Claim Missing Document
Check
Articles

ISOLASI, IDENTIFIKASI, BAKTERI PENAMBAT NITROGEN NON SIMBIOSIS DARI DALAM TANAH Ristiati, Ni Putu
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah dari sampel tanah persawahan dapat diisolasi bakteri penambat nitrogen non simbiosis dan dari 4 media diperkaya yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba, media manakah yang paling baik untuk pertumbuhan bakteri nitrogen non simbiosis. Jumlah keseluruhan unit percobaan 25 cawan petri. Untuk menumbuhkan bakteri penambat nitrogen dilakukan dengan menggunakan 4 medium diperkaya dan 1 medium sebagai kontrol yaitu : (1) 50 gr tanah sebagai kontrol; (2) 50 gr tanah + 0,75 gr manitol (perlakuan 1); (3) 50 gr tanah + 0,75 gr manitol + 0,1 gr CaCO3 (perlakuan 2); (4) 50 gr tanah + 0,75 gr manitol + 5 ml K2HPO4 3% (perlakuan 3); (5) 50 gr tanah + 0,75 gr manitol + 0,1 gr CaCO3 + 5 ml K2HPO4 3% (perlakuan 4). Dari uji di laboratorium didapatkan dari sampel tanah persawahan dapat diisolasi bakteri penambat nitrogen non simbiosis yaitu : Azotobacter sp. Media yang diperkaya pada perlakuan 4 yang tersusun atas 50 gr tanah + 0,75 gr manitol + 0,1 gr CaCO3 + 5 ml K2HPO4 3% merupakan media yang paling baik untuk pertumbuhan bakteri Azotobacter sp.Kata kunci : Bakteri nitrogen non simbiosis, Azotobacter sp.ABSTRACTThe role of statements presented in this research represent are from ground for rice growing soil sample can be isolated nitrogen fixation non symbiotic bacteria and from four riched media that used to growing microbes, which media are the best to growth nitrogen non symbiotic bacteria. Amounts of research units are 25 petri dish.For growing nitrogen fixation bacteria was carried out utilizing four riched media and one medium as control i.e : (1) 50 gr soil as control; (2) 50 gr soil + 0.75 gr mannitol (treatment 1); (3) 50 gr soil + 0.75 gr manntol + 0.1 gr CaCO3 (treatment 2); (4) 50 gr soil + 0.75 gr mannitol + 5 ml K2HPO4 3% (treatment 3); (5) 50 gr soil + 0.75 gr mannitol + 0.1 gr CaCO3 + 5 ml K2HPO4 3% (treatment 4). Assesment of laboratory test have indicated from ground for rice growing soil sample can isolated fixation nitrogen non symbiotic bacteria i.e : Azotobacter sp. Riched media in treatment 4 which contains 50 gr soil + 0.75 gr mannitol + 0.1 gr CaCO3 + 5 ml K2HPO4 3% appear the best medium to growth Azotobacter sp.Key words : Nitrogen non symbiotic bacteria, Azotobacter sp
EFEKTIVITAS PENAMBAHAN C/N DALAM MEDIUM DEGRADASI TERHADAP KEMAMPUAN BAKTERI DALAM MENDEGREDASI MINYAK SOLAR Ristiati, Ni Putu
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2012: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2012
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSumber pencemaran yang paling tinggi disebabkan oleh tumpahan minyak bumi khususnya minyak solar yang terjadi di lingkungan akuatik. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi pencemaran tersebut dengan cara fisik, kimia, dan biologis. Penggunaan bakteri merupakan salah satu cara yang paling efisien dan ramah lingkungan untuk melakukan biodegradasi minyak tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) jenis-jenis bakteri yang mampu mendegradasi minyak solar di perairan pelabuhan Celukan Bawang, dan (2) efektivitas penambahan C/N dalam medium degradasi terhadap kemampuan bakteri dalam mendegradasi minyak solar. Penelitian ini tergolong penelitian eksploratif, dan eksperimental. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara (1) pengambilan data di lapangan, (2) analisis sampel di laboratorium.Berdasarkan hasil karakterisasi didapatkan lima isolat bakteri yaitu (1) Bacillus (isolat E dan G2), (2) Pseudomonas (isolat D dan G1), (3) Acetobacter (isolat H), (4) Halomonas (isolat F), dan (5) Neisseria (isolat A, B, dan C2). Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman bakteri pendegradasi minyak solar di Pelabuhan Celukan Bawang tergolong sedang. Berdasarkan hasil analisis diperoleh ada perbedaan efektivitas penambahan urea pada media isolasi terhadap kemampuan bakteri mendegradasi minyak solar dengan nilai statistik hitung (21,129) > statistik tabel (11,07), maka Ho ditolak. Dari hasil uji diketahui peringkat perlakuan yang menghasilkan kadar asam oktanoat paling tinggi, yaitu kadar 2 ppm karena kadar asam oktanoat yang dihasilkan rata-rata sebesar 13, 90 mg.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BRAIN BASED LEARNING (BBL) DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMP Anggraini, Ni Wayan Yuliana; Ristiati, Ni Putu; Devi, Ni Luh Pande Latria
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v3i1.24630

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep siswa. Penerapan model pembelajaran Brain Based Learning (BBL) dan model pembelajaran langsung (Direct Instructional) diduga dapat mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah 1)mengetahui perbedaan model pembelajaran Brain Based Learning (BBL) dan model pembelajaran langsung terhadap pemahaman konsep siswa 2)mengetahui nilai yang lebih tinggi antara model pembelajaran Brain Based Learning (BBL) dan model pembelajaran langsung. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan Pre-test Post-test non-equivalent Control Group Design. Teknik pemilihan sampel menggunakan simple random sampling sehingga sampel yang digunakan adalah kelas VIIA sebagai kelas eksperimen1 dan VIIJ sebagai kelas eksperimen 2. Teknik analisis data menggunakan uji ancova. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1)terdapat perbedaan pemahaman konsep antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran Brain Based Learning (BBL) dan model pembelajaran langsung. 2)Kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran Brain Based Learning (BBL) memiliki nilai yang lebih tinggi (79,16>59,10).
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BRAIN BASED LEARNING (BBL) DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMP Anggraini, Ni Wayan Yuliana; Ristiati, Ni Putu; Devi, Ni Luh Pande Latria
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v3i1.24630

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep siswa. Penerapan model pembelajaran Brain Based Learning (BBL) dan model pembelajaran langsung (Direct Instructional) diduga dapat mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah 1)mengetahui perbedaan model pembelajaran Brain Based Learning (BBL) dan model pembelajaran langsung terhadap pemahaman konsep siswa 2)mengetahui nilai yang lebih tinggi antara model pembelajaran Brain Based Learning (BBL) dan model pembelajaran langsung. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan Pre-test Post-test non-equivalent Control Group Design. Teknik pemilihan sampel menggunakan simple random sampling sehingga sampel yang digunakan adalah kelas VIIA sebagai kelas eksperimen1 dan VIIJ sebagai kelas eksperimen 2. Teknik analisis data menggunakan uji ancova. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1)terdapat perbedaan pemahaman konsep antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran Brain Based Learning (BBL) dan model pembelajaran langsung. 2)Kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran Brain Based Learning (BBL) memiliki nilai yang lebih tinggi (79,16>59,10).
AKTIVITAS ANTIFUNGI KOMBINASI EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle) DAN EKSTRAK KULIT BUAH JERUK (Citrus reticulata) UNTUK MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Candida albicans Setiari, Ni Made Nita; Ristiati, Ni Putu; Warpala, I. W. Sukra
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan diameter daerah hambat (DDH) pertumbuhan Candida albicans dengan variasi kombinasi ekstrak daun Piper betle dan kulit buah Citrus reticulata, (2) Variasi kombinasi ekstrak Piper betle dan kulit buah Citrus reticulata yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan dengan rancangan penelitian randomized post test only control group design. Variasi kombinasi ekstrak daun Piper betle dan kulit buah Citrus reticulata yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10%:10%; 10%:20%; 10%:30%; 10%:40% dan 10%:50%. Metode uji aktivitas antifungi menggunakan uji sumur difusi. Efek perlakuan ini adalah dengan adanya diameter daerah hambat (DDH) pertumbuhan Candida albicans. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Candida albicans  dari stok kultur yang dibiakkan kembali pada media SDA (Sabouraud Dextrose Agar), sedangkan sampelnya adalah Candida albicans yang diberi perlakuan variasi kombinasi ekstrak daun Piper betle dan kulit buah Citrus reticulata pada konsentrasi yang berbeda. Hasil penelitian ini adalah: (1) Ada perbedaan diameter daerah hambat pertumbuhan Candida albicans akibat pemberian variasi kombinasi ekstrak daun Piper betle dan kulit buah Citrus reticulata. Hal ini diperoleh dari hasil uji hipotesis bahwa nilai signifikansi 0,0001 < 0,05. 2) Variasi kombinasi ekstrak daun Piper betle dan kulit buah Citrus reticulata yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dalam penelitian ini adalah variasi kombinasi 10%:50%.
ANALISIS BAKTERI PADA RHIZOSFER HUTAN DASONG DAN PERKEBUNAN STROBERI (Fragaria ananassa) DI DESA PANCASARI, KECAMATAN SUKASADA, KABUPATEN BULELENG, BALI ., Ni Komang Deny Julyeda; ., Prof. Dr. Ni Putu Ristiati, M.Pd.; ., Drs. Sanusi Mulyadiharja,M.Pd.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hutan Dasong di Desa Pancasari, memiliki kondisi tanah yang masih tergolong alami. Tidak jauh dari kawasan Hutan Dasong, terdapat perkebunan stroberi yang diberikan pestisida kimia secara berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui jumlah koloni, (2) menganalisis karakteristik makroskopis koloni, serta (3) menganalisis Genus bakteri pada rhizosfer Hutan Dasong dan perkebunan stroberi di Desa Pancasari, Bali. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Isolasi bakteri menggunakan media Nutrient Agar dengan metode agar tuang, sedangkan penghitungan jumlah koloni bakteri dengan metode cawan hitung. Data dianalisis menggunakan uji beda. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) adanya perbedaan jumlah koloni bakteri (p=0,037), (2) karakteristik makroskopis koloni bakteri di Hutan Dasong adalah bentuk (sirkuler, tak beraturan, rizoid), margin (mulus, filamentus, lobatus), pigmentasi (putih keabuan, putih pekat, putih, putih pudar, bening, kuning, kuning muda, jingga), dan elevasi (datar, naik, cembung), sedangkan karakteristik makroskopis koloni bakteri di perkebunan stroberi adalah bentuk (sirkuler, tak beraturan), margin (mulus, filamentus, lobatus, bergelombang, bergerigi), pigmentasi (putih pekat, putih, putih pudar, bening, jingga, kuning, putih kehijauan, putih kekuningan), dan elevasi (datar, naik, umbonatus), (3) terdapat 10 Genus bakteri yang terdapat pada rhizosfer Hutan Dasong yang diindikasikan sebagai Genus Ensifer, Rhizobacter, Agrobacterium, Acetobacterium, Arthrobacter, Bacillus, Microbacterium, Azomonas, Myxococcus, dan Micrococcus. Isolat P, Y, dan A1 diindikasikan sebagai Microbacterium lacticum, Microbacterium imperial, dan Micrococcus nishinomiyaensis. Terdapat 6 Genus pada rhizosfer perkebunan stroberi yang diindikasikan sebagai Genus Paracoccus, Arthrobacter, Pseudomonas, Micrococcus, Azotobacter, dan Flavobacterium. Genus Arthrobacter dan Micrococcus terdapat di kedua tempat karena tanah perkebunan stroberi mengambil tanah humus dari Hutan Dasong. Kata Kunci : Analisis Bakteri, Hutan Dasong, Perkebunan Stroberi, Rhizosfer Dasong Forest located in Pancasari Village, had a quite natural soil conditions and diversity of plant species. Near from Dasong Forest area, there was a strawberry farm which supplied by chemical pesticides on an ongoing basis. The purpose of this study was (1) to determine the number of colonies; (2) analyze the macroscopic characteristics of the colonies; and (3) the Genus of bacteria in the rhizosphere of Dasong Forest and strawberry farm in Pancasari Village, Bali. This research was a descriptive. Isolation of the bacteria were performed by Nutrient Agar using pour plate method, while to count the number of bacterial colonies using total plate count method. Data were analyzed by a different test (t-test). The results of this study showed (1) the differences number of bacterial colonies (p=0,037); (2) the macroscopic characteristics of bacteria colonies in Dasong Forest were the shapes (circular, irregular, rhizoid), margins (smooth, filamentous, lobatus), pigmentation (grayish-white, solid white, white, off-white, translucent, yellow, light yellow, orange), and the elevation (flat, rising, convex). Macroscopic characteristics of the bacteria colonies in strawberry farm were the shape (circular, irregular), margins (smooth, filamentous, lobatus, wavy, serrated), pigmentations (solid white, white, off-white, translucent, orange, yellow, greenish white, yellowish white), and elevation (flat, rising, umbonatus); (3) there are 10 genera of bacteria that found in the rhizosphere of Dasong Forest, its can be indicated as Genus of Ensifer, Rhizobacter, Agrobacterium, Acetobacterium, Arthrobacter, Bacillus, Microbacterium, Azomonas, Myxococcus, and Micrococcus. Isolate of P, Y, and A1 can be indicated as Genus of Microbacterium lacticum, Microbacterium imperial, and Micrococcus nishinomiyaensis. While there are 6 genera in the rhizosphere of strawberry farm, that can be indicated as Genus of Paracoccus, Arthrobacter, Pseudomonas, Micrococcus, Azotobacter, and Flavobacterium. Genus Arthrobacter and Micrococcus found in Dasong Forest and strawberry farm, because the soil of strawberry farm takes from soil of Dasong Forest. keyword : Analysis of Bacteria, Dasong Forest, Strawberry Farm, Rhizosphere
KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS PADA ZONA INTERTIDAL ANTARA PERAIRAN BERPASIR PUTIH DAN BERPASIR HITAM DI PANTAI GEROKGAK ., I GEDE DAKTARIANA U; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si; ., Prof. Dr. Ni Putu Ristiati, M.Pd.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui keanekaragaman (2) mengetahui ada tidaknya perbedaan genus (3) mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perbedaan keanekaragaman makrozoobentos berdasarkan warna pasir pantai yaitu pasir putih dan pasir hitam pada zona intertidal, dan parameter lingkungan fisika dan kimia di Grokgak, Buleleng. Penelitian dilakukan bulan Januari 2018. Sampel diambil menggunakan Eckmann grab, kemudian diidentifikasi di Laboratorium Pendidikan Biologi Undiksha. Hasil penelitian yaitu (1) Pada pasir putih genus yang selalu muncul pada tiap stasiun adalah Donax ,Olivia dan Tellina sedangkan pada pasir hitam ada variasi genus yang muncul pada tiap stasiun, (2) Pada pasir putih kelimpahan jenis terbesar pada stasiun I ada pada genus Donax dan Olivia.Pada stasiun II dan III yaitu genus Tellina. Pada pasir hitam, stasiun I kelimpahan jenis terbesar yaitu genus Ostrea,Tellina dan Nerita, pada stasiun II yaitu terdapat genus Rhinoclavis dan stasiun III terdapat pada genus Pyramidella, (3) Perbedaan makrozoobentos di pengaruhi oleh kandungan masing-masing pasir dimana pasir hitam mengandung lebih banyak Zat besi (Fe) sedangkan pasir putih lebih banyak mengandung silika (SiO2) serta perbedaan salinitas perairaan. Kata Kunci : : Makrozoobentos, pasir putih, pasir hitam, zona intertidal, indeks keanekaragaman This study aims to (1) find out the diversity (2) to know the presence or absence of genus differences (3) to know the factors that affect the diversity of macrozoobentos based on the color of the sand beaches ie white sand and black sand in the intertidal zone, and the physical and chemical environment parameters in Grokgak, Buleleng. The study was conducted in January 2018. Samples were taken using Eckmann grab, then identified in the Undiksha Biology Education Laboratory. The results of the research are (1) On the white sand of the genus that always appear in each station is Donax, Olivia and Tellina whereas in black sand there are variations of genus that appear on each station, (2) In the white sand, the largest species abundance in station I is in genus Donax and Olivia.Pada II and III stations are genus Tellina. In black sand, station I of the largest type of abundance of the genus Ostrea, Tellina and Nerita, on station II there is the genus Rhinoclavis and station III found in genus Pyramidella, (3) Differences in macrozoobentos influenced by the content of each sand where the black sand contains more many iron (Fe) while the white sand contains more silica (SiO2) and water salinity differences.keyword : Makrozoobentos, white sand, black sand, intertidal zone, diversity index
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PENGHASIL ANTIBIOTIKA DARI TANAH TAMAN NASIONAL BALI BARAT ., IRQAMI RACHMA DWI D; ., Prof. Dr. Ni Putu Ristiati, M.Pd.; ., Drs. Sanusi Mulyadiharja, M.Pd.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) jumlah koloni bakteri penghasil antibiotika dan (2) genus bakteri penghasil antibiotika dari tanah di zona rimba dan zona budaya religi sejarah Taman Nasional Bali Barat. Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian deskriptif dengan menjelaskan hasil jumlah koloni dan genus penghasil antibiotika dengan perbedaan kedalaman 5cm, 10cm, dan 15cm. Uji yang dilakukan dengan uji makroskopik, uji mikroskopik, uji biokimia, dan uji aktivitas dengan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Hasil penelitian (1) jumlah koloni bakteri penghasil antibiotika di zona rimba sebesar 4,2 x 109/ ml serta zona budaya religi sejarah sebesar 3,5 x 109/ ml, dan (2) genus bakteri penghasil antibiotika adalah Bacillus dan Streptomyces dari zona rimba dan zona budaya religi sejarah Taman Nasional Bali Barat. Kata Kunci : Antibiotika, Bacillus, Ekosistem, Streptomyces This study to determine (1) the number of colonies of antibiotic-producing bacteria and (2) the genera of antibiotic-producing bacteria from the soil in the jungle zone and the cultural history zone of West Bali National Park. The type of research used is descriptive research by describing the results of the number of colonies and genera producing antibiotics with different depths of 5cm, 10cm, and 15cm. Test performed by macroscopic test, microscopic test, biochemical test, and activity test with Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria. Research result (1) the number of colonies of antibiotic-producing bacteria in the jungle zone of 4,2 x 109/ ml and the cultural history zone of 3,5 x 109/ ml, and (2) the genera of antibiotic-producing bacteria is Bacillus and Streptomyces from the jungle zone and cultural history zone of West Bali National Park.keyword : Antibiotic, Bacillus, Ecosystem, Streptomyces
EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP ZONA HAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923 ., I Made Dicky Satya Narayana; ., Prof. Dr. Ni Putu Ristiati, M.Pd.; ., Ida Ayu Putu Suryanti, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan efektifitas konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923, (2) Konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) yang paling efektif menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan (true experimental research). Perbedaan konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10%, 20%, 30% dan 40% dan 0% (kontrol). Efek perlakuan ini adalah dengan adanya zona hambatan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Rancangan dasar yang dipergunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bakteri Staphylococcus aureus dari stok kultur Laboratorium Mikrobiologi yang dibiakan kembali pada media NB (Nutrient Broth), sedangkan sampelnya adalah bakteri Staphylococcus aureus dengan diberi perlakuan ekstrak kulit buah naga merah pada konsentrasi yang berbeda. Selain itu, dilakukan juga Uji MIC (Minimum Inhibitor Concentration), dan Uji Koefisien Fenol sebagai data penunjang. Hasil penelitian ini adalah: (1) Ada perbedaan zona hambatan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 akibat pemberian ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan konsentrasi yang berbeda. berdasarkan dari hasil uji hipotesis bahwa angka signifikansi, 0.000 < 0.05 dan Fhitung (48,786) > Ftabel (2,87). 2) Konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) yang paling efektif dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus pada penelitian ini adalah konsentrasi 40%.Kata Kunci : Efektivitas, Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus), Konsentrasi, Zona Hambatan The purposes of this research are to find out: (1) The difference of concentration effectivity from dragon fruit’s (Hylocereus polyrhizus) peel extract on the diameter growth zone of Staphylococcus aureus ATCC 25923, (2) The concentration of dragon fruit’s (Hylocereus polyrhizus) peel extract was most effective in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus ATCC 25923. This research are used true experimental research. Different concentrations dragon fruit’s (Hylocereus polyrhizus) peel extract are used in this research by 10%, 20%, 30%, 40% and 0% (control). The effect of the treatment was the inhibition of Staphylococcus aureus growth in the form of the average diameter of the inhibition zone. The basic design of this research is used Completely Randomized Design (RAL). The population of this research was all Staphylococcus aureus bacteria from the stock culture in Microbiology Laboratory which growth on NB (Nutrient Broth) medium, while the sample was Staphylococcus aureus bacteria that given dragon fruit’s (Hylocereus polyrhizus) peel exctract in different concentration. MIC test (Minimum Inhibitor Concentration) and Phenol Coefficient test were also used as supporting data. The results of the research are: (1) There were growth difference of Staphylococcus aureus ATCC 25923 bacteria due to the dragon fruit’s (Hylocereus polyrhizus) peel extract with different concentration based on hypothesis test with significance number, 0.000 Ftable (2.87), (2) The concentration of dragon fruit’s (Hylocereus polyrhizus) peel extract which is most effective in inhibiting Staphylococcus aureus bacteria is 40% concentration.keyword : Effectiveness, dragon fruit’s (Hylocereus polyrhizus) peel, Concentration, Inhibition Zone
EFEKTIVITAS EKSTRAK BIJI SRIKAYA (Annona squamosa) PADA KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli ., I Putu Andy Putra; ., Prof. Dr. Ni Putu Ristiati, M.Pd.; ., Drs. Sanusi Mulyadiharja, M.Pd.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan pertumbuhan bakteri Escherichia coli akibat pemberian ekstrak biji Srikaya (Annona squamosa) dengan konsentrasi yang berbeda, (2) Konsentrasi ekstrak biji Srikaya yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri tersebut. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan (true experimental research). Perlakuan yang diberikan berupa ekstrak biji Srikaya dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Akibat perlakuan merupakan zona hambatan pertumbuhan bakteri. Rancangan dasar yang dipergunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh bakteri Escherichia coli dari stok kultur di Laboratorium Mikrobiologi yang dibiakan kembali pada media NB (Nutrient Broth), sedangkan sampelnya adalah bakteri Escherichia coli yang diberikan perlakuan ekstrak biji Srikaya dengan konsentrasi yang berbeda. Selain itu juga dilakukan Uji MIC (Minimum Inhibitor Concentration), Uji MBC (Minimum Bactericidal Concentration), dan Uji Koefisien Fenol sebagai data penunjang. Hasil penelitian adalah: (1) Ada perbedaan pertumbuhan bakteri Escherichia coli akibat pemberian ekstrak biji Srikaya dengan konsentrasi yang berbeda berdasarkan hasil uji hipotesis dengan angka signifikansi, 0,000 < 0,05 dan Fhitung (164,415) > Ftabel (2,87), (2) Konsentrasi ekstrak biji Srikaya (Annona squamosa) yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli adalah konsentrasi 50%. Nilai MIC adalah 25%, nilai MBC 35%, dan Koefisien fenolnya adalah 125:25.Kata Kunci : Efektivitas, Biji Srikaya (Annona squamosa), Konsentrasi, Zona Hambatan The purpose of this research is to find out: (1) Growth differences of Escherichia coli bacteria due to the custard apple (Annona squamosa) seed’s extract in different concentrations, (2) The concentration of srikaya seed’s extract was most effective in inhibiting the growth of the bacteria. This research are used true experimental research. The treatment was given to Custard Apple (Annona squamosa) seed’s extract by 10%, 20%, 30%, 40%, and 50% concentrations. The effect of the treatment was the inhibition of bacterial growth in the form of the average diameter of the inhibition zone. The basic design used is Completely Randomized Design. The population of this research was all Escherichia coli bacteria from the stock culture in Microbiology Laboratory which growth on Nutrient Broth medium, while the sample was Escherichia coli bacteria that given Custard Apple seed’s extract in different concentration. MIC (Minimum Inhibitor Concentration) test and MBC (Minimum Bactericidal Concentration) test were also used as supporting data. Moreover, the results of the research are: (1) There are a growth difference of Escherichia coli bacteria due to the custard apple (Annona squamosa) seed’s extract with different concentration based on hypothesis test with significance number, 0,000 < 0.05 and Fcount (164.415)> Ftable (2.87), (2) The concentration of seed extract of custard apple (Annona squamosa) which is most effective in inhibiting the growth of Escherichia coli bacteria is 50% concentration. Furthermore, the MIC value is 25%, the MBC is 35%, and Coefficient of Phenol is 125:25.keyword : Effectiveness, Custard Apple’s Seed (Annona squamosa), Concentration, Inhibition Zone
Co-Authors ., Agus Putu Adi Wyadnya Yoga ., ANA MAULANA ., Dewa Ayu Putu Inten Utari Dewi ., Erfiana Febry Puspitasari ., I GEDE DAKTARIANA U ., I Made Dicky Satya Narayana ., I Made Gita Pramana Putra ., I Putu Andy Putra ., IRQAMI RACHMA DWI D ., Komang Sani Willyarsa ., Ngakan Putu Ari Krisna Pratama ., Ni Komang Deny Julyeda ., Ni Luh Ayu Sri Purwaningsih ., Ni Putu Ayu Meita Kurniawati ., Ni Putu Hendrayani ., Ni Putu Oka Milarika ., Putu Ayu Agustina Saraswadewi ., Putu Cindy Arista ., Putu Paramesti Nopitayani ., Stanislaus Putu Mikael Mba Balu Agus Putu Adi Wyadnya Yoga . ANA MAULANA . Anantawikrama Tungga Atmadja Anggraini, Ni Wayan Yuliana AYU SRI WIDYANTINI . Dewa Ayu Putu Inten Utari Dewi . Dewa Ngurah Suprapta DIAN DWIPA JAYANTHI . DR. I GST.AGUNG NYM.SETIAWAN, M.Si. . Erfiana Febry Puspitasari . Gst. Ayu Md. Juniasmita Parsandi . I GEDE DAKTARIANA U . I Gede Sudirgayasa I Gusti Agung Nyoman Setiawan I M G. P. Putra I MADE ADNYANA I Made Dicky Satya Narayana . I Made Gita Pramana Putra . I Made Sudana I Made Sutajaya I Putu Andy Putra . I Wayan Suastra I Wayan Sukra Warpala I Wayan Suparyanta . I Wayan Suparyanta ., I Wayan Suparyanta Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Putu Arnyana ILMA WIRYANTI . IRQAMI RACHMA DWI D . Ketut Dharma Susila Ketut Srie Marhaeni Julyasih Ketut Suata Komang Sani Willyarsa . MADE AYU SRI ARIANI . MADE EKA ADNYANA . Ngakan Putu Ari Krisna Pratama . Ni Kadek Pinawati . Ni Komang Deny Julyeda . Ni Luh Ayu Sri Purwaningsih . Ni Luh Pande Latria Devi NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI Ni Made Nita Setiari Ni Nyoman Parwati Ni Putu Ayu Meita Kurniawati . Ni Putu Hendrayani . Ni Putu Oka Milarika . Ni Putu Sri Ratna Dewi NI WAYAN EMI SULANDARI . Ni Wayan Gunia Prastuti NI WAYAN MASIH . Ni Wayan Yuliana Anggraini Pradipta Utama, Putu Anggan PROF. I WAYAN SUBAGIA, M.App.Sc.,Ph.D . Putra, I M G. P. Putu Anggan Pradipta Utama Putu Ayu Agustina Saraswadewi . Putu Cindy Arista . PUTU EKA SASTRIKA AYU . Putu Paramesti Nopitayani . Sanusi Mulyadiharja Setiari, Ni Made Nita Stanislaus Putu Mikael Mba Balu . THALIA PRASETYA .