Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

JOB DEMANDS AND WORK ENGAGEMENT: THE MEDIATING ROLE OF WORKPLACE WELL-BEING Ratih Devi Aryanti; Erita Yuliasesti Diah Sari; Herlina Siwi Widiana
Jurnal Ipteks Terapan (Research Of Applied Science And Education ) Vol. 14 No. 4 (2020): Jurnal Ipteks Terapan ( Research of Applied Science and Education )
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.116 KB) | DOI: 10.22216/jit.v14i4.20

Abstract

High work engagement can be supported by employees feeling happy and prosperous in the organization. Workplace well-being is important to have so that employees can exert their best performance to face all the demands in the work environment. Many studies have shown those job characteristics that are like job demands impact workers' well-being. This study aimed to determine whether there is an effect of job demands on work engagement with workplace well-being as a mediation. This study was conducted on 62 employees of X Publishers with a QRCP measuring instrument (21 items) to measure job demands, a workplace well-being scale (12 items) to measure workplace well-being, and a UWES measuring device (18 items) to measure work engagement. The data obtained were analyzed using the PROCESS by Hayes processed with SPSS for MacOS. The results indicated that job demands did not affect work engagement (p = 0.500). Workplace well-being was also proven not to mediate between job demands and work engagement (p = 0.508). Whereas workplace well-being has a very significant effect on work engagement (p = 0.000). Therefore workplace well-being is important to enhance work engagement of the employees
Keseimbangan Kehidupan-Kerja dan Kebahagiaan Di Tempat Kerja, Bagaimana Dampaknya Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) ? Syamsul Huda Pratama; Erita Yuliasesti Diah Sari; Herlina Siwi Widiana
Psycho Idea Vol 20, No 1 (2022): Psycho Idea
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.994 KB) | DOI: 10.30595/psychoidea.v20i1.12089

Abstract

Organization citizenship behavior (OCB)  merupakan isu penting dalam organisasi untuk mencapai efektifitas dan efisiensi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keseimbangan kehidupan-kerja dan kebahagiaan di tempat kerja terhadap OCB. Seratus tiga puluh orang guru dari beberapa SMK Muhammadiyah di Yogyakarta berpartisipasi dalam studi ini  Teknik sampling yang digunakan adalah teknik proportional sampling. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah skala OCB, skala keseimbangan kehidupan-kerja, dan skala kebahagiaan di tempat kerja. Teknik analisis data menggunakan  teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan, (1) keseimbangan kehidupan-kerja dan kebahagiaan di tempat kerja secara signifikan memengaruhi OCB, (2) keseimbangan kehidupan-kerja memiliki pengaruh  signifikan terhadap OCB, (3) kebahagiaan di tempat kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap OCB. Kebahagiaan di tempat kerja memiliki sumbangan efektif sebesar 17,09% terhadap OCB, lebih besar daripada keseimbangan kehidupan-kerja sehingga diharapkan sekolah dapat memperhatikan kebahagiaan di tempat kerja untuk meningkatkan OCB guru.
Kinerja Kontekstual dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Rion Nofrianda; Erita Yuliasesti Diah Sari; Herlina Siwi Widiana
Psycho Idea Vol 18, No 1 (2020): Psycho Idea
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.118 KB) | DOI: 10.30595/psychoidea.v18i1.6121

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji komitmen afektif sebagai moderator pada pengaruh budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja kontekstual. Sebanyak 100 orang karyawan gerai makanan berpartisipasi dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala kepuasan kerja, budaya organisasi, komitmen afektif dan kinerja kontekstual. Analisis data yang digunakan adalah Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen afektif tidak mampu memoderasi  pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja kontekstual, namun komitmen afektif secara signifikan mampu memoderisasi pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja kontekstual. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa untuk meningkatkan perilaku kinerja kontekstual karyawan, organisasi dapat mendorong karyawan untuk menginternalisasikan budaya organisasi, memiliki kepuasan kerja yang tinggi dan membuat karyawan memiliki komitmen afektif terhadap organisasinya.
Kinerja Karyawan: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Puput Yolanda; Herlina Siwi Widiana; Erita Yuliasesti Diah Sari
Jurnal Diversita Vol. 8 No. 2 (2022): JURNAL DIVERSITA DESEMBER
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v8i2.5788

Abstract

Kinerja merupakan suatu hal yang penting karena perusahaan atau organisasi akan berjalan baik jika karyawan memiliki kinerja yang tinggi. Karyawan dapat memperbaiki kekurangan seiring dengan perkembangan waktu dan zaman. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja semakin bervariasi dengan perkembangan penelitian di bidang kinerja, hal tersebut tidak lepas dari penelitian sebelumnya. Beberapa faktor yang pernah diteliti sebelumnya oleh peneliti terdahulu yaitu motivasi kerja, stres kerja, reward, lingkungan kerja, penghargaan intrinsik, budaya organisasi, kepuasan kerja, pelatihan dan pengembangan, kepemimpinan, adversity question, komitmen, komunikasi, organizational citizen behavior, keamanan, dan pengalaman. Faktor-faktor tersebut akhirnya mampu menstimulasi para ahli untuk terus menguji ataupun mencari faktor yang memengaruhi dengan tujuan untuk melihat faktor apa saja yang dapat memengaruhi seseorang dalam mengerjakan, memenuhi, dan mencapai sebuah tujuan organisasi, sehingga karyawan dapat memiliki kinerja yang baik. Tulisan ini membahas tentang studi kinerja karyawan dari berbagai literatur terkait faktor kinerja karyawan di sebuah perusahaan atau organisasi berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu dari berbagai waktu.
MODIFIKASI SKALA INDONESIAN TEACHER’S JOB MOTIVATION Dedi Heri Sutendi; Herlina Siwi Widiana
JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING AR-RAHMAN Vol 8, No 2 (2022): December
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jbkr.v8i2.8692

Abstract

Motivasi kerja guru dapat dipahami sebagai dorongan yang kuat dari guru yang dipertahankan secara berkelanjutan untuk mencapai tujuan sekolah. Tingkat motivasi kerja guru dapat diukur dengan skala Teacher’s Job Motivation yang telah dikembangkan oleh peneliti sebelumnya.  Tujuan penelitian ini adalah tersusunnya alat ukur modifikasi Teacher’s Job Motivation yang valid dan reliable diterapkan pada guru di Indonesia. Proses modifikasi dilakukan dalam beberapa tahap meliputi penerjemahan dan penyesuaian, content validity oleh 6 orang ahli dengan analisa aiken’s V, ujicoba pada 106 sampel guru di Daerah Istimewa Yogyakarta dan tahap akhir adalah analisa reliabilitas cronbach alpha serta perhitungan indeks daya beda aitem. Hasil penelitian diperoleh jumlah aitem akhir alat ukur modifikasi sebanyak 18 aitem. Properti psikometris yang dimiliki alat ukur modifikasi ini adalah nilai validitas aiken’s V bergerak dari 0.79 sampai dengan 0.92, reliabilitas alpha 0.923 sementara indeks daya beda aitem terendah 0.470 dan tertinggi 0.714. Kesimpulan dari penelitian ini adalah modifikasi skala Teacher’s Job Motivation dinyatakan valid dan reliable untuk dipergunakan dalam pengukuran motivasi kerja guru.____________________________________________________________________Teacher work motivation can be understood as a strong encouragement from teachers that is maintained on an ongoing basis to achieve school goals. The level of teacher work motivation can be measured by the Teacher's Job Motivation scale that has been developed by previous researchers. The purpose of this study is to develop a valid and reliable modified measuring instrument for Teacher's Job Motivation applied to teachers in Indonesia. The modification process was carried out in several stages including translation and adjustment, content validity by 6 experts with Aiken's V analysis, trials on 106 samples of teachers in the Special Region of Yogyakarta and the final stage was Cronbach alpha reliability analysis and calculation of the total item correlation score. The results of the study obtained that the final item of the modified measuring instrument was 18 items. The psychometric properties of this modified measuring instrument are the validity value of Aiken's V moving from 0.79 to 0.92, alpha reliability 0.923 while the lowest total item correlation is 0.470 and the highest is 0.714. The conclusion of this study is that the modification of the Teacher's Job Motivation scale is declared valid and reliable to be used in measuring teacher work motivation.
JOB DEMANDS AND WORK ENGAGEMENT: THE MEDIATING ROLE OF WORKPLACE WELL-BEING Ratih Devi Aryanti; Erita Yuliasesti Diah Sari; Herlina Siwi Widiana
Jurnal Ipteks Terapan (Research Of Applied Science And Education ) Vol. 14 No. 4 (2020): Jurnal Ipteks Terapan ( Research of Applied Science and Education )
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.116 KB) | DOI: 10.22216/jit.v14i4.20

Abstract

High work engagement can be supported by employees feeling happy and prosperous in the organization. Workplace well-being is important to have so that employees can exert their best performance to face all the demands in the work environment. Many studies have shown those job characteristics that are like job demands impact workers' well-being. This study aimed to determine whether there is an effect of job demands on work engagement with workplace well-being as a mediation. This study was conducted on 62 employees of X Publishers with a QRCP measuring instrument (21 items) to measure job demands, a workplace well-being scale (12 items) to measure workplace well-being, and a UWES measuring device (18 items) to measure work engagement. The data obtained were analyzed using the PROCESS by Hayes processed with SPSS for MacOS. The results indicated that job demands did not affect work engagement (p = 0.500). Workplace well-being was also proven not to mediate between job demands and work engagement (p = 0.508). Whereas workplace well-being has a very significant effect on work engagement (p = 0.000). Therefore workplace well-being is important to enhance work engagement of the employees
PSIKOEDUKASI LITERASI KESEHATAN MENTAL PONDOK PESANTREN AL’ATSAR QURANIC CATURHARJO, PANDAK, BANTUL. DI.YOGYAKARTA Dewi Yuniasih; Herlina Siwi Widiana; Annisa Furqon Iriyanti; Abdul Karim Amirullah; Suhendra Suhendra
Abdimas Galuh Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i1.8771

Abstract

Rendahnya literasi kesehatan mental dapat menyebabkan rendahnya kemampuan mengenali problem kesehatan mental, timbulnya keyakinan dan sikap yang tidak tepat terhadap problem kesehatan mental, serta kurang tepatnya perilaku dalam mencari bantuan yang dibutuhkan. Pengabdian dengan tema psikoedukasi literasi  kesehatan mental bagi para santri mempunyai tujuan agar para santri  memiliki kemampuan mengenali problem kesehatan mental, memiliki keyakinan dan sikap yang tepat terkait problem kesehatan mental, dan mengubah pola saat mencari bantuan untuk problem kesehatan mental. Metode yang digunakan di Pondok pesantren Al’atsar Quranic Caturharjo, Pandak, Bantul. DI.Yogyakarta terdiri atas pretest, presentasi/ceramah tentang kesehatan mental, diskusi dan konsultasi psikologis para santri, dan diakhiri postest. Hasil rata-rata pretest sebesar 10,885, sedangkan rata-rata posttest menunjukkan skor sebesar 14,395. Hal ini menunjukkan kegiatan psikoedukasi yang bertujuan untuk meningkatkan literasi kesehatan mental pada santri tercapai, dilihat dari kenaikan angka postest dibandingkan dengan nilai pretest.
THRIVING DALAM SETING ORGANISASI: SEBUAH STUDI LITERATUR Reskhy Deden Sulhija; Erita Yuliasesti Diah Sari; Herlina Siwi Widiana
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : PABKI (Perkumpulan Ahli Bimbingan dan Konseling Islam) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59027/alisyraq.v6i1.267

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  peningkatan aspek-aspek positif di tempat kerja seperti perilaku inovatif, kinerja individu, dan pengembangan diri hubungannya dengan thriving at work. Thriving at work adalah kondisi dimana seorang individu memiliki vitalitas dan kemauan untuk belajar di tempat kerja. Penulis menggunakan metode studi literatur untuk menggali hasil penelitian-penelitian sebelumnya terkait dengan topik yang diangkat. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa thriving at work efektif untuk memberikan pengaruh bagi pengembangan diri individu di tempat kerja.
Self-regulation, self-evaluation, and self-efficacy: How does its impact on employability? Muhamad Hasan Abdillah; Fatwa Tentama; Herlina Siwi Widiana; Zurqoni Zurqoni
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 12, No 3: September 2023
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v12i3.25076

Abstract

This study investigated whether self-regulation, self-evaluation, and self-efficacy can predict students’ employability levels, either simultaneously or partially. Researchers used class XII students of Muhammadiyah 1 Bambanglipuro Vocational High School, Indonesia with the criteria of having implemented industrial work practices (N=433) as research subjects. The sample consisted of 168 students obtained randomly by cluster sampling technique. Likert model scale as the main instrument in obtaining empiric data to answer the research hypothesis using multiple regression techniques with the help of the SPSS V.23 program. Based on the results of the analysis, it is known that self-regulation, self-evaluation, and self-efficacy have a very significant effect on the level of employability (F=134.28 and sig.=.000). Partially, each independent variable (self-regulation, self-evaluation, and self-efficacy) also has a very significant effect on employability with statistical values (t) obtained at 11.54, 3.24, 7.99 and sig. level of .000, .001, .000. These findings provide evidence that self-originating factors (self-regulation, self-evaluation, and self-efficacy) are sufficiently capable of increasing employability. Thus, it can be concluded that internal factors are one of the critical factors in predicting the employability of vocational students.
The Indonesian Career Literacy Scale: The Early-Stage Development and Validity of the Indicators Arini Widyowati; Herlina Siwi Widiana
Journal of Educational, Health and Community Psychology VOL 13 NO 4 DECEMBER 2024
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jehcp.v13i4.29023

Abstract

Career literacy is an important factor that supports individuals in setting career goals and making career decisions. To assess the level of individuals’ career literacy, a valid measurement that can describe the true literacy level is needed. However, so far there are no tools to assess career literacy levels among adolescents in Indonesia. The study aims to validate the behavioural indicators of a career literacy scale for Indonesian adolescents. The research involved five experts in career development and psychometry. The data collected through the questionnaire contains 50 behavioural indicators of the career literacy scale that was analyzed through V Aiken’s formula. The results revealed that all indicator have V coefficient ranging from 0.40 – 1.00. The 24 selected indicators consist of three indicators in each aspect of the concepts dimension and five indicators in each aspect of the skills dimension as the indicators of the Indonesian Career Literacy Scale. Therefore, the career literacy construct identified in a study in USA is also relevant for Indonesians and can be used in developing the Indonesian Career Literacy Scale.