Tri Harianto
Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Studi Eksperimental Nilai CBR Tanah Lunak Stabilisasi Overboulder Asbuton Noor Dhani; Lawalenna Samang; Tri Harianto; A. Rachman Djamaluddin
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.477 KB)

Abstract

Tanah merupakan bagian fundamental pada konstruksi jalan raya, sebagai bagian dari sistem, kekuatan dan stabilitas tanah sangatlah diperlukan untuk mendukung beban jalan raya. Distribusi tanah lunak baik vertikal maupun horisontal menjadi permasalahan dalam pembangunan konstruksi bangunan ataupun jalan. Oleh karena itu, upaya stabilisasi tanah, diantaranya stabilisasi secara kimiawi menggunakan material pozzolan seperti overboulder (OB) asbuton mengingat pemanfaatan semen dan kapur dinilai tidak ekonomis untuk pekerjaan dengan volume yang besar. Penelitian ini dilakukan untuk melihat kinerja overboulder asbuton sebagai bahan stabilisasi pada tanah lunak. Komposisi OB terhadap berat kering tanah lunak divariasikan sebesar 5%, 10%, 15%, dan 20% pada kadar air optimum. Untuk melihat pengaruh waktu terhadap sampel, pengujian dilakukan untuk masa peram 0, 7,14 dan 28 hari. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan overboulder asbuton mempengaruhi nilai CBR secara signifikan. Dari hasil pengujian menunjukkan penambahan overboulder dapat meningkatkan nilai CBR tanah lunak hingga 5 kali lipat, selain itu masa pemeraman menunjukkan bahwa hanya prosentase OB sebesar 15% yang dapat memenuhi kriteria desain yang ditetapkan dalam SNI untuk tanah stabilisasi yaitu sebesar 23% pada masa peram 7 hari.
Uji Kuat Tarik Model Blok Tipe X Penopang Riprap untuk Perkuatan Lereng Enos Karapa; Tri Harianto; Achmad Bakri Muhiddin; Rita Irmawaty
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2020: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (911.619 KB)

Abstract

Perkuatan lereng dengan berbagai metode telah banyak dilakukan, namun penerapannya tidak dapat dilakukan disetiap tempat yang berbeda dan biaya yang mahal terkadang menjadi kendala. Penelitian awal ini mempelajari pemanfaatan penopang blok pengaman terhadap penggunaan riprap sebagai alternatif perkuatan lereng dengan membuat model skala laboratorium. Pembuatan model perkuatan lereng dengan blok tipe x diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kegagalan dalam perkuatan lereng. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur besar uji kuat tarik blok tipe x untuk menghasilkan perkuatan lereng yang lebih maksimal. Hasil pengujian terhadap 4 sampel, terlihat bahwa kuat tarik model blok x Brace lebih besar dibandingkan dengan model blok x terkunci, hal ini disebabkan karena perbedaan bentuk penampang dari kedua blok. Penampang blok tipe x brace menyatu sedangkan blok tipe x terkunci terpisah secara bersusun. Penelitian ini diharapkan menghasilkan nilai uji kuat tarik yang maksimal pada blok tipe x sebagai penopang riprap untuk menambah nilai kestabilan lereng.
Pengaruh Kedalaman Kapasitas Tarik Angkur Tanah Jenis Lipat terhadap Tanah Lunak Muhammad Idhil Maming; A. Rachman Djamaluddin; Tri Harianto; Achmad Bakri Muhiddin
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2020: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1058.862 KB)

Abstract

Angkur Tanah banyak dipakai untuk menahan tegangan tarik akibat pembebanan dan meneruskan gaya kedalam tanah. Jenis angkur tanah telah banyak digunakan seperti pelat baja dengan berbagai berbentuk. Pada penggunaannya terdapat kendala sangat sulit dalam pemasangan, karena harus dibor atau digali terlebih dahulu sebelum dipasang. Hal ini menjadi tantangan dalam ilmu rekayasa, terutama pada kondisi tanah lunak. Dengan pertimbangan tersebut diperlukan innovasi baru untuk mengembangkan model angkur yang lebih mudah dalam pemasangan dan memiliki kapasitas tarik cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas tarik dengan menggunakan angkur tanah type lipat yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan bangunan pada tanah lunak. Uji model fisik dilakukan di laboratorium Mektan, Departemen Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin. Angkur ini terdiri dari 4 daun. Tiap daun panjang 100 mm, lebar 60 mm dengan ketebalan 5 mm, diuji dimedia tanah lunak dengan pemadatan statis pada kolom test diameter 1200 mm dan tinggi 1500 mm dengan variasi kedalaman 300 mm, 600 mm dan 900 mm. Dilengkapi instrumen tes tarik dongkrak hidrolik kapsitas 10 ton. Angkur lipat ditekan masuk kedalam tanah dengan bantuan dongkrak hidrolik. Kemudian Tes tarik dilakukan lalu diamati kapasitas tarik untuk semua variasi kedalaman yang diuji. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kapasitas tarik angkur pada masing-masing kedalaman 300 mm sebesar 6.5 KN, 600 mm sebesar 10 KN dan 900 mm sebesar 19 KN. Kesimpulan yang didapat yaitu pemasangan angkur lipat pada tanah lunak sangat mudah, tanpa menggali atau mengebor tanah, dan kedalaman penanaman angkur lipat memiliki batasan efektifitas dalam meningkatkan kapasitas tarik.
Perbandingan Nilai California Bearing Ratio (CBR) Cara Analisis dan Cara Grafis (CBR Desain) pada Tanah Lempung H Hairulla; Tri Harianto; Abdul Rahmad Djamluddin; Ardy Arsyad
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2023: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah merupakan tempat diletakkannya suatu pondasi dari berbagai struktur yang mana tanah harus dapat memikul beban yang berkerja di atasnya. Dalam kegiatan konstruksi banyak didapati tanah aslinya berupa lempung. Tanah dalam mendukung beban pondasi jalan dipengaruhi oleh daya dukung yang dilihat dari nilai California Bearing Ratio (CBR), sehinggga nilai CBR tanah mempunyai peranan yang sangat penting dalam perencanaan konstruksi perkerasan jalan. Pada penelitian ini dilakukan pencarian nilai CBR pada tanah lempung dengan menggunakan cara grafik dan analisis. Manfaat dari penelitian ini untuk mengetahui nilai CBR tanah dengan pendekatan CBR grafis dan CBR analitis (Vulome control). Perhitungan dengan cara grafik dan analisis, dilihat perbandingan nilai CBRnya pada kepadatan 80%, 90%, dan 100%, dengan menggunakan material tanah lempung. Pengujian CBR tersebut diuji dengan menggunakan alat uji CBR dengan metode SNI 03-1744-1989.Hasil pengujian CBR dengan mengunakan cara grafik, didapat nilai CBR pada kepadatan 80%, 90%, dan 100% masing-masing sebesar 6,48%, 12,60%, dan 18,90%. Sedangkan hasil pengujian CBR dengan cara analisis didapat nilai CBR pada kepadatan 80%, 90%, dan 100% sebesar 5,94%, 12,24%, dan 17,87%. Dari kedua cara pengujian tersebut, didapat perbandingan nilai CBR pada kepadatan 80% sebesa 0,54%, CBR pada kepadatan 90% sebesar 0,36%, dan CBR pada kepadatan 100% sebesar 1,03%. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua cara tersebut dapat digunakan, karena perbandingan hasil CBR yang didapatkan tidak begitu jauh.
Pengaruh Biosementasi Bakteri terhadap Karakteristik Campuran Tanah Kohesif dan Organik A Alkadri; Rahman Djamaluddin; Tri Harianto; Ardy Arsyad
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2023: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini bertujuan mengevaluasi karakteristik fisik, dan mekanis tanah dengan metode biosementasi bakteri, pencampuran tanah kohesif dan tanah organik, dengan variasi penambahan tanah organik 10,20 dan 30%, penambahan larutan bakteri 6%, variasi umur kultur bakteri yaitu 4 hari dengan pemeraman 3,7,14 dan 28 hari. Pengujian di lakukan skala laboratorium, penelitian diawali uji propertis tanah, uji pertumbuhan bakteri dan uji mekanis tanah dengan unconfined compressive strength (UCS) mengunakan larutan bakteri. Hasil pengujian kadar organik 58.47%, uji pemadatan standard Proctor diperoleh kadar air optimum 32,19% dengan berat volume kering (γd) 13.36 kN/m3, pengujian batas Atterberg batas cair sebesar 56,67% batas plastis 41,31%, indeks plastisitas 15,36% dan batas susut 21,42%, sedangkan hasil analisis saringan pasir (sand) 21,60%, lanau (silt) 38,32% dan lempung (clay) 36,88 klasifikasi Unified Soil Classification System (USCS) digolongkan tanah berbutir halus dengan klasifikasi MH yaitu lanau dengan plastisitas tinggi, sedangkan berdasarkan AASHTO sampel tanah masuk ke dalam kelompok A-5 uji UCT Tanah kohesif dan organik 10% yang di stabilisasi bakteri memiliki nilai kuat tekan sebesar 28,74 kN/m³, atau meningkat 5 kali dari tanah tanpa stabilisasi bakteri, variasi 20% tanah organik 20.16 kN/m³, dan variasi 30 % nilai tekan 17.92 kN/m³, atau meningkat 9 kali dari tanah tanpa stabilisasi.
Elastisitas dan Rasio Poisson Campuran Tanah Laterit dan Kapur Padam (Ca(OH)2) Tribowo, Haris; Tjaronge, Muhammad Wihardi; Harianto, Tri
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 24 No 1 (2020)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.052020.04

Abstract

Kondisi infrastruktur jalan darat yang tidak memadai menjadikan jalur udara sebagai andalan untuk pengangkutan orang dan barang, termasuk berbagai kebutuhan pokok di Papua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai modulus elastisitas dan poisson rasio yang telah distabilisasi dengan kapur menggunakan curing air dan udara selama 7 hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental di laboratorium. Dimensi benda uji yang digunakan adalah silinder ukuran 53 x 106 mm. Sampel tanah yang digunakan dalam penelitian stabilisasi tanah ini diambil dari Tanah Merah Kabupaten Bovendigul. Campuran tanah lempung dan kapur dibuat dengan menggunakan kadar air sebesar 35%. Hasil pengujian kuat tekan menunjukkan bahwa rata-rata nilai modulus elastisitas (vertikal dan horizontal) pada curing air dan udara adalah masing-masing sebesar 122,82 MPa; 92,23 MPa dan 51,11 MPa; 424,43 MPa. Sedangkan rata-rata nilai poisson rasio adalah masing-masing sebesar 0,66 μ dan 0,06 μ.
Study on Pull-Up Behavior of Double Fold Anchor with Field Full Scale Test Hendrawan, Agus J.; Harianto, Tri; Djamaluddin, A. R.; Muhiddin, Ahmad B.
Civil Engineering Journal Vol 10, No 12 (2024): December
Publisher : Salehan Institute of Higher Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28991/CEJ-2024-010-12-012

Abstract

Several studies have been conducted on the use of anchors, including numerical analysis, experimental testing, and field-scale testing. These studies have provided insights into anchor behavior in terms of pull-up capacity and soil failure models under tensile loading. Specifically, for the use of anchors in cohesive or soft soils, it is possible to innovate by using anchor elements with various dimensional or surface area changes. This research aims to design anchors for cohesive soils that can be easily applied in the field and have high tensile capacity, determine the pull-up capacity of double-fold type ground anchors, and analyze the effect of the depth of double-fold anchors. The results of pullout and tensile capacity testing on double-fold anchors showed significant variations at each test location. At the first location, Sungai Kariango, high tensile capacity occurred at relatively shallow embedment depths, influenced by the type and bearing capacity of the soil at the test site. At the second location, although the soil was relatively soft, the tensile capacity was similar to the first location but with deeper embedment depths. At the third location, the consistency of soil type and soil strength at the two test points resulted in similar tensile capacities. This indicates that the type and strength, or bearing capacity, of the soil at the test site, as depicted by cone resistance parameters (qc), significantly affect the tensile capacity of the anchor. The better the soil strength and bearing capacity at the test site, the greater the tensile capacity of the anchor that can be achieved. A deep understanding of soil characteristics through CPT is essential in determining the design and embedment depth of anchors to achieve optimal tensile capacity. Through this research, it is expected to obtain optimal tensile capacity results for anchors and develop a double-fold type ground anchor model that is easy to install in the field, suitable for various structures with high tensile loads, and susceptible to uplift in soft soil layers. Doi: 10.28991/CEJ-2024-010-12-012 Full Text: PDF
The Performance of Geosynthetic Reinforcement Road Pavement Over Expansive Soil Subgrade Hairulla, .; Harianto, Tri; Djamaluddin, Abdul Rahman; Arsyad, Ardy
Civil Engineering Journal Vol 10, No 12 (2024): December
Publisher : Salehan Institute of Higher Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28991/CEJ-2024-010-12-020

Abstract

One of the problems faced in infrastructure development, especially roads, is problematic soils, including expansive soils, which are distributed around 20% of national road construction in Indonesia. Geosynthetics are reinforcement materials that can be used to overcome problematic soils. The study aimed to determine the behavior of expansive soil with geosynthetic reinforcement against swelling potential and swelling pressure in the wetting cycle. The research utilized an experimental approach involving three test concepts. The first was a control test without reinforcement. The second included a combination of geogrid, geotextile, and geomembrane layers, while the third utilized an H2Rx reinforcement layer. Analysis was carried out on the development potential and pressure; the test was carried out for 57 days using displacement sensors and pressure sensors, and data recording was carried out every 5 seconds using a computer. The findings from the results of this study indicated that the presence of reinforcement using a geosynthetic reinforcement layer can overcome the behavior that occurs in expansive soils with swelling potential and swelling pressure. The novelty of this research is the inclusion of a geosynthetic reinforcement layer on expansive soil combined with a drainage layer in the pavement subgrade. Doi: 10.28991/CEJ-2024-010-12-020 Full Text: PDF
Examining the Erosion Resistance of Cement-Bentonite Barriers: Effects of Confining Pressure and GGBS Content Walenna, Muhammad A.; Royal, Alexander; Jefferson, Ian; Ghataora, Gurmel; Harianto, Tri; Arsyad, Ardy; Hanami, Zarah A.
Civil Engineering Journal Vol. 11 No. 6 (2025): June
Publisher : Salehan Institute of Higher Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28991/CEJ-2025-011-06-08

Abstract

This study investigates the erosion resistance of cement-bentonite (CB) barriers, focusing on the role of varying levels of Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBS) content and confining pressure, crucial for infrastructure such as dams and levees. Employing a bespoke modified triaxial erosion testing setup, the research assesses how different confining pressures, GGBS proportions, and curing periods impact the erosion resistance of CB materials under varying stress conditions. Results demonstrate that increasing GGBS proportions enhances erosion resistance by improving the CB matrix microstructure, while higher confining pressures generally increase resistance. However, combinations of high confining pressure and erosive force can lead to barrier material failure, with buckling failure occurring at elevated pressures (100 kPa and above), highlighting a trade-off between enhancing erosion resistance and maintaining structural stability. Extended curing periods allow for material strength development, enhancing stability, yet delayed erosion phases at higher confining pressures and longer curing durations suggest gradual crack formation, potentially leading to hydraulic fracturing. This underscores the need for meticulous design considerations regarding load conditions due to significant failure modes such as buckling. The findings emphasize that the strategic combination of GGBS content, confining pressure, and curing period is crucial in optimizing barrier performance, highlighting the importance of selecting optimal material formulations and operational parameters to maximize erosion resistance and ensure the longevity and safety of civil engineering structures.