Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Peningkatan Kualitas Hidup Di Masa Pandemi Covid-19 dengan Penerapan Pola Hidup Sehat Tania Intan; Ferli Hasanah; Sri Rijati Wardiani; Vincentia Tri Handayani
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 4, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v4i1.834

Abstract

Abstract: Good living behavior is a community habit that upholds health aspects, such as managing cleanliness and environmental health, maintaining physical and psychological fitness, and providing adequate nutritional intake to achieve good health standards. Community Service Activities regarding the culture of healthy living during this pandemic were carried out by a teaching team from the Faculty of Humanities Sciences, Padjadjaran University. The activity method used is education with techniques of extension, consultation, and diffusion of knowledge which are all held virtually. To obtain comprehensive data, the implementation team distributed a questionnaire about the culture of healthy living to the primary target public, namely students of the Faculty, and the secondary target public, namely student families. Activities were carried out in July 2020 in three stages, namely the preparation, implementation, and evaluation stages. The results of the activity showed that PPM activities regarding healthy cultural behavior to the public of students and their families were well organized and following the protocol for preventing the transmission of Covid-19. Also, it is known that the biggest impact of a pandemic is economic. Keywords: covid-19; culture of healthy living; pandemic; virtual socialization  Abstrak: Perilaku hidup sehat adalah kebiasaan masyarakat yang menjunjung tinggi aspek-aspek kesehatan, seperti pengelolaan kebersihan dan kesehatan lingkungan, menjaga kebugaran fisik dan psikis, serta pemberian asupan nutrisi yang cukup sehingga tercapai standar kesehatan yang baik. Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat tentang budaya hidup sehat di masa pandemi ini dilakukan oleh tim pengajar dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran. Metode kegiatan yang digunakan adalah pendidikan dengan teknik penyuluhan, konsultasi, dan difusi ilmu pengetahuan yang seluruhnya diselenggarakan secara virtual. Untuk mendapatkan data yang komprehensif, tim pelaksana mendistribusikan angket mengenai budaya hidup sehat pada publik sasaran primer, yaitu mahasiswa, dan publik sasaran sekunder, yaitu keluarga mahasiswa. Kegiatan dilakukan pada bulan Juli 2020 dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan PPM mengenai perilaku budaya sehat kepada publik mahasiswa dan keluarganya telah terselenggara dengan baik dan sesuai dengan protokol pencegahan penularan Covid-19. Selain itu diketahui bahwa dampak terbesar dari pandemi adalah ekonomi. Kata kunci: budaya hidup sehat; Covid-19; pandemic; sosialisasi virtual
Penggunaan Media Pembelajaran Alternatif Sebagai Mitigasi Dan Adaptasi Pada Masa Pandemi Covid-19 Tania Intan; Nany Ismail; Vincentia Tri Handayani
KAIBON ABHINAYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ka.v3i2.3043

Abstract

Media dan metode belajar merupakan unsur pembelajaran yang dapat memengaruhi motivasi belajar sehingga berdampak pada kualitas hasil pendidikan. Situasi pandemi Covid-19 pada tahun 2020 menyebabkan diberlakukannya kebijakan pembatasan kegiatan belajar mengajar tatap muka dan mendukung pada pembelajaran daring. Realitasnya, kegiatan virtual tidak selalu menyenangkan dan mudah dilakukan, karena lama-kelamaan siswa dan pengajar merasa jenuh dan bahkan kerap mengalami kesulitan teknis dalam memanfaatkan sarana dan teknologi. Tim PPM yang bekerja sama dengan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Universitas Padjadjaran mencoba menemukan solusi permasalahan tersebut. Menyikapi permasalahan yang disampaikan oleh subjek/mitra kegiatan sebagai representasi pengajar dari berbagai tingkatan, tim PPM dan mahasiswa peserta KKN merancang sebuah media pembelajaran yang mudah digunakan dengan tujuan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar agar menjadi lebih menyenangkan, interaktif, dan kolaboratif. Metode PPM yang diterapkan adalah sosialisasi pemanfaatan situs web “Virtual Edu Guide”. Selain menambah performa, pengetahuan, dan keterampilan subjek/mitra, indikator keberhasilan yang ditunjukkan program ini adalah jumlah kunjungan pada situs sebanyak 194 kali setelah program berjalan selama lima hari.
Pengaruh Unsur Budaya Lokal dalam Ungkapan Berbahasa Perancis Vincentia Tri Handayani
Metahumaniora Vol 7, No 3 (2017): METAHUMANIORA, DESEMBER 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v7i3.18859

Abstract

AbstrakFolklor yang menghasilkan tradisi lisan merupakan perwujudan budaya yang lahirdari pengalaman kelompok masyarakat. Salah satu bentuk tradisi lisan adalah ungkapan yangmengandung unsur budaya lokal dalam konstruksinya yang tidak dimiliki budaya lainnya.Ungkapan idiomatis memberikan warna pada bahasa melalui penggambaran mental. Dalambahasa Perancis, ungkapan dapat berupa locution dan expression. Perbedaan motif acuansuatu ungkapan dapat terlihat dari pengaruh budaya masyarakat pengguna bahasa. Sebuahleksem tidak selalu didefinisikan melalui unsur minimal, tidak juga melalui kata-kata,baik kata dasar atau kata kompleks, namun dapat melalui kata-kata beku yang maknanyatetap. Hubungan analogis dari makna tambahan yang ada pada suatu leksem muncul dariidentifikasi semem yang sama. Semem tersebut mengarah pada term yang diasosiasikan danyang diperkaya melalui konteks (dalam ungkapan berhubungan dengan konteks budaya).Kata kunci: folklor, ungkapan, struktur, makna idiomatis, kebudayaanAbstractFolklore which produces the oral tradition is a cultural manifestation born out theexperience of community groups. One form of the oral tradition is a phrase that containsthe elements of local culture in its construction that is not owned the other culture. Theidiomatic phrase gives the color to the language through the mental representation. InFrench, the expression can consist of locution and expression. The difference motivesreference of an expression can be seen from the influence of the cultural community thelanguage users. A lexeme is not always defined through a minimal element, nor throughwords, either basic or complex words, but can be through the frost words whose meaningsare fixed. The analogical connection of the additional meanings is on a lexeme arises fromthe identification of the same meaning. The meaning ‘semem’ leads to the associated termsand which are enriched through the context (in idiom related to the cultural context).Keywords : folklore, idioms, structure, idiom meaning, cultureI PENDAHULUAN
PENGUATAN PERAN WARGA MASYARAKAT DALAM MITIGASI DAN ADAPTASI MENGHADAPI MASA PANDEMI COVID-19 Tania Intan; Vincentia Tri Handayani; Nany Ismail
Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Vol 11, No 3 (2022): September, 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v11i3.32031

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan terintegrasi dengan Kuliah Kerja Nyata Integratif Virtual 2021 yang diselenggarakan pada bulan Januari dan Februari 2021. Seluruh kegiatan dengan tema “Penguatan Peran Warga Masyarakat dalam Mitigasi dan Adaptasi Menghadapi Masa Pandemi Covid-19” dilakukan secara daring, mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, evaluasi, hingga pelaporan. Tim pelaksana terdiri dari tiga orang dosen, dengan salah satunya sebagai DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) dan dibantu oleh dua puluh orang mahasiswa yang berasal dari program studi berbeda di Universitas Padjadjaran. Masing-masing mahasiswa mendampingi dua subjek KKN yang berasal dari warga sekitar tempat tinggal masing-masing atau subjek lain yang dapat dijangkau secara daring. Dengan demikian, ada empat puluh subjek KKN sebagai mitra yang menjadi sasaran dari program-program yang dilaksanakan. Tema “Penguatan Peran Warga Masyarakat dalam Mitigasi dan Adaptasi Menghadapi Masa Pandemi Covid-19” dipilih karena sangat relevan dengan kondisi dan permasalahan yang dialami seluruh lapisan masyarakat saat ini. Tim PPM dan mahasiswa bekerja sama menggarap empat subtema yaitu: pendidikan, kesehatan dan lingkungan, ekonomi dan kewirausahaan, serta sosial dan budaya yang diturunkan ke dalam sejumlah program sosialisasi, edukasi, dan pembuatan poster serta video. Implikasi dari kegiatan ini adalah adanya perubahan-perubahan berupa peningkatan dari segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan para subjek dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Citra Perempuan dalam Novel Metropop “Tetralogi Empat Musim” Karya Ilana Tan Tania Intan; Vincentia Tri Handayani; Witakania Sundasari Som
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 14, No 4: November 2019
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.796 KB) | DOI: 10.14710/nusa.14.4.583-598

Abstract

When the storyline of chick lit and teen lit is always dominated by female figures, the metropop shows female and male figures. However, like popular novels that are more read and written by women, the metropop always presents issues that are centered on women. Therefore, this research was conducted with the aim of revealing the image of women in the ‘Tetralogi Empat Musim’ metropop by Ilana Tan consisting of ‘Summer in Seoul’ (2006), ‘Autumn in Paris’ (2007), ‘Winter in Tokyo’ (2008), and ‘Spring in London’ (2010). Data was collected by note-taking technique, and analyzed by descriptive-qualitative method. The methodological approach and the theoretical basis adopted for this research are feminist literary criticism. The results of the analyse indicate that in the tetralogy, (1) female self-image is displayed subject with TWITS (Teenage Women in Their 30s) characteristics, namely single, independent, working, aged between 24-30 years, beautiful and attractive, living in urban areas, lifestyle metropolis, heterosexual, and have character ‘The Waif’, and have 'weakness'. (2) The social image of women is described as being still the object of a patriarchal system in the form of dependence on male figures due to love relationships.
Mitos Putri Tidur dan Inferioritas Perempuan dalam Relasi Percintaan pada Novel Sleepaholic Jatuh Cinta Karya Astrid Zeng Tania Intan; Handayani, Vincentia Tri
Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal Vol. 2 No. 1 (2022): Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/Arif.021.05

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendiskusikan mitos putri tidur dan inferioritas perempuan dalam novel bergenre amore yang berjudul Sleepaholic Jatuh Cinta (2010) karya Astrid Zeng. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan kajian gender. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mitos putri tidur dieksplorasi pengarang untuk memperkuat gagasan tentang ketergantungan perempuan pada laki-laki. Inferioritas perempuan dilandasi oleh stereotip gender yang menempatkan laki-laki sebagai sosok yang kuat, mandiri, dan berkarakter pahlawan. Inferioritas perempuan ditunjukkan melalui kesediaannya mengalah dan menjadi pelayan serta korban penindasan di dalam relasi percintaan. Upaya pengarang untuk mengonstruksi protagonis perempuan sebagai sosok pemberontak dalam menghadapi opresi yang menimpanya dinilai tidak cukup memadai.
EDUKASI DECLUTTERING DENGAN METODE KONMARI PADA IBU-IBU PKK JATINANGOR (ANALISIS SITUASIONAL DAN RENCANA SOLUSI) Handayani, Vincentia Tri; hasanah, ferli; Saefullah, Nurul Hikmayaty
Midang Vol 2, No 3 (2024): Midang: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Oktober 2024
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/midang.v2i3.58122

Abstract

Artikel ini membincangkan analisis situsional metode berbenah KonMari yang disarankan oleh Marie Kondo, pakar decluttering dari Jepang, kepada para ibu rumah tangga di wilayah Jatinangor Kabupaten Sumedang. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang pola hidup rapi dan sehat, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengurangan barang yang tidak diperlukan. Peserta diajak untuk memahami bahwa hidup teratur bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan sampah yang berdampak positif bagi lingkungan. Prinsip ini sejalan dengan gerakan minim sampah, di mana setiap keputusan untuk menyimpan atau membuang barang didasarkan pada kesadaran akan keberlanjutan dan tanggung jawab terhadap kelestarian alam. Kegiatan PKM dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap per-siapan, tahap penyelenggaraan, dan tahap evaluasi dan pelaporan. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini direncanakan untuk dilaksanakan pada awal tahun 2025. Hasil kajian sementara menunjukkan bahwa metode KonMari dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan menciptakan lingkungan rumah yang lebih rapi dan mengurangi stres akibat kekacauan. Metode ini juga membantu memperkuat hubungan keluarga dan mendorong gaya hidup yang lebih sederhana dan efisien.
PELATIHAN BUAT ECOBRICK INDAH (BEBI) DI SEKOLAH DASAR NEGERI CIAWI JATINANGOR Hasanah, Ferli; Handayani, Vincentia Tri; Wardiani, Sri Rijati
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 1 (2025): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v8i1.54279

Abstract

Waste is a problem that cannot be avoided in the school environment. Food, paper, plastic, and other types of waste frequently accumulate and are challenging to manage. However, processing plastic waste is the most challenging because it decomposes slowly and requires costly machinery for recycling into new products. Creating eco-bricks is one of the fastest and most cost-effective solutions for managing plastic waste. Ecobricks transform rubbish into a useful resource with significant environmental benefits by compacting clean, dry plastic debris into plastic bottles. This article discusses a community service project that involves ecobrick-making at SDN Ciawi Jatinangor. This activity aims to set an example and raise awareness among elementary school students about the dangers of improper waste disposal, particularly plastic waste, both in school and in drainage systems (watercourses). Through this program, it is expected that Ciawi Elementary School students will be inspired to repurpose their plastic waste rather than disposing of it carelessly. The Service Learning (SL) approach was adopted, involving campaigns and collaboration between teachers and students. Several eco-bricks were made as a direct outcome of this initiative by students using food packaging waste collected from the school environment. The outcomes of this activity were significant, particularly in terms of students’ awareness and behavior. To make this transformation a beneficial habit in society, though, continuous campaigns are still necessary.Sampah merupakan masalah yang tidak bisa dihindari di lingkungan sekolah. Sampah makanan, kertas, plastik dan berbagai jenis sampah lain seringkali menumpuk dan sulit ditanggulangi. Meskipun demikian, sampah plastik merupakan jenis sampah yang paling sulit ditangani karena lama terurai dan jika ingin mengubahnya menjadi produk daur ulang, mesin yang dibutuhkan cukup mahal. Membuat ecobrick adalah cara tercepat dan termurah untuk mengatasi sampah plastik. Ecobrick mengubah sampah menjadi bahan yang berguna dengan cara mengemas sampah plastik yang telah dibersihkan dan dikeringkan di dalam botol. Artikel ini membahas laporan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) tentang pembuatan ecobrick di SDN Ciawi Jatinangor. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menggugah kesadaran di antara siswa sekolah akan bahayanya membuang sampah secara sembarangan -khususnya sampah plastik- di sekolah atau bahkan di parit. Dengan kegiatan ini diharapkan siswa SDN Ciawi dapat mengubah sampah plastik yang ada menjadi sesuatu yang berguna. Metode service learning digunakan dalam kegiatan ini dengan kolaborasi siswa dan guru. Beberapa ecobrick berhasil dibuat sebagai hasil langsung dari kegiatan ini. Para siswa menggunakan sampah plastik bekas kemasan makanan yang dikumpulkan sebelumnnya di lingkungan sekolah. Hasil dari kegiatan ini cukup signifikan khususnya dalam pemahaman dan perilaku siswa. Untuk menjadikan transformasi ini sebagai kebiasaan yang bermanfaat di masyarakat, kampanye yang panjang masih perlu dilakukan.