Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search
Journal : Jurnal Lintas Keperawatan

PELATIHAN SADARI MENINGKATKAN PENGETAHUAN WANITA MENOPAUSE TENTANG SADARI SEBAGAI CARA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA Sumarni, Sumarni; Hartati, Hartati; Harnany, Afiyah Sri
Jurnal Lintas Keperawatan Vol. 2 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v2i1.6846

Abstract

Menopause is a normal change that occurs in a woman's life when her menstrual period stops. Menopause causes women to be susceptible to cancer, one of which is breast cancer. One way that can be done to detect early incidence of breast cancer is by doing Breast Self-Examination (BSE) routinely, and this requires a woman's knowledge of how to detect breast cancer with the breast self-examination method (BSE). This study used a quasi-experimental study with a pre test - post test design with a control group. The population in this study were all menopausa women (45 - 55 years) in Wates Village, Wonotunggal Subdistrict, Batang Regency. The sampling technique was simple random (simple ramdom). In this study, the sample used was 60 respondents, with a sample size of 30 for the intervention group and 30 samples for the control group. The data analysis used the Wilcoxon test to determine the effect of BSE training, while to determine the difference in knowledge between the intervention group and the control group, the Friedman test was used to test the normality of the data using the Kolmogorov-Smirnov non-parametric statistical test. The results showed that there was an effect of providing BSE training in the intervention group on knowledge with a value of p <0.05.Suggestions are given to increase public awareness, especially menopausal women about breast self-examination (BSE), through health training activities. Keywords: BSE training, menopausal age women, knowledge
EFEKTIVITAS PEMBERIAN EDUKASI KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET DENGAN PENGETAHUAN KELUARGA DALAM PENANGANAN KEGAWATDARURATAN JANIN PADA IBU HAMIL DENGAN KEKUARANGAN ENERGI KRONIS (KEK) ., Hartati; Fauziyah, Any; Harnany, Afiyah Sri; Inayah, Maslahatul
Jurnal Lintas Keperawatan Vol. 3 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v3i1.8518

Abstract

Latar Belakang : Tingkat pengetahuan keluarga dapat menjadi kunci dalam penanganan kegawatan janin pada ibu hamil dengan KEK. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan melakukan edukasi kesehatan menggunakan media leaflet. Media leaflet dapat memberikan stimulus pada dua indera manusia, yaitu penglihatan. Edukasi kesehatan yang dilakukan secara terstruktur dan konsisten dapat memberikan informasi yang efektif bagi seseorang.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi kesehatan berbasis visual untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dalam penanganan kejangdemam pada anak.Metode : Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimen dengan kelompok kontrol. Kelompok kontrol diberikan intervensi berupa edukasi kesehatan secara tradisional sedangkan kelompok intervensi diberikan intervensi berupa edukasi menggunakan media audiovisual. Responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Masing-masing kelompok berisi 20 responden yaitu keluarga dengan ibu hamil KEK. Sebelum dilakukan intervensi semua responden diberikan pertanyaan dalam bentuk pre test untuk mengukur tingkat pengetahuan sebelum dilakukan intervensi. Edukasi dilakukan dalam tiga sesi untuk memberikan jeda agar responden mempelajari lagi dan bisa menanyakan jika muncul pertanyaan.Hasil : Setelah diberikan intervensi pada kelompok intervensi diberikan post-test untuk mengukur perubahan tingkat pengetahuan yang terjadi. Hasil dari penelitian ini didapatkan peningkatan pengetahuan yang signifikan pada kelompok intervensi. Selain itu keterampilan keluarga dalam menangani kejadian kejang demam pada anak juga menjadi lebih baik.Kata Kunci : Edukasi Kesehatan; Leaflet; Kekurangan Energi Kronis 
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KANKER PAYUDARA TERHADAP KEMOTERAPI ., Sumarni; ., Hartati; ., Supriyo; Sri Harnany, Afiyah
Jurnal Lintas Keperawatan Vol. 3 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v3i2.9267

Abstract

Latar Belakang: Ca mamae atau Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang paling banyak menyerang wanita. Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian Rekam Medik RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan pada tahun 2016 terdapat 1,37 % pasien dari keseluruhan jumlah pasien penyakit dalam mengalami kanker payudara. Data jumlah pasien kanker payudara pada bulan Januari 2018 sebanyak 96 pasien , jumlah ini meningkat jika dibandingkan bulan Desember 2017 sebanyak 62 pasien. Salah satu penatalaksanaan kanker payudara yang dapat dilakukan adalah dengan kemoterapi. Kanker payudara dan penanganannya selain memberikan dampak fisik tetapi juga dampak psikis terhadap penderitanya. Dampak psikis tersebut antara lain perasaan kecemasan. Keadaan cemas yang terlalu sering dialami berakibat tidak baik, karena akan mempengaruhi system kekebalan tubuh pasien tersebut.Tujuan penelitian: untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien kakner payudara yang akan menjalani kemoterapi. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.Metode: Populasi penelitian adalah penderita kanker payudara yang akan menjalani kemoterapi di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Sampel penelitian penderita kanker payudara yang akan menjalani kemoterapi. Teknik sampling dengan Consecutive sampling dengan jumlah sampel 20 responden. Instrumen yang digunakan lembar pengukuran tingkat kecemasan.Hasil: didapatkan data 55 % responden berumur > 50 tahun, 35 % responden mempunyai riwayat keluarga menderita kanker payudara, responden yang akan menjalani kemoterapi rata – rata mengalami kecemasan dengan skor 43 (ansietas ringan dengan skor maksimal).Saran: perlu penelitian lebih lanjut untuk menguji tindakan yang dapat mengurangi kecemasan pada pasien Ca mamae yang akan menjalani kemoterapi.Kata kunci : tingkat kecemasan, kemoterapi, kanker payudara
STUDI KASUS : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI MOTHER DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEHAMILAN RISIKO TINGGI DAN KEGAWATAN JANIN ,, Hartati; Inayah, Maslahatul; Harnany, Afiyah Sri
Jurnal Lintas Keperawatan Vol. 4 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v4i1.9800

Abstract

Latar Belakang : Kehamilan merupakan fase yang sangat vital bagi wanita. Kehamilan perludimonitor agar ibu dan janin tetap dalam kondisi sehat. Salah satu hambatan ketika masa pandemicovid19 adalah pembatasan interaksi. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu diterapkan inovasidalam hal monitoring dan edukasi ibu hamil. Salah satu yang dapat diterapkan adalahmemanfaatkan aplikasi android. Smartphone berbasis android banyak digunakan di Indonesiasehingga dapat menjadi media efektif untuk melakukan monitoring dan edukasi. Sebuah aplikasiberbasis android yaitu “Mother” dapat dimanfaatkan untuk melakukan monitoring dan edukasi ibuhamil. Aplikasi ini menyediakan fitur berupa monitoring mandiri kondisi kehamilan dan edukasidengan berbagai materi salah satunya tentang tanda bahaya kehamilan dan menjaga kehamilan.Aplikasi ini dapat diunduh melalui penyedia aplikasi android yaitu Play Store.Metode : Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode studi kasus. Penelitimenerapkan edukasi kesehatan menggunakan aplikasi “Mother” yang diinstall pada smartphoneresponden. Responden pada penelitian ini berjumlah 30 orang. Responden diberikan pre-test danpost-test. hasil pre dan post test akan dibandingkan serta dilihat perbedaan skor tingkatpengetahuanya.Hasil : Hasil dari penelitian ini adalah adanya peningkatan rerata tingkat pengetahuan respondensebelum dan sesudah diberikan edukasi tentang tanda bahaya kehamilan untuk mencegahterjadinya kehamilan risiko tinggi dan kegawatan janin.Simpulan : Aplikasi “Mother” efektif dalam meningkatkan tingkat pengetahuan responden.Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengelola ibu hamil secara mandiri sehingga memudahkantenaga kesehatan dalam melaksanaan pekerjaanya.Kata Kunci : aplikasi android, mother, kegawatan ibu hamil, kegawatan janin
Implementasi Keperawatan Breast Care Pada Ibu Post Partum Dengan Masalah Menyusui Tidak Efektif di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Inayah, Maslahatul; Harnany, Afiyah Sri; Hartati, Hartati; Pratikwo, Suryo
Jurnal Lintas Keperawatan Vol. 4 No. 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v4i2.10644

Abstract

Latar Belakang : Post Partum atau masa nifas merupakan masa yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhirnya setelah alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil yang berlangsung sekitar 6 minggu atau 42 hari (Yuliana &Hakim, 2020). Saat masa nifas ibu mengalami perubahan pada organ reproduksinya yaitu rahim akan kembali seperti sebelum hamil (Nandia et all,2021). Perubahan lain yang terjadi adalah membesarnya payudara dan area disekitar puting susu menghitam yang menandakan bahwa ibu siap untuk menyusui bayinya (Sukmawati & Pasetyorini, 2022). Menyusui merupakan proses memberikan makan oleh ibu kepada bayi  melalui payudara secara langsung yang berupa air susu. Menyusui tidak efektif merupakan kondisi ibu dan atau bayi mengalami ketidakpuasan atau kesukaran pada proses menyusui. Menyusui tidak efektif dapat menghambat pemberian ASI eksklusif sehingga harus segera diatasi.Tujuan : Menggambarkan hasil asuhan keperawatan menyusui tidak efektif dengan Tindakan breast care pada ibu post partum di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan.Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu sebuah penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan hasil asuhan keperawatan menyusui tidak efektif dengan tindakan breast care pada ibu post partum di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan subyek penelitian sejumlah 2 orang yang memenuhi kriteria inklusi.Hasil : Pengkajian dilakukan pada 2 klien  yaitu Ny. L dan Ny. N dengan metode wawancara, studi dokumentasi, observasi, dan pemeriksaan fisik. Data dari pengkajian tersebut  didapatkan masalah keperawatan menyusui tidak efektif. Tindakan keperawatan breast care diberikan selama 3 ( tiga ) hari pada waktu pagi dan sore hari. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa status menyusui membaik setelah diberikan tindakan breast care yang di tandai dengan pancaran ASI meningkat, suplai ASI meningkat dan perlekatan bayi pada payudara ibu meningkat.Kesimpulan: Menyusui menjadi efektif setelah di lakukan Tindakan breast care baik pada klien Ny.L maupun Ny. NKata Kunci: Breast Care, Menyusui Tidak Efektif.  
TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA N 2 KELAS XII KOTA PEKALONGAN TENTANG DIABETES MELITUS Anonim, Tri; Angkasa, Moh. Projo; Sri Harnany, Afiyah; Nofianto, Norma
Jurnal Lintas Keperawatan Vol. 5 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v5i1.11405

Abstract

Latar Belakang : DM tipe 2 adalah jenis DM yang sering terjadi di masyarakat, biasanya terjadi pada orang dewasa, akan tetapi kejadian DM tipe 2 pada anak-anak dan remaja semakin meningkat. Faktor risiko paling utama pada DM tipe 2 adalah obesitas dan riwayat keluarga dengan riwayat DM tipe 2. Namun Kenyataan yang ditemukan di masyarakat pada umumnya banyak remaja cenderung mengonsumsi makanan yang tinggi gula, lemak jenuh, dan rendah serat. Diet yang tidak sehat ini dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk perkembangan DM. Gaya hidup yang kurang aktif dan kebiasaan menghabiskan waktu terlalu banyak di depan layar (seperti dengan gadget dan televisi) dapat menyebabkan kurangnya aktivitas fisik. Kurangnya olahraga dan aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko obesitas dan resistensi insulin, yang merupakan fa ktor risiko untuk DM.Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan tentang DM pada siswa SMA N 2 kelas XII Kota Pekalongan.Metode: Penelitian ini menggunakan metode survei dengan instrumen kuesioner. Pendekatan secara cross sectional. Sampel yang diambil yaitu 40 responden. Setelah itu dilakukan evaluasil.Hasil:  Dari 40 responden yang diteliti, tingkat pengetahuan didominasi oleh pengetahuan kategori kurang dengan frekuensi 25 (62,5%), selanjutnya pengetahuan kategori sedang 15 (37,5%), dan pengetahuan kategori baik  0 (0%).. Berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan.Saran: Sebaiknya tenaga kesehatan Puskesmas menjalin kerja sama dengan guru SMA atau penanggungjawab unit kesehatan sekolah untuk mengadakan penyuluhan tentang penyakit Diabetes Melitus. Sebaiknya Puskesmas meyediakan layanan konsultasi tentang DM  kepada siswa yang memerlukan konsultasi individu terkait penyakit DM lebih mendalam sesuai kebutuhan merekaKata Kunci: Tingkat pengetahuan , Diabetes Melitus
STUDI KASUS : IMPLEMENTASI MANAJEMEN HIPERTERMIA PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAM KOMPLEK Hartono, Mardi; Harnany, Afiyah Sri; Angkasa, Moh. Projo; Agustin, Fina Agianti
Jurnal Lintas Keperawatan Vol. 5 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v5i2.12245

Abstract

Latar Belakang : Febrile convulsion ataupun kejang demam adalah penyakit yang disebabkan oleh proses ekstrakranium yang mengakibatkan peningkatan suhu tubuh > 38°C. Kejang demam disebabkan oleh hipertermi yang muncul secara cepat yang berkaitan dengan infeksi virus dan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan tindakan keperawatan hipertermi pada pasien anak dengan kejang demam kompleks.Tujuan : untuk menggambarkan implementasi beberapa tindakan manajemen penatalaksanaan hipertermi pada anak dengan kejang demam komplek. Responden terdiri dari 2 pasien anak di bawah 5 tahun dan mengalami masalah hipertermi. Manajemen penatalaksanaan hipertermi dilakukan selama 3 hari. yang dilakukan pada tanggal 17-20 Januari 2024 dengan pendekatan studi kasus.Metode : Rancangan penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis studi kasus.Hasil: Jenis tindakan manajemen pengelolaan hipertermi pada kedua pasien anak dengan kejang demam sudah sesuai dengan kriteria hasil yang sudah direncanakan. Tindakan yang diberikan pada kedua pasien tersebut yaitu tindakan manajement hipertermi. Termasuk tindakan kompres hangat yang berpengaruh terhadap penurunan suhu tubuh pada anak yang mengalami hipertermi.Simpulan : Berdasarkan data yang didapatkan manajemen hipertermi dapat mengatasi masalah hipertermi setelah pemberian tindakan manajement hipertermi, pasien tampak mengalami perubahan suhu tubuh, sehingga masalah hipertermi pada kedua pasien dapat teratasi dan intervensi dihentikan. Kata Kunci : Manajemen Hipertermi, Kejang Demam 
KARAKTERISTIK KADER POSYANDU PADA PENCEGAHAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI KELURAHAN BENDAN KERGON KOTA PEKALONGAN Inayah, Maslahatul; Anonim, Tri; Supriyo, Supriyo; Sudirman, Sudirman; Harnany, Afiyah Sri; Dwiningsih, Sri Utami; Sumarni, Sumarni; Triasari, Lis
Jurnal Lintas Keperawatan Vol. 6 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v6i1.12883

Abstract

ABSTRAKAnemia merupakan kondisi dimana sel darah merah tidak mencukupi kebutuhan fisiologis tubuh. Ibu yang mengalami anemia memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami perdarahan pasca persalinan. Kader Posyandu memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, di antaranya sebagai penyuluh kesehatan. Kader Posyandu berperan sebagai penyuluh kesehatan masyarakat untuk memberikan edukasi tentang pentingnya hidup sehat dan pola hidup sehat.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan karakteristik kader posyandu . Penelitian di lakukan mulai bulan Juli – Agustus 2024 di Kelurahan Bendan Kergon Wilayah Kerja Puskesmas Bendan Kota Pekalongan dengan jumlah responden 20 orang. Distribusi frekuensi karakteristik kader di wilayah Kelurahan Bendan Kergon yaitu sebagian besar berumur lebih dari 30 tahun (90%), ibu rumah tangga (60%), menikah (85%), Pendidikan SMA (50%) dan lama menjadi kader  kurang dari 10 tahun (60%).Rekomendasi pada Puskesmas untuk meningkatkan pembinaan kader kesehatan melalui pelatihan-pelatihan agar bisa meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan pelayanan di posyandu.Kata Kunci : Kader Posyandu , Anemia dalam Kehamilan