Articles
Evaluasi Efisiensi Produksi dengan Menggunakan Metode DEA Studi Kasus: Seluruh Unit Pabrik PTPN XI Tahun 2018
Febi Murdianti;
Syarifa Hanoum
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373539.v9i1.47011
Industri berbasis tebu dalam negeri di masa kini menghadapi banyak tantangan perubahan. Pada periode tahun 2017-2018 Indonesia menjadi importir gula terbesar di dunia. Tingginya jumlah impor gula tersebut disebabkan oleh produksi nasional yang belum mencukupi kebutuhan nasional yang semakin meningkat. PT Perkebunan Nusantara XI adalah salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang agribisnis dengan core business yaitu memproduksi gula. Saat ini, PT Perkebunan Nusantara XI memiliki permasalahan yaitu menurunnya efisiensi produksi. Inefisiensi tersebut mengakibatkan produksi gula nasional tidak dapat memenuhi kebutuhan gula nasional. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi efisiensi produksi industri tebu di Indonesia, yaitu pada seluruh unit pabrik (13 unit pabrik) PT Perkebunan Nusantara XI pada tahun 2018. Metode yang digunakan adalah Data Envelopment Analysis (DEA) sebagai alat untuk melakukan pengukuran kinerja (efisiensi produksi). Berdasarkan hasil perhitungan technical efficiency (TECRS), terdapat 5 pabrik gula PT Perkebunan Nusantara XI yang mencapai tingkat efisiensi optimal. Berdasarkan hasil perhitungan technical efficiency (TEVRS), terdapat 10 pabrik gula PT Perkebunan Nusantara XI yang mencapai tingkat efisiensi optimal. Berdasarkan hasil perhitungan dan penentuan peer group didapatkan beberapa pabrik gula yang dijadikan sebagai referensi atau acuan, antara lain Pabrik Gula Pagottan, Panji, Prajekan, Wonolangan, dan Wringin Anom. Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap inefisiensi pabrik gula PT Perkebunan Nusantara XI adalah variabel tenaga kerja, biaya listrik, dan kapasitas produksi.
Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Berbasis Balanced Scorecard PT Boma Bisma Indra (Persero)
Shobah Hidayatul Ilmi;
Arman Hakim Nasution;
Syarifa Hanoum
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v8i1.42137
PT Boma Bisma Indra (Persero) saat ini menghadapi permasalahan utama keterlambatan penyelesaian proyek, permasalahan ini dipengaruhi oleh kecukupan modal serta kualitas sumber daya manusia (SDM). Meningkatkan kualitas SDM menjadi tanggungjawab dari Divisi SDM, namun hingga saat ini Divisi SDM masih belum memiliki pengukuran di tingkat divisi oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk merumuskan pengukuran kinerja Divisi SDM berbasis Balanced Scorecard dengan menurunkan langsung dari strategi perusahaan maupun rencana yang terdapat di Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019. Dari hasil penelitian ini, didapatkan sepuluh sasaran strategis Divisi SDM lengkap dengan masing-masing Key Performance Indicator (KPI) yang telah dilakukan pembobotan. Kemudian dilakukan penilaian KPI pada tahun 2018, terdapat lima dari sepuluh KPI yang memiliki nilai pencapaian jauh dibawah target (zona merah), oleh karena itu dirumuskan action plan guna membantu dalam pencapaian target
Cascading Key Performance Indicator dan Perumusan Strategy Map berbasis Balanced Scorecard
Cindy Ade Mei Arlina;
Arman Hakim Nasution;
Syarifa Hanoum
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (893.923 KB)
|
DOI: 10.12962/j23373520.v8i1.42152
PT Boma Bisma Indra (BBI) merupakan salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang Manufaktur Peralatan Industri (MPI) dan Manajemen Proyek dan Jasa (MPJ). Salah satu kegiatan yang penting bagi perusahaan adalah dengan melakukan perbaikan pengukuran kinerja. Metode yang digunakan adalah Balanced Scorecard dengan melakukan cascading dari strategi perusahaan hingga level departemen pada divisi MPJ, pebobotan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP), dan uji coba pengukuran kinerja menggunakan Traffic Light System. Penelitian ini menghasilkan strategy map divisi MPJ, strategy map departemen Engineering, dan strategy map departemen Konstruksi. Dihasilkan pula 16 sasaran strategis dan 21 KPI divisi MPJ, 8 sasaran strategis dan 10 KPI departemen Engineering, dan 9 sasaran strategis dan 10 KPI departemen Konstruksi. Hasil uji coba pengukuran kinerja divisi MPJ adalah 15 KPI berwarna hijau, 1 KPI berwarna kuning, dan 5 KPI berawarna merah.
Evaluasi Efisiensi Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis. Studi Kasus: Jenjang Sekolah Menengah Kejuruan Tahun 2018
Ilun Tisrinasari;
Syarifa Hanoum
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v9i1.50923
Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam perekonomian suatu negara, salah satu cara untuk memeroleh sumber daya manusia yang berkualitas adalah dengan penyelenggaraan sistem pendidikan yang berkualitas pula. Pendidikan termasuk dalam pertimbangan penting yang diupayakan pemerintah, terbukti dari besarnya anggaran yang diperuntukan untuk pendidikan. Oleh karena itu, mengevaluasi efisiensi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia diperlukan untuk dapat mengetahui kondisi kinerja sektor pendidikan. Salah satu jenjang pendidikan di Indonesia adalah jenjang sekolah menengah kejuruan, jenjang ini merupakan jenjang pendidikan yang bertujuan menyiapkan lulusan yang siap untuk bekerja. Tujuan penelitian ini dapat diselesaikan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Penelitian ini akan mengukur jenjang pendidikan sekolah menengah kejuruan pada tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14 provinsi pada sekolah menengah kejuruan yang mengalami efisiensi. Selain itu, diperoleh juga referensi dan perbaikan untuk provinsi yang belum efisien, salah satunya pada Provinsi Maluku Utara yang memiliki nilai terkecil. Analisis skala efisiensi juga menunjukkan bahwa sebagian besar provinsi beroperasi dalam skala decreasing return to scale.
Pengaruh Penggunaan IFS terhadap Kinerja dan Kreativitas Karyawan PT PAL Indonesia (Persero) dengan Pendekatan Task-Tchnology Fit (TTF) dan Technology Acceptance Model (TAM)
Evita Dhany;
Syarifa Hanoum;
Muniroh Soemarsono
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v9i1.50834
Penggunaan teknologi yang semakin canggih memberikan dampak yang positif bagi banyak perusahaan. Hal ini juga mendorong perusahaan untuk menggunakan teknologi di dalam segala aktivitas bisnisnya. Sebagai contoh penggunaan sistem informasi IFS di PT PAL Indonesia (Persero). Perusahaan yang besar memerlukan sistem informasi berupa ERP untuk dapat membantu menyelesaikan pekerjaan karyawan. Sistem informasi yang dimaksud adalah IFS. Beberapa penelitian terdahulu telah menganalisis penggunaan sistem informasi dengan beberapa pendekatan model TAM, TTF, UTAUT dan beberapa model yang lainnya dan telah dijadikan acuan untuk penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penggunaan IFS yang diterapkan di PT PAL Indonesia (Persero) mengenai kinerja karyawan dengan pendekatan Task Technology Fit (TTF) dan Technology Acceptance Model (TAM). Selain itu tujuan yang kedua adalah menganalisis pengaruh kinerja terhadap kreativitas karyawan PT PAL Indonesia (Persero). Jenis penelitian yang digunakan adalah conclusive descriptive dan survey dan menggunakan SEM PLS untuk menguji hipotesis yang dibuat dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan lembaran kuisioner kepada 320 karyawan pengguna IFS di PT PAL Indonesia (Persero). Hasil penelitian menunjukkan adanya 9 hipotesis yang berhubungan signifikan. Sedangkan, terdapat 2 hipotesis yang berhubungan negatif antar variabel. Dari hasil 2 hipotesis yang bertolak belakang perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan dari penggunaan IFS sehingga dapat menghasilkan kinerja dan kreativitas karyawan yang lebih baik lagi. Selain itu, perlu meningkatkan pengetahuan mengenai penggunaan IFS dan perlu adanya pelatihan penggunaan IFS dan mmbagikan manfaat menggunakan sistem informasi IFS dalam bekerja karena akan meningkatkan kinerja dan kreativitas karyawan PT PAL Indonesia (Persero).
Pengaruh Employee Communication dan Job Engagement terhadap Organizational Commitment pada Saat Pandemi Covid-19 di Indonesia
Hayyu Salma Mu`azaroh;
Syarifa Hanoum;
Ni Made Gusti Rai
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v10i1.60150
Komitmen organisasi memainkan peran penting dalam menentukan apakah karyawan akan bertahan didalam organisasi lebih lama dan secara aktif bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Komunikasi dan juga tingkat keterlibatan kerja karyawan sangat penting bagi pertumbuhan organisasi. Dampak dengan adanya kebijakan social distancing, membuat cara kerja juga telah digantikan dengan cara daring untuk mencegah penyebaran Covid-19, hal itu membuat komunikasi antar karyawan dan keterlibatan dalam bekerja menjadi berbeda serta akan [berdampak pada komitmen dalam organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara komunikasi karyawan dan keterlibatan kerja yang berpengaruh terhadap komitmen organisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang didapatkan dari kuisioner yang disebar melalui online survey sebanyak 403 responden. Penelitian ini merupakan penelitian conclusive descriptive dan pengolahan data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Uji penelitian ini menggunakan uji Structual Equal Model (SEM) dengan pendekatan CFA. Ditemukan bahwa information adequacy berpengaruh positif terhadap organizational commitment, interaction supportiveness berpengaruh positif terhadap organizational commitment, serta job engagement berpengaruh positif terhadap organizational commitment. Terdapat beberapa implikasi manajerial yang dapat dilakukan oleh organisasi untuk dapat meningkatkan tingkat komitmen karyawan terhadap organisasi.
Identifikasi Tingkat Kematangan Risiko di Badan Usaha Milik Negara (Studi Kasus: Perum Jasa Tirta II)
Ilham Rinaldi;
Syarifa Hanoum;
Puti Sinansari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v10i1.60324
Manajemen risiko sebagai upaya perusahaan dalam meminimalisir kerusakan yang akan datang dari setiap proses bisnis yang dilakukan perusahaan. Perum Jasa Tirta II adalah salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang mengupayakan implementasi manajemen risiko dapat terselenggara dengan baik. Implementasi manajemen risiko itu diukur menggunakan pendekatan RM Simple Model yang dirancang oleh Nordal untuk mengetahui tingkat kematangan (maturity level) dan ambition maturity level yang memuat lima dimensi diukur berdasarkan sepuluh kriteria pada masing-masing dimensinya dengan nilai maksimal lima pada masing-masing dimensi. Dimensi-dimensi tersebut diantaranya dimensi D1: Manajemen risiko, strategi dan proses pengambilan keputusan; D2: komunikasi, informasi, dan pelaporan; D3: organisasi, wewenang, dan interaksi; D4: alat IT dan analisis; serta D5: kerangka dan proses. Dari situ, dapat dibuat gap analysis untuk mengetahui kriteria-kriteria mana saja pada setiap dimensinya yang perlu tindak lanjut agar gap diantara pencapaian realisasi maturity level dengan ambition maturity level dapat diperkecil. Selain itu, ini juga berguna bagi perusahaan agar dapat merumuskan implikasi manajerial. Setelah implikasi manajerial selesai dirumuskan, perusahaan bisa merancang rencana aksi agar implikasi manajerial yang telah disusun sebelumnya mampu berjalan dengan baik.
Studi Bibliometrik pada Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia Di Bidang Perawatan Kesehatan (Healthcare)
Odrifaza Girindra Wedhatama;
Syarifa Hanoum;
Prahardika Prihananto
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v10i1.60391
Kualitas penyediaan layanan perawatan kesehatan merupakan hal yang harus diprioritaskan oleh penyedia layanan kesehatan, oleh karena itu sumber daya manusia menjadi salah satu faktor masukan utama yang menentukan kesuksesan kualitas penyampaian layanan perawatan kesehatan kepada pasien yang harus selalu dikembangkan. Praktik manajemen sumber daya manusia sebagai salah satu upaya dalam mengatur tenaga kerja menjadi hal yang harus diperhatikan dan dapat diimplementasikan dengan baik dalam bidang penyediaan layanan perawatan kesehatan. Salah satu penentu kemajuan praktik manajemen sumber daya manusia dengan adanya penelitian yang dilakukan pada bidang tersebut. Dengan semakin meningkatnya publikasi dari bidang manajemen sumber daya manusia pada pelayanan kesehatan dan melihat besarnya dampak manajemen sumber daya manusia di bidang perawatan kesehatan, membuat peneliti merasa perlu untuk meneliti bagaimana perkembangan studi manajemen sumber daya manusia di bidang perawatan kesehatan. Metode analisis bibliometrik dilakukan dengan menggunakan analisis sitasi, ko-sitasi dan tren dengan bantuan perangkat lunak VOSviewer. Data terkumpul sebanyak 261 artikel yang berasal dari Scopus. Selanjutnya analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui pada fungsi apa manajemen sumber daya manusia paling sering digunakan dan pendekatan penelitian apa yang sering digunakan dalam penelitian.
Peran Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Resiliensi Organisasi: Sebuah Studi Literatur
Shofia Aula;
Syarifa Hanoum;
Prahardika Prihananto
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v11i1.67483
Pada lingkungan yang fluktuatif, organisasi ditantang dengan ketidakpastian yang berkembang baik dalam aspek ekonomi, politik, maupun sosial. Selain kondisi lingkungan yang tidak pasti, tantangan yang mengharuskan suatu organsisasi untuk tetap dapat resilien adalah krisis. Ketidakpastian dan krisis tersebut dapat mengganggu keberlangsungan organisasi. Dibalik dampak negatif tersebut, ketidakpastian dan krisis dapat menjadikan organisasi lebih adaptif terhadap risiko dan kesempatan organisasi dalam mengelola dan mengatur tenaga kerjanya agar organisasi menjadi resilien. Mempersiapkan sumber daya manusia merupakan faktor kunci bagi Resiliensi organisasi yang menjadikan organisasi dapat menghadapi keadaan yang tidak diharapkan. Penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan hal tersebut. Selain itu, mempertimbangkan semakin banyak penelitian yang dilakukan mengenai manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam kaitannya dengan resiliensi organisasi, maka akan didapatkan implikasi manajerial yang dapat membantu organisasi bisnis dalam meningkatkan resiliensi organisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Penelitian ini memberikan informasi mengenai hasil penelitian mengenai resiliensi organisasi dan MSDM serta dapat menjadi acuan bagi organisasi agar dapat tetap bertahan di tengah krisis dan ketidakpastian.
Investigasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Service Innovative Behaviour pada Karyawan Frontline di Industri Food and Beverage
Donny Naufal Hilmyawan Putra;
Syarifa Hanoum;
Ninditya Nareswari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.12962/j23373520.v11i1.70505
Frontliner adalah pegawai garda terdepan pada suatu perusahaan, Frontliner memiliki peran besar terhadap service industry, salah satunya industri Food and Beverage. Frontliner yang berkualitas merupakan aset penting bagi perusahaan, untuk membangun Frontliner berkualitas diperlukan beberapa aspek, salah satunya Service innovative behaviour. Service innovative behaviour memberikan dampak perilaku pegawai terhadap pelanggan, diperlukan pengembangan terkait hal ini. Namun, di Indonesia masih minim sekali studi yang meneliti tentang Service innovative behaviour. Hal ini mungkin dikarenakan masih minimnya pemahaman bahwa inovasi dapat juga terjadi di bidang pelayanan. Penelitian ini menggunakan kuesioner online dengan Google formulir dan offline, kemudian dianalisis menggunakan SEM-AMOS dengan responden 270 yang merupakan karyawan frontline yang bekerja di industri Food and Beverage. Penelitian ini dilakukan dengan pendektan kuantitatif. Pada penelitian ini terdapat 3 hipotesis yang diterima yang menyatakan bahwa ditemukan pengaruh positif dan signifikan pada variable Creativity dan Creativity memediasi Empowering Leadership dan Humorous Work Climate terhadap Service Innovative Behaviour. Disertakan pula implikasi manajerial yang ditujukan untuk pengelola, pemilik, dan divisi sumber daya manusia.