Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN ASPEK TEKNIS PADA PERATURAN PENGELOLAAN KUALITAS AIR (Study Kasus Sungai Cisadane Kota Tangerang) Wilter Sariyanto Simanjuntak; Idi Namara; Nurul Chayati; Fadhila Muhammad
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Cisadane merupakan salah satu sungai prioritas dari 15 sungai di indonesia. Disepanjang daerah aliran sungai ini terdapat berbagai kegiatan seperti kegiatan industri, kegiatanperkantoran, kegiatan pertokoan dan kegiatan perumahan. Berbagai kegiatan ini menyebabkan SungaiCisadane tidak hanya menampung curah hujan tetapi juga menampung limbah dari berbagai kegiatantersebut. Masuknya beban limbah dari berbagai kegiatan tersebut tidak didukung oleh kemampuandaya tampung sungai yang memadai sehingga terjadilah pencemaran. Hal ini dapat dilihat dari hasilpemantauan kualitas air Sungai Cisadane yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup Kota Tangerangyang menunjukkan angka-angka konsentrasi pencemar relatif tinggiPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kualitas air sungai Cisadane di Kota Tangerang ProvinsiBanten. Walau pun Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah telah mengeluarkan aturan – aturan dankebijakan terkait pengelolaan sungai dan pengendalian pencemaraan air sungai, tingkat efektifitasdalam implementasi kebijakan masih dirasa rendah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui teknispengelolaan kualitas sungai, efektifitas dalam implementasi peraturan, kendala yang dihadapipemerintah, dan keberlanjutan peraturan tersebut.Metode analisis data yang dipergunakan adalah analisis data yang bersifat kualitatif. Data Sekunder diambil dari Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, Peraturan daerah Provinsi Banten No. 10 tahun 2012 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan, dan Peraturan Daerah Kota Tangerang No 2 tahun 2013 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendaliaan Pencemaran Air. Penelitian ini diharapkanmampu memberikan informasi dan rekomendasi bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pengelolaan kualitas air Sungai Cisadane.Kata kunci: Aspek Teknis Peraturan, Peraturan Pengelolaan Kualitas Air, Kualitas Air Sungai
MANAJEMEN PENGELOLAAN KUALITAS AIR SUNGAI CISADANE DARI ASPEK KELEMBAGAAN (Studi Kasus Kota Tangerang) Moh. Didi Haidir1; Idi Namara; Nurul Chayati; Fadhila Muhammad
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Cisadane merupakan salah satu sungai yang sangat vital di Provinsi Banten Indonesia.Air sungai ini dimanfaatkan sebagai sumber baku air PDAM, pertanian perikanan, dan perindustriandalam skala kecil maupun besar. Yang menjadi persoalan pada air sungai ini adalah tingkatpencemaran yang masih tinggi, terutama limbah industri. Meskipun banyak instansi yang telahberperan dalam pengelolaan kualitas air Sungai Cisadane baik di Tingkat Pusat, Tingkat ProvinsiBanten, maupun Tingkat Kota Tangerang.Efektivitas kelembagaan pengelolaan sumber daya air dapat tercapai apabila ada kerjasamayang baik antar lintas sektor lembaga yang menangani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisisperan dan pola koordinasi lembaga terkait pengelolaan kualitas air sungai Cisadane Kota Tangerang.Menurut Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 2008 pasal 1 ayat 36 tentang pengelolaan sumber daya airdijelaskan bahwa wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air adalah institusi tempat segenappemilik kepentingan dalam bidang sumber daya air melakukan koordinasi dalam rangkamengintegrasikan kepentingan berbagai sektor, wilayah, dan para pemilik kepentingan dalam bidangsumber daya air.Metode penelitian yang dipakai adalah; Focus Group Discussion, analisis SWOT dan AnalisisKualitatif. Kajian yang dilakukan meliputi peran dan koordinasi kelembagaan lintas sektoral sertaanalisis efektivitas dalam keberhasilan kelembagaan pengelolaan sumber daya air. Data yang dipakaiyaitu tupoksi dari masing-masing inventarisasi kelembagaan Pemerintah terkait pengelolaan kualitasair sungai Cisadane. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa kelembagaan yangmenangani kualitas air sungai Cisadane tidak berjalan dengan baik, kelembagaan juga sering kalilemah berkoordinasi dalam menyelesaikan permasalah yang dihadapi dalam pengelolaan kualitas airsungai Cisadane.Kata kunci: Pengelolaan kualitas air sungai, efektivitas kelembagaan, pola koordinasi, FGD, SWOT
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI CISADANE KOTA TANGERANG BERBASIS MASYARAKAT Muhammad Dawud; Idi Namara; Nurul Chayati; Fadhilla Muhammad LT
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perairan secara alami mengandung berbagai mineral dan senyawa senyawa kimia yang sangatpenting bagi kelangsungan dan keseimbangan perairan maupun ekosistem secara umum. Majunyaperkembangan zaman yang semakin moderen, serta pembangunan yang bertujuan meningkatkankualitas hidup manusia, disisi lain sangat berpengaruh buruk terhadap kondisi alami perairan melaluipeningkatan senyawa baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.Semakin banyaknya kegiatanpembangunan menyebabkan pencemaran air seperti : pemukiman, industri dan pertanian, banyaknyalimbah yang dihasilkan karena kegiatan tersebut mengakibatkan konsentrasi limbah melebihi dayaasimilasi (kemampuan menetralisasi) badan air yang terkontaminasi oleh limbah tersebut, sehinggamenyebabkan penurunan kualitas air untuk kepentingan bahan baku air minum dan irigasi pertanianpada lingkungan perairan seperti sungai, waduk, bendungan, dan tidak terkecuali adalah sungaiCisadane yang berada di Kota tangerang.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pencemarandi wilayah sungai Cisadane Kota Tangerang, dan juga merumuskan beberapa strategi pengendalianpencemaran air sungai yang mampu diterapkan dalam kehidupan masyarakat secaraberkelanjutan.Lokasi penelitian ini adalah sungai Cisadane yang berada di Kota Tangerang ProvinsiBanten. Dalam hal ini metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara pengumpulandata-data hasil survey kelokasi dengan prosedur : wawancara tidak terstruktur,(pedoman penelitianhanya memuat pertanyaan-pertanyaan penting masalah yang ingin digali dari responden), sehinggadapat dihasilkan data-data primer, yang akan menjadi pokok penelitian, dan Non ParticipantObservation (observasi yang penelitinya tidak ikut langsung dalam kegiatan yang sedang diamati),yang menghasilkan data-data skunder yang akan memperkuat data-data primer.Dalam hal ini hasilpenelitian diharapkan dapat memberikan strategi yang paling efektif dalam pengendalian pencemaransungai Cisadane.Kata kunci: Analisis sistem pengendalian pencemaran, sungai cisadane, kualitas air sungai.
Simulasi Perubahan Tata Guna Lahan terhadap Laju Erosi Lahan Menggunakan Metode Universal Soil Loss Equation (USLE) pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciseel Feril Hariati; Fadhila Muhammad Libasut Taqwa; Alimuddin Alimuddin; Nurcholis Salman; Nur Handika Fadhillah Sulaeman
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 11 No 1 (2022): Juni
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.476 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v11i1.185

Abstract

Salah satu penyebab pendangkalan wilayah Sagara Anakan di Muara Sungai CItanduy adalah karena sedimentasi yang diakibatkan oleh perubahan tata guna lahan, yang mengakibatkan laju erosi menjadi tidak terkendali. Untuk memprediksi laju erosi permukaan DAS (Daerah Aliran Sungai) Ciseel, salah satu anak Sungai CItanduy, digunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation), sedangkan Sistem Infromasi Geografis digunakan untuk membantu analisis data spasial. Hasil dari analisis laju erosi pada DAS Ciseel menunjukkan bahwa pada tahun 2006 sebesar 28 ton/ha/th, tahun 2012 sebesar 44.2 ton/ha/th dan 2016 sebesar 49.9 ton/ha/th, sehingga termasuk pada kelas tingkat bahaya erosi II/ringan berdasarkan klasifikasi USDA. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diperlihatkan bahwa laju erosi permukaan pada DAS Ciseel memberikan kontribusi kecil terhadap sedimentasi di Sagara Anakan. Simulasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya untuk mengurangi laju erosi dari lahan pertanian kering menjadi area persawahan diharapkan dapat menurunkan laju erosi pada tahun 2016 hingga 24,7%.
SWOT Analysis of Galuga Final Disposal Site Azka fadilla setiawan; Alimuddin Alimuddin; Rulhendri Rulhendri; Fadhila Muhammad Libasut Taqwa
Journal of Applied Geospatial Information Vol 6 No 2 (2022): Journal of Applied Geospatial Information (JAGI)
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/jagi.v6i2.4479

Abstract

In activities, the community produces waste so that the production of waste is increasing over time. For this reason, it is necessary to carry out effective and efficient waste management. This study aims to determine the strategy of waste management managed by the Environmental Agency at the Galuga Landfill, Galuga Village, Cibungbulang District, Bogor Regency, in this study used descriptive research methods using a qualitative approach. The informants in this study were the Waste Management Section, the Head of the Galuga Landfill, Garbage Transport Officers, Community Leaders, and local residents. The collection of data and information is done by means of interviews, and documentation. The data analysis technique used is SWOT analysis by taking into account all internal and external aspects of the organization, namely strengths, weaknesses, opportunities, and threats. Based on the results of the SWOT calculation, the Galuga solid waste subsector is in quadrant one, namely internal and external strong, with the result that the value of the difference between strengths and weaknesses on internal factors shows a positive value and the value of the difference between opportunities and threats on external factors also shows positive, so the strategy what will be developed to overcome strategic issues that arise is an aggressive strategy in implementing landfill management, such as establishing a waste zoning pattern, improving services and efforts to reduce waste through 3R.
Analisis Stabilitas Lereng Bendungan Terhadap Beban Gempa sebagai Upaya Pengurangan Bencana (Studi Kasus: Bendungan Jlantah) Nurul Chayati; Muhammad Hasan Wicaksono; Fadhila Muhammad Libasut Taqwa
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 23, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v23i1.2249

Abstract

Indonesia is a country that has quite high seismic activity and is prone to earthquake hazards, so the construction of embankment dams in Indonesia needs to pay attention to stability against collapse due to soil mass and earthquake loads. Jlantah dam is located in Karanganyar, Central Java. This dam is planned for irrigation needs of 1493 hectares and raw water of 150 liters/second. This study aims to determine the safety factor (Fs) on the Jlantah Dam body. The method used is a quantitative data analysis method, the calculation of the earthquake coefficient corrected by OBE and MDE, carried out with the help of a computer program, namely GeoStudio 2012. Meanwhile, if the earthquake coefficient is known not to be Fs 1.5. The method used is based on references from KP 02-Planning Criteria for Main Building Section and KP 06-Planning Criteria for Parameters Section, and Pd T-14-2004-A. The terms (Fs 1,2) which are used as the theoretical basis are quoted from the theory of Prof. Hoek (1981) stated that by knowing the earthquake coefficient, Fs 1.2 can be used, while if the earthquake coefficient is not known Fs 1.5 Analysis of Earthquake Backfill Type Dam Stability. From the results of the study, it was found that at the time of maximum water and the earthquake for the road dam body was declared from a good structural failure. The results of the bottom study on MDE earthquake conditions from the maximum water level obtained Fk > 1.0 Fk minimum, the maximum water level obtained Fk > 1, 2 Fk minimum with OBE earthquake conditions.
Air Quality Monitoring and Analysis in Tasikmalaya City Nurcholis Salman; Fadhila Muhammad Libasut Taqwa; Alimuddin Alimuddin; Andri Arthono
Journal of Community Based Environmental Engineering and Management Vol. 7 No. 1 (2023): Vol. 7 No.1, March 2023
Publisher : Department of Environmental Engineering - Universitas Pasundan - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jcbeem.v7i1.7187

Abstract

Within the national scope, based on Government Regulation no. 47 of 1997 concerning the National Spatial Plan, the City of Tasikmalaya which is included in the East Priangan Region is included in the mainstay area. Where Tasikmalaya City functions as a Regional Activity Center (PKW) city. One result is the increased volume of traffic in the area. One of the impacts of motor vehicle traffic activity is air pollution. Air pollution is defined as the contamination of the atmosphere by gases, liquids or by-products in such concentrations and periods that can harm human health/life, and or create discomfort. The method used in conducting the research was in the form of monitoring ambient air parameters which were carried out at 10 points, spread across community activity centers in Tasikmalaya City. Based on the research that has been done, it can be concluded that the parameters Sulfur Dioxide (SO2), Nitrogen Dioxide (NO2), Oxidants (O3), Dust (TSP), Ammonia (NH3) and Hydrogen Sulfide (H2S) at 10 the testing location still meets the required quality standards based on PP RI No. 41 of 1999. Meanwhile, the results of noise level measurements have exceeded the noise level quality standards, so that treatment is needed in the form of implementing sound emission rules and localizing industrial pollutant sources.
Perencanaan Stabilitas Lereng Timbunan untuk Perbaikan Saluran Irigasi Sugih, Desa Cibedug, Kecamatan Ciawi, Kab. Bogor Nurul Chayati; Feril Hariati; Alimuddin Alimuddin; Fadhila Muhammad Libasut Taqwa; Muhammad Ilham
Rona Teknik Pertanian Vol 15, No 1 (2022): Volume No. 15, No. 1, April 2022
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v15i1.18959

Abstract

Abstrak. Saluran irigasi Sugih yang terletak di Desa Cibedug, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor sudah tidak dapat berfungsi pasca terjadinya longsoran di kawasan tersebut pada akhir tahun 2020. Longsoran tersebut sampai saat ini belum dilakukan perbaikan. Ratusan hektar sawah di Kp. Turki Rt 01 Rw 03 Desa Cibedug dipastikan gagal panen pada musim ini. Saluran irigasi Sugih yang diandalkan oleh warga untuk mengairi sawahnya terputus akibat bencana longsor. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis sifat fisis dan mekanis tanah di saluran irigasi Sugih Desa Cibedug, Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor serta melakukan analisis stabilitas lereng dengan Metode Bishop Disederhanakan (Simplified Bishop Method) dan menggunakan aplikasi Autocad 2018 untuk mendapatkan perencanaan stabilitas lereng dan timbunan tanah yang diperlukan. Hasil analisis sifat fisis, mekanis didapatkan nilai parameter tanah. Berat isi tanah kering (gdry) 13,60 kN/m3, berat isi (g) rata rata sebesar 2,18 gr/cm3, nilai sudut nilai geser tanah (f) sebesar 26,19˚ dan nilai lekatan antara partikel tanah kohesi (c) sebesar 0,09 kN/m2,pada software Autocad 2018 didapatkan dimensi lereng 1 : 1, volume galian sebesar 1.594 m3,timbunan sebesar 1.830,26 m3 dan luasan longsoran sebesar 1.000,30 m2. Berdasarkan perhitungan menggunakan Metode Bishop Disederhanakan didapatkan nilai faktor keamanan (safety factor) 1,83 sehingga lereng yang direncanakan tersebut stabil.Embankment Slope Stability Planning for Sugih Irrigation Channel Improvement, Cibedug Village, Ciawi District, Bogor RegencyAbstract. The Sugih irrigation channel which is located in Cibedug Village, Ciawi District, Bogor Regency is no longer functioning after the landslide occurred in the area at the end of 2020. Until now, the landslide has not been repaired. Hundreds of hectares of rice fields in Kp. Turki Rt 01 Rw 03, Cibedug Village is confirmed to have failed crops this season. The Sugih irrigation channel that residents rely on to irrigate their fields was cut off due to landslides. The purpose of the study was to analyze the physical and mechanical properties of the soil in the Sugih irrigation channel of Cibedug Village, Ciawi District, Bogor Regency and to analyze the slope stability using the simplified Bishop method and use the Autocad 2018 application to obtain the required slope stability and soil fill plan. The results of the analysis of physical and mechanical properties obtained soil parameter values. Dry soil fill weight (gdry) 13.60 kN/m3, bulk density (g) average of 2.18 g/cm3, angular value of soil shear value (f) of 26.19˚ and the value of coherence between cohesion soil particles (c) 0.09 kN/m2, in the Autocad 2018 software a 1: 1 slope dimension is obtained the excavation volume of 1,594 m3, an embankment of 1,830.26 m3 and landslide area of 1,000.30 m2. Based on calculations using the simplified Bishop Method, it is obtained the value of the safety factor (safety factor) 1.83 so that the planned slope is stable.
Analisis Stabilitas Lereng Dengan Menggunakan Perkuatan Soldier Pile (Studi Kasus Ruas Jalan Di Papua Barat) Redho Muktadir; Syaiful; Fadhila Muhammad Libasut Taqwa
INTER TECH Vol 1 No 2 (2023): INTER TECH
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Bhayangkara Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54732/i.v1i2.1065

Abstract

Provinsi Papua Barat merupakan hasil pemekaran dari Provinsi Papua pada tahun 2005. Kondisi alam papua barat yang terdiri dari pergunungan yang menyebabkan jalan jalan berada pada daerah rawan longsor. Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk menganalisis stabilistas lereng yang berada disisi jalan.Dalam analisis ini yang dilakukan pertama adalah mengecek kondisis existing lereng stabil atau tidak, lalu dilakukan analisis balik untuk mendapatkan parameter kondisi desain. Parameter desain digunakan untuk menentukan perkuatan dari lereng.Perkuatan yang digunakan adalah solder pile yang digunakan untuk memotong bidang gelicir dari lereng. Berdasarkan analisis perkuatan menggunakan solder pile tanpa anda pengeruh muka air tanah sebesar faktor keamanan adalah 2.37 dan jika ada pengaruh dari muka air tanah faktor keamanan adalah 1.3, dari nilai faktor keamanan diatas menunjukan bahwa lereng stabil dengan perkuatan menggunakan solder pile.
Simulasi Perubahan Tata Guna Lahan terhadap Laju Erosi Lahan Menggunakan Metode Universal Soil Loss Equation (USLE) pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciseel Feril Hariati; Fadhila Muhammad Libasut Taqwa; Alimuddin Alimuddin; Nurcholis Salman; Nur Handika Fadhillah Sulaeman
Tameh Vol. 11 No. 1 (2022): Tameh: Journal of Civil Engineering
Publisher : University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/tameh.v11i1.185

Abstract

One of the causes of the silting of the Sagara Anakan, estuary of Citanduy River is due to sedimentation caused by changes in land use, which causes the erosion rate to become uncontrollable. To predict the rate of surface erosion of the Ciseel watershed, one of Citanduy tributary, the USLE (Universal Soil Loss Equation) method was used, while the Geographic Information System was used to assist in the analysis of spatial data. The results of the analysis of the rate of erosion in the Ciseel watershed show that in 2006 it was 28 tons/ha/yr, in 2012 it was 44.2 tons/ha/yr and in 2016 it was 49.9 tons/ha/yr, so it belongs to the erosion hazard class II/mild. based on the USDA classification. From the results of this study, it can be shown that the rate of surface erosion in the Ciseel watershed has a small contribution to sedimentation in Sagara Anakan. The simulation of land use change as an effort to reduce the rate of erosion from dry agricultural land to rice fields is expected to reduce the rate of erosion up to 24.7% in 2016.