Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Studi Perencanaan Pengembangan Sistem Perpipaan IPAL Komunal Di Kelurahan Sindangbarang Kota Bogor Tazul Arifin; Muhamad Lutfi; Alimuddin Alimuddin
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal menjadi perhatian di daerah padat penduduk, seperti di RT 03 RW 01 Kelurahan Sindangbarang, Kota Bogor dengan luas ±1,82 ha yang dikategorikan sebagai daerah dengan kepadatan tinggi dengan angka kepadatan penduduk 200–400 jiwa/ha. Terdapat 139 bangunan rumah, sebuah IPAL dan MCK umum disana. Namun rumah yang sudah terlayani IPAL baru 58 rumah dengan rincian 308 jiwa. Penyebab kurang optimalnya pelayanan IPAL yaitu posisi buangan air limbah dari rumah warga yang berada dibawah bak inlet IPAL, tidak bersedianya pemilik rumah untuk dilakukan pemasangan perpipaan ke IPAL, dan terbatasnya biaya. Bagi sebagian masyarakat disana, pembuangan air limbah seperti grey water dan black water masih menggunakan saluran terdekat dan cubluk. Maka dari itu diperlukan pengembangan sistem perpipaan induk IPAL guna menjaga lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi literatur, observasi, daninterview. Terdapat 19 rumah dengan rincian 74 jiwa yang akan direncanakan untuk mengoptimalkan layanan IPAL. Pengembangan layanan IPAL pada sistem perpipaan induk terbagi menjadi 11 segmen, menggunakan pipa Ø4” dan Ø6” masing-masing sepanjang ±60 m dan ±120,7 m, dengan kemiringan sebesar 0,7%. Mayoritas kecepatan aliran pada pipa sudah memenuhi standar self cleansing yaitu minimal 0,6 m/detik dan maksimal 3 m/detik. Anggaran biaya yang diperlukan adalah Rp. 41.709.110,-.
KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN TERHADAP PROYEK KONSTRUKSI PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO (PLTM) PONGKOR Doni Prasetyo; Alimuddin Alimuddin
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam rangka memenuhi kebutuhan energi listrik, ANTAM membangun pembangkit listrik tenaga minihidro dengan memanfaatkan Sungai Cikaniki sebagai sumber energi terbarukan, dalam hal ini lingkungan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam setiap pembangunan, baik pembangunan dalam skala kecil maupun besar. Adapun dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan sangatlah besar terutama pada saat konstruksi itu dilaksanakan. Maka diperlukan kajian dampak lingkungan yang terjadi pada saat konstruksi tersebut. Adapun tujuan penelitian untuk mendapatkan hasil analisis kajian dampak lingkungan dan sosial ekonomi sekaligus cara penanggulangan dalam meminimalisasi dampak yang terjadi pada saat konstruksi. Metode yang digunakan adalah observasi dan metode skoping untuk mengetahui dampak dan penanganan yang baik terhadap lingkungan. Penelitian ini menggunakan data primer berupa survey lapangan, wawancara dan rona awal lingkungan ditambah oleh data sekunder diantaranya adalah studi kelayakan, dan data pendukung dari perusahaan. Hasil dari penelitian ini diperolehnya suatu analisa dampak lingkungan yang terjadi pada saat konstruksi dan cara untuk meminimalisir dampak dengan penangan yang baik agar terciptanya suatu konstruksi yang ramah lingkungan.
Pengembangan Jaringan Perpipaan IPAL Komunal Kelurahan Sindangrasa Kota Bogor Tirta Adhyaksa; Muhamad Lutfi; Alimuddin Alimuddin
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IPAL komunal KPP Cikobakterletak di Kelurahan Sindangrasa, Kota Bogor memiliki kapasitas daya tampung limbah sebanyak 500 jiwa, akan tetapi jumlah jiwa pada eksisting pada tahun 2017 sebanyak 205 jiwa.Faktor penyebab kurang optimalnya kapasitas IPAL yaitu lokasi bangunan rumah warga yang berada di bawah bak inlet IPAL, kurang berkenannya pemilik rumah untuk dilakukan pemasangan ulang perpipaan ke IPAL, arah pembuangan air limbah yang berbenturan dengan pondasi atau sloof bangunan rumah warga dan anggaran yang terbatas.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, interview, tracking dan studi literatur. Pengembangan optimalisasi IPALterbagi menjadi beberapa tahap yaitu tahap pengambilan data,tahap analisis eksisting IPAL dan tahappengembangan pemenuhan kapasitas IPAL. Berdasarkan hasil survei di lokasi penelitian jumlah eksisting IPAL 143 jiwa terdiri dari 24 sambungan rumah dan 6 pengguna MCK. Terdapat 119 jiwa terdiri dari 7 bangunan rumah dan 1 kos-kosan sebagai calon sambungan rumah baru dan 53 jiwa terdiri dari 9 bangunan rumah yang dialihkan ke pengguna MCK.Perencanaan pengembangan perpipaan induk pada sambungan rumah baru terbagi menjadi 6 segmen menggunakan pipa pvc berdiameter 4” dan 6” dengan kemiringan pipa sebesar 1% dan 4 bak kontrol baru. Kecepatan aliran pada 5 segmen telah memenuhi standar self cleansing sebesar 0,6-3 m/detik, akan tetapi 1 segmen tidak memenuhi standar self cleansing. Pengembangan ini memerlukan anggaran biaya sebesar Rp. 31.722.600,00.-.
Optimalisasi Sambungan Perpipaan IPAL Komunal Di Kelurahan Sukaresmi Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor Annisa Dwi Febrianti; Muhamad Lutfi; Alimuddin Alimuddin
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelurahan Sukaresmi memiliki IPAL komunal KPP Istiqomah memiliki kapasitas yang dapat menampung limbah untuk 500 jiwa dari total pengguna eksisting 145 jiwa dari 41 sambungan rumah bedasarkan survei di lokasi penelitian. Penyebab kurangnya optimalisasi kapasitasn IPALkarena kontur tanah rumah warga yang berada di bawah bak inlet IPAL,perbedaan pendapat antar tetangga, lahan yang tidak boleh dilalui pipa, kurang berkenannya pemilik rumah jika dilakukan pemasangan ulang perpipaan ke IPALdan anggaran yang terbatas.Metode studi observasi, metode interview, metode Focus Group Discussion (FGD), metode tracking, dan metode literatur adalah Metode yang yang digunakan dama penelitian ini.Metode pengembangan optimalisasi IPAL terbagi menjadi beberapa tahap yaitu tahap pengambilan data, tahap analisis eksisting IPAL dan tahap pengembangan pemenuhan kapasitas IPAL.Terdapat 7 rumah dengan total 28 jiwa yang akan di rencanakan untuk pengoptimalisasikan layanan IPAL.Pengembangan layanan IPAL rencana terbagi menjadi 2 lokasi dengan menggunakan pipa berdiameter 4” dan 3” dengan kemiringan pipa 1% di lokasi A dan 2% di lokasi B. Mayoritas kecepatan aliran pada pipa sudah memenuhi standar self cleansing. Pada mengoptimalisasi kapasitas IPAL, memerlukan anggaran biaya sebesar Rp. 6.415.320,00.- pada dua lokasi yang direncanakan.
Analysis of Land Cover Changes On Rainwater Runoff In Ciapus Sub-Watershed Alimuddin Alimuddin; Feril Hariati; Fachruddin Fachruddin; Muhamad Lutfi; Muhamad Rizki
Journal of Applied Geospatial Information Vol 6 No 2 (2022): Journal of Applied Geospatial Information (JAGI)
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/jagi.v6i2.4188

Abstract

Ciapus Sub Watershed is part of the Cisadane watershed which passes through 3 (three) sub-districts in Bogor Regency, namely Dramaga District, Ciomas District, and Tamansari District. From 2011 to 2020 housing construction in Dramaga, Ciomas and Tamansari sub-districts increased. High enough rainfall and continuous land changes will result in water infiltration not functioning properly and will cause an increase in surface runoff. Therefore, it is necessary to know how much influence changes in land cover have on the runoff discharge of rainwater in the Ciapus sub-watershed. The purpose of this study was to identify changes in land cover in the Ciapus sub-watershed and to determine the magnitude of the increase in runoff due to changes in land cover in the Ciapus sub-watershed. The results of the analysis of the Ciapus sub-watershed have 8 types of land cover, namely water bodies, primary dry land forest, secondary dry land forest, gardens, dry land agriculture, mixed dry land agriculture, rice fields and settlements. The biggest change in land cover area between 2011 and 2020 is the increase in residential area of ​​2441.59 ha. Meanwhile, dry land agriculture experienced the largest reduction in area of ​​1288.68 ha. Based on the calculation of runoff discharge using the rational method, the amount of discharge that occurred in 2011 was 153.31 mm/second while in 2020 it was 214.99 mm/second
SWOT Analysis of Galuga Final Disposal Site Azka fadilla setiawan; Alimuddin Alimuddin; Rulhendri Rulhendri; Fadhila Muhammad Libasut Taqwa
Journal of Applied Geospatial Information Vol 6 No 2 (2022): Journal of Applied Geospatial Information (JAGI)
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/jagi.v6i2.4479

Abstract

In activities, the community produces waste so that the production of waste is increasing over time. For this reason, it is necessary to carry out effective and efficient waste management. This study aims to determine the strategy of waste management managed by the Environmental Agency at the Galuga Landfill, Galuga Village, Cibungbulang District, Bogor Regency, in this study used descriptive research methods using a qualitative approach. The informants in this study were the Waste Management Section, the Head of the Galuga Landfill, Garbage Transport Officers, Community Leaders, and local residents. The collection of data and information is done by means of interviews, and documentation. The data analysis technique used is SWOT analysis by taking into account all internal and external aspects of the organization, namely strengths, weaknesses, opportunities, and threats. Based on the results of the SWOT calculation, the Galuga solid waste subsector is in quadrant one, namely internal and external strong, with the result that the value of the difference between strengths and weaknesses on internal factors shows a positive value and the value of the difference between opportunities and threats on external factors also shows positive, so the strategy what will be developed to overcome strategic issues that arise is an aggressive strategy in implementing landfill management, such as establishing a waste zoning pattern, improving services and efforts to reduce waste through 3R.
ROFI Zone (Region of Freshwater Influence) and Its Impact on Total Dissolved Solids in the Coastal District of Sukadana Kayong Utara Zan Zibar; I Wayan Nurjaya; Robin Saputra; Alimuddin Alimuddin; Ferdy Gustian; Mohammad Sumiran Paputungan
Journal of Applied Geospatial Information Vol 6 No 2 (2022): Journal of Applied Geospatial Information (JAGI)
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/jagi.v6i2.4595

Abstract

Coastal areas are characterized by complex dynamics between freshwater entering through the estuary from land and seawater from open water. This study aims to calculate the salinity anomaly found on the sandy coast of Mayang, estimate the number of fractions and the volume of mass transport of fresh water entering the waters through the river flow and measure the total dissolved solids (TDS) in the west season. Water mass characteristics data collection using Water Checker. The determination of 17 data collection stations is assumed to be representative in representing the overall condition of the research location. The results of the anomaly salinity calculation show the low anomalous salinity values that are distributed horizontally on the coast. The distribution of salinity as anomaly values transversely on lines 1 to 4 ranges from -1 to -15. Freshwater fraction is concentrated as far as 1.16 km from the coast of Pasir Mayang with concentration values ranging from 0.44% to 0.13%. The mass transport of fresh water in the Pasir Mayang coastal waters is 1,130 m3s -1. The value of the transport volume of fresh water depends on rainfall and the flow of fresh water through rivers and then into sea waters. The total dissolved solids at the study site at each station ranged from 7.88 ppm to 17.8 ppm.
Analisis Dampak Lingkungan pada Pembangunan Gedung Puskesmas X, Kota Depok Alimuddin Alimuddin; Rulhendri Rulhendri; Nurul Chayati; Feril Hariati; Herman Herman
Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi Vol. 2 No. 1 (2023): Prosiding TAU SNARS-TEK Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi 2023
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi - TANRI ABENG UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/snarstek.v2i1.510

Abstract

Pembangunan gedung kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang guna mewujudkan tingkat kesehatan masyarakat yang optimal. Kegiatan pembangunan gedung kesehatan tersebut dapat menimbulkan dampak lingkungan, sehingga diperlukan kajian analisis dampak lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi rona lingkungan awal dan memprediksi dampak yang terjadi serta bagaimana cara meminimalkan dampak yang terjadi. Metode yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara, dan pelingkupan. Hasil dari penelitian ini adalah rona lingkungan awal di lokasi penelitian menunjukkan bahwa kualitas lingkungan di lokasi penelitian berada pada kategori baik. Dampak lingkungan yang diprakirakan akan terjadi pada kegiatan pembangunan gedung Puskesmas X, Kota Depok adalah pada tahap prakonstruksi berupa persepsi masyarakat, pada tahap konstruksi berupa penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan, peningkatan limpasan air permukaan, kesempatan bekerja dan peluang berusaha bagi warga sekitar, gangguan kesehatan masyarakat, timbulan sampah domestik, serta timbulnya presepsi masyarakat pada kegiatan pelaksanaan pembangunan konstruksi, pada tahap operasi dampak yang diprediksi timbul berupa penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan, kesempatan bekerja dan peluang berusaha bagi warga sekitar, gangguan kesehatan masyarakat, perubahan sanitasi lingkungan, gangguan lalu lintas dan timbulnya persepsi masyarakat. Secara umum untuk meminimalisir dampak negatif yang terjadi pada setiap kegiatan pembangunan gedung Puskesmas X dapat dilakukan dengan cara pendekatan sosial dengan masyarakat, mengutamakan masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja, pada tahap konstruksi hingga tahap operasi dan sebagai penyedia kebutuhan pekerja, optimalisasi penghijauan di lingkungan dan ruang terbuka hijau serta tidak terjadi gangguan kesehatan masyarakat.
Analisis Stabilitas Dinding Penahan Tanah (Studi Kasus: Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor) Agus Dermawan; Syaiful Syaiful; Alimuddin Alimuddin; Fachruddin Fachruddin
Rona Teknik Pertanian Vol 15, No 2 (2022): Volume No. 15, No. 2, Oktober 2022
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v15i2.27778

Abstract

Abstrak.Dinding penahan tanah berfungsi untuk menahan tanah serta mencegahnya dari bahaya kelongsoran. Dinding penahan tanah merupakan dinding yang digunakan untuk menahan beban tanah secara vertikal ataupun terhadap kemiringan tertentu. Untuk meminimalisir kondisi tersebut, perlu dihitung dan direncanakan kestabilan dari struktur pada dinding penahan tanah agar mampu menahan beban dari tanah dan pengaruh beban luar. Kondisi di lapangan terdapat kerusakan pada bagian struktur dinding penahan tanah, dengan bagian dasarnya mengalami penggerusan sehingga perlu dilakukannya analisis stabilitas dinding penahan tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi dinding penahan tanah terhadap stabilitas guling, geser dan kapasitas daya dukung tanah dan merencanakan desain dinding penahan tanah. Metode yang digunakan adalah Metode Rankine, Schmertmann dan Nottingham. Hasil analisis menunjukan stabilitas terhadap guling Fs = 1,55 1,5 (aman) stabilitas terhadap geser Fs = 2,51 1,5 (aman), dan analisis stabilitas daya dukung tanah didapat qtoe = 31,3953 kN/m2 Qall 2501,3841 kN/m2 (aman) untuk tegangan q hell 1,43 kN/m² 0 (lebih dari 0,hasil aman). Rencana desain dinding penahan tanah yang direncanakan dengan tinggi (H)= 4,3 m, lebar atas (ba)= 0,4 m, lebar bawah (bb)= 3,5 m, tebal kaki tumit (D)= 0,8 m, dan lebar plat dinding penahan tanah (D)= 0,8 m.Retaining Wall Stability Analysis (Case Study: Mekarjaya Village, Ciomas District, Bogor Regency)Abstract. Retaining walls function to hold the soil and prevent it from sliding. Retaining walls are walls that are used to withstand soil loads vertically or against a certain slope. To minimize these conditions, it is necessary to calculate and plan the stability of the structure on the retaining wall in order to be able to withstand the load from the soil and the influence of external loads. Conditions in the field there is damage to the retaining wall structure, with the bottom part being eroded so it is necessary to analyze the stability of the retaining wall. The purpose of this study was to analyze the condition of the retaining wall, the stability of overturning, shear, and the bearing capacity of the soil, and to plan the design of the retaining wall. This research uses the Method of Rankine, Schmertmann dan Nottingham. The results of the analysis showed that the stability against overturning Fs = 1.55 1.5 (safe) stability against shear Fs = 2.51 1.5 (safe), and the stability analysis of the bearing capacity of the soil obtained qtoe = 31.3953 kN/m2 Qall 2501.3841 kN/m2 (safe) for voltage q hell 1.43 kN/m² 0 (more than 0, safe result). The design plan of the retaining wall is planned with height (H) = 4.3 m, top width (ba) = 0.4 m, bottom width (bb) = 3.5 m, heel thickness (D) = 0.8 m, and the width of the retaining wall plate (D) = 0.8 m.
Kajian Perubahan Garis Pantai Muara Gembong, Bekasi Alimuddin Alimuddin; Dini Aryanti
Rona Teknik Pertanian Vol 13, No 2 (2020): Volume 13, No. 2, Oktober 2020
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v13i2.17620

Abstract

Abstrak. Secara geografis, wilayah Pesisir Muara Gembong berbatasan secara langsung dengan Laut Jawa sehingga sangat rentan tehadap bencana abrasi yang serius dan perlu untuk dilakukan pemantauan secara kontinu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui luasan abrasi yang terjadi dan mendapatkan alternatif penanggulangan abrasi di lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan metode tumpang tindih (overlay) citra satelit Landsat tahun 2012 dan tahun 2020 dengan menggunakan program ER Mapper untuk memperbaiki kualitas citra sebelum diolah selanjutnya dan program ArcGIS untuk tumpang tindih (overlay) citra serta prediksi perubahan garis pantai untuk tahun 2030 menggunakan program GENESIS. Penelitian dilakukan pada bulan Februari – Juli tahun 2020 di Pantai Muara Gembong, Bekasi. Hasil tumpang tindih Citra Landsat tahun 2012 dan tahun 2020 menunjukkan bahwa luasan abrasi di Muara Gembong adalah 252.071,71 m2. Tinggi muka air laut rata-rata adalah 0,60 m dengan surut terendah 0,49 m dan pasang tertinggi 0,62 m. Berdasarkan hasil analisis pasang surut maka dapat diketahui tinggi rencana bangunan pantai yang akan dibangun yaitu 2,87 m. Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan maka bangunan pantai yang tepat untuk mengatasi persoalan abrasi yang terjadi di lokasi penelitian adalah breakwater.Coastline Change Study in Muara Gembong, BekasiAbstract. Geographically, the Muara Gembong Coastal area is directly bordering to the Java Sea, so it is very vulnerable to serious abrasion disasters and it is necessary to carry out monitoring continuously. The aim of this research is to determine the extent of abrasion that occurs and to find alternatives to abrasion control at the research location. This research using the overlay method of Landsat imagery in 2012 and 2020 using the ER Mapper program to improve image quality before further processing and the ArcGIS program to overlay images and predict changes in coastlines for 2030 using the GENESIS program. The research was conducted in February - July 2020 at Muara Gembong Beach, Bekasi. The overlay results of Landsat imagery in 2012 and 2020 show that the area of abrasion in Muara Gembong is 252,071.71 m2. The mean sea level is 0.60 m with the lowest tide is 0.49 m and the highest tide is 0.62 m. Based on the results of the tidal analysis, it can be seen that the planned height of the coastal buildings to be built is 2.87 m. Based on the results of the simulations carried out, the beach protection building suitable for abrasion problems at the study location is the breakwater.