Bambang Yatnawijaya
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Adaptasi Fisik Bangunan Rumah Tinggal di Permukiman Rawan Banjir (Studi Kasus: Kelurahan Bandarharjo, Semarang Utara) Dewi Widya Ariandini; Sri Utami; Bambang Yatnawijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.079 KB)

Abstract

Kota Semarang menjadi unik memiliki pembagian wilayah Kota Atas dengan pembatasan pemanfaatan ruang bertopografi 359 - 90 mdpl dan Kota Bawah dengan ketinggian 3.5 – 0 mdpl merupakan pusat kota dan kawasan stategis. Semarang Utara menjadi Kecamatan terpadat ke empat dengan fungsi kawasan campuran berupa permukiman, daerah industry dan transportasi. Berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan berada pada topografi rendah menjadi penyebab seringnya terjadi banjir di wilayah Semarang Utara terutama di daerah ujung laut Kelurahan Bandarharjo RW I. Kondisi permukiman padat dan daerah stategis pusat industry menjadi salah satu penyebab masyarakat menetap di permukiman rawan banjir tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi bentuk adaptasi fisik bangunan rumah tinggal di permukiman rawan banjir Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menganalisa faktor ekternal dan internal yang mempengaruhi bentuk adaptasi bangunan rumah tinggal penduduk. Hasil penelitian yang didapatkan berupa bentuk adaptasi bangunan rumah tinggal dalam kurun waktu 35 tahun yang terbagi menjadi 4 periode.Kata kunci: bentuk adaptasi fisik, rumah tinggal, permukiman banjir
Perancangan Rumah Sakit Rehabilitasi Medik dengan Fasilitas Geriatri Mohammad Zulfahmi; Tito Haripradianto; Bambang Yatnawijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini banyak terjadi pembangunan di Indonesia baik itu di kota maupun di desa. Di dalam menanggapi pembangunan yang terjadi pada suatu daerah, kesehatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembangunan dan merupakan salah satu indikator dalam menentukan keberhasilan suatu daerah dalam melakukan pembangunan. Kabupaten Malang merupakan sebuah daerah yang juga sedang melaksanakan pembangunan. Permasalahan kesehatan-pun terjadi di dalamnya. Perancangan pembangunan Rumah Sakit Rehabilitasi Medik dengan Fasilitas Geriatri ini diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan kesehatan yang ada di Kabupaten Malang. Pemilihan jenis dan tipe rumah sakit didasari oleh kebutuhan dan isu yang berkembang. Dari data yang ada, kebutuhan dan isu yang berkembang pada Kabupaten Malang mengerucut kepada rumah sakit rehabilitasi medik dan juga kebutuhan fasilitas geriatri. Pemilihan lokasi perancangan itu sendiri mengikuti peraturan yang ada. Dengan begitu diharapkan perancangan ini dapat mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di Kabupaten Malang. Perancangan ini juga tidak terlepas dari standar kesehatan dan keamanan. Hal ini bertujuan untuk menjamin kelayakan bangunan tersebut dalam pengoperasiannya. Bangunan rumah sakit merupakan salah satu bangunan yang mengedepankan fungsi. Oleh karena itu utilitas rumah sakit (infrastruktur) yang baik akan memaksimalkan pelayanan yang diberikan, karena pelayanan kesehatan yang baik dapat mempengaruhi proses penyembuhan.Kata kunci: rumah sakit rehabilitasi medik, fasilitas geriatri, bangunan utilitas
Pusat Layanan Usaha Terpadu UMKM Kota Malang (Optimalisasi Sentralisasi Ruang Layanan Utama dengan Pendekatan Sintaks) Kevin Tjahyono; Herry Santosa; Bambang Yatnawijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1463.79 KB)

Abstract

Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) berperan dalam memajukan UMKM dengan fasilitas-fasilitas layanan seperti pemasaran, pelatihan, layanan umum, dan perbankan. Fungsi ruang di dalam PLUT memiliki kompleksitas yang tinggi. Sentralisasi ruang layanan utama membuat ruang-ruang terhubung dan saling berkaitan. Ruang sentral akan menjadi penghubung yang strategis terhadap ruang-ruang layanan utama lainnya. Sentralisasi ruang-ruang layanan dapat memberikan kemudahan terhadap user PLUT. Acuan bagi PLUT diambil dari standar dan hasil studi komparasi bangunan sejenis. Simulasi sintaks pada bangunan studi komparasi untuk mendapatkan hasil nilai integrasi, konektivitas, dan keterjangkauan di dalam bangunan. Nilai integrasi yang tinggi memiliki gambaran jangkauan konektivitas yang dihasilkan PLUT. Acuan studi komparasi digunakan untuk membuat alternatif-alternatif blok massa. Blok massa dengan hasil simulasi terbaik dikembangkan ke dalam bentuk alternatif denah bangunan. Ketiga alternatif denah bangunan dilakukan simulasi sintaks untuk mencari hasil konektivitas dan integrasi yang tertinggi sebagai desain PLUT Kota Malang. Nilai integrasi, konektivitas dan kedalaman dari alternatif desain menjadi acuan dalam menentukan hasil desain PLUT yang optimal. Variabel tetap didapatkan dari kondisi hubungan ruang, susunan, dan jenis ruang di dalam PLUT. Variabel pengubah pada alternatif desain , yakni aspek keterjangkauan yang diukur nilai integrasi di dalam ruang. Alternatif desain dengan nilai integrasi ruang yang terbaik dapat menentukan hasil desain PLUT optimal sesuai dengan pendekatan sintaks.Kata kunci : PLUT, Simulasi sintaks. Sentralisasi, Ruang Layanan
Penerapan Konstruksi Kayu Ulin pada Perancangan Losari Resort dan Fasilitas Hall di Kota Makassar Achmad Fariz Chesariansyah; Tito Haripradianto; Bambang Yatnawijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menyambut program Visit Makassar Year and Beyond Tahun 2011 sampai dengan 2014 dan program “Visit South Sulawesi 2014” Makassar telah mencanangkan sebagai kota tujuan “MICE” atau konferensi, pertemuan dan pameran yang masih kekurangan 2.500 kamar hotel dan 5000 ruang pertemuan (meeting) untuk menampung wisatawan maupun peserta perhelatan dan pameran. Losari resort dan fasilitas hall menjadi solusi desain untuk menambah kekurangan kamar dan fasilitas ruang pertemuan tersebut dengan penerapan konstruksi kayu ulin yang menjadi aspek kearifan lokal Kota Makassar. Kajian-rancang ini menggunakan metode deskriptif yang berusaha mendeskripsikan, menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, proses yang sedang berlangsung, sedangakan pada penemuan besaran ruang menggunakan metode pragmatik serta dianalisis menggunakan deskriptif hingga mendapatkan konsep desain awal dan konsep desain menggunakan metode pragmatik dari objek komparasi dalam penerapan konstruksi kayu ulin dengan teori yang relevan. Komparasi bertujuan untuk memberikan alternatif konstruksi kayu ulin pada perancangan. Hasil dari kajian menunjukan bahwa pada bangunan perancangan yang menggunakan sistem konstruksi kayu ulin dengan rangka lasenar dan rangka atap kasau balok bangsal dapat memberikan efektivitas ruang dalam bangunan sangat baik dan pada bentang panjang daerah pantai akan lebih efektif pada jangka waktu panjang.Kata kunci: Tipe Bangunan Resort, Fasilitas Hall dan konstruksi kayu ulin
Malang Convention Center dengan Menggunakan Atap Space Frame Ghozali Ghozali; Beta Suryokusumo; Bambang Yatnawijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rencana pemerintah Kota Malang untuk membangun gedung Convention Center diikuti dengan banyaknya event kegiatan yang membutuhkan bangunan Convention center di Kota Malang, sehingga dapat mewadahi kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan di Kota Malang. Gedung Convention center membutuhkan ruang yang luas dan bebas kolom, sehingga memerlukan struktur atap yang bisa mewadahi yaitu menggunakan struktur atap space frame. Tujuan kajian perancangan ini adalah menghasilkan rancangan gedung Convention Center dengan menerapkan struktur atap space fame untuk mewadahi fungsi ruang yang membutuhkan ruang yang luas dan bebas kolom. Metode yang digunakan dalam perancangan bangunan ini adalah deskriptif analitik, yaitu metode penulisan dengan memberikan gambaran berbagai hal, termasuk isu-isu dan permasalahan dalam perancangan struktur atap pada Convention Center. Dari hasil perancangan dapat disimpulkan bahwa convention center membutuhkan ruang luas yang bebas kolom, sehingga menggunakan struktur space frame sebagai atap bangunan. Selain itu juga sebagai wujud perencanaan Kota Malang untuk membangun Gedung Convention Center.Kata kunci: convention center, struktur atap, space frame
Balai Budidaya Ikan Bandeng dan Udang Vanamei Sebagai Percontohan Budidaya Perikanan di Kecamatan Jabon, Sidoarjo Moch. Solichudin; Subhan Ramdlani; Bambang Yatnawijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1617.643 KB)

Abstract

Jabon merupakan salah satu Kecamatan di Sidoarjo yang memiliki luas tambak terbesar dengan komoditi utama ikan bandeng dan udang vanamei. Pada 10 tahun terakhir perikanan di Jabon terus menurun dikarenakan rendahnya mutu genetik dan masyarakat masih menggunakan metode tradisional dalam budidaya. Metode yang penelitan adalah dengan observasi langsung pada kawasan budidaya perikanan di Kecamatan Jabon, Sidoarjo. Observasi menghasilkan data mengenai kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas perikanan yang sampai saat ini belum ada di Kecamatan Jabon. Fasilitas yang dimaksud adalah fasilitas yang dapat mengedukasi para petani tambak yang nantinya akan berfungsi sebagai sarana percontohan budidaya perikanan khususnya budidaya ikan bandeng dan udang vanamei. Fasilitas berupa balai budidaya perikanan menjadi solusi kebutuhan petani tambak, karena balai budidaya perikanan merupakan sarana yang memiliki fasilitas yang mampu menunjang kebutuhan budidaya masyarakat setempat. Perancangan balai budidaya perikanan mengacu pada pedoman umum pemanfaatan kawasan konservasi perairan untuk kegiatan penelitian dan pendidikan yang diterbitkan oleh kementrian kelautan dan perikanan. Hasil perancangan balai budidaya perikanan difokuskan pada jenis budidaya ikan bandeng dan udang vanamei yang merupakan komoditi utama perikanan setempat.Kata kunci: Balai budidaya ikan bandeng dan udang vanamei, percontohan budidaya
Desain Shading Device pada Bangunan Kantor Surabaya Kartika Kusuma W; Jusuf Thojib; Bambang Yatnawijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (875.005 KB)

Abstract

Perkembangan ekonomi di Surabaya diperkuat dari data BPS kota Surabaya pada tahun 2013 rata-rata tiap bulan banyaknya TDP (tanda daftar perusahaan) adalah total 983,83 perusahaan. Perusahan baru tersebut tentunya memerlukan tempat yang dapat mewadahi kebutuhan mereka, seperti kantor sewa. Dalam perkantoran, pencahayaan diperlukan untuk memenuhi kenyamanan pekerja. Memperbanyak bukaan akan meningkatkan cahaya alami yang masuk, beserta panasnya. Selain itu, peningkatan suhu akibat sinar matahari membuat beban pendingin bertambah sehingga berdampak pada pemborosan energi. Faktor glare juga harus diperhatikan, karena tingkat kesilauan akan mempengaruhi kondisi kenyamanan dan kinerja pekerja. Sering ditemukan banyak rumah dan bangunan lain yang bersebelahan pada suatu kawasan, namun memiliki perbedaan yang cukup signifikan pada corak arsitekturnya. Diperlukan desain fasade bangunan dengan desain shading device yang mencegah masuknya sun lighting, dengan pendekatan harmoni di setiap sisi bangunan. Kajian perancangan ini menggunakan metode deskriptif analisa untuk menentukan kebutuhan dalam memilih kriteria desain fasade dengan metode simulasi menggunakan software ecotect2011 dan metode pragmatis dalam proses desainnya. Hasilnya untuk mendapatkan desain kantor sewa dengan shading device yang khusus pada sisi bangunan yang berbeda dengan harmonisasi secara keseluruhan.Kata kunci: Shading device, fasade bangunan, bangunan kantor sewa
Perancangan Arena Pacuan Kuda di Tangerang Selatan dengan Pendekatan Estetika Struktur Andrian Wangsit Dewanto; Beta Suryokusumo; Bambang Yatnawijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.544 KB)

Abstract

Olahraga berkuda sedang memiliki prestasi yang sangat cemerlang di kejuaraan internasional sejak tahun 2011 hingga saat ini. Apresiasi serta fasilitas yang mendukung menjadi modal utama dalam mempertahankan prestasi atlet-atlet berkuda yang sedang dalam kondisi terbaiknya. Indonesia saat ini masih sangat kurang dalam hal fasilitas berkuda yang berstandar internasional. Kota Tangerang Selatan memiliki potensi dalam memberi fasilitas yang memadai bagi atlet-atlet olahraga berkuda, dalam sejarahnya Kota Tangerang Selatan merupakan kota yang melahirkan Kuda Pacu Indonesia (KPI) yang saat ini selalu dijadikan kuda dalam kejuaraan nasional maupun internasional. Arena pacuan kuda ini dirancang untuk menjadi sebuah landmark bagi Kota Tangerang Selatan dengan menggunakan pendekatan estetika struktur dengan langgam kontemporer yang didapat dari mentranformasikan elemen-elemen menggunakan metode analogi simbolik. Estetika struktur pada rancangan tampak pada bangunan tribun penonton yang menggunakan sistem struktur tarik kabel baja yang ditopang oleh sebuah lengkung baja yang di ekspose sehingga dapat dinikmati.Kata kunci: arena pacuan, estetika struktur, berkuda
Rancangan Gedung Pertunjukan Kesenian Tradisional di Jombang dengan Pemanfaatan Bambu sebagai Unsur Dekoratif Domita Endar Setyanti; Triandriani Mustikawati; Bambang Yatnawijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.808 KB)

Abstract

Kesenian adalah salah satu diantara tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal. Kesenian yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat bersifat sosio religious. Seni pertunjukan dibagi menjadi dua yaitu seni pertunjukan tradisional dan modern. Ciri Seni pertunjukan tradisional penyajian terkait dengan acara dalam upacara keagaamaan. Dalam perkembangannya seni pertunjukan tradisional dimiliki oleh setiap daerah, salah satunya daerah Jombang mempunyai seni pertunjukan Lerok, Besutan dan Ludruk. Seni pertunjukan tradisional ini perlu diwadahi untuk mengangkat nilai-nilai dari kesenian karena dalam kenyataannya baik sarana dan prasarananya kurang terpenuhi karena tergerus jaman yang modern ini. Oleh karena itu perlu rancangan gedung pertunjukan. Rancangan ini harus sesuai dengan standar dan dapat memvisualkan unsur tradisional sehingga harus dilengkapi unsur dekoratif. Unsur dekoratif ini menggunakan material yang bisa diterapkan di dinding, plafond dan lantai, tentunya mudah didapat, efisien dan mengangkat lokalitas bahan yaitu Bambu. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif analisis yaitu diawali dengan mengidentifikasi masalah yang ada pada lokasi, mengidentifikasi isu tentang kesenian tradisional di Jombang, isu tentang tidak adanya gedung kesenian, isu tentang penggunaan material dan pengaplikasian dekoratif. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis melalui pendekatan perancangan untuk ruang yang berkaitan dengan dekoratif bambu.Kata kunci: kesenian tradisional, dekoratif, bambu