Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Edukasi Manajemen Pakan, Pemeliharaan, dan Penanganan Penyakit pada Kelompok Peternak Domba di Desa Nanggerang dalam Usaha Meningkatkan Pendapatan Keluarga Ken Ratu gharizah Alhuur; An An Nurmeidiansyah; Denie Heriyadi; Iman Hernaman; Siti Nurachma
Media Kontak Tani Ternak Vol 4, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v4i2.44399

Abstract

Edukasi mengenai manajemen pakan, manajemen pemeliharaan, dan manajemen penanganan penyakit yang sering menyerang ternak domba penting untuk dilakukan guna meningkatkan efisiensi peternakan domba yang dimiliki, sehingga pendapatan keluarga yang bersumber dari usaha beternak domba dapat ditingkatkan. Desa Nanggerang merupakan salah satu desa yang penduduknya cukup banyak berkecimpung di usaha peternakan domba. Sebagian besar peserta merupakan peternak lama, namun juga terdapat beberapa peternak baru dengan variasi jumlah ternak yang dipelihara kurang dari 10 ekor, 11-35 ekor, 36-50 ekor, dan >50 ekor. Edukasi mengenai manajemen pakan, pemeliharaan, dan penanganan penyakit ini dilaksanakan di areal peternakan milik salah satu peserta dengan metode penyampaian berupa ceramah dan diskusi terkait masalah ataupun tantangan yang pernah dihadapi oleh para peternak khususnya dalam manajemen pemeliharaan tersebut. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test pemahaman peternak terkait manajemen pakan, pemeliharaan, dan penanganan penyakit meningkat sebanyak 34,35 %, 28,3%, dan 27,6% dari yang sebelumnya 56,6%, 63%, dan 62,6%. Skor yang didapatkan peserta setelah mengikuti pelatihan ini adalah >80% dan termasuk ke dalam kategori baik.
Pendampingan kepada Kelompok Peternak Sukahayu di Desa Kertayasa Cijulang Pangandaran sebagai Upaya Identifikasi Masalah Produktivitas Ternak Endah Yuniarti; Muhammad Rifqi Ismiraj; Bambang Kholiq Mutaqin; Mansyur Mansyur; Heni Indrijani; Denie Heriyadi; Didin S Tasripin; Andry Pratama
Farmers: Journal of Community Services Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v3i2.41222

Abstract

Kelompok Peternak Sukahayu (KPS) merupakan organisasi yang menghimpun para peternak yang membudidayakan sapi potong, dengan tujuan utama pembiakan atau produksi bibit sapi potong, yang berlokasi di Desa Kertayasa, Kec. Cijulang, Kab. Pangandaran. Berdasarkan hasil survey, permasalahan yang terjadi di KPS meliputi kurang baiknya performa reproduktif indukan sapi potong, rendahnya kualitas hijauan makanan ternak yang diberikan selama ini, dan akses transportasi pakan yang rendah dikarenakan lokasi yang terjal. Kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) ini dilaksanakan dengan metode focus group discussion (FGD), yaitu metode yang langsung mendiskusikan dan menghasilkan rekomendasi terhadap permasalahan yang ada. Hasil dari kegiatan PPM ini adalah berupa rekomendasi kepada para anggota KPS meliputi perbaikan kualitas indukan dan kecocokan bangsa sapi yang digunakan sebagai indukan di wilayah KPM, dan peningkatan pemberian hijauan berkualitas dengan suplementasi tanaman gamal pada ternak sapi potong. Kegiatan ini memerlukan kegiatan lanjutan berupa pendampingan untuk mengetahui apakah rekomendasi yang diberikan telah diaplikasikan oleh para anggota KPS, sekaligus untuk mengukur ketepatan dan keberhasilannya.
Sebaran rumpun, pola warna bulu, dan jenis tanduk domba lokal betina di Kabupaten Bandung Ken Ratu Gharizah Alhuur; Hanif Ardhiwirayuda; An An Nurmeidiansyah; Denie Heriyadi
Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner) Vol. 11 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/agrivet.v11i2.8207

Abstract

The variety of environmental and cultural conditions in each region in Indonesia causes differences in sheep rearing patterns, resulting in a variety of breeds, coat color patterns and types of horns of sheep being cultivated. The Bandung Regency area has a climate and environment that is suitable for raising livestock, so raising sheep has become a part of the culture in the area. Choosing flocks, coat color patterns and types of sheep horns that suit consumer needs can increase the selling value of sheep. The aim of this research was to determine the distribution of clump types, coat color patterns and horn types of local ewes in several animal markets in Bandung Regency. The research was conducted in June 2023 in three animal markets, namely Majalaya, Pacet, and Banjaran Animal Markets. The research method used is descriptive analytic and data collection uses the census method. Based on the research results, it can be concluded that the distribution of local ewes includes Garut sheep 86.78% and Priangan sheep 13.22%, while the distribution of local ewes's coat color patterns is dominated by white 63.64%, a combination of 25.62%, and black 10.74%, as well as muser horn types 54.55%, hornless 33.88%, and horned 11.57%. The total number of research objects was 121 animals, dominated by Garut sheep, the dominant white coat color pattern, and muser horn type
Review: Pemanfaatan Herbal sebagai Pakan Aditif Alami dan Pengobatan terhadap Performa Ternak Alhuur, Ken Ratu Gharizah; Nurmeidiansyah, An An; Heriyadi, Denie
JANHUS Jurnal Ilmu Peternakan Journal of Animal Husbandry Science Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v7i2.3543

Abstract

Pelarangan penggunaan Antibiotic growth promotor (AGP) sebagai feed additive untuk meningkatkan produktivitas ternak menyebabkan penelitian untuk mencari pengganti penggunaan AGP banyak dilakukan. Zat metabolit sekunder yang dimiliki herbal berpotensi untuk meningkatkan produktivitas ternak tanpa menimbulkan efek negative bagi saluran cerna. Hal tersebut menjadi pendorong banyaknya penelitian mengenai pemanfaatan herbal sebagai feed additive alami bagi ternak. Kunyit (Curcuma domestica Val.), jintan hitam (Nigella sativa), dan binahong (Anredera cordifolia) memiliki banyak kandungan zat metabolit sekunder yang menyebabkan ketiga herbal tersebut berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai feed additive pada ternak. Penulisan artikel ini menggunakan metode studi literatur yang bersumber dari berbagai jurnal nasional maupun internasional yang berjumlah 29 sumber literatur. Efek antibakteri, anthelmintic, antiparasite, antiinflamasi,analgesic, dan gastroprotektif telah banyak ditampilkan dari hasil penelitian baik pada objek ternak, yang memberikan pengaruh baik terhadap status kesehatan maupun performa produksi ternak. Cara ekstraksi maupun perlakuan untuk mendapatkan zat metabolit sekunder sangat mempengaruhi jenis dan jumlah zat metabolit sekunder yang didapatkan.
Sebaran rumpun, pola warna bulu, dan jenis tanduk domba lokal betina di Kabupaten Bandung Ken Ratu Gharizah Alhuur; Hanif Ardhiwirayuda; An An Nurmeidiansyah; Denie Heriyadi
Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner) Vol. 11 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/agrivet.v11i2.8207

Abstract

The variety of environmental and cultural conditions in each region in Indonesia causes differences in sheep rearing patterns, resulting in a variety of breeds, coat color patterns and types of horns of sheep being cultivated. The Bandung Regency area has a climate and environment that is suitable for raising livestock, so raising sheep has become a part of the culture in the area. Choosing flocks, coat color patterns and types of sheep horns that suit consumer needs can increase the selling value of sheep. The aim of this research was to determine the distribution of clump types, coat color patterns and horn types of local ewes in several animal markets in Bandung Regency. The research was conducted in June 2023 in three animal markets, namely Majalaya, Pacet, and Banjaran Animal Markets. The research method used is descriptive analytic and data collection uses the census method. Based on the research results, it can be concluded that the distribution of local ewes includes Garut sheep 86.78% and Priangan sheep 13.22%, while the distribution of local ewes's coat color patterns is dominated by white 63.64%, a combination of 25.62%, and black 10.74%, as well as muser horn types 54.55%, hornless 33.88%, and horned 11.57%. The total number of research objects was 121 animals, dominated by Garut sheep, the dominant white coat color pattern, and muser horn type
Preferential Analysis of Sheep Breeds Among Consumers and Cattle Traders Prior to the 2024 Qurban Celebration Alhuur, Ken Ratu gharizah; Heriyadi, Denie
Farmers: Journal of Community Services Vol 5, No 2 (2024): Farmers: Journal of Community Services
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v5i2.60264

Abstract

 Eid al-Adha celebrations significantly boost sheep sales in Indonesia, which are driven by high demand from Muslim consumers. Direct transactions occur between buyers and sellers at farms or roadside stalls. Consumer preferences are influenced by factors like breed, price, and physical appearance. In ideal conditions, the trader and consumer should have knowledge of identifying sheep breeds and their quality to determine fair prices. Interviews and socialization programs were conducted among 10 traders and 12 consumers in Soekarno Hatta-Buah Batu street, Bandung. Results show that most consumers cannot distinguish between Garut, Priangan, and Local sheep breeds. While traders recognize differences between Garut and Local breeds, they struggle to identify distinctions between Garut and Priangan breeds. Regular socialization programs are necessary to enhance trader and consumer understanding
Growth Curve Modeling of Garut Sheep at UPTD-BPPTDK Margawati Garut Nurlela, Hana; Indrijani, Heni; Heriyadi, Denie
Jurnal Ilmu Ternak Vol 24, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v24i2.53454

Abstract

Growth curves can be used to reflect changes in the body structure due to genetic and environmental responses. Here, six growth curve models are used: Gompertz, Logistic, Richard, Von Bertalanffy, Morgan-Mercer-Flodin (MMF), and Weibull models. This study aims to determine patterns and growth as seen from changes in ages and weights of male and female Garut sheep at UPTD-BPPTDK Margawati Garut. The case study method was used with 214 samples. Data from samples were processed to find similarities and curve shapes and the data was examined using Curve Expert software. The results showed that each parameter measured has a sigmoid growth curve. The curve model with the best accuracy to determine the growth rate of Garut sheep at UPTD-BPPTDK Margawati Garut is the Gompertz model, with correlation values for single birth type: average determination coefficient of 0.99, standard error of 0.98, and 0.82. For twin birth type, the average coefficient of determination is 0.99, standard errors are 0.63 and 0.57. For triplet birth type, the average coefficient of determination is 0.99, standard errors are 0.46 and 0.65.
Performa Ayam Broiler pada Zonasi Berbeda di Kandang Tipe Closed House PT Mitra Berlian Unggas Farm Cikancung JUNITA, CITA; Asmara, Indrawati Yudha; Heriyadi, Denie
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 6, No 2 (2025): Volume 6 Nomor 2 Juli 2025
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jptt.v6i2.54863

Abstract

Penggunaan kandang closed house dalam pemeliharaan ayam broiler menuntut dilakukannya pembagian ayam ke dalam beberapa zona untuk mengatur persebaran ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi ransum, pertambahan bobot badan harian, nilai deplesi, konversi ransum, dan indeks performa ayam broiler pada zonasi berbeda di kandang tipe closed house. Penelitian menggunakan 160 ekor ayam broiler merek CP 707 yang ditempatkan pada 2 kandang closed house berukuran 120 x 12 x 2 m2, setiap kandang dibagi menjadi 4 zona berdasarkan jarak terhadap inlet. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayam broiler yang berada pada zona jauh dari inlet memiliki performa yang lebih baik dibandingkan zona yang dekat dengan inlet. Ayam pada zona yang jauh dari inlet di kandang A dan B memiliki pertambahan bobot badan harian 111 dan 106 gram/ekor/hari, nilai deplesi 0,17 dan 0,29%, FCR 1,54 dan 1,67, serta indeks performa 462 dan 408.