Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi

PEMANFAATAN CANGKANG KEONG SAWAH SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAHAGIAN SEMEN DAN AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON Munirul Hady; Bunyamin Bunyamin; Darwin Darwin; Aulia Rahman; Andrisman Satria
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.09 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v8i1.5198

Abstract

AbstractConcrete is one of the choices as a structural material for construction in the construction sector, in this case, a concrete mixture is an object that is often used as research to obtain efficient construction methods and develop concrete constituent materials. The utilization of waste as a substitute for portland cement or additives is not a new thing. This research is expected to reduce rice snail waste that pollutes the environment and compare the compressive strength of normal concrete with concrete that uses rice snails as a partial substitute for cement and fine aggregate. This study refers to the ACI 211.1-91 and ASTM C-33/C33-08 methods. The rice snail waste was first crushed and filtered through a sieve that passed the ASTM No. 200 filter as a partial substitution of cement with substitution percentages of 0%, 5%, 10%, and 15% in the concrete mixture. The test object used is a cylinder with dimensions of 15 cm x 30 cm, totaling 40 specimens with a planned concrete quality of 17 MPa by the minimum requirements for structural concrete in SNI 2847-2019. Each percentage of 5 samples and testing will be carried out until the concrete is 28 days old in an immersion bath. The results show that the compressive strength using 0% snail shell variations was 17.35 MPa and 5%, 10%, and 15% variations were 15.74 MPa, 10.60 MPa, and 7.63 MPa. As well as the ratio of the density of the volume of concrete with mixed variations of 0%, 5%, 10% and 15%, namely 2344.4 kg/cm3, 2277.2 kg/cm3, 2170.4 kg/cm3 and 2103.7 kg/cm3. Keywords—Compressive Strength of Concrete, Rice Snail Waste, Substitution 
ANALISIS DINAMIK PADA GEDUNG A1 PEMONDOKAN UPT. ASRAMA HAJI EMBARKASI ACEH DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIME HISTORY Alif Akbar Azani; Aulia Rahman; Munirul Hady; Bunyamin .
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.437 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v8i2.5979

Abstract

Indonesia is one of the countries most prone to earthquakes, causing a lot of damage to building structures. Therefore, buildings require earthquake resistance to allow time for building occupants to evacuate from the building. The object of this research is the A1 Hajj Boarding Boarding Building for the Embarkation of Aceh which is located on Teuku Nyak Arif Street, Kuta Alam District. The purpose of this study was to see whether the building met the requirements of SNI 1726-2019 in response to the Simeulue I earthquake with a magnitude of 8.3 on April 11, 2012, using Time History analysis with the help of software ETABS. By reviewing the building deformation, displacement and deviation between levels, knowing the working forces in the form of axial forces, bending moments, and shear forces on the columns and beams of the building. Data processing will be analyzed with the standard rules of SNI 1726-2019. From the analysis, it is found that the basic shear strength due to earthquake loads is 2302.1 kN for the x direction and 637.6 kN for the y direction. The largest maximum lateral displacement is 11.445 mm for the x-direction and 11.774 mm for the y-direction, causing the interstory drift of each combination of loading structures to remain within the limits permitted by earthquake-resistant building standards (SNI 1726:2019). It can be concluded that the Aceh Embarkation Hajj Dormitory Building A1 has been designed in accordance with the SNI 1726:2019 standard.
Tinjauan Kuat Tekan Beton Berupa Serat Ban Bekas dan Pozolan Di Dalam Agregat Halus Harry, Aulia; Bunyamin, Bunyamin; Idroes, Imransyah; Hady, Munirul; Pramanda, Heru; Munirwan, Reza Pahlevi
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 9, No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jts-utu.v9i2.8386

Abstract

Pemanfaatan limbah sebagai bahan pengganti atau bahan tambahan pada campuran beton dapat mengurangi tingkat pencemaran lingkungan. Salah satu limbah yang telah banyak dimanfaatkan oleh peneliti dalam beton adalah ban bekas. Serat yang ada dalam ban bekas digunakan sebagai bahan tambah terhadap semen maupun agregat. Namun, beberapa penelitian menunjukkan kekuatan beton menurun. Pada penelitian ini, serat ban bekas dikombinasikan dengan bahan lain yang mengandung silika yaitu pozzolan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas kuat tekan beton yang menggunakan pozzolan sebagai pengganti sebahagian agregat halus sebesar 10% dan serat ban bekas sebagai bahan aditif sebesar 0%, 5%, 10%, dan 15%. Bahan Pozolan yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Krueng Raya, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, sedangkan serat ban bekas kendaraan berasal dari Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar. Penelitian dilakukan secara eksperimental di laboratorium, dengan kuat tekan betn rencana sebesar 17,00 MPa, dengan benda uji berjumlah 20 buah, di mana setiap variasi terdiri dari 5 benda uji. Pengujian berupa kuat tekan beton terhadap perendaman benda uji selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton dengan variasi 0%, 5%, 10%, dan 15% berturut-turut didapatkan sebesar 18,29 MPa, 12,23 MPa, 11,82 MPa, dan 10,84 MPa. Kuat tekan beton menurun, hal ini disebabkan oleh banyaknya jumlah serat ban bekas yang ditambahkan ke dalam beton, sehingga daya ikat antar serat dan semen menjadi tidak baik.
PENGARUH BENTUK KOLOM TERHADAP GAYA LATERAL GEMPA PADA GEDUNG LANDMARK BSI ACEH Hady, Munirul; Maulana, Satria; Idroes, Imransyah
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 11, No 1 (2025): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jts-utu.v11i1.10304

Abstract

Posisi geografis Indonesia yang terletak antara lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Indonesia terletak di jalur gunung api (ring of fire) bagian dari cincin api Pasifik. Ruang lingkup penelitian ini adalah Penelitian ini mengacu pada SNI-1726-2019, SNI-1727-2020 dan SNI-2847-2019, dengan menggunakan metode gempa dinamis (respons spektrum) tetap mempertahankan mutu beton, mutu baja. Hasil berat total bangunan: gedung landmark BSI Aceh dengan kolom spiral 16.443,05 ton lebih kecil saat bangunan tersebut didesain menggunakan kolom terikat sebesar 17.222,20 ton. Diagram Moment: desain dengan kolom terikat sebesar = 1103.04 kN-m dan kolom spiral memiliki nilai moment M3 = 1579,61 kN-m. Gaya aksial: gedung dengan kolom spiral sebesar nilai = -2284,69 , dan pada gedung kolom terikat memiliki nilai = -2767,47 . Displacement Lateral Maksimum Setiap Lantai: Gedung dengan kolom terikat memiliki displacement sebesar 0.018mm dan desain kolom spiral sebesar 0.023mm. gaya geser: pada gedung dengan kolom spiral yaitu sebesar = -8,54 kN/m dan kolom terikat sebesar = -154,53 kN/m dapat disimpulkan bahwa desain gedung dengan kolom spiral menawarkan kekuatan, stabilitas, dan keandalan struktural yang lebih baik daripada desain gedung dengan kolom terikat.