Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Studi Awal Makrozoobentos di Kawasan Wisata Sungai Kalimas, Monumen Kapal Selam Surabaya Iska Desmawati; Alifa Adany; Cillysa Astine Java
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.742 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.49929

Abstract

Sungai merupakan salah satu ekosistem perairan darat yang memiliki banyak kompleksitas dari penyusun organismenya maupun ancaman terhadap keberlangsungan ekosistem hayati. Salah satu faktor biotik yang dapat dijadikan indikator kesehatan sungai adalah makrozoobentos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis makrozoobentos di kawasan wisata sungai Kalimas, Monumen Kapal Selam (Monkasel) Surabaya sebagai studi awal biodiversitas dan kompleksitas struktur trofuk di Kalimas Surabaya. Pengambilan sampel dilakukan di sepanjang sungai sisi Monkasel menggunakan Ekman Grab (Buttom grab). Identifikasi dilakukan di Laboratorium Ekologi, Biologi Fakultas Sains, ITS dan di analisa menggunakan indeks biodiversitas. Berdasarkan hasil, diketahui bahwa makrozoobentos yang ditemukan adalah 8 spesies dengan nilai indeks biodiversitasnya 0,82.
Studi Pendahuluan : Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Surabaya melalui Inovasi Olah Mangrove sebagai Tanaman Hias Iska Desmawati; Muhammad Nasrulloh; Suratno Suratno
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24433527.v12i2.5321

Abstract

Surabaya, one of the big cities in Indonesia which has a large coastal area. This coastal area has a lot of potential for high biodiversity, mainly mangroves. This study aims to know the first study about potential mangroves, media, and design for the new concept from mangrove products. Based on this study, we know that mangroves that have good potential are Rhizophora mucronata, Avicennia marina, and Bruguiera gymnorhiza. The media used for this study are clay, sand, and local moss. Design for this houseplant could be modified from kokedama. The result from this study will continue to the laboratorium and acclimation step and will name it “MangroveBall” as an icon of tourism from the coastal area in Surabaya and increase the local economy for the society
Bioaktivitas ekstrak batang Xylocarpus granatum sebagai anti black spot alternatif pada Litopenaeus vannamei pasca panen Lanny Kartikasari; Awik Pudji Diah Nurhayati; Edwin Setiawan; Dewi Hidayati; Nova Maulidina Ashuri; Noor Nailis Saadah; Farid Kamal Muzaki; Iska Desmawati
Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology Vol 2, No 1 (2017): June
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1513.455 KB) | DOI: 10.22146/jtbb.16385

Abstract

This research was done to explore bioactivity of Xylocarpus granatum’s stem extract as tyrosinase inhibitor for alternative preventing black spot in Litopenaeus vannamei postharvest. In this research, extraction of bioactive compound from X. granatum stem was done by soaking the stem in 96% methanol for 24h at temperature 29°C. The methanol was evaporated by using rotary evaporator at temperature 50°C. The extract was dilute with distillate water at series of dilutions (10%, 30%, 50%, 70%, 90%, and distillate water as the control), and then immersing L. vannamei into X. granatum’s stem extract as much as 10ml for 6h, and finally the data analyzing use the Kruskal Wallis test and the Least Significant Difference (LSD) test with the degree of confident 95%. The result showed that X. granatum’s stem extract is able to prevent a black spot of L. vannamei after harvesting process. Furthermore, concentration of 10 % of extract is an effective concentration for preventing a black spot and the control has black spot 0.0360 – 0.0373 mm2.
Densitas dan Morfologi Stomata Daun Pterocarpus indicus di Jalan Arif Rahman Hakim dan Kampus ITS, Surabaya Dhimas Wildan Humami; Puput Anggie Widhiarti Sujono; Iska Desmawati
Rekayasa Vol 13, No 3: December 2020
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/rekayasa.v13i3.7869

Abstract

The relationship between physiological and environmental factors can affect the anatomical structure and morphology of stomata as organs that important to exchange carbon gas, oxygen, and water vapor as well as organs that are directly exposed to polluted environments that can inhibit the photosynthesis process of plant leaves. The purpose of this study was to determine differences in stomata density and morphology of  Pterocarpus indicus leaves at locations suspected of having high pollution exposure and low pollution exposure. This study uses the leaf of Pterocarpus indicus as a type of plant that is often exposed to pollution. The leaf sampling method was carried out with 3 replications in the area of Arif Rahman Hakim Street and Taman Benzena, ITS Surabaya as a comparison of areas estimated to have high and low pollution exposure. Sampling using the abaxial side of the leaf by using the imprint method. Calculation of density is done by unit mm2 of leaf area under normal, closed, and abnormal stomata morphological conditions. The results obtained from the observation of stomata density in Taman ITS Benzena Surabaya are 32,502 stomata/mm2 were opened, 65,004 stomata/mm2 closed, and 13,630 stomata/mm2 abnormal, while in the area of Arif Rahman Hakim Street, Sukolilo, Surabaya as a sample location assuming the pollution is 46,132 stomata/mm2 were opened, 78,634 stomata/mm2 closed and 13,630 stomata/mm2 abnormal.
Sistem Penanaman Virtual Sebagai Upaya Peningkatan Daya Tarik Eduwisata, Desa Oro-oro Ombo, Kota Batu Hertiari Idajati; Didit Prasetyo; Iska Desmawati; Dian Saptarini; Ridho Rahman; Bagus Jati Santoso; Fatmala Ulfa Nurliyana
Sewagati Vol 6 No 6 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2040.767 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i6.126

Abstract

Amke berada di Desa Oro-oro Ombo merupakan salah satu kawasan tersertifikasi pertanian organik di Kota Batu. Jenis komoditi perkebunan yang cukup potensial dan merupakan tanaman unggulan di antara lain produksi Jahe dan sereh. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Desa Oro-oro Ombo khusunya Amke memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai wisata edukasi dengan tema tanaman herbal. Pada dalam mengembangkan wisata edukasi tersebut perlu adanya kajian lebih lanjut terkait bagaimana konsep yang akan diterapkan dalam pengemasan daya tarik wisata herbal Eduwisata Amke. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan alternatif daya tarik wisata di Amke sebagai objek eduwisata, Desa Oro-oro Ombo khususnya pada masa pandemi ini yang membutuhkan sebuah daya tarik wisata secara virtual. Salah satu konsep yang dapat diusung dalam pengembangan suatu objek wisata adalah melalui pembuatan sistem penanaman tumbuhan herbal sereh yang divisualkan dalam bentuk video animasi dan kemudian dipublikasi dalam media sosial sehingga dapat diakses dimana saja oleh pengguna smartphone.
Workshop Bio-Ekologi Guna Peningkatan Kapabilitas Pemandu Wisata Lokal Taman Kehati Jawa Timur Farid Kamal Muzaki; Dian Saptarini; Aunurohim Aunurohim; Indah Trisnawati Dwi Tjahjaningrum; Mukhammad Muryono; Iska Desmawati; Mukhlas Basah; Muhammad Amin Kurniawan
Sewagati Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1282.653 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i2.216

Abstract

Taman Kehati Wonosalam yang terletak di Desa Sumberjo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang memiliki fungsi sebagai kawasan pencadangan sumber daya alam hayati lokal di luar kawasan hutan yang mempunyai fungsi konservasi in-situ dan/atau ex-situ; juga sebagai lokasi taman wisata edukasi khususnya bagi siswa-siswa sekolah dasar dan menengah. Masyarakat lokal yang tergabung dalam PokMas Kehati Jombang telah berperan sebagai pemandu wisata namun masih memiliki pengetahuan minimal terkait keanekaragaman koleksi tumbuhan serta potensi Taman Kehati sebagai kantong biodiversitas bagi fauna yang berhabitat di Taman Kehati tersebut. Oleh karena itu, dilaksanakan suatu pelatihan bagi anggota PokMas Kehati Jombang yang berfokus pada nilai penting, peran dan manfaat koleksi tumbuhan di Taman Kehati serta status keanekaragaman fauna di dalamnya. Tujuan akhir dari pelatihan adalah peningkatan kapabilitas pemandu wisata lokal. Pelatihan berlangsung selama 2 hari dan dapat berlangsung dengan lancar. Materi yang disampaikan kepada peserta adalah: 1), landasan hukum, tujuan dan sejarah pembentukan Taman Kehati Wonosalam; 2), status dan kondisi keanekaragaman flora koleksi dan fauna yang berhabitat di Taman Kehati Wonosalam; 3), latihan teknis pengamatan flora dan fauna; serta 4), game sederhana untuk membantu pengenalan spesies dan manfaat flora dan fauna. Hasil analisis kuesioner pasca pelatihan menunjukkan bahwa kegiatan tersebut dapat memberikan wawasan dan pengetahuan lebih mengenai kondisi umum serta status kondisi keanekaragaman flora dan fauna di Taman Kehati Wonosalam; yang mana akan sangat bermanfaat untuk menunjang peran sebagai pemandu wisata lokal, khusunya bagi siswa sekolah dasar dan menengah.
Penggunaan Alat Peraga Kawat Luncur Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pokok Bahasan Gaya Lorentz Abdul Wahab; Aunurohim; Dian Saptarini; Indah Trisnawati D.T; Nurul Jadid; Edwin Setiawan; Farid Kamal Muzaki; Triono Bagus Saputro; Iska Desmawati
Sewagati Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.839 KB)

Abstract

Penelitian ini disusun sebagai tindak lanjut dari sebuah penelitian untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran tentang gaya Lorentz yang sering dialami oleh peserta didik yaitu kesulitan menvisualisasikan gaya Lorentz sehingga hasil belajar peserta didik kurang baik. Penelitian yang dilakukan menggunakan rancangan uji coba one-group pretest – posttest sedangkan pengembangan alat peraga kawat luncur menggunakan model 4D yang terdiri atas 4 tahap yaitu define, design, develop dan disseminate. Penelitian ini diujicobakan kepada peserta didik kelas 9D yang terdiri atas 32 peserta didik. Penggunaan alat peraga kawat luncur dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat memvisualisasikan keberadaan dan arah gaya Lorentz secara jelas pada peserta didik sehingga mereka lebih mudah memahami konsep dan arah gaya Lorentz. Hasil belajar perserta didik pada materi gaya Lorentz setelah menggunakan alat peraga kawat luncur dalam pembelajaran mengalami kenaikan dengan rata – rata n-gain sebesar 0,8 dan berkategori tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga kawat luncur dalam pembelajaran materi gaya Lorentz mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Kolaborasi Institusi Pemerintah – Perguruan Tinggi – LSM dalam Pengelolaan Sampah Plastik Melalui Forum Group Discussion Aunurohim; Anies Wijayanti; Hermawan; Enny Zulaika; Dian Saptarini; Dewi Hidayati; Maya Shovitri; Edwin Setiawan; Farid Kamal Muzaki; Iska Desmawati; Nova Maulidina Ashuri
Sewagati Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1276.813 KB)

Abstract

Pengelolaan sampah, utamanya plastik, menjadi sorotan Indonesia bahkan dunia terkait dengan pencemaran yang disebabkannya. Pengelolaan sampah plastik menjadi penting untuk dilakukan manakala sudah mencapai taraf yang membahayakan makhluk hidup di perairan ataupun di daratan. Departemen Biologi bersama Dinas Lingkungan Hidup kota Surabaya dan Lembaga Swadaya Masyarakat Komunitas ‘Nol’ Sampah Surabaya mengadakan forum group discussion guna membahas hal tersebut agar diperoleh suatu upaya konkret dalam pengelolaan sampah plastik di Surabaya secara khusus, dan Indonesia secara umum. Hasil forum group discussion kegiatan ini merekomendasikan langkah-langkah konkret berdasarkan prioritas dalam pengelolaan sampah plastik dimulai dari (1) tidak menggunakan sama sekali tas atau kantong plastik, sedotan plastik, dan botol minuman plastik sekali pakai, (2) jika tidak memungkinkan, maka dilakukan pengurangan penggunaan material berbahan dasar plastik sekali pakai, (3) skala prioritas selanjutnya adalah melakukan re-cycle ataupun re-use untuk plastik yang tidak bernilai komersil seperti plastik sachet ataupun bungkus mie agar dapat bernilai fungsional bahkan komersial, (4) dan prioritas terakhir adalah membiasakan membuang sampah terutama plastik pada tempatnya agar mekanisme sortikasi yang dilakukan pemerintah untuk melaksanakan program bebas sampah plastik pada tahun 2025 mendatang dapat terwujud.
Faunal Drink Dispenser (FDD): Pemanfaatan Semen Reject untuk Pembuatan Kolam Minum Fauna di Karst Rembang Farid Kamal Muzaki; Kuswandi; Ajiditya Putro Fadhlillah; Endar Drianto; Prasetyo; Yeni Indah Lestari; Refer Iqbal Tawakkal; Iswatul Diah Lutvianti; Dwi Novitasari; Indah Trisnawati; Dian Saptarini; Aunurohim; Iska Desmawati; Mukhammad Muryono
Sewagati Vol 7 No 6 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v7i6.652

Abstract

Meskipun berada pada kawasan dengan curah hujan tinggi dan memiliki banyak sungai bawah tanah, namun porositas lahan yang tinggi menyebabkan air sangat mudah masuk kedalam tanah melalui rekahan, retakan atau celah di permukaan tanah; sehingga pada kawasan karst umumnya sangat sulit dijumpai adanya aliran air permukaan. Hal ini menyebabkan sedikitnya sumber air minum bagi fauna khususnya pada saat musim kering. Oleh karena itu, dengan tujuan untuk mempercepat penyediaan fungsi habitat bagi fauna, PT. Semen Gresik Pabrik Rembang berinisiatif membuat kolam-kolam kecil yang berfungsi sebagai sumber air minum bagi fauna khususnya mamalia, reptil dan fauna burung. Kolam dimaksud dibuat dengan memanfaatkan semen reject dari proses produksi dan distribusi semen. Desain kolam dibuat sedemikian rupa sehingga tampak alami dan dapat menjadi atraktan kehadiran fauna. Pembuatan kolam FDD telah menunjukkan hasilnya untuk fungsi habitat bagi fauna, ditunjukkan melalui kehadiran spesies fauna yang sebelumnya tidak ada saat sebelum adanya kolam FDD. Selain itu, terjadi peningkatan jumlah spesies, kelimpahan dan nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) komunitas fauna pasca pembuatan kolam FDD.