Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Microwave Absorber Properties \ce {La_{0.67}Sr_{0.33}Mn_{0.8}Ni_{0.2}O3} Using Sol Gel Synthesis Methods Laksanawati, Wahyu Dian; Kurniawan, Budhy
Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 3 No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31758/OmegaJPhysPhysEduc.v3i2.47

Abstract

This paper reports the process and the results are supplemented by material microwave absorber characterisation \ce {La_{0.67}Sr_{0.33}Mn_{0.8}Ni_{0.2}O3} which has been synthesised by sol gel method. Results refinement of the XRD data showed that the material \ce {La_{0.67}Sr_{0.33}Mn_{0.8}Ni_{0.2}O3} have formed a single phase. From the results of using the software refinement High Score obtained crystal size on sample of 21.18 nm. Number of spin concentration in the sample at ESR test results showed a decrease when doping Ni increased, the area under the curve of absorption decreases as 388.718. This is due to the substitution of \ce {Ni^{2+}} ions \ce {Mn^{3+}} ions thus inhibiting electron hopping of electrons $\mathrm{e_g}$ (\ce {Mn^{3+}} ion) to $\mathrm{t_{2g}}$ (\ce {Mn^{4+}} ion) in the mechanism of double exchange so that the spin of the electrons will $\mathrm{t_{2g}}$ antiparallel. Competition between ferromagnetic properties with antiferromagnetic spin make will change the direction so that the sample magnetisation will decrease and the magnetic moments become random. ESR results are used to confirm the results of the VNA. Microwave absorption ability is indicated by the value of reflection loss on the sample is $-66.67$ dB.
SIFAT MAGNETIK MATERIAL LA0,6BA0,4MNO3 DARI LAMNO3 DAN BAMNO3 MENGGUNAKAN METODE KOMBINASI SOL-GEL DAN SOLID STATE Kurniawan, Budhy; Saadah, Nelis; Jumaeri, Jumaeri; Putri, Witha Berlian; Munazat, Dicky
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perovskite manganite is a manganese oxide-based magnetic material with the basic structure of AMnO3. Interactions between structures and electron transport of materials are studied of the substitution at position A. Perovskite material has interesting physical properties, such as magnetoresistance and magnetocaloric. The goal of research is to study the magnetic properties La0,6Ba0,4MnO3 from single-phase LaMnO3 and BaMnO3 compounds by combination sol-gel and solid state methods. Synthesis of LaMnO3 and BaMnO3 compounds using gel sol methods. The synthesis of La0,6Ba0,4MnO3 using solid state method, that is by mixing LaMnO3 and BaMnO3 powder mechanically and sintering at 1000º C for 24 hours. The characterization magnetic properties of La0,6Ba0,4MnO3 using Vibrating Sample Magnetometer indicate that the material is paramagnetic classified as soft-magnetic.
MAGNETIC PROPERTIES OF THE TWO-LEG ZIG-ZAG LADDER IN QUANTUM SPIN SYSTEM NH4CuCl3 Teguh Yoga Raksa; Budhy Kurniawan
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 3, No 2: FEBRUARI 2002
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.841 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2002.3.2.5252

Abstract

MAGNETIC PROPERTIES OF THE TWO-LEG ZIG-ZAG LADDER IN QUANTUM SPIN SYSTEM NH4CuCl3. Numerical analysis of the two-leg zig-zag ladder as a single chain with next-nearest neighbour interactions has been formulated by Cabra (1999) with the following Hamiltonian: Other formulation for two leg zig-zag ladder with dimmerized chains and coupling between the chains is as follow : From these formulations, we study the closing of the gap at zero magnetization by means of the fine—tuning mechanism and disappreance of the 1/2 plateau (gap) at finite by alternating dimerization of the chains along the rungs. We also described NH4CuCl3 under high magnetic fields in a two-leg system.
WAKTU RELAKSASI ELEKTRONIK PADA CaMnO3 Muhammad Fikri Radiyan; Budhy Kurniawan
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2007
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.266 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2007.0.0.5107

Abstract

WAKTU RELAKSASI ELEKTRONIK PADA CaMnO3. Perhitungan waktu relaksasi merupakan salah satu cara untuk menganalisis pengaruh magnetoresistansi terhadap suatu sampel. Perhitungan waktu relaksasi secara teori dilakukan dengan menggunakan data-data rasio magnetoresistansi yang sebelumnya telah diperoleh secara percobaan. Dalam percobaan tersebut telah dilakukan variasi milling dan lama pemanasan untuk pengukuran rasio magnetoresistansi pada sampel CaMnO3. Rasio magnetoresistansi terbaik yang bisa diperoleh dalam percobaan tersebut bernilai Δρ /ρδ= 28% menggunakan proses milling selama 12 jam dan pemanasan pada suhu 1000 °C selama 9 jam. Data tersebut kemudian difittingmenggunakan persamaan y = ax2 untuk selanjutnya dilakukan perhitungan secara teori untuk mencari waktu relaksasi. Waktu relaksasi yang diperoleh dari data tersebut bernilai τ= 4,44 x 10-12 detik.
PENENTUAN STRUKTUR MAGNETIK CaMnO3 DENGAN DIFRAKSI NEUTRON Suharno Suharno; Agus Purwanto; Andika Fajar; Budhy Kurniawan; Herry Mugihardjo; Wisnu Ari Adi
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2006
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.685 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2006.0.0.5169

Abstract

PENENTUAN STRUKTUR MAGNETIK CaMnO3 DENGAN DIFRAKSI NEUTRON. Informasi mengenai struktur magnetik tidak dapat diperoleh melalui difraksi sinar-X (XRD). Oleh karena itu dibutuhkan data yang berasal dari difraksi neutron. Struktur magnetik CaMnO3 dalam penelitian ini dijelaskan melalui difraksi neutron metode serbuk. Preparasi sampel CaMnO3 mula-mula mencampur bahan dasar melalui perhitungan kimia, setelah itu dilanjutkan melalui proses milling dengan variasi waktu dan variasi pemanasan. Dari hasil karakterisasi melalui difraksi sinar-X diperoleh bahwa, fasa baru CaMnO3 terbentuk pada milling selama 12 jam dan pemanasan 1000 ºC selama 9 jam. Sistem kristal berada pada sistem simetri orthorhombik dengan group ruang (Pnma -D162h) dan parameter kisi (di suhu 12 K), a = 5,2801 Å, b = 7,4432 Å, c = 5,2588 Å. CaMnO3 memiliki suhu Neel di 131 K[3], artinya bahan ini berubah sifat menjadi antiferomagnetik jika berada di bawah suhu Neel. Hasil difraksi neutron CaMnO3, sifat magnetik muncul pada atom Mn di suhu 12 K sudut 2θ=24,486 bidang pantulan hkl (011) dengan struktur magnetik pada atom Mn di posisi simetri 4b(0,0,½) adalah nonkolinear antiferromagnetik dan momen magnetiknya m(Mn) = 1,73 μB.
STUDI AWAL KARAKTERISASI ESR SAMPEL MANGANAT CaMnO3 Budhy Kurniawan; Indra Putra Siahainenia; Bambang P. S.; Budi Siswanto; Dudung A. K.; Muzadi Didik O.; Suharno Suharno; Sumarjianto Sumarjianto; Adin Sarmawan; Y. E. Gunanto; Lingga Hermanto
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 7, No 1: OKTOBER 2005
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.48 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2005.7.1.5014

Abstract

STUDI AWAL KARAKTERISASI ESR SAMPEL MANGANAT CaMnO3. Fenomena magnetoresistansi adalah fenomena yang menunjukkan terjadinya perubahan resistansi listrik suatu material karena adanya pengaruh medan magnet luar. Fenomena ini banyak ditemukan pada material manganat tanah jarang yang kini telah menjadi pusat perhatian. Karakteristik yang menonjol pada bahan ini adalah terjadinya transisi fasa magnetik dari keadaan isolator (paramagnetik) menjadi konduktor (feromagnetik) atau sebaliknya sebagai fungsi konsentrasi pendopingan material tanah jarang. CaMnO3 merupakan salah satu senyawa induk yang digunakan dalam material manganat tanah jarang. Hasil pengukuran XRD pada suhu ruang menunjukkan bahwa CaMnO3 dapat dihasilkanmelalui pemanasan sampai 1000oC setelah dilakukan penggerusan dan milling campuran CaCO3 dan MnO2. Pengukuran ESR terhadap CaMnO3 pun telah dilakukan pada suhu ruang dengan lebar sapuan 500 mT dan pada frekuensi 9,47 GHz. Hasil pengukuran ESR menunjukkan bahwa CaMnO3 bersifat paramagnetik dan sifat keparamagnetan CaMnO3 ini secara dominan dipengaruhi oleh bahan dasar MnO2.
GIANT MAGNETORESISTANCE PADA PADUAN CaMnO3 Wisnu Ari Adi; Setyo Purwanto; Engkir Sukirman; Dudung Abdul Kodir; Budhy Kurniawan
Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2007
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.892 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2007.0.0.5108

Abstract

GIANT MAGNETORESISTANCE PADA PADUAN CaMnO3. Telah dilakukan sintesis dan karakterisasi GiantMagnetoresistance (GMR) paduan CaMnO3. Sintesis bahan CaMnO3 menggunakan metode Mechanical Alloying. Bahan ini dimilling selama 12 jam dan dilakukan proses pemanasan pada suhu 1000 oC selama 9 jam. Hasil pengukuran dengan difraksi sinar-x (XRD) menunjukkan bahwa paduan CaMnO3 memiliki kualitas yang cukup baik. Hasil foto dengan Scanning Eectron Microscope (SEM) menunjukkan bahwa butir-butir kristal berbentuk bulat-bulat hampir homogen di seluruh permukaan paduan dengan ukuran butiran sekitar 200 nm hingga 300 nm walaupun masih tampak adanya porositas. Paduan CaMnO3 ini memiliki rasio magnetoresistance Δρ/ρ cukup besar sebesar 28%. Disimpulkan bahwa telah diperoleh paduan giant magnetoresistance CaMnO3 yang memiliki sifat magnetoresistance sangat baik. Rasio GMR pada penelitian ini 2 kali hingga 10 kali lebih besar dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.
STUDI BANDING SIFAT STATIK MAGNETIK DALAM SISTEM SPIN KUANTUM NH4CuCl3 Wahyu Rudi Hartono; Budhy Kurniawan
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 3, No 2: FEBRUARI 2002
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.778 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2002.3.2.5236

Abstract

STUDI BANDING SIFAT STATIK MAGNETIK DALAM SISTEM SPIN KUANTUM NH4CuCl3. Sebuah sistem kuantum NH4CuCl3 memiliki ruang grup monoklinik Pn/c dan terdiri dari rantai ganda pada sisi batas yang ditempati oleh oktahedra CuCl6 sepanjang sumbu-a. Rantai ganda terletak pada sudut-sudut dan pusat dari unit sel dalam bidang bc dan dipisahkan oleh ion-ion NH4+. Gambaran dari interaksi pertukaran dalam rantai ganda diilustrasikan sebagai sebuah spin altemasi Heisenberg terdiri dari interaksi J1 dan J3 dengan interaksi Antar-Tetangga-Terdekat J2. Plateau magnetisasi dari sistem ini dipelajari dengan teknik bosonisasi. Untuk mendapatkan gambaran fisis dan untuk menjelaskan fenomena plateau pada NH4CuCl3, kami menghitung energi keadaan dasar E0 (N,δ) dan eksitasi pertama E1 (N,δ).
PEMBANGKIT PULSA ARUS SEBAGAI SUMBER ARUS DENGAN METODA ISI-BUANG MUATAN KAPASITOR UNTUK PEMBUATAN MAGNET Djati Handoko; Hasan Fahad; Budhy Kurniawan; Azwar Manaf
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 3, No 2: FEBRUARI 2002
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.143 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2002.3.2.5256

Abstract

PEMBANGKIT PULSA ARUS SEBAGAI SUMBER ARUS DENGAN METODA ISI-BUANG MUATAN KAPASITOR UNTUK PEMBUATAN MAGNET. Telah dibuat dan dianalisis sebuah instrumen pembangkit arus yang besar dengan metoda pengisian dan pembuangan muatan pada kapasitor. Arus listrik yang dihasilkan berbentuk pulsa dengan besar 0,25 kA. Rangkaian yang dibuat seperti terlihat pada gambar menggunakan 2 buah kapasitor dengan kapasitansi 3300 mF/350V yang dihubungkan secara paralel. Proses pengisian dan pembuangan muatan dilakukan dengan membuka/menutup saklar (menggunakan SCR) yang dapat diatur waktunya menggunakan timer. Analisis dilakukan terhadap perubahan lama waktu pengisian terhadap besar tegangan kapsitor yang dihasilkan. Pada kasus ini timer dan SCR sangat memegang peranan. Ternyata waktu yang dibutuhkan untuk mencapai harga tegangan maksimum berada pada orde milidetik. Untuk membuktikan keberhasilan instrumen ini dilakukan pengujian terhadap bahan magnet yang berbasis Nd-Fe-B dan SmCo. Magnet yang diperoleh memiliki intensitas medan magnet yang lebih besar bila dibandingkan dengan yang menggunakan sistem elektromagnet biasa.
STUDI RSE PADA ANISOTROPI INTERAKSI SPIN DALAM NH4CuCl3 Iwan Sugihartono; Budhy Kurniawan
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 3, No 2: FEBRUARI 2002
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.411 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2002.3.2.5224

Abstract

STUDI RSE PADA ANISOTROPI INTERAKSI SPIN DALAM NH4CuCl3. Telah diamati sifat-sifat magnetik dari senyawa NH4CuCl3. NH4CuCl3 memiliki struktur kristal yang sama dengan KCuCl3 dan termasuk dalam model kristal monoklinik dengan space group P2I/c. Struktur utama dari kristal ini berupa rantai ganda yang memiliki susunan oktahedral CuCl6 pada bagian tepi sepanjang sumbu-a. Rantai ganda tersebut berada pada sudut dan pusat dari sel satuan dalam bidang bc dan dibatasi oleh ion-ion NH4+. Senyawa NH4CuCl3 memiliki tiga jenis interaksi antar tetangga terdekat J1, J2, dan J3. Sehingga pada temperatur ruang NH4CuCl3 dapat dimodelkan dalam sistem spin satu dimensi. Telah diukur pula harga Faktor Lande (g ) dalam senyawa rantai ganda NH4CuCl3. Nilai g telah diukur menggunakan spektrometer RSE pada temperatur ruang dengan pengaruh medan magnet hingga 1 T. Dalam pengukuran ini ditemukan indikasi fenomena anisotropi nilai g untuk pemutaran sumbu-a dan sumbu-b kristal. Secara teoritis anisotropi ini diprediksikan berasal dari interaksi pertukaran antisimetri pada model satu dimensi senyawa NH4CuCl3.