Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Gambaran Pengetahuan, Sikap, Pasien Covid-19 Mengenai Covid-19 di Puskesmas Ambacang 2020-2021 Azura Darmawan; Netti Suharti; Muhammad Zulfadli Syahrul; Yulistini Yulistini; Taufik Ashal; Elmatris Elmatris
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3 No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v3i4.1006

Abstract

Latar Belakang: Kemunculan virus COVID-19 diakhir bulan Desember 2019 telah berdampak besar pada dunia. Badan Kesehatan Dunia telah mendeklarasikan status pandemi yang mengkhawatirkan dunia, pada Maret 2020. Virus COVID-19 dapat ditularkan oleh pasien bergejala maupun tanpa gejala. Minimnya pengetahuan dan sikap terhadap COVID-19 mengakibatkan kasus COVID-19 terus meningkat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap pasien COVID-19 di Puskesmas Ambacang periode 2020-2021. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap pasien COVID-19 terhadap COVID-19 di Puskesmas Ambacang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel penelitian adalah 212 orang pasien terkonfirmasi COVID-19 di puskesmas Ambacang yang ditentukan dengan metode Systematic Random Sampling. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 67,5% sudah memiliki pengetahuan cukup baik tentang COVID-19. Sebanyak 97,2% responden memiliki sikap yang baik dalam pencegahan dan penularan COVID-19. Kesimpulan: Lebih dari separuh responden sudah cukup baik dalam mengetahui pencegahan dan penularan COVID-19. Pada umumnya responden memiliki sikap yang baik dalam pencegahan dan penularan COVID-19.
Perbedaan Kadar Imunoglobulin A Sekretori Air Susu Ibu antara Kelompok Konsumsi dan Tidak Konsumsi Dadih Selama Hamil Vivin Puspasari; Nur Indrawaty Lipoeto; Netti Suharti
Majalah Kedokteran Andalas Vol 46, No 1 (2023): Online Januari 2023
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v46.i1.p111-119.2023

Abstract

Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan kadar sIgA ASI antara kelompok konsumsi dan tidak konsumsi dadih selama hamil. Metode: Penelitian ini menggunakan desain yang digunakan adalah posttest only control group. Penelitian dilakukan pada bulan September 2019-Juli 2022 di Kota Padang Panjang dengan total 30 sampel ASI dari ibu yang menyusui berdasarkan kelompok ibu saat hamil yang mengkonsumsi puding dadih dan puding kontrol. Kadar sIgA pada ASI diperiksa menggunakan metode ELISA. Analisis data menggunakan uji t-test independent. Hasil: Diperoleh rerata usia pada kelompok konsumsi dadih adalah 27.47±4.25 tahun dan 32.33±6.27 tahun pada kelompok tidak konsumsi dadih. Rerata kadar sIgA pada kelompok ibu yang mengkonsumsi puding dadih selama kehamilan yaitu 14.21±8.36 ng/mL, sedangkan pada kelompok tidak konsumsi dadih rerata 8.34±4.82 ng/ml. Berdasarkan hasil analisa t-test independent didapatkan nilai p=0.047. Kesimpulan: Terdapat perbedaan kadar sIgA ASI pada kelompok konsumsi dadih yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok tidak konsumsi dadih selama hamil. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kadar sIgA ASI yang tidak diteliti dalam penelitian ini, sehingga diperlukannya penelitian lebih lanjut. Kata kunci: Dadih; Imunoglobulin A sekretori; Air Susu Ibu
Characteristics of Adult Sepsis Patients Admitted to Department of Internal Medicine, Dr. M. Djamil General Hospital, Padang, Indonesia Elvia Fataya; Fadrian; Mustafa Noer; Dwitya Elvira; Yuliarni Syafrita; Netti Suharti
Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Vol. 7 No. 3 (2023): Bioscientia Medicina: Journal of Biomedicine & Translational Research
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/bsm.v7i3.791

Abstract

Background: Sepsis is a life-threatening organ dysfunction resulting from a dysregulated host response to infection. Septic shock is the most dangerous complication of sepsis, characterized by abnormalities in the circulatory and metabolic systems. This study aimed to determine the characteristics of adult sepsis patients admitted to the department of internal medicine of Dr. M. Djamil General Hospital, Padang, Indonesia. Methods: This research was a descriptive study and used secondary data from medical records. Samples in this study were medical record data from the medical record installation of Dr. M. Djamil General Hospital, Padang, Indonesia. The inclusion criteria were adult patients aged more than 18 years old, diagnosed with sepsis, and hospitalized in the department of internal medicine for the period of January 2020 to December 2021. Results: Most of the sepsis patients were mostly aged more than 60 years old (51.7%), female (57.2%), and had normal BMI scores (59.3%). The infections mainly originated from the lungs (80%), the most common comorbid disease was chronic kidney disease (26.4%), the most frequent causing microorganism was Escherichia coli (15.9%), the frequent degree of severity was a septic shock (60%), and cefepime was used as the initial empirical antibiotic (44.8%). Conclusion: Most sepsis patients were adults aged more than 60 years old and females, with the focus on infection originating from the lungs, degree of severity in the form of septic shock, and the most used initial empirical antibiotic, namely cefepime.
Korelasi antara indeks massa tubuh dan d-dimer dengan waktu konversi pasien rawat inap Covid-19 Ridia Dityarika; Netti Suharti; Desmawati Desmawati
Majalah Kedokteran Andalas Vol 46, No 3 (2023): Supplementary May 2023
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v46.i3.p506-516.2023

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui korelasi antara IMT (Indeks Massa Tubuh) dan kadar D-dimer dengan waktu konversi COVID-19 pada pasien rawat inap; Metode: Studi potong lintang ini dilakukan terhadap 301 rekam medis pasien COVID-19 di RSUP Dr. M. Djamil Padang, periode Maret 2020-Desember 2021. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi statistik berbasis komputer; Hasil: Kelompok umur terbesar dalam penelitian ini adalah lansia (>60 tahun) sejumlah 46%. Lebih dari setengah sampel penelitian adalah wanita (53,5%). Berat badan normal merupakan kelompok IMT dengan jumlah tertinggi yaitu 52,8%, dan proporsi pasien dengan penyakit penyerta sebesar 63,8%. Rerata IMT adalah 24,89 ± 4,772 kg/m2, konsentrasi D-dimer adalah 1948,36 ± 2611,606 ng/ml, dan waktu konversi adalah 11,48 ± 4,832 hari. Nilai rerata D-dimer tertinggi ditemukan pada lansia, pria, kelompok kurus dan pasien dengan penyakit penyerta. Rerata waktu konversi tertinggi ditemukan pada kelompok pria, pasien obesitas dan memiliki penyakit penyerta; Kesimpulan: Analisis kelompok obesitas menunjukkan korelasi yang signifikan secara statistik antara IMT dan nilai D-dimer dengan waktu konversi pada pasien COVID-19. Namun, analisis keseluruhan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara IMT dan nilai D-dimer dengan waktu konversi COVID-19 pada pasien yang dirawat di rumah sakit.
Characteristics of Adult Sepsis Patients Admitted to Department of Internal Medicine, Dr. M. Djamil General Hospital, Padang, Indonesia Elvia Fataya; Fadrian; Mustafa Noer; Dwitya Elvira; Yuliarni Syafrita; Netti Suharti
Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Vol. 7 No. 3 (2023): Bioscientia Medicina: Journal of Biomedicine & Translational Research
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/bsm.v7i3.791

Abstract

Background: Sepsis is a life-threatening organ dysfunction resulting from a dysregulated host response to infection. Septic shock is the most dangerous complication of sepsis, characterized by abnormalities in the circulatory and metabolic systems. This study aimed to determine the characteristics of adult sepsis patients admitted to the department of internal medicine of Dr. M. Djamil General Hospital, Padang, Indonesia. Methods: This research was a descriptive study and used secondary data from medical records. Samples in this study were medical record data from the medical record installation of Dr. M. Djamil General Hospital, Padang, Indonesia. The inclusion criteria were adult patients aged more than 18 years old, diagnosed with sepsis, and hospitalized in the department of internal medicine for the period of January 2020 to December 2021. Results: Most of the sepsis patients were mostly aged more than 60 years old (51.7%), female (57.2%), and had normal BMI scores (59.3%). The infections mainly originated from the lungs (80%), the most common comorbid disease was chronic kidney disease (26.4%), the most frequent causing microorganism was Escherichia coli (15.9%), the frequent degree of severity was a septic shock (60%), and cefepime was used as the initial empirical antibiotic (44.8%). Conclusion: Most sepsis patients were adults aged more than 60 years old and females, with the focus on infection originating from the lungs, degree of severity in the form of septic shock, and the most used initial empirical antibiotic, namely cefepime.
Hubungan Rasio Neutrofil-Limfosit dengan Derajat Keparahan COVID-19 pada Pasien Diabetes Zahara Findi; Beni Indra; Netti Suharti; Muhammad Zulfadli Syahrul; Roza Mulyana; Elfira Yusri
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 4 No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v4i2.1072

Abstract

Latar Belakang: Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2). Peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia cukup cepat dan menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Diabetes Melitus merupakan salah satu komorbiditas yang berkaitan dengan infeksi berat COVID-19, gagal napas akut, dan peningkatan mortalitas pasien COVID-19. Oleh karena itu, diperlukan penanda klinis yang ekonomis, cepat, dan bersifat sensitif dan spesifik. Peningkatan rasio neutrofil-limfosit merupakan biomarker peradangan yang mudah dianalisis untuk memprediksi risiko COVID-19 dan menilai keparahan COVID-19. Objektif: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara rasio neutrofil-limfosit dengan derajat keparahan COVID-19 pada pasien diabetes. Metode: Jenis penelitian adalah kohort retrospektif dengan teknik convenience sampling. Sampel pada penelitian ini adalah 84 pasien diabetes yang terkonfirmasi COVID-19 pada bulan April 2020 hingga Agustus 2021 di RS Universitas Andalas. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square dan Independent group t-test. Hasil: Hasil penelitian didapatkan derajat keparahan COVID-19 paling banyak pada derajat berat (32,1%). Terdapat hubungan yang signifikan antara rasio neutrofil-limfosit dengan derajat keparahan COVID-19 (p = 0,00). Gula darah sewaktu pada kasus severe (291.82 mg/dL) lebih tinggi dibandingkan dengan kasus non severe (272.33 mg/dL), tetapi secara statistik tidak signifikan (p = 0,389). Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara rasio neutrofil-limfosit dengan derajat keparahan COVID-19 pada pasien diabetes. Peningkatan rasio neutrofil-limfosit ini dapat digunakan sebagai penanda awal yang mempengaruhi derajat keparahan COVID-19 pada pasien diabetes.
Pola Bakteri Berdasarkan Hasil Kultur dan Sensitivitas Antibiotik pada Penderita Abses Leher Dalam di Bagian THT-KL RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 2019-2021 Aurelia Agantha Salim; Yuniar Lestari; Ade Asyari; Netti Suharti; Cimi Ilmiawati
Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan Leher Indonesia Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jokli.v2i1.37

Abstract

Latar Belakang : Penyakit abses leher dalam merupakan perluasan peradangan dari berbagai sumber infeksi yang membentuk suatu pus di dalam ruang potensial leher dalam. Infeksi pada ruang potensial leher dalam dapat disebabkan oleh bakteri aerob, bakteri anaerob, maupun multibakterial. Terapi antibiotik empiris diberikan sebelum hasil kultur dan uji sensitivitas antibiotik didapatkan. Tatalaksana pemberian antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya resistensi antibiotik. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola bakteri berdasarkan hasil kultur dan sensitivitas antibiotik pada penderita abses leher dalam di Bagian THT-KL RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 2019-2021. Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriptif retrospektif dengan teknik total sampling dan menggunakan data sekunder. Sampel penelitian adalah pasien abses leher dalam yang terdapat hasil kultur dan uji sensitivitas antibiotik di Bagian THT-KL RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 2019-2021 dengan total 77 pasien. Hasil : Hasil pada penelitian ini menunjukkan usia terbanyak ialah usia pertengahan (>44-59 tahun) (37,7%), jenis kelamin terbanyak ialah laki-laki (74%), lama perawatan terbanyak ialah < 7 hari (44,2%). Jenis abses leher dalam terbanyak ialah abses submandibula (42,9%), etiologi paling banyak ialah infeksi odontogenik (71,4%), terapi antibiotik empiris yang paling banyak digunakan ialah kombinasi ceftriaxone dan metronidazole (68,8%), hasil kultur terbanyak ialah bakteri Klebsiella pneumonia (18,2%), antibiotik dengan angka sensitif tertinggi ialah antibiotik amikacin (89,7%) dan meropenem (82,4%), dan angka resisten tertinggi ialah antibiotik amoxicillin (100%) dan ampicillin (93,3%). Kesimpulan : pola bakteri berdasarkan hasil kultur ialah Klebsiella pneumoniae dan uji sensitivitas antibiotik didapatkan gentamicin dengan kombinasi metronidazole yang dapat digunakan sebagai antibiotik empiris pada penderita abses leher dalam.