Saptarini, Dian
Biology Department, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Ethnobotanical and Plant Profile Studies at Karimunjawa Village of Jepara Regency, Central Java Nurhidayati, Tutik; Saptarini, Dian; Jadid, Nurul
IPTEK The Journal for Technology and Science Vol 20, No 1 (2009)
Publisher : IPTEK, LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j20882033.v20i1.130

Abstract

Ethnobotanical and plant profile studies that had been conducted at Karimunajawa Village of Jepara Regency were aimed to elucidate plants used by the Karimunjawa villagers and typical plants of the Karimunjawa as well as their usage. The method used for this study was questionnaire, structured and semi-structured interviews. Conditions of Karimunjawa typi-cal plants in their natural habitats were measured through bell transects that were determined based on questionnaire previously filled by the villagers. Results of the study showed that there were 39 species of wild and cultivated plants used by villagers. The plants were used for building materials (39.77%), food (23.86%), handi-craft and souvenir (23.29%), furniture (5.11%), ship construction (3.40%), medicine (2.84%), and fuel wood (1.70%). There were three species of typical plants found in the Karimunjawa Islands, i.e. Dewadaru (Fragraea elliptica), Setigi (Pemphis acidula), and Kalimasada (Cordia subcordata). Profile of the typical plants indica-ted that at the Karimunjawa Village there were sixty four individual Dewadaru and two Setigi in their narural habitats. However, no Kalimasada was found in its origi-nal habitat; the Kalimasada found in this area was that of previously planted.
Struktur Komunitas Plankton di Pesisir Utara Kabupaten Tuban Faizah Nur Shabrina; Dian Saptarini; Edwin Setiawan
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v9i2.55150

Abstract

Kabupaten Tuban yang terletak di pesisir utara Jawa Timur memiliki panjang wilayah pantai ± 65 km. Permasalahan yang banyak ditemui di wilayah pesisir adalah terjadinya pencemaran yang mengakibatkan menurunnya daya dukung lingkungan bagi sumberdaya hayati yang berada di dalamnya. Sifat plankton yang peka terhadap perubahan lingkungan membuat plankton dapat digunakan sebagai penanda kualitas lingkungan yang baik. Pengamatan terhadap struktur komunitas plankton dan keberadaan jenis-jenis plankton dilakukan di 11 lokasi di pesisir Tuban. Hasil identifikasi terdapat 27 genus fitoplankton dan 12 genus zooplankton dengan kelimpahan fitoplankton berkisar antara 206 – 2038 ind/L dan zooplankton berkisar antara 93 – 612 ind/L. Indeks keanekaragaman secara keseluruhan menunjukkan struktur komunitas yang cukup hingga lebih stabil dengan kategori kondisi lingkungan buruk sampai baik (0,93 – 2,30). Indeks kemerataan cenderung berkisar 0,47 – 0,99 yang mengindikasikan sebaran jumlah individu tiap spesies cenderung merata. Indeks dominansi plankton berkisar 0,15 – 0,36 yang menunjukkan cenderung tidak adanya spesies yang mendominasi. Terdapat dominansi dua spesies yaitu Gyrosigma sp. di lokasi Jenu1 dan Pleurosigma sp. di lokasi Jenu2.
Pemanfaatan Limbah Kulit Kerang dan Limbah Sisa Pengolahan Ikan di Kecamatan Bulak Kota Surabaya Nova Maulidina Ashuri; Awik Puji Dyah Nurhayati; IDAA Warmadewanthi; Dian Saptarini; Ary Bachtiar Krishna Putra; Arseto Yekti Bagastyo; Welly Herumurti; Annisya Fitri Rachmada
Sewagati Vol 5 No 3 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.207 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v5i3.28

Abstract

Kecamatan Bulak merupakan perkampungan nelayan di Surabaya yang padat penduduk dengan kondisi sanitasinya kurang begitu baik. Sejak tahun 2017, ITS bekerjasama dengan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) membantu penyediaan sanitasi. Permasalahan yang terjadi di Bulak saat ini adalah penumpukan kulit kerang dan limbah pengasapan ikan yang belum dikelola. Kerang memiliki kandungan fosfat dan mineral yang bermanfaat untuk nutrisi, demikian juga pada limbah pengasapan ikan, sehingga dari limbah tersebut masih dapat dimanfaatkan menjadi produk pakan/pellet ikan yang memiliki kandungan nutrisi tinggi dan bernilai ekonomi. Pada tahun 2018 nelayan telah memiliki peralatan mesin pencacah kerang tetapi mesin tersebut sudah lama rusak dan tidak dipergunakan sehingga kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah memperbaiki mesin pembuat pellet dan melakukan pelatihan cara pembuatan pellet skala rumah tangga. Tahapan pertama dilakukan perbaikan mata potong mesin dan saringan, selanjutnya dilakukan dilakukan uji coba untuk pembuatan pelet ikan. Pelet yang telah dibuat dilakukan uji ukuran tepung ikan, karakteristik fisik, organoletptik, daya apung dan proksimat. Hasil uji proksimat pada tepung ikan didapatkan kadar air 5,72; abu 33,15; lemak 18,11; protein 33,26 dan karbohidrat 9,76%, sedangkan pada pellet menujukkan hasil uji fisik berwarna coklat dengan tekstur agak kasar dan beraroma. Hasil uji proksimat pada pellet menunjukkan kadar air 8,78; abu 23,48; lemak 11,02; protein 27,26 dan karbohidrat 29.46%. Warna pelet coklat muda, tekstur agak kasar, aroma khas dedak dan daya apung selama 50 detik. Hasil pelatihan pada masyarakat juga mendapatkan respon yang bagus bahkan bersemangat untuk membuat home industry produk pellet
Sistem Penanaman Virtual Sebagai Upaya Peningkatan Daya Tarik Eduwisata, Desa Oro-oro Ombo, Kota Batu Hertiari Idajati; Didit Prasetyo; Iska Desmawati; Dian Saptarini; Ridho Rahman; Bagus Jati Santoso; Fatmala Ulfa Nurliyana
Sewagati Vol 6 No 6 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2040.767 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i6.126

Abstract

Amke berada di Desa Oro-oro Ombo merupakan salah satu kawasan tersertifikasi pertanian organik di Kota Batu. Jenis komoditi perkebunan yang cukup potensial dan merupakan tanaman unggulan di antara lain produksi Jahe dan sereh. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Desa Oro-oro Ombo khusunya Amke memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai wisata edukasi dengan tema tanaman herbal. Pada dalam mengembangkan wisata edukasi tersebut perlu adanya kajian lebih lanjut terkait bagaimana konsep yang akan diterapkan dalam pengemasan daya tarik wisata herbal Eduwisata Amke. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan alternatif daya tarik wisata di Amke sebagai objek eduwisata, Desa Oro-oro Ombo khususnya pada masa pandemi ini yang membutuhkan sebuah daya tarik wisata secara virtual. Salah satu konsep yang dapat diusung dalam pengembangan suatu objek wisata adalah melalui pembuatan sistem penanaman tumbuhan herbal sereh yang divisualkan dalam bentuk video animasi dan kemudian dipublikasi dalam media sosial sehingga dapat diakses dimana saja oleh pengguna smartphone.
Workshop Bio-Ekologi Guna Peningkatan Kapabilitas Pemandu Wisata Lokal Taman Kehati Jawa Timur Farid Kamal Muzaki; Dian Saptarini; Aunurohim Aunurohim; Indah Trisnawati Dwi Tjahjaningrum; Mukhammad Muryono; Iska Desmawati; Mukhlas Basah; Muhammad Amin Kurniawan
Sewagati Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1282.653 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i2.216

Abstract

Taman Kehati Wonosalam yang terletak di Desa Sumberjo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang memiliki fungsi sebagai kawasan pencadangan sumber daya alam hayati lokal di luar kawasan hutan yang mempunyai fungsi konservasi in-situ dan/atau ex-situ; juga sebagai lokasi taman wisata edukasi khususnya bagi siswa-siswa sekolah dasar dan menengah. Masyarakat lokal yang tergabung dalam PokMas Kehati Jombang telah berperan sebagai pemandu wisata namun masih memiliki pengetahuan minimal terkait keanekaragaman koleksi tumbuhan serta potensi Taman Kehati sebagai kantong biodiversitas bagi fauna yang berhabitat di Taman Kehati tersebut. Oleh karena itu, dilaksanakan suatu pelatihan bagi anggota PokMas Kehati Jombang yang berfokus pada nilai penting, peran dan manfaat koleksi tumbuhan di Taman Kehati serta status keanekaragaman fauna di dalamnya. Tujuan akhir dari pelatihan adalah peningkatan kapabilitas pemandu wisata lokal. Pelatihan berlangsung selama 2 hari dan dapat berlangsung dengan lancar. Materi yang disampaikan kepada peserta adalah: 1), landasan hukum, tujuan dan sejarah pembentukan Taman Kehati Wonosalam; 2), status dan kondisi keanekaragaman flora koleksi dan fauna yang berhabitat di Taman Kehati Wonosalam; 3), latihan teknis pengamatan flora dan fauna; serta 4), game sederhana untuk membantu pengenalan spesies dan manfaat flora dan fauna. Hasil analisis kuesioner pasca pelatihan menunjukkan bahwa kegiatan tersebut dapat memberikan wawasan dan pengetahuan lebih mengenai kondisi umum serta status kondisi keanekaragaman flora dan fauna di Taman Kehati Wonosalam; yang mana akan sangat bermanfaat untuk menunjang peran sebagai pemandu wisata lokal, khusunya bagi siswa sekolah dasar dan menengah.
Penggunaan Alat Peraga Kawat Luncur Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pokok Bahasan Gaya Lorentz Abdul Wahab; Aunurohim; Dian Saptarini; Indah Trisnawati D.T; Nurul Jadid; Edwin Setiawan; Farid Kamal Muzaki; Triono Bagus Saputro; Iska Desmawati
Sewagati Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.839 KB)

Abstract

Penelitian ini disusun sebagai tindak lanjut dari sebuah penelitian untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran tentang gaya Lorentz yang sering dialami oleh peserta didik yaitu kesulitan menvisualisasikan gaya Lorentz sehingga hasil belajar peserta didik kurang baik. Penelitian yang dilakukan menggunakan rancangan uji coba one-group pretest – posttest sedangkan pengembangan alat peraga kawat luncur menggunakan model 4D yang terdiri atas 4 tahap yaitu define, design, develop dan disseminate. Penelitian ini diujicobakan kepada peserta didik kelas 9D yang terdiri atas 32 peserta didik. Penggunaan alat peraga kawat luncur dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat memvisualisasikan keberadaan dan arah gaya Lorentz secara jelas pada peserta didik sehingga mereka lebih mudah memahami konsep dan arah gaya Lorentz. Hasil belajar perserta didik pada materi gaya Lorentz setelah menggunakan alat peraga kawat luncur dalam pembelajaran mengalami kenaikan dengan rata – rata n-gain sebesar 0,8 dan berkategori tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga kawat luncur dalam pembelajaran materi gaya Lorentz mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Kolaborasi Institusi Pemerintah – Perguruan Tinggi – LSM dalam Pengelolaan Sampah Plastik Melalui Forum Group Discussion Aunurohim; Anies Wijayanti; Hermawan; Enny Zulaika; Dian Saptarini; Dewi Hidayati; Maya Shovitri; Edwin Setiawan; Farid Kamal Muzaki; Iska Desmawati; Nova Maulidina Ashuri
Sewagati Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1276.813 KB)

Abstract

Pengelolaan sampah, utamanya plastik, menjadi sorotan Indonesia bahkan dunia terkait dengan pencemaran yang disebabkannya. Pengelolaan sampah plastik menjadi penting untuk dilakukan manakala sudah mencapai taraf yang membahayakan makhluk hidup di perairan ataupun di daratan. Departemen Biologi bersama Dinas Lingkungan Hidup kota Surabaya dan Lembaga Swadaya Masyarakat Komunitas ‘Nol’ Sampah Surabaya mengadakan forum group discussion guna membahas hal tersebut agar diperoleh suatu upaya konkret dalam pengelolaan sampah plastik di Surabaya secara khusus, dan Indonesia secara umum. Hasil forum group discussion kegiatan ini merekomendasikan langkah-langkah konkret berdasarkan prioritas dalam pengelolaan sampah plastik dimulai dari (1) tidak menggunakan sama sekali tas atau kantong plastik, sedotan plastik, dan botol minuman plastik sekali pakai, (2) jika tidak memungkinkan, maka dilakukan pengurangan penggunaan material berbahan dasar plastik sekali pakai, (3) skala prioritas selanjutnya adalah melakukan re-cycle ataupun re-use untuk plastik yang tidak bernilai komersil seperti plastik sachet ataupun bungkus mie agar dapat bernilai fungsional bahkan komersial, (4) dan prioritas terakhir adalah membiasakan membuang sampah terutama plastik pada tempatnya agar mekanisme sortikasi yang dilakukan pemerintah untuk melaksanakan program bebas sampah plastik pada tahun 2025 mendatang dapat terwujud.
Workshop Capacity Building: Pelatihan Monitoring Terumbu Karang bagi Komunitas Pesisir Farid Kamal Muzaki; Dian Saptarini; Ni Wayan Purnama Sari; Aris Dwi Wicaksono; Reska Pragusta; M Lubab; Dhimas Wildan Humami; Refer Iqbal Tawakkal; Buharianto
Sewagati Vol 7 No 3 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9632.841 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v7i3.503

Abstract

Terumbu karang merupakan ekosistem laut yang memiliki biodiversitas tinggi dengan produktivitas yang juga tinggi meskipun hanya menempati 1% bagian dari dasar laut. Data mengenai kondisi umum terumbu karang secara nasional tampaknya telah terdokumentasikan dengan baik. Akan tetapi, dalam banyak kasus, data-data dalam skala yang lebih sempit seperti di tingkat kecamatan dan/atau kabupaten tampaknya masih terbatas, termasuk di perairan sekitar pesisir Situbondo. Berdasarkan data dan fakta tersebut, perlu dilakukan upaya pemantauan (monitoring) dengan melibatkan banyak pihak termasuk komunitas pesisir. Akan tetapi umumnya terdapat masalah berupa keterbatasan kapasitas dan kapabilitas dalam pelaksanaan monitoring tersebut. Untuk itu telah dilaksanakan suatu pelatihan atau \textit{workshop} untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelompok masyarakat pesisir dalam upaya monitoring dan rehabilitasi terumbu karang. Dalam kegiatan tersebut, mitra kelompok masyarakat adalah komunitas pesisir Misi Bahari yang merupakan wadah dan penggerak untuk melakukan upaya pencegahan kerusakan terumbu karang; serta perlindungan dan konservasi terumbu karang di perairan laut Situbondo dan sekitarnya. Secara umum, workshop dan kegiatan lanjutan berlangsung dengan baik dan dapat memberikan peran nyata dalam peningkatan kapabilitas komunitas pesisir dalam pemantauan kondisi terumbu karang; ditunjukkan melalui tercapainya kegiatan pasca pelatihan seperti monitoring bersama kondisi terumbu karang serta perakitan dan penenggelaman apartemen ikan (fish apartment) di Pasir Putih, Bungatan, Situbondo.
Kebijakan Potensi Silvopastura Tanaman Produktif di Lahan Pehutani Desa Kebontunggul, Gondang, Kabupaten Mojokerto Hertiari Idajati; Ummi Fadlilah Kurniawati; Siti Nurlela; Dian Saptarini; Muchammad Nurif; Irhamah; Yolandita Septadini
Sewagati Vol 7 No 6 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v7i6.630

Abstract

Abstrak]{Program hutan untuk pengentasan kemiskinan diangkat kepermukaan kembali oleh Departemen Kehutanan (Dephut) melalui program wanaternak (silvopasture). Secara umum silvopastura diartikan sebagai kegiatan kombinasi antara kegiatan kehutanan dan peternakan dalam suatu kawasan hutan atau luasan lahan. Salah satu daerah yang memiliki potensi pengembangan lahan hutan dan peternakan adalah Desa Kebontunggul, Kabupaten Mojokerto. Khusus untuk ternak sapi, di Desa Kebontunggul berkembang program bantuan sapi secara bergulir yang telah berlangsung selama 15 tahun sejak tahun 1998. Hal ini tentu merupakan potensi yang sangat besar, namun potensi ini belum dioptimalkan oleh warga karena metode pemeliharaan sapi yang diterapkan masih tradisional. Peternakan sapi yang dilakukan oleh warga Desa Kebontunggul belum mengarah pada aspek bisnis, tetapi baru sebatas budidaya konvensional. Pada akhirnya adanya peternakan sapi tidak dapat memberikan perbaikan ekonomi warga yang signifikan. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat ini penting dilakukan untuk mengidentikasi peluang pengembangan silvopastura pada lahan Perhutani di Desa Kebontunggul. Diharapkan dengan hasil pengabdian masyarakat ini dapat membantu masyarakat dalam memanfaatkan lahan tidur dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Faunal Drink Dispenser (FDD): Pemanfaatan Semen Reject untuk Pembuatan Kolam Minum Fauna di Karst Rembang Farid Kamal Muzaki; Kuswandi; Ajiditya Putro Fadhlillah; Endar Drianto; Prasetyo; Yeni Indah Lestari; Refer Iqbal Tawakkal; Iswatul Diah Lutvianti; Dwi Novitasari; Indah Trisnawati; Dian Saptarini; Aunurohim; Iska Desmawati; Mukhammad Muryono
Sewagati Vol 7 No 6 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v7i6.652

Abstract

Meskipun berada pada kawasan dengan curah hujan tinggi dan memiliki banyak sungai bawah tanah, namun porositas lahan yang tinggi menyebabkan air sangat mudah masuk kedalam tanah melalui rekahan, retakan atau celah di permukaan tanah; sehingga pada kawasan karst umumnya sangat sulit dijumpai adanya aliran air permukaan. Hal ini menyebabkan sedikitnya sumber air minum bagi fauna khususnya pada saat musim kering. Oleh karena itu, dengan tujuan untuk mempercepat penyediaan fungsi habitat bagi fauna, PT. Semen Gresik Pabrik Rembang berinisiatif membuat kolam-kolam kecil yang berfungsi sebagai sumber air minum bagi fauna khususnya mamalia, reptil dan fauna burung. Kolam dimaksud dibuat dengan memanfaatkan semen reject dari proses produksi dan distribusi semen. Desain kolam dibuat sedemikian rupa sehingga tampak alami dan dapat menjadi atraktan kehadiran fauna. Pembuatan kolam FDD telah menunjukkan hasilnya untuk fungsi habitat bagi fauna, ditunjukkan melalui kehadiran spesies fauna yang sebelumnya tidak ada saat sebelum adanya kolam FDD. Selain itu, terjadi peningkatan jumlah spesies, kelimpahan dan nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) komunitas fauna pasca pembuatan kolam FDD.