Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Tata Kota dan Daerah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA LAHAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN KEPANJEN Khoiriyah, Khotimatul; Hasyim, Abdul Wahid; Kurniawan, Eddi Basuki
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 9, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Kepanjen telah ditetapkan sebagai Ibu Kota Kabupatan Malang yang termuat dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 dimana memiliki fungsi dan peran sebagai pusat pemerintahan kabupaten. Adanya pemindahan ibu kota kabupaten Malang berdampak pada perubahan guna lahan dari tak terbangun menjadi terbangun. Berdasarkan kebijakan RTRW Provinsi Jawa Timur tahun 2011- 2031 disebutkan bahwa, struktur pusat permukiman perkotaan wilayah Malang Raya diarahkan di Perkotaan Kepanjen. Dengan mengacu kebijakan RTRW Provinsi Jawa Timur tahun 2011-2031, pemerintah berperan untuk merencanakan pengembangan permukiman di Kecamatan Kepanjen, yang menyangkut dengan kebutuhan akan lahan untuk bermukim. Permasalahan yang terdapat diwilayah studi adalah harga lahan yang bervariasi pada wilayah pusat kota dan sub pusat kota, dimana harga lahan tinggi dipengaruhi oleh nilai lahan, maka dari itu tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi harga lahan permukiman pada lahan rumah di Kecamatan Kepanjen dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Faktor yang mempengaruhi harga lahan permukiman adalah luas lahan, lebar jalan, jarak terhadap pusat kota, jarak terhadap sarana perkantoran, jarak terhadap sarana kesehatan, jarak terhadap sekolah, jumlah rute angkutan umum, dan ketersediaan jaringan air bersih. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk pemerintah terkait dengan pengembangan permukiman di Kecamatan Kepanjen
Pengembangan Paket Wisata Di Kota Ternate Karim, Taufik Z.; Hasyim, Abdul Wahid; Meidiana, Christia
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 6, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the current era of regional autonomy, tourism is one of the key sectors of a region’s economy development, as each local government is required to develop and to utilize its natural resources, namely tourism sector, in order to increase its local revenue to improve the welfare of its society. Despite having diverse tourism attraction potentials including historical, cultural, natural, and artificial tourist attractions, the city of Ternate has not developed its potential prevalently. The purpose of this study is therefore to identify potential tourist attraction, to arrange clusters of the potentials based on their common attraction characteristics, and to develop a tourism package formulation strategy in Ternate. The analytical methods used were descriptive analysis on the characteristics of Ternate’s tourism potential, and quantitative analysis including cluster analysis to arrange tourism clusters, travel time analysis, and tour package price calculations. The results showed that the tourism attractions in Ternate could be classified into three different clusters based on their shared values. The first cluster consists of palace of Sultan of Ternate, Sulamadaha Beach, BobaneIci, Legu Gam Festival, and the Festival of Kora-kora. Cluster II includes Oranje Fort, Kalamata Fort, St. Paulo Fort, Tolucco Fort, St W Church, ThianHou Temple King, Resident Bridge, Grave of Sultan Badaruddin II, Batu Angus, Tolire Lake, and Laguna Lake. Finally, Cluster III includes Kastela Fort, Grave of Sultan Babullah, KedatonIci, Kastela Beach, Tabanga Beach, Ake Rica, CengkehAfo, and Gamalama Tracking. Moreover, the study proposed three tour packages: two recreational and cultural package and one cultural and adventural package. Keywords: tour route, tour packages, analysis cluster
Pola Spasial Harga Lahan Permukiman Akibat Pembangunan Stasiun LRT Harjamukti, Depok Nurhana, Adhania; Hasyim, Abdul Wahid; Setyono, Deni Agus
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Intensitas mobilitas dari suburban menuju pusat kota terus meningkat setiap tahunnya. Pergerakan yang terjadi bervariasi menggunakan berbagai moda, baik pribadi maupun umum. Namun, pergerakan dengan kendaraan pribadi memperburuk kemacetan, sedangkan fasilitas kendaraan umum masih memiliki banyak permasalahan, salah satunya overcapacity, ketidapastian waktu tunggu, dan belum adanya integrasi antar moda. Pemerintah menyelenggarakan kereta api ringan (Light Rail Transit/LRT) sebagai solusi permasalahan transportasi tersebut dengan mengadakan sistem transportasi massal dalam Kawasan Metropolitan Jabodebek dengan Stasiun LRT Harjamukti, Depok sebagai stasiun akhir dari segmen Cawang-Cibubur. Pembangunan Stasiun LRT Harjamukti, Depok menyebabkan peningkatan aksesibilitas wilayah di area sekitar pembangunan, sehingga terjadi peningkatan kebutuhan lahan di area sekitar proyek pembangunan. Namun, keterbatasan lahan yang tersedia menimbulkan terjadinya kelangkaan terhadap lahan di kawasan tersebut, sehingga terjadi peningkatan nilai ekonomi lahan yang kemudian terefleksi dalam pembentukan harga lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga lahan, menyusun peta pola distribusi spasial harga lahan permukiman, serta menyusun peta spasial dan model harga lahan permukiman di area sekitar proyek Stasiun LRT Harjamukti, Depok. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis karakteristik harga lahan, analisis regresi linear berganda, dan metode interpolasi cokriging. Dengan menggunakan data hasil kuesioner, observasi, wawancara, serta tinjauan terhadap data sekunder, penelitian ini memperoleh model harga lahan akhir berupa Y = 7.375.584,160 + 177.232,579X2.2 – 61.060,826X2.4 + 25.075,015X2.5 + 93.258,006X4.1 + 293.584,789X5.1. Berdasarkan analisis regresi linear berganda yang dilakukan, diperoleh subvariabel luas lahan, jenis dan kualitas permukaan jalan, waktu tempuh menuju pusat kota, lebar jalan, kualitas jaringan persampahan, dan status kepemilikan lahan sebagai subvariabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap pembentukan harga lahan di area permukiman sekitar proyek pembangunan Stasiun LRT Harjamukti, Depok.
DETERMINATION OF POTENTIAL LOCATIONS FOR RELOCATION OF STREET VENDORS STREET VENDORS IN GRESIK URBAN AREA Afifah, Wanda Rifatul; Surjono, Surjono; Hasyim, Abdul Wahid
Tata Kota dan Daerah Vol. 17 No. 1 (2025): Jurnal Tata Kota dan Daerah
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2025.017.01.3

Abstract

Street vendors are one of the informal trade and services sectors that grow to meet economic needs. The urban economic dynamics of street vendors' existence invite various problems, such as utilising strategic public spaces that should not be used for selling. Six of the eight street vendor locations in the Gresik Urban Area are scattered, occupying road corridors, sidewalks, and public open spaces. This study aims to determine potential locations for relocating street vendors in the Gresik Urban Area. The spatial autocorrelation analysis method used is LISA (Local Indicator of Spatial Association) analysis. X variables include the location of residential land use, offices, tourism, and industry, which are compared with the location of street vendors as variable Y. Based on LISA analysis, the location used as a relocation recommendation is in the high-high quadrant and has a positive correlation. The results of the LISA analysis overlay between Settlement-Street vendors, Office-Street vendors, Tourism-Street vendors, and Industry-Street vendors revealed that the variables for Settlement-Street vendors and Tourism-Street vendors exhibit a positive spatial correlation. Thus, potential locations for relocating street vendors in the Gresik Urban Area are Randuagung Village and Gapurosukolilo Village.
PENGEMBANGAN WISATA BERKELANJUTAN TERHADAP PULAU LUSI DI KABUPATEN SIDOARJO Wulandari, Mega; Hasyim, Abdul Wahid; Rachmawati, Turniningtyas Ayu
Tata Kota dan Daerah Vol. 17 No. 1 (2025): Jurnal Tata Kota dan Daerah
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2025.017.01.5

Abstract

Pulau Lusi merupakan pulau buatan terbentuk sebagai solusi dari penanganan endapan sedimen muara Sungai Porong oleh semburan lumpur panas yang kemudian menjadi objek wisata pada 2015. Namun pengelolaan dan pengembangan Pulau Lusi sebagai daya tarik wisata jangka panjang belum tersedia. Potensi dan keunikan Pulau Lusi apabila dikelola dengan baik dapat memiliki peran signifikan dalam pembangunan situs wisata berkelanjutan yang menekankan pada terciptanya pengelolaan berkelanjutan terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan masyarakat terdampak. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun prioritas strategi dalam upaya mengembangkan situs wisata berkelanjutan pada Pulau Lusi menggunakan analisis AHP dengan memperhatikan empat kriteria yaitu: (1) Daya Tarik Wisata, (2) Lingkungan, (3) Aksesibilitas, (4) Fisik; dengan 18 alternatif strategi. Hasil penelitian menunjukkan kriteria persentase tertinggi yaitu aspek lingkungan (41,31%). Hal tersebut dikarenakan lingkungan merupakan aspek primer pada situs wisata, yaitu pengunjung cenderung lebih tertarik pada destinasi yang menawarkan lingkungan bersih dan indah. Persentase tertinggi untuk alternatif strategi adalah penambahan dan perbaikan transportasi air menuju Pulau Lusi (14,72%). Pulau Lusi tidak memiliki akses langsung ke daratan utama sehingga penambahan dan perbaikan transportasi air menjadi alternatif tertinggi pada penelitian ini.