Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA UNTUK MENGUKUR TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIKA SISWA SMA Rolina Amriyanti Ferita; Mia Fitria
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.886 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v8i1.1628

Abstract

This research is development research that aims to develop multiple-choice test questions. The desired test question is valid, reliable with a good level of difficulty, good distinguishing power, and troublemaker that serves to measure the thinking skills of high school students in mathematics. This research was carried out by procedure 1) determining the purpose of the test, 2) making a test box, 3) conducting a review and revision based on the advice of the material and evaluation experts, 4) conducting a trial, and 5) conducting an item analysis. Results of analysis produce four questions is invalid, the value of r = 0.844 to r table 0.4438 which means reliable test questions, there are two questions that are not good or difficult, there are two questions that no distinguishing features are good, there are three questions that distractor does not function and there is one question that is omitted so that each thinking skill has the same number of questions based on the calculated r so that 12 multiple-choices test questions are valid, reliable, have a good level of difficulty and good distinguishing power, and functioning distractors. The results of the measurement of students 'thinking skills obtained that students' thinking skills were still at a low level.  
KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA DALAM PENYELESAIAN SOAL INTEGRAL BERDASARKAN TEORI APOS Mia Fitria
Dharmas Education Journal (DE_Journal) Vol 1 No 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Dharmas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56667/dejournal.v1i1.59

Abstract

Pemahaman konsep merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai mahasiswa dalam mempelajari matematika terutama pada materi integral. Pemahaman konsep yang dilihat penelitian ini berdasarkan pada teori APOS yaitu aksi, proses, objek dan skema. Selanjutnya hasil penelitian diharapkan dapat memberikan deskripsi tentang pemahaman konsep mahasiswa berdasarkan teori APOS. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen utama pada penelitian ini adalah peneliti sendiri dan instrument pendukung adalah soal tes dan pedoman wawancara. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis di STIKES Intan Martapura yang mengambil mata kuliah Matematika. Subjek penelitian ini terdiri dari tiga orang yang terdiri atas mahasiswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Mahasiswa yang telah ditetapkan sebagai subjek dalam penelitian ini diberi soal tes kemudian dilanjutkan dengan wawancara yang berkaitan dengan jawaban mahasiswa. Hasil yang diperoleh adalah pada tahap aksi dan proses tidak ada satupun subjek yang memenuhi. Pada tahap objek dan skema hanya dipenuhi oleh subjek 1.
Kecenderungan tingkat keterampilan berpikir siswa SMA menurut taksonomi bloom dan kaitannya dengan gender Rolina Amriyanti Ferita; Mia Fitria
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 3 (2018): September - Desember 2018
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v4i3.122

Abstract

This study aims to get an overview of the level of thinking of high school students in terms of Bloom's revised taxonomy and see its relation to gender. The type of research conducted is Quantitative Descriptive with the Ex Post Facto approach, which is research conducted to examine events that have occurred which then traces back to find out the factors that can lead to these events. The event referred to in this study is HOTS students, while the factors that can lead to these events are gender. The results showed that there was no relationship between the level of students' thinking skills and their gender.
PENGGUNAAN ALJABAR BOOLEAN DALAM MENGANALISIS KEGAGALAN PADA FAULT TREE ANALYSIS Mia Fitria; Faisal Faisal
EPSILON: JURNAL MATEMATIKA MURNI DAN TERAPAN Vol 3, No 2 (2009): JURNAL EPSILON VOLUME 3 NOMOR 2
Publisher : Mathematics Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.284 KB) | DOI: 10.20527/epsilon.v3i2.41

Abstract

System is the dimension which it limited by rule and have certaincharacteristic. Execution of system do not always success, it is caused by somecomponent that causing fault at the system. Minimizing fault can be done bysearching the cause of the fault and then its construct to fault tree. Fault tree is a logic diagram that displays the connection between the fault event and the reason.The connection between the fault event and the reason can be described by ANDgate and OR gate. AND gate is used if all of the input occurs and OR gate is usedif at least one of the inputs occurs. To analyze fault tree, for the first it is changedto Boolean equation where AND gate and OR gate equivalent with product andsum operation in algebra.The methodology of this research is study of literature with search and collectall of the materials that are related with fault tree analysis and Boolean algebraand construct minimal cut set and minimal path set by using the construction offault tree which it is had and search the problem which it is solved by fault treeanalysis.Minimal cut set from a fault tree can be obtained by using Boolean algebra.But, not of all the rules of Boolean algebra are used. It is caused the fault at thedifferent of top event, so that different construction of fault tree for each differentfault. Minimal path set is obtained after getting the complement of minimal cut setwhich it get before and using some rules of Boolean algebra. From minimal cutset can be seen any kind of cause that can make the fault is happened and fromminimal path set can be seen any kind of cause that can make the fault is nothappened. Sum of minimal cut set and minimal path set are not always same foreach fault tree.
Mental Healing Melalui Permainan Tradisional Untuk Anak-Anak Yang Terdampak Banjir Marlina; Siti Rahmah; Mia Fitria
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 3 (2023): Mei
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i3.20

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meminimalisir pengaruh negatif akibat banjir pada anak-anak khusunya anak-anak Madrasah Ibtidaiyah Taufiqurrahman kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar agar dapat sedikit melupakan apa yang membuat mereka trauma akan bencana banjir yang menimpa mereka. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat mental healing ini menggunakan metode pembelajaran dalam bentuk permainan-permainan yang mendidik, selain itu juga bagi-bagi hadiah bagi anak-anak. Adapun kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini yaitu kegiatan pengabdian ini berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi anak-anak khusunya anak-anak Madrasah Ibtidaiyah Taufiqurrahman salah satunya dapat sedikit melupakan apa yang membuat mereka trauma akan banjir
Description of junior high school students' mathematical reasoning ability in sequence and series competence Mia Fitria; Rolina Amriyanti Ferita; M. Roniannor; Williza Yanti; Farid Hidayat
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9 No 2 (2023): Mei - Agustus 2023
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v9i2.2303

Abstract

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis siswa SMP pada kompetensi barisan dan deret, khususnya aritmetika. Indikator yang digunakan terdiri dari empat yaitu kemampuan mengajukan dugaan, menyajikan pernyataan matematika melalui lisan atau tulisan, melakukan manipulasi matematika, dan menarik kesimpulan atau melakukan generalisasi. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gambut, dengan subjek siswa kelas VIIIG. Dari 29 siswa yang ada, dipilih secara purposive sampling masing-masing 3 siswa dengan kategori kelompok skor tinggi, sedang, dan rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis dan wawancara. Untuk menjamin keabsahan data dilakukan triangulasi teknik (tes dan wawancara) serta triangulasi sumber (siswa dan guru). Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator yang paling banyak muncul adalah kemampuan melakukan manipulasi matematika, sedangkan yang paling sedikit muncul adalah kemampuan menyajikan pernyataan matematika melalui lisan atau tulisan. Disarankan agar siswa tidak hanya fokus pada kemampuan perhitungan teknis tetapi harus mampu mengubah soal cerita ke dalam pernyataan matematika yang sesuai.
PENALARAN VISUAL SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Maulida, Dina; Hidayat, Farid; Yanti, Williza; Muslim, Azis; Fitria, Mia
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 2 (2024): JSRD, December 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i2.518

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang penalaran visual siswa dalam materi bangun ruang berdasarkan indikator penalaran matematis ditinjau dari gaya belajar Honey–Mumford. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang telah mempelajari tentang bangun ruang. Peneliti memberikan angket untuk mengklasifikasikan siswa yang memiliki gaya belajar reflektif dan pragmatis dan siswa-siswa tersebut diberikan tes penalaran visual tentang bangun ruang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif jenis deskriptif-naratif. Berdasarkan hasil kuesioner gaya belajar yang telah diberikan, dipilihlah masing-masing satu orang siswa yang mewakili gaya belajar reflektif dan pragmatis. Siswa yang terpilih adalah siswa yang mampu mencapai indikator penalaran visual lebih tinggi dibanding siswa lainnya. Kemudian, siswa dari masing-masing kelompok gaya belajar diwawancarai untuk mendapatkan informasi tentang penalaran visual saat menyelesaikan soal TPV yang telah diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Siswa reflektif mencapai semua indikator penalaran visual, pada level memproses masalah, sesuai dengan karakteristik gaya belajar reflektif, ia lebih berhati-hati dalam membuat kesimpulan. Siswa reflektif lebih baik dalam memahami representasi bangun ruang dan mampu memaparkannya secara tepat serta cenderung mengumpulkan informasi data secara mendasar dan keseluruhan sebelum beraksi dengan menuliskan informasi dengan kata-kata yang lengkap. (2) Siswa pragmatis hanya mencapai dua dari tiga indikator penalaran visual, dalam memproses masalah siswa pragmatis cenderung menulis informasi numerik pada soal dengan menggunakan simbol dan lebih dominan menggunakan langkah prosedural. Fenomena ini sesuai dengan karakteristik siswa pragmatis yang lebih mementingkan cara yang praktis untuk menyelesaikan sesuatu.
Description of junior high school students' mathematical reasoning ability in sequence and series competence Fitria, Mia; Ferita, Rolina Amriyanti; Roniannor, M.; Yanti, Williza; Hidayat, Farid
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9 No 2 (2023): Mei - Agustus 2023
Publisher : Universitas PGRI Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v9i2.2303

Abstract

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis siswa SMP pada kompetensi barisan dan deret, khususnya aritmetika. Indikator yang digunakan terdiri dari empat yaitu kemampuan mengajukan dugaan, menyajikan pernyataan matematika melalui lisan atau tulisan, melakukan manipulasi matematika, dan menarik kesimpulan atau melakukan generalisasi. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gambut, dengan subjek siswa kelas VIIIG. Dari 29 siswa yang ada, dipilih secara purposive sampling masing-masing 3 siswa dengan kategori kelompok skor tinggi, sedang, dan rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis dan wawancara. Untuk menjamin keabsahan data dilakukan triangulasi teknik (tes dan wawancara) serta triangulasi sumber (siswa dan guru). Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator yang paling banyak muncul adalah kemampuan melakukan manipulasi matematika, sedangkan yang paling sedikit muncul adalah kemampuan menyajikan pernyataan matematika melalui lisan atau tulisan. Disarankan agar siswa tidak hanya fokus pada kemampuan perhitungan teknis tetapi harus mampu mengubah soal cerita ke dalam pernyataan matematika yang sesuai.
Deskripsi Pemahaman Konsep Matematis Mahasiswa Berdasarkan Teori APOS Dalam Perkuliahan Daring Materi Turunan: Description of Understanding Student Mathematical Concepts Based on APOS Theory in Online Lectures Derivative Material Mia Fitria; Williza Yanti; Farid Hidayat
Nusantara Journal of Education and Social Science Vol 1 No 1 (2024): Terbitan Januari 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69959/nujess.v1i1.17

Abstract

Lectures conducted online still require students to be able to understand concepts with all existing limitations. The description of students' conceptual understanding carried out in this research uses Apos theory, namely action, process, object and scheme. The results of this research are expected to provide an overview or description of students' understanding of concepts based on APOS theory in derivative material. This research is descriptive research with a qualitative approach. The main instrument in this research is the researcher himself and the supporting instruments are test questions on derivative material and interview guidelines. The research subjects were students taking Mathematics courses from the Hospital Administration Study Program at STIKES Intan Martapura. The results of this research are that students who fulfill all APOS stages are in the high ability group of three people. None of the process and object stages were fulfilled by the low ability group. None of the scheme stages were fulfilled by the medium and low ability groups.
Penguatan Literasi Numerasi dan Berpikir Kritis Matematika Siswa di SMK Ma’arif NU Martapura Dina Maulida; Williza Yanti; Mia Fitria; Farid Hidayat; Azis Muslim; Rolina Amriyanti Ferita; Ismi Ardiandari Nur Khalizah; Ahmad Dani
Kayuh Baimbai: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2024): Januari : Kayuh Baimbai : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69959/kbjpm.v1i1.4

Abstract

Students' lack of ability to answer questions that do not match the examples is the background for carrying out community service activities in addition to students' lack of motivation in learning. Students' fixation on examples causes students to have difficulty when given questions that are slightly different. There are several causes of students' difficulties in answering questions based on the results of analysis with the teacher, namely students' critical thinking abilities and students' numeracy literacy. These two abilities are the basis for students to solve problems using the information provided from the questions and concepts they have studied. This community service activity is carried out with the aim of providing stimulus to students to strengthen students' critical thinking and numeracy literacy skills. The stimulus is provided in the form of simple and non-routine questions using Pisa questions and questions related to third-dimensional material in the form of essays. Apart from that, it is also interspersed with math games to motivate students to learn.This activity was carried out at SMK Ma'arif NU Martapura.The results of the service show that there are five indicators of critical thinking skills and three indicators of numeracy literacy that are met. Apart from that, students also begin to have the courage to speak and show a positive attitude in learning. This can be a recommendation for teachers to provide more stimulus for non-routine questions so that students' critical thinking skills and numeracy literacy are further honed.