Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

THE EFFECT OF PEDAGOGIC COMPETENCE ON STUDENT LEARNING RESULTS AT SMPN 17 MAKASSAR Nursyamsy Bte Alwi; Mansyur Mansyur; Nurul Haeriyah Ridwan
International Conference on Social and Islamic Studies Proceedings of the International Conference on Social and Islamic Studies (SIS) 2021
Publisher : International Conference on Social and Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to: 1) determine the pedagogical competence of teachers at SMPN 17 Makassar. 2) knowing the learning outcomes of students at SMPN 17 Makassar. 3) determine the effect of pedagogic competence on student learning outcomes of SMPN 17 Makassar. This study uses quantitative research with research methods in the form of ex-post facto research, and research instruments using questionnaires. The data used is primary data obtained by distributing online questionnaires to 36 respondents with purposive sampling technique, data processing is carried out with SPSS 20 with simple linear regression analysis techniques. The results of this study indicate that: 1) pedagogic competence at SMPN 17 Makassar is in the "good" category with an average score of 15 or 42% located in the interval 67-77. 2) student learning outcomes at SMPN 17 Makassar are in the "very good" category with an average score of 11 or 31% located in the interval 92-95. 3) significant test results with t-test obtained tcount 2.841 = 2.03, ttable when compared is 2.841 > 2.03, meaning that there is a significant influence between teacher pedagogic competence on student learning outcomes at SMPN 17 Makassar. The results showed that the teacher's pedagogic competence gave 52%. The implication of this research is that the principal of the training school makes training or seminars on teacher competence that must be followed by teachers in order to master and improve teacher competence, especially pedagogics so that they can help students have better learning outcomes.
STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENCAPAIAN MAHARAH AL-QIRAAH PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT PARAHIKMA INDONESIA (IPI) Mansyur Mansyur
EKSPOSE Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/ekspose.v16i1.90

Abstract

The main problem of this research is how the strategy of learning Arabic in the achievement of al-qira'ah in the Department of Management of Islamic Education Institute Parahikma Indonesia (IPI). The results of this study show that the strategy of learning Arabic in the achievement of Maharah al-Qira'ah to the Students of the Department of Management of Islamic Education Institute of Parahikma Indonesia (IPI) is done by reading the Arabic books, interpreting and rewriting, giving the reading without syakal and discussed, recognize words and sentences and then translate, compose own sentences with a vocabulary that is considered easy.
Artikel Review : Potensi Biji Alpukat Sebagai Sunscreen Untuk Pencegahan Photoaging Esse Darmayanti; Holy Rumpun Bato'; Mansyur Mansyur; Maria Ulfa; Ismail Ismail
Farmaka Vol 18, No 3 (2020): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v18i3.29648

Abstract

Indeks UV (ultraviolet) merupakan pengukuran intensitas radiasi UV pada permukaan bumi yang memiliki efek pada kulit manusia. Radiasi sinar UV dapat menyebabkan penuaan dini, reaksi peradangan pada mata seperti fotokeratitis, kanker kulit dan katarak. Alpukat merupakan bahan alam yang dapat memberikan efek sebagai antioksidan dan tabir surya yang berpotensi sebagai sunscreen untuk mengurangi paparan sinar UV pada kulit. Metode yang digunakan yaitu pengumpulan dan skrinning data yang memiliki kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil yang diperoleh yaitu berbagai informasi mengenai kandungan senyawa pada biji alpukat yang berpotensi sebagai tabir surya. Aktivitas antioksidan dan tabir surya pada biji alpukat dapat dinyatakan dengan IC50 dan SPF. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk memperoleh data sehingga dapat dijadikan acuan untuk memperoleh sediaan dalam hal ini sunscreen
UJICOBA PERBANYAKAN VEGETATIF SAMBUNG TANAMAN Gyrinops versteegii Ali Setyayudi; Y. M. M. Anita Nugraheni; Lutfi Anggadhania; Mansyur Mansyur
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.866 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v1i2.799

Abstract

 Dalam pembudidayaan tanaman penghasil gaharu masyarakat banyak memanfaatkan anakan alam dan biji, namun sumber benih yang ada belum teruji serta belum dibangun atas dasar kemampuan menghasilkan gaharu sehingga produktivitas gaharu yang dihasilkan belum konsisten. Peningkatan produktivitas gaharu dapat didekati melalui peningkatan kemampuan tanaman merespon serangan dan membentuk gaharu, namun kemampuan setiap tanaman berbeda-beda meskipun dalam jenis yang sama. Oleh karena itu diperlukan teknik kloning agar diperoleh tanaman berkemampuan sama. Kloning tanaman dapat dilakukan melalui perbanyakan vegetatif, salah satu diantaranya adalah dengan teknik sambung. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui keberhasilan teknik perbanyakan sambung pada tanaman penghasil gaharu jenis Gyrinops versteegii. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan tiga perlakuan teknik sambung yaitu sambung atas, samping, dan menyusu. Ulangan berupa pohon asal scion sebanyak lima ulangan dengan setiap ulangan dibuat 4 unit sambungan sehingga total terdapat 60 unit percobaan. Hasil yang diperoleh adalah rata-rata keberhasilan teknik sambungan sebesar 36,67% dengan sambungan menyusu memiliki keberhasilan tertinggi sebesar 65%.
Pengaruh Interval Pemotongan Rumput Brachiaria humidicola (Rendle) Schweick terhadap Konsentrasi Amonia dan Asam Lemak Terbang (In Vitro) Mansyur Mansyur; L. Abdullah; H. Djuned; A.R. Tarmidi; T. Dhalika
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 11, No 1 (2006): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.979 KB) | DOI: 10.25077/jpi.11.1.50-56.2006

Abstract

The existence of weeds significantly depressed productivity and quality of herbage. Physically weed controlled by defoliation could be expected to sustain quality and production of herbage, and able to control weeds expansion. The aims of study were to find the effect of interval defoliations of B. humidicola that invited by C. odorata and its effect on concentration of ammonia and volatile fatty acid of B. humidicola herbage (in vitro). The experiment was carried out at Laboratory of Agrostology, Faculty of Animal Science Bogor Agricultural University. In vitro digestibility of herbage was analyzed at Ruminant Nutrition and Feed Chemistry Laboratory, Faculty of Animal Husbandry, Padjadjaran University. Split plot design in time was used in the field experiment. The treatments were nine different planting methods and different defoliation intervals. Defoliation times are divided on the first defoliation and the last defoliation. The results showed that concentration of both ammonia and volatile fatty acid of herbage, which defoliated every 60 days were found significantly higher than those defoliated every 30 days and 90 days. Present and defoliation of C. odorata didn’t give significant effect on the concentration of ammonia and volatile fatty acid of B. humidicola herbage.
PENGARUH JUMLAH BUTIR ANCHOR TERHADAP HASIL PENYETARAAN TES BERDASARKAN TEORI RESPON BUTIR Syahrul Abdullah; Mansyur Mansyur; Rosdiyanah Rosdiyanah
Jurnal Kependidikan Vol. 46, No.2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.821 KB) | DOI: 10.21831/jk.v46i2.10935

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penyetaraan tes berdasarkan perbedaan jumlah butir anchor dan prosedur mendapatkan penyetaraan tes berdasarkan equateIRT. Jenis penelitian ini adalah exploratif, yaitu mengungkap kesetaraan skor tes berdasarkan teori respon butir. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah enam paket soal Fisika. Penelitian ini dilaksanakan pada enam SMA di Kabupaten Gowa. Jumlah subjek penelitian sebanyak 1420 siswa. Desain penyetaraan memilih Common-Item Nonequivalent Group, estimasi parameter menggunakan model logistik dua parameter (2PL), dan penyetaraan tes dengan menggunakan equateIRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien penyetaraan α dan β yang dihasilkan oleh paket soal dengan 16 butir soal anchor (40%) lebih mendekati α = 1 dan β = 0. Standard error yang dihasilkan oleh paket soal dengan 16 butir anchor lebih kecil dibandingkan dengan paket soal dengan 10 dan 12 butir anchor. Hal ini berarti bahwa paket soal dengan jumlah butir anchor yang lebih banyak menghasilkan penyetaraan yang lebih akurat.        Kata kunci: butir anchor, penyetaraan tes, teori respon butir THE INFLUENCE OF ANCHOR ITEM TOWARD THE EQUATING TESTS OUTCOMES BASED ON ITEM RESPONSE THEORY AbstractThis study was aimed at finding out the equating test outcome based on the differences of numbers of anchor items and procedures to obtain equivalency tests based on equateIRT. This is an explorative research which the equality of test scores based on the item response theory. The instrument used in this study included six test packages of Physics. The research was conducted at six senior high schools in Gowa regency. The numbers of subjects were 1,420 students. Equiting design used was Common-Item Nonequivalent Group, while parameter estimation used was two-parameter logistic model (2PL), and test equiting used was equateIRT. Outcome studies show that the equalization coefficients α and β are generated by package of 16 items about the anchor (40%) approximates α = 1 and β = 0. The standard error generated by package of 16 items about the anchor is smaller than the package about with 10 and 12 point anchor. This means that a package about the amount of grain that produces more anchors produces more accurate equalization.Keywords: anchor item, test equating, item response theory
Penerapan Algoritma C4.5 Untuk Klasifikasi Status Kesejahteraan Rumah Tangga Keluarga Binaan Sosial Di Kabupaten Bulukumba Mansyur Mansyur; Yuyun Yuyun; Rabiatul Adawiyah
Inspiration: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol 9, No 2 (2019): Jurnal Inspiration Volume 9 Issue 2
Publisher : STMIK AKBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35585/inspir.v9i2.2514

Abstract

Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan dalam upaya peningkatan kesejahteraan di semua daerah. Dengan mengetahui status kesejateraan, memudahkan dalam pengelompokanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasi status kesejahteran Rumah Tangga, dikabupaten Bulukumba menggunakan  algoritma C4.5. Dalam penelitian ini, kami  menggunakan 10 (sepuluh) atribut yang terdiri dari jenis kelamin, umur, status tempat tinggal, jumlah anggota keluarga, lapangan usaha, jumlah atap terluas, jenis dinding, jenis lantai,  sumber air minum, dan sumber penerangan. Dari hasil analisis, ditemukan  18 (delapan belas) pola untuk menidentifikasi status kesejateraan keluarga. Dariperhitungan  algoritma C.45 diperole sumber air minum adalah indikator utama untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat dengan  nilai gain tertinggi 0.322. Kemudian nilai gain terendah terdapat pada atribut usia dengan nilai 0.001.
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR DAN PENGUASAAN KOMPETENSI GURU (Suatu Proses Pembelajaran Micro) Mansyur Mansyur
El-Ghiroh : Jurnal Studi Keislaman Vol 12 No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bumi Silampari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37092/el-ghiroh.v12i1.31

Abstract

Micro teaching can be meant training way of skill education or teaching practice in limited scope and a small studying model which is called real taching. Thus micro teaching can provide a teacher or aspirant teacher the base various skill of teaching, and as exercise tool to practice teaching base skill. Micro teaching process can implementate the teaching base skill in exercise type in front of friends (peer teaching) dan the next step teaching namely teaching in front of real students (real teaching). In Exercise micro teaching, aspirant teacher can be trainned to practice some teories of eight teaching base skill. Micro Teaching process can also implementate four. teacher’s competences (pedagogy, professional, personality and social) in teaching studying process
Kepuasan peserta program corporate social responsibility PT. Biofarma dalam membangun ketahanan pakan ternak Agus Rahmat; Herry Herry; Mansyur Mansyur
PRofesi Humas Vol 6, No 1 (2021): PRofesi Humas Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 10/E/KPT/2019
Publisher : LP3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.473 KB) | DOI: 10.24198/prh.v6i1.30596

Abstract

Salah satu bidang kerja utama public relations (Humas) adalah menjembatani kepentingan perusahaan dan masyarakat, corporate social responsibility (CSR) merupakan aktivitas nyata dalam menjembatani dua kepentingan ini. Agar CSR yang dilakukan perusahaan berdampak terhadap perkembangan masyarakat khususnya di bidang ekonomi dan mampu memenuhi kepentingan perusahaan, pelaksanaan CSR diarahkan pada aktivitas yang memiliki kesamaan nilai (kepentingan). Demikian dalam proses pelaksanaannya, CSR PT. Biofarma (Persero) berupa pemberdayaan ekonomi melalui penanaman rumput hijau untuk ketahanan pakan ternak juga dituntut kemampuannya untuk memberi kepuasan pada peserta program. Permasalahannya adalah seperti apa tingkat kepuasan peserta dalam pelaksanaan CSR yang dilakukan? Riset ini menjadi penting selain sebagai sebuah evaluasi mengenai arah gerak pelaksanaan sekaligus juga menjadi indikator mengenai keberhasilan dan kegagalan dari pelaksanaan program CSR itu senditi. Riset ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif melalui penyebaran angket dengan pengolahan dan penyajian menggunakan data statistik sederhana tetapi tetap memenuhi kaidah keilmuan yang dipersyaratkan. Berdasar pada temuan lapangan, hasil riset ini menunjukan bahwa dilihat dari prosesnya, pelaksanaan CSR penanaman rumput hijau untuk ketahanan pakan ternak dinilai peserta program CSR mampu memberi kepuasan, bahkan dengan tingkat kepuasan yang sangat tinggi. Secara konsep hasil penelitian ini juga mengartikan bahwa pelaksanaan CSR PT. Biofarma (Persero) ini telah mampu mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi.
Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Penginputan Penilaian E-Raport Melalui Pelatihan TIK Di SDN-1 Pangkalan Satu Tahun Pelajaran 2019/2020 Mansyur Mansyur
Anterior Jurnal Vol 20 No 1 (2020): Anterior Jurnal
Publisher : ​Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/anterior.v20i1.1739

Abstract

Penilaian hasil belajar dimulai dengan merencanakan penilaian, menyusun instrumen, melaksanakan penilaian, mengolah dan memanfaatkan, serta melaporkan hasil penilaian. E-Raport sebagai muara akhir dari proses penilaian yang dilakukan pada seluruh proses pada satuan pendidikan. Aplikasi E-Raport yang telah diluncurkan oleh Kemendikbud baik untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK telah berlangsung kurang lebih 3 tahun. Guru disibukkan dengan tugasnya sebagai pendidik, dimana guru dalam fungsi tugasnya Merencanakan, Mengajar, Mendidik dan Melakukan Evaluasi atau Penilaian terhadap peserta didik di setiap akhir semester. Kalau selama ini penilaian dilakukan secara manual yaitu guru menuliskan Raport dengan menggunakan tinta pulpen, setelah diluncurkan E-Raport maka penilaian Raport di lakukan dengan digital dimana guru harus merencanakan penilaian dan melakukan penilaian secara semi online. Penilaian E-Rapor memiliki tingkat keribetan yang tinggi ketika sudah berhadap K13 di bandingkan KTSP.