Puti Sinansari
Departemen Manajemen Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh Pemasaran Media Sosial TikTok terhadap Kesadaran Merek dan Minat Beli Produk Kosmetik di Indonesia Lukita Azizah; Janti Gunawan; Puti Sinansari
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.73923

Abstract

Peran media sosial berubah dengan sangat pesat. Media sosial tidak hanya sebagai media komunikasi dan hiburan, namun kini media sosial mempunyai peluang besar dalam kegiatan bisnis khususnya pemasaran. Pada tahun 2020 terdapat 160 juta orang yang aktif bermedia sosial di Indonesia (We Are Social, 2020). Salah satu media sosial yang paling banyak dikunjungi oleh pengguna internet di Indonesia adalah TikTok. Indonesia menjadi negara dengan pengguna aktif tertinggi kedua di dunia yaitu lebih dari 22 juta pengguna aktif bulanan (eMarketer, 2020). Salah satu kategori konten video yang paling banyak ditonton pada aplikasi TikTok adalah beauty/skincare. Hal tersebut dimanfaatkan oleh perusahaan atau pelaku usaha industri di bidang kosmetik untuk melakukan pemasaran melalui aplikasi TikTok, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran merek dan minat beli konsumennya. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemasaran media sosial TikTok terhadap kesadaran merek dan minat beli produk kosmetik di Indonesia. Data diperoleh melalui kuesioner serta diolah dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan jumlah responden sebanyak 252. Hasil menunjukkan bahwa pemasaran media sosial TikTok memiliki pengaruh positif terhadap kesadaran merek dan minat beli produk kosmetik. Implikasi manajerial diberikan agar perusahaan atau pelaku usaha di bidang kosmetik dapat menentukan langkah yang efektif dalam menggunakan TikTok sebagai media pemasaran untuk meningkatkan kesadaran merek dan minat beli konsumen terhadap produk kosmetik.
Confirmatory Factor Analysis terhadap Niat Konsumen untuk Mengikuti dan Merekomendasikan Akun Instagram: Penerbit Buku Fiksi XYZ Muhammad Fadel Yulian Maulido; Berto Mulia Wibawa; Puti Sinansari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.081 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.45921

Abstract

Sejak adanya penurunan penjualan buku secara fisik akibat disrupsi internet, menyebabkan banyak penerbit beralih memasarkan bukunya di media sosial. Penerbit menyadari bahwa pola literasi sudah berubah di era digital, tak hanya membaca buku tapi juga secara multimedia. Studi kasus pada penelitian ini yaitu pada penerbit buku fiksi XYZ yang kesulitan untuk menjadi best seller dibandingan beberapa penerbit buku fiksi besar lainnya yang sukses memanfaatkan media sosial. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis niat konsumen untuk mengikuti dan merekomendasikan akun Instagram penerbit XYZ sebagai acuan dasar untuk konten unggahan dengan metode utama yaitu Confirmatory Factor Analysis (CFA). Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa indikator pada variabel kegunaan, kenikmatan, kepuasan, serta niat mengikuti dan merekomendasi dinyatakan valid. Metode penelitian ini dilakukan secara konklusif-deskriptif-multiple cross sectional dengan penyebaran kuesioner online melalui tautan berisi formulir kepada 226 responden yaitu followers penerbit buku fiksi XYZ.
Analisis Penentuan Prioritas Platform Media Sosial Pada Performa Pemasaran UKM: Kasus di Kota Surabaya Faras Pramesti; Berto Mulia Wibawa; Puti Sinansari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v9i1.50604

Abstract

Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak pada peningkatan pemanfaatan media sosial yang dapat mempermudah segala aktivitas. Pengguna media sosial terbesar di Indonesia didominasi oleh usia kerja produktif, salah satunya pelaku usaha kecil menengah (UKM). Peralihan UKM yang bersifat konvensional menjadi digital melalui media sosial dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, namun di Kota Surabaya jumlah pelaku UKM yang memanfaatkan media sosial tergolong rendah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis faktor-faktor penyebab beberapa UKM di Kota Surabaya memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran, dampaknya terhadap performa pemasaran, dan urutan prioritas platform media sosial yang paling berpengaruh pada performa pemasaran. Desain penelitian yang digunakan adalah exploratory-direct bersifat kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan in-depth semi-structured interview dan kuesioner perbandingan berpasangan AHP. Analisis data menggunakan metode analisis thematic dan analytic hierarchy process (AHP). Proses pengumpulan data dilakukan kepada 9 pelaku UKM di Kota Surabaya dari 4 subsektor berbeda yang telah memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran berupa Facebook, Instagram, YouTube, dan website atau blog selama minimal 2 tahun. Temuan dari analisis thematic pada penelitian ini yaitu terdapat 6 faktor penyebab pelaku UKM di Kota Surabaya memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran, kemudian ditemukan sejumlah 8 dampak positif pada performa pemasaran yang diakibatkan oleh pemanfaatan media sosial. Selain itu, melalui in-depth semi structured interview dilakukan pula pengumpulan data platform media sosial yang paling banyak dimanfaatkan oleh tiap pelaku UKM tersebut melalui electronic word of mouth (eWOM), viral marketing, dan social presence. Berdasarkan analisis AHP urutan platform media sosial yang paling berpengaruh pada performa pemasaran UKM di Kota Surabaya adalah platform Instagram, kemudian secara berurutan yaitu platform Facebook, website atau blog, dan YouTube. Terdapat beberapa implikasi manajerial pada penelitian ini yang bertujuan untuk memberikan kontribusi pengembangan UKM secara tepat dalam memanfaatkan media sosial dan berdampak pada peningkatan performa pemasaran UKM.
Investigasi Strategi Positioning Merek : Studi Kasus Industri E-commerce di Indonesia Raudina Salma; Berto Mulia Wibawa; Puti Sinansari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v10i1.55016

Abstract

Industri e-commerce merupakan pasar yang menjanjikan di Indonesia dengan persaingan yang kompetitif. Identifikasi strategi positioning merek berdasarkan persepsi konsumen menjadi hal yang penting untuk diperhatikan, karena dengan ini perusahaan e-commerce akan menemukan posisi kompetitifnya sehingga dapat menciptakan keunggulan di benak konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana atribut kualitas layanan memengaruhi evaluasi konsumen terhadap positioning merek top five e-commerce di Indonesia. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui online survey kuisioner kepada 290 responden. Berdasarkan hasil perceptual map, top-five e-commerce di Indonesia yaitu Tokopedia, Shopee, JD.ID, Bukalapak, dan Lazada dipersepsikan secara berbeda oleh pelanggan berdasarkan atribut kualitas layanan serta keunggulannya. Tokopedia dapat dikatakan sebagai e-commerce paling unggul karena memiliki dua atribut yaitu FF dan EC sebagai keunggulannya. Lazada berada di posisi paling lemah karena dipersepsikan oleh pelanggan sebagai e-commerce yang tidak memberikan keempat atribut kualitas layanan dengan baik. Setiap e-commerce harus mampu mempertahankan keunggulannya tanpa mengabaikan atribut kualitas layanan lainnya yang juga penting bagi pelanggan. E-commerce harus melakukan beberapa improvement pada atribut layanan yang tidak dirasakan secara maksimal oleh pelanggan serta perlu untuk lebih memperhatikan atribut layanan yang belum dirasakan oleh pelanggan. Oleh sebab itu, penelitian ini juga merumuskan implikasi manajerial untuk masing-masing e-commerce dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pengguna dan pelanggan e-commerce.
Identifikasi Tingkat Kematangan Risiko di Badan Usaha Milik Negara (Studi Kasus: Perum Jasa Tirta II) Ilham Rinaldi; Syarifa Hanoum; Puti Sinansari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v10i1.60324

Abstract

Manajemen risiko sebagai upaya perusahaan dalam meminimalisir kerusakan yang akan datang dari setiap proses bisnis yang dilakukan perusahaan. Perum Jasa Tirta II adalah salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang mengupayakan implementasi manajemen risiko dapat terselenggara dengan baik. Implementasi manajemen risiko itu diukur menggunakan pendekatan RM Simple Model yang dirancang oleh Nordal untuk mengetahui tingkat kematangan (maturity level) dan ambition maturity level yang memuat lima dimensi diukur berdasarkan sepuluh kriteria pada masing-masing dimensinya dengan nilai maksimal lima pada masing-masing dimensi. Dimensi-dimensi tersebut diantaranya dimensi D1: Manajemen risiko, strategi dan proses pengambilan keputusan; D2: komunikasi, informasi, dan pelaporan; D3: organisasi, wewenang, dan interaksi; D4: alat IT dan analisis; serta D5: kerangka dan proses. Dari situ, dapat dibuat gap analysis untuk mengetahui kriteria-kriteria mana saja pada setiap dimensinya yang perlu tindak lanjut agar gap diantara pencapaian realisasi maturity level dengan ambition maturity level dapat diperkecil. Selain itu, ini juga berguna bagi perusahaan agar dapat merumuskan implikasi manajerial. Setelah implikasi manajerial selesai dirumuskan, perusahaan bisa merancang rencana aksi agar implikasi manajerial yang telah disusun sebelumnya mampu berjalan dengan baik.
Penggunaan Augmented Reality dan Perilaku Konsumen dalam Berbelanja Kosmetik Selama Pandemi Covid-19 Farhah Izzah Dinillah; Janti Gunawan; Puti Sinansari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v10i1.60520

Abstract

Industri kosmetik di Indonesia saat ini masih terus mengalami perkembangan, meskipun terjadi penurunan minat penggunaan kosmetik di awal kemunculan pandemi virus Covid-19. Perkembangan ini masih terjadi akibat sifat dasar yang melekat pada seseorang untuk tetap tampil menawan baik karena naluri dari dalam diri mereka maupun karena tuntutan dari pekerjaan. Pandemi Covid-19, membuat perubahan perilaku masyarakat yang sebelumnya cenderung melakukan pembelanjaan kosmetik secara offline menjadi sebagian besar online. Karena perubahan perilaku tersebut, semakin besar pelaku kosmetik offline yang merubah strategi penjualan mereka dengan melakukan penjualan online terutama dengan menggunakan e-commerce. Karena tingginya pelaku industi kosmetik maka beberapa perusahaan melakukan inovasi dengan memanfaatkan penggunaan AR (Augmented Reality) pada e-commerce untuk melakukan penjualan. Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana perilaku konsumen dalam menggunakan Augmented Reality dalam bidang kosmetik saat pandemi covid-19 serta bagaimana perilaku konsumen dalam berbelanja kosmetik saat pandemi covid-19 di Indonesia. Penulis menggunakan e-commerce Shopee dalam penelitian yang dilakukan dan mendapatkan 3 brand kosmetik yang memenuhi syarat yang menerapkan Augmented Reality dalam menawarkan produk kosmetik brand tersebut adalah Loreal, Maybelline dan NYX. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan survei online pada pengguna kosmetik diatas 18 tahun yang pernah menggunakan Augmented Reality pada e-commerce Shopee saat pandemi Covid-19 berlangsung di Indonesia. Desain penelitian ini adalah deskriptif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari 2021 terhadap 172 responden. Selanjutnya data diolah menggunakan analisis demografi, usage dan crosstab.
Supply Chain Risk Analysis on Vending Machine Products (Study Case in XYZ Company) Puti Sinansari; Nugroho Priyo Negoro; Muhammad Muadz Abdillah
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 14, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24433527.v14i1.7966

Abstract

The development of business and technology ecosystems demands industry to always make adjustments. Supply chain changes become one that is certain to happen. This change process allows the company to manage and minimize risks. Therefore, it is necessary to apply good risk management to minimize the impact of risk. As one of the vending machine service companies in Indonesia, PT XYZ has a long supply chain, covering the production process, assembling, shipping and customer service. This research aims to identify risk events and risk agents and determine the priority of risk agents in the vending machine service company at PT XYZ. The design of this research uses the first stage House of Risk method to identify risk events and risk agents as well as determining the highest risk agent. Then the highest risk agent is ranked in Pareto diagram to determine risk agent priority. The prospect of this research will be an overview of the risks that may arise in the vending machine service company in Indonesia.
Pengaruh Pemasaran Media Sosial TikTok terhadap Kesadaran Merek Dan Minat Beli Produk Kosmetik di Indonesia Lukita Azizah; Janti Gunawan; Puti Sinansari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v11i2.76691

Abstract

Peran media sosial berubah dengan sangat pesat. Media sosial tidak hanya sebagai media komunikasi dan hiburan, namun kini media sosial mempunyai peluang besar dalam kegiatan bisnis khususnya pemasaran. Pada tahun 2020 terdapat 160 juta orang yang aktif bermedia sosial di Indonesia. Salah satu media sosial yang paling banyak dikunjungi oleh pengguna internet di Indonesia adalah TikTok. Indonesia menjadi negara dengan pengguna aktif tertinggi kedua di dunia yaitu lebih dari 22 juta pengguna aktif bulanan. Salah satu kategori konten video yang paling banyak ditonton pada aplikasi TikTok adalah beauty/skincare. Hal tersebut dimanfaatkan oleh perusahaan atau pelaku usaha industri di bidang kosmetik untuk melakukan pemasaran melalui aplikasi TikTok, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran merek dan minat beli konsumennya. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemasaran media sosial TikTok terhadap kesadaran merek dan minat beli produk kosmetik di Indonesia. Data diperoleh melalui kuesioner serta diolah dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan jumlah responden sebanyak 252. Hasil menunjukkan bahwa pemasaran media sosial TikTok memiliki pengaruh positif terhadap kesadaran merek dan minat beli produk kosmetik. Implikasi manajerial diberikan agar perusahaan atau pelaku usaha di bidang kosmetik dapat menentukan langkah yang efektif dalam menggunakan TikTok sebagai media pemasaran untuk meningkatkan kesadaran merek dan minat beli konsumen terhadap produk kosmetik.
Kajian Potensi Bambu untuk Mendukung Penerapan Co-firing pada Pembangkit Listrik Jawa Bali Hamdan Dwi Rizqi; Harus Laksana Guntur; Ary Bachtiar Krishna Putra; Tri Vicca Kusumadewi; Arman Hakim Nasution; Puti Sinansari; Fredy Kurniawan
Sewagati Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.056 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v7i1.277

Abstract

Untuk menunjang penerapan co-firing salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menyiapkan keterediaan sumber daya biomassa dalam jumlah besar. Biomassa yang cukup potensial di Indonesia adalah Bambu. Bambu adalah salah satu produk hutan bukan-kayu yang dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, Untuk mendukung pemanfaatan bambu sebagai bahan pendukung co-firing pada pembangkit listrik Jawa Bali, maka diperlukan kajian sebagai dasar penentuan kebijakan terkait Potensi Bambu untuk menunjang penerapan co-firing dalam mendukung pembangkit listrik Jawa Bali. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan Untuk mendukung penerapan co-firing tersebut dibutuhkan kurang lebih 9 Juta Ton biomassa/tahun untuk mendukung penerapan Co-Firing di 52 PLTU PLN di Indonesia. Bambu dirasa memiliki potensi yang cukup besar karena memiliki nilai konversi kalor yang cukup tinggi dibandingkan dengan biomassa lainnya. Potensi ini di dukung juga oleh ketersediaannya yang cukup melimpah dan perawatannya yang tidak rumit sehingga sangat berpeluang untuk memenuhi kebutuhan pasokan biomassa untuk mendukung penerapan co-firing pada pembangkit listrik Jawa Bali.
Model Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Cloud Bagi Pelaku UMKM Berto Mulia Wibawa; Imam Baihaqi; Syarifa Hanoum; Dewie Saktia Ardiantono; Aang Kunaifi; Satria Fadil Persada; Puti Sinansari; Ninditya Nareswari
Sewagati Vol 3 No 3 (2019)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.281 KB)

Abstract

Bagi sebagian besar UMKM, penyusunan laporan keuangan adalah momok yang menakutkan sekaligus tidak dapat dihindari. Banyak pelaku usaha yang mengeluh bahwa seringkali laporan keuangan yang disusun, realitanya berbeda dengan ketersediaan uang yang dikelola. Pengabdian masyarakat ini akan membantu para pelaku usaha dalam menyusun laporan keuangan sederhana yang dibantu dengan sistem aplikasi pada smartphone menggunakan teknologi cloud. Mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah para pelaku UMKM yang berdomisili di Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Adapun model pelatihan dan pendampingan yang dilakukan terdiri dari aktivitas : (1) Pelatihan Penentuan Harga Pokok Produksi dan Penyusunan Laporan Keuangan Manual, (2) Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan dan Arus Kas Menggunakan Microsoft Excel, (3) Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Menggunakan Aneka Aplikasi Berbasis Cloud, dan (4) Pendampingan Usaha (Klinik Bisnis). Kegiatan ini memberikan dampak positif bagi pelaku usaha, karena setelah mengikuti program pelatihan dan pendampingan mereka tidak lagi kesulitan dalam mengelola laporan keuangannya dan dapat fokus mengembangkan bisnisnya lebih lanjut. Melalui bantuan aplikasi keuangan berbasis cloud, pelaku UMKM dapat merasakan kemudahan-kemudahan dalam hal mengetahui jumlah keuntungan/kerugian usaha secara tepat, mengetahui status kemajuan usaha dengan cepat dan terukur, memudahkan dalam menentukan perencanaan usaha, dan memiliki dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan bisnis.