berpengaruh terhadap semua variabel yang diamati, kecuali pertumbuhan tanaman dan hasil daun bawang. Pemberian pupuk 90 g per tanaman (P2) meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang hijau. Penerapan ruang tanam secara tunggal berpengaruh terhadap panjang akar, berat kering dan segar per rumpun, hasil per plot dan per hektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak tanam terbaik yang diterapkan adalah 10 cm x 20 cm (J1). Terjadi interaksi antara pemberian pupuk kulit kopi dan jarak tanam terhadap jumlah anakan, jumlah daun dan panjang akar. Interaksi terbaik terdapat pada pemberian pupuk 90 g/tanaman dengan jarak tanam 10 cm x 20 cm (P2J1).
Keberhasilan Sambung Pucuk Durian (Durio zibethinus) Lokal Aceh Akibat Perlakuan Cara dan Lama Penyimpanan Batang Atas Liwanza, Nasrun; Muksalmina, Muksalmina; Ismadi, Ismadi; Handayani, Rd. Selvy
Agrium Vol 16 No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v16i2.5869

Abstract

Sambung pucuk merupakan salah satu teknik penyambungan yang biasa digunakan pada perbanyakan tanaman durian. Kendala utama pada saat penyambungan adalah  jarak antara tempat pembibitan untuk  pengerjaan sambungan (sumber batang bawah) dan pohon induk unggul lokal Aceh (sumber batang atas).  Tempat penyambungan dan pohon induk  biasanya berjauhan, bahkan  bisa sampai berbeda pulau. Selain itu, jumlah tanaman yang akan disambungkan sangat banyak sehingga sulit diselesaikan dalam waktu satu hari.  Oleh karena itu batang atas harus dikemas kembali dan disimpan, karena tertundanya waktu penyambungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh cara dan lama waktu penyimpanan batang atas terhadap keberhasilan sambung pucuk tanaman durian. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor. Faktor pertama  adalah  cara penyimpanan batang atas (P) terdiri dari 2 jenis yaitu batang atas tanpa dibungkus kertas koran (P1), dan batang atas yang dibungkus kertas koran (P2). Faktor kedua adalah lama penyimpanan batang atas (L) terdiri dari 6 taraf yaitu  batang atas langsung disambungkan (L0), disimpan satu hari (L1), disimpan dua hari (L2), disimpan tiga hari (L3), disimpan empat hari (L4), dan disimpan lima hari (L5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor cara penyimpanan batang atas (dibungkus dan tidak dibungkus koran) secara tunggal tidak memberikan pengaruh di semua peubah yang diamati. Faktor lama penyimpanan batang atas secara tunggal berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit durian hasil sambungan. Batang atas dapat disimpan paling lama hanya 2 hari. Semakin lama batang atas disimpan sebelum disambungkan, akan menurunkan tingkat keberhasilan sambungan. Kombinasi perlakuan antara cara dan lama penyimpanan batang atas tidak memberikan pengaruh di semua peubah yang diamati.
Pengaruh Batang Bawah dan Jenis Tunas pada Mikrografting Manggis (Garcinia mangostana) secara In Vitro Handayani, Rd. Selvy; Poerwanto, Roedhy; Sobir, ,; Purwito, Agus; Ermayanti, Tri Muji
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 41 No. 1 (2013): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.152 KB) | DOI: 10.24831/jai.v41i1.7076

Abstract

The aim of this study was to investigate the effect of rootstock and shoot types on in vitro mangosteen micrografting.The experiment was arranged in completely randomized design (CRD) with two factors. The first factor was the rootstocktype, i.e. rooted planlet from the germination of quartered seed, and rooted planlet from the germination of undivided seeds.The second factor was the developmental phase of scion, i.e. dormant buds, and flush (had new leaf more than 2-4 mm). Theresults showed that rootstock derived from the germination of undivided seed had a higher success rate than other treatmentson all variables, except for number of new leaves. The use of flush as scion was better than dormant buds; flush resulted in ahigher percentage of successful micrograft and longer shoots. In vitro micrografting had a better growth rate than grafting at the same age. The results of anatomical observation conducted at four months after micrografting demonstrated that there was a good graft union, indicated by excellent fusion between rootstock and scion xylem tissues.Keywords: flush, in vitro, micrografting, rootstock, scion