Penelitian ini mengkaji tentang penalaran visual siswa dalam materi bangun ruang berdasarkan indikator penalaran matematis ditinjau dari gaya belajar Honey–Mumford. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang telah mempelajari tentang bangun ruang. Peneliti memberikan angket untuk mengklasifikasikan siswa yang memiliki gaya belajar reflektif dan pragmatis dan siswa-siswa tersebut diberikan tes penalaran visual tentang bangun ruang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif jenis deskriptif-naratif. Berdasarkan hasil kuesioner gaya belajar yang telah diberikan, dipilihlah masing-masing satu orang siswa yang mewakili gaya belajar reflektif dan pragmatis. Siswa yang terpilih adalah siswa yang mampu mencapai indikator penalaran visual lebih tinggi dibanding siswa lainnya. Kemudian, siswa dari masing-masing kelompok gaya belajar diwawancarai untuk mendapatkan informasi tentang penalaran visual saat menyelesaikan soal TPV yang telah diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Siswa reflektif mencapai semua indikator penalaran visual, pada level memproses masalah, sesuai dengan karakteristik gaya belajar reflektif, ia lebih berhati-hati dalam membuat kesimpulan. Siswa reflektif lebih baik dalam memahami representasi bangun ruang dan mampu memaparkannya secara tepat serta cenderung mengumpulkan informasi data secara mendasar dan keseluruhan sebelum beraksi dengan menuliskan informasi dengan kata-kata yang lengkap. (2) Siswa pragmatis hanya mencapai dua dari tiga indikator penalaran visual, dalam memproses masalah siswa pragmatis cenderung menulis informasi numerik pada soal dengan menggunakan simbol dan lebih dominan menggunakan langkah prosedural. Fenomena ini sesuai dengan karakteristik siswa pragmatis yang lebih mementingkan cara yang praktis untuk menyelesaikan sesuatu.