Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Ground Vibration Analysis of Railroad Dynamic Loads on Rail Structure Kusumawardani, Rini; Zelin, Mufita Aulia; Kusbiantoro, Arief
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 21, No 2 (2019): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v21i2.20957

Abstract

The railroad structure consists of rail steel, sleepers, fastening, ballast, sub-ballast and subgrade. The load of the passing train at a certain speed can produce vibrations channeled through the train wheels to the railway steel to be forwarded to the sleepers then to the ballast and distributed to the subgrade. The amount of vibration caused by the train can be seen from the value of the acceleration, amplitude and frequency of the vibration. In this study, the accelerometer sensor was used to detect the magnitude of the vibration acceleration. The vibration acceleration data was then processed using Geopsy software to obtain the value of natural frequency and vibration amplitude using the HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) method. The value of acceleration due to railroad vibration of 0.14 g - 0.64 g with a position placed 1.5 m sensor from the edge of the rail. The biggest vibration acceleration is 0.26 g x direction, 0.39 y direction and 0.29 z direction caused by Maharani trains that pass at a speed of 65 km / h and a load of 728 tons. The natural frequency of vibration obtained value 2.4077 Hz - 5.392 Hz. The highest natural frequency was caused when the Maharani train, which was 5.392 Hz. Train speed and load affected the vibration of the rail structure. The acceleration of vibration increased when the train speed and load increased
Ground Vibration Analysis of Railroad Dynamic Loads on Rail Structure Kusumawardani, Rini; Zelin, Mufita Aulia; Kusbiantoro, Arief
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 21, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v21i2.20957

Abstract

The railroad structure consists of rail steel, sleepers, fastening, ballast, sub-ballast and subgrade. The load of the passing train at a certain speed can produce vibrations channeled through the train wheels to the railway steel to be forwarded to the sleepers then to the ballast and distributed to the subgrade. The amount of vibration caused by the train can be seen from the value of the acceleration, amplitude and frequency of the vibration. In this study, the accelerometer sensor was used to detect the magnitude of the vibration acceleration. The vibration acceleration data was then processed using Geopsy software to obtain the value of natural frequency and vibration amplitude using the HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) method. The value of acceleration due to railroad vibration of 0.14 g - 0.64 g with a position placed 1.5 m sensor from the edge of the rail. The biggest vibration acceleration is 0.26 g x direction, 0.39 y direction and 0.29 z direction caused by Maharani trains that pass at a speed of 65 km / h and a load of 728 tons. The natural frequency of vibration obtained value 2.4077 Hz - 5.392 Hz. The highest natural frequency was caused when the Maharani train, which was 5.392 Hz. Train speed and load affected the vibration of the rail structure. The acceleration of vibration increased when the train speed and load increased
ANALISA PERPINDAHAN VERTIKAL PONDASI TOWER BTS DI DAERAH LERENG Arief Kusbiantoro; Widayat Amariansah
Neo Teknika Vol 2, No 2 (2016): Jurnal NeoTeknika Vol 2 No 2 Desember 2016
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.718 KB) | DOI: 10.37760/neoteknika.v2i2.767

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin kompleksnya kebutuhan masyarakat,kebutuhan akan prasarana telekomunikasi pun semakin meningkat, terutama di daerah-daerah yangmemiliki potensi perkembangan ekonomi dan pusat-pusat pemerintahan. Adanya peningkatan kebutuhantelekomunikasi membuat perusahaan telekomunikasi meningkatkan pembangunan Base TransceiverStation (BTS) sebagai stasiun pemancar sinyal.Upaya peningkatan pembangunan BTS sebagai salah satu upaya peningkatan fasilitastelekomunikasi, ternyata mempunyai kendala terutama jika pembangunan BTS tersebut berada di daerahlereng dengan kondisi tanah dengan kapasitas dukung yang rendah serta letak tanah keras yang dalam.Penelitian meninjau struktur fondasi Base Transceiver Station (BTS) XL yang berlokasi di beberapalokasidi Jawa Tengah. Penelitian dititikberatkan pada analisis penurunantanah dasar denganmenggunakan metode elemen hingga.Parameter yg diambil pada penelitian ini dibatasi pada 2 jenis tanah (lanau dan lempung),ketinggian lereng dan jarak pondasi dari lereng. Tinggi lereng dan jarak pondasi mempengaruhi besarperpindahan vertikal. Semakin tinggi lereng dan semakin dekat jarak pondasi dengan lereng akanmemperbesar penurunan vertikal pondasi. Untuk jarak pondasi dan ketinggian lereng yang sama,perpindahan vertikal pada tanah lempung lebih besar dari yang terjadi pada tanah lanau.Kata kunci : pondasi tower, tinggi lereng, perpindahan vertikal
ANALISIS KOLOM BETON DENGAN BEBAN AKSIAL MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Arief Kusbiantoro; Widayat Amariansyah
Neo Teknika Vol 3, No 1 (2017): Jurnal NeoTeknika Vol 3, No 1 Juni 2017
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.004 KB) | DOI: 10.37760/neoteknika.v3i1.1047

Abstract

Kolom merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah strukur bangunan. Berdasarkan prinisp perencanaan “Strong column weak beam”, kolom sangat menentukan dalam stabilitas suatu bangunan. Pada tulisan ini dilakukan analisa teoritis menggunakan metode elemen hingga, ANSYS. Perkembangan program komputer di bidang teknik sipil semakin mempermudah dalam melakukan analisa. Salah satunya adalah ANSYS, sebuah program metode elemen yang sangat membantu dalam melakukan analisa terhadap suatu bahan sehingga bisa dianggap sebagai virtual laboratorium. ANSYS dapat digunakan untuk membantu melakukan simulasi dan menentukan dugaan awal sebelum melakukan percobaan sesungguhnya di laboratorium. Pada simulasi ini menggunakan kolom beton berbentuk silinder dengan diameter 20 cm dan tinggi 150 cm. Kolom mendapat beban aksial sentris sebesar 15000 N. Pada program elemen hingga, elemen dibagi menjadi bagian2-bagian yang kecil sehingga dari analisa akan diketahui hasil akhir berupa momen, gaya geser dan lendutan di tiap titik-titik sesuai dengan pembagian elemen nya ( meshing ). Lendutan terbesar 0,023583 mm di bagian atas kolom, sedangkan di dasar kolom tidak terjadi lendutan. Tegangan yang terbesar di dasar kolom bagian samping sebesar 0,52378 MPa, dan tegangan terkecil di dasar kolom bagian tengah sebesar 0,32789 Mpa.Kata kunci : kolom, metode elemen hingga, beban aksial
ANALISA PERKUATAN TOWER TELEKOMUNIKASI AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN ANTENA Arief Kusbiantoro
Neo Teknika Vol 2, No 2 (2016): Jurnal NeoTeknika Vol 2 No 2 Desember 2016
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1227.648 KB) | DOI: 10.37760/neoteknika.v2i2.1366

Abstract

Bertambahnya kemajuan zaman dan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan telekomunikasimembuat operator seluler terus meningkatkan layanan, baik layanan dari sisi coverage, kapasitas, ataupunkualitas jaringan. Untuk peningkatan kapasitas ataupun kualitas jaringan bisa dilakukan dengan pemutakhiranperangkat ataupun penambahan perangkat di tower telekomunikasi. Penambahan perangkat bisa dilakukanmeliputi penambahan antena sektor ataupun antena transmisi. Penambahan perangkat di towertelekomunikasi membawa akibat berupa bertambahnya beban yang harus dipikul oleh tower telekomunikasitersebut. Pertambahan beban yang terjadi harus dianalisa, apakah penambahan beban tersebut akanmembahayakan stabilitas struktur tower telekomunikasi tersebut.Pengecekan stabilitas tower telekomunikasi meliputi beberapa hal yaitu : rasio tegangan yang terjadi dielemen tower, goyangan tower, puntiran tower, pergeseran tower, dan reaksi tumpuan yang terjadi. Apabilapenambahan perangkat di tower telekomunikasi masih dalam batas kapasitas tower tersebut, penambahanperangkat tidak menjadi masalah. Lain halnya jika penambahan perangkat sudah melebihi ambang bataskapasitas tower, maka hal tersebut akan menjadi masalah. Apabila salah satu dari kriteria di atas ada yangterlewati walau kriteria yang lain aman, struktur tower dianggap tidak aman dan harus dilakukan perhitunganulang.Kata kunci : beban, kapasitas, stabilitas struktur
PERBANDINGAN ANALISA BALOK BAJA DENGAN CARA TEORITIS DAN FINITE ELEMENT ANALYSIS Arief Kusbiantoro
Neo Teknika Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Neo Teknika Vol 1 No.2 Juni 2016
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1216.977 KB) | DOI: 10.37760/neoteknika.v2i1.886

Abstract

Balok merupakan salah satu bagian elemen struktur yang berfungsi menerima beban yang ada. Akibat pembebanan, komponen struktur tersebut pasti memiliki reaksi terhadap beban yang bekerja, contohnya balok baja. Jika dibebani maka akan mengalami lendutan yang besarnya tergantung dari besarnya beban yang diberikan dan material balok baja. Pada tulisan ini menyajikan hasil analisa terhadap balok baja dengan ukuran 40 mm x 40 mm x 1000 mm. Analisa dilakukan dengan teoritis dan menggunakan program berbasis elemen hingga. Hasil yang diperoleh adalah dengan perhitungan teoritis diperoleh lendutan terbesar sebesar 1,453 mm, tegangan terbesar yang terjadi sebesar 58,59 Mpa, dan gaya geser terebsar 2,5kN. Program berbasis elemen hingga yang dipakai adalah ANSYS dengan hasil yang didapat : lendutan terbesar sebesar 1,463 mm, tegangan tebesar yang terjadi sebesar 58,61 Mpa, dan gaya geser terbesar 2,496kN. Dari hasil yang didapat menunjukkan bahwa terdapat kemiripan hasil antara perhitungan teoritis dan menggunakan elemen hingga.Kata kunci : balok baja, lendutan, tegangan, gaya geser, elemen hingga
Pendampingan serta Perencanaan Jembatan Desa Sungai Waluh di Desa Kabunan Kabupaten Pemalang Budiono Joko Nugroho; Arief Kusbiantoro; Victor Victor
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): Oktober : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/abdimas45.v3i2.3776

Abstract

Kabunan Village, Taman District, Pemalang Regency, built a village bridge with a width of 3.2 meters and a length of 65 meters in Kabunan Village to shorten travel time, where residents usually have to pass the Kabunan Bridge which is 500 meters from the planned position of the village bridge. With the assistance and planning carried out by the Civil Engineering Lecturer of the 17 August University, Budiono Joko Nugroho and the Civil Engineering Lecturer of the Semarang State University, Arief Kusbiantoro, so that the stages of bridge design planning and construction implementation run well according to applicable regulations and provisions. With the bridge construction permit issued by the Central Java Pusdataru, it is hoped that the construction of the village bridge will run well and smoothly.
Implementasi Quick Response Code (QR Code) Untuk Administrasi Berbasis Digital Pada Laboratorium Mekanika Tanah FT Unnes Nuraida; Nurul Yuhanafia; Arief Kusbiantoro
Aptek Jurnal Apliksai Teknologi (APTEK): Volume 17, No. 02, Juni 2025
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/aptek.v17i2.3424

Abstract

Along with technological advancements, many universities have begun implementing digital-based laboratory administration systems to improve data efficiency and accuracy. However, conventional processes for borrowing laboratory equipment still pose challenges, particularly in terms of record-keeping and data security. This study aims to develop a digital-based Soil Mechanics Laboratory Management System (SIMPALTAN) using the Google Sites platform integrated with Quick Response (QR) Codes. The system is designed to facilitate the borrowing and use of laboratory equipment. Testing was conducted to measure the effectiveness of QR Code usage in improving administrative efficiency. The results indicate that the implementation of QR Codes significantly accelerates the administrative process compared to conventional methods, making this system a viable solution for use in educational laboratory environments.
Pengembangan Peta Profil Desa untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan Desa Sumberahayu, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal Alfita Ilfiyaningrum; Arief Kusbiantoro; Arie Taveriyanto; M. Faizal Ardhiansyah Arifin; Agung Sutarto; Bambang Hariyadi; Nur Aida; Amelia, Naswa Badi; Ahmad Ali Adnan; Yora Trista Gracia
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3318

Abstract

The village profile map is an essential instrument for sustainable development planning as it provides comprehensive spatial and non-spatial data. Sumberahayu Village, located in Limbangan District, Kendal Regency, has significant potential in terms of natural and human resources; however, it lacks integrated data to support effective development decision-making. This community service program aims to develop a village profile map as a foundation for data-driven development planning. The methodology involved literature review, field surveys, collection of primary and secondary data, terrestrial measurements, utilization of remote sensing data, and data processing using Geographic Information System (GIS) software. The final result is a village profile map of Sumberahayu that includes information on administrative boundaries, infrastructure distribution, local resource potential, land use, and disaster-prone areas. This map is expected to serve as a strategic planning tool for village governments in asset management, disaster mitigation, and sustainable local economic development.