Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pelabelan Klaster Fitur Secara Otomatis pada Perbandingan Review Produk Fahrur Rozi; Satrio Hadi Wijoyo; Septiyan Andika Isanta; Yufis Azhar; Diana Purwitasari
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 1 No 2: Oktober 2014
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.042 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.201412112

Abstract

Abstrak Penggunaan review produk sebagai suatu sumber untuk mendapatkan informasi dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pemasaran suatu produk. Situs belanja online merupakan salah satu sumber yang dapat digunakan untuk pengambilan review produk. Analisa terhadap produk dapat dilakukan dengan membandingkan antara dua buah produk berbeda berdasarkan fitur produk tersebut. Fitur dari suatu produk didapatkan melalui ekstraksi fitur dengan metode double propagation. Fitur yang terdapat dalam sebuah review sangat banyak serta terdapat beberapa kata yang memiliki arti yang sama yang mewakili suatu fitur tertentu, sehingga diperlukan suatu pengelompokan terhadap fitur tersebut. Pengelompokan suatu fitur produk dapat dilakukan secara otomatis tanpa memperhatikan kamus kata, yaitu dengan menggunakan teknik clustering. Hierarchical clustering merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengelompokan terhadap fitur produk. Pengujian dengan metode hierarchical clustering untuk pengelompokan fitur menunjukkan bahwa metode average linkage memiliki nilai recall dan f-measure yang paling tinggi. Sementara untuk pengujian pelabelan menunjukkan bahwa semantic similarity antar fitur lebih berpengaruh dari pada kemunculan fitur di dokumen. Kata kunci: clustering, fitur produk, pelabelan Abstract Product review can be used as a source for acquire information and to optimize the marketing of product. Online shopping sites are one of source that can be used to get product reviews. Analysis of the product can be done by comparing two different products based on product’s features. Features of a product can be obtained through extraction of features with double propagation method. In the product review there are many feature that can be found, and there are some words that have the same meaning which represents a particular feature, so we need a grouping on the feature. Hierarchical clustering is one method that can be used for grouping the features of the product. Based on testing, hierarchical clustering method for grouping feature indicate that the average linkage method has the highest recall and f-measure. As for testing in labeling indicates that the semantic similarity between features is more influential than the appearance of features in the document. Keywords: clustering, features of the product, labeling
PENGARUH MINAT BELAJAR, GAYA BELAJAR, DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR DESAIN GRAFIS Admaja Dwi Herlambang; Dian Agus Sasmita; Satrio Hadi Wijoyo
EDUTIC Vol 7, No 2 (2021): MEI 2021
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.934 KB) | DOI: 10.21107/edutic.v7i2.8583

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh minat belajar, gaya belajar, dan kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Dasar Desain Grafis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian expost facto. Pengambilan data minat belajar dan gaya belajar menggunakan kuesioner dan kemampuan berpikir kreatif menggunakan tes. Data hasil belajar didapatkan dari nilai akhir siswa pada akhir tahun. Sampel berjumlah 50 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan minat belajar, gaya belajar, dan kemampuan berpikir kreatif secara bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar dengan nilai signifikasi 0,02.
Evaluasi Usability Aplikasi Mobile Sampingan Menggunakan Metode Usability Testing dan System Usability Scale (SUS) Rihadatul 'Aisy; Yusi Tyroni Mursityo; Satrio Hadi Wijoyo
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 11 No 1: Februari 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jtiik.20241116613

Abstract

Pada tahun 2018 diluncurkan sebuah aplikasi yang membantu para pencari pekerjaan paruh waktu bernama Aplikasi mobile Sampingan. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang sangat membantu menghasilkan penghasilan tambahan bagi para penggunanya sesuai dengan observasi yang penulis lakukan pada ulasan aplikasi mobile Sampingan di Google Playstore, namun ditemukan cukup banyaknya komplain dari pengguna terkait aplikasi ini sehingga menjadi urgensi tersendiri dalam perbaikan aplikasi yang memiliki banyak peminat ini. Sehingga diperlukan evaluasi untuk selanjutnya dapat dilakukan perbaikan pada permasalahan yang dialami pengguna menggunakan metode usability testing dan SUS. Menurut Nielsen (2012) terdapat beberapa aspek yang perlu diukur untuk mengetahui permasalahan usability yaitu learnability, efficiency, error, dan satisfaction. Task scenario dan kuesioner SUS digunakan sebagai instrumen pada penelitian ini yang diberikan kepada 20 pengguna baru, dan terdapat instrumen wawancara yang melibatkan 5 pengguna lama serta 5 pengguna baru aplikasi mobile Sampingan. Dari pengumpulan data yang dilakukan, hasil yang didapatkan yaitu hasil aspek learnability yaitu 87%, aspek efficiency yaitu 0,019 goals/second pada perhitungan time-based efficiency dan 76,3% pada perhitungan Overall Relative Efficiency (ORE), aspek error yaitu 7,6%, serta aspek satisfaction yaitu 59,63 yang menggunakan kuesioner SUS. Selain itu ditemukan 17 permasalahan usability dari proses wawancara yang selanjutnya diberikan rekomendasi perbaikan berdasarkan 23 guidelines yang digunakan. 
The Vocational High School Student’s Computational Thinking Skills Comparison between Online and Offline Instructional Process in The Computer Network Subject Context Herlambang, Admaja Dwi; Nugraha Kresna Mukti; Satrio Hadi Wijoyo
Journal of Information Technology and Computer Science Vol. 9 No. 2: August 2024
Publisher : Faculty of Computer Science (FILKOM) Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jitecs.92489

Abstract

This study aims to see how high the difference in the average score of computational thinking skills is owned by students who carry out online learning with students who carry out offline learning and how high the significance level of the difference in the average score is. The approach used in this study uses assessment tools to measure the scores of students’ computational thinking skills. Sampling was done using a non-probability sampling technique for the 12th-grade students in computer network subjects of vocational high school. The mechanism used in this study was to provide research questions to each respondent under the learning mechanism, each of which consisted of 15 students. Based on the results of statistical calculations, it was found that the average/mean of the online mechanism group was 13.27, and the offline group was 17.73. In the Mann-Whitney U test, a score of 0.159 was also obtained. Comparison of the Mann-Whitney U test results with the test rules of 0.159 > 0.05. The conclusion is that there is a difference between the scores of the computational thinking skills of students who carry out online and offline learning, but this difference is not significant.
Analisis Setimen Pada Sosial Media Twitter Terhadap Pembelajaran Hybrid di Tengah Pandemi Covid-19 dengan Metode K-Nearest Neighbor putra, komang septia krisna; Nurul Hidayat; Satrio Hadi Wijoyo
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 8 No 6 (2024): Juni 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran pada umumnya dilakukan melalui interaksi antara guru dan murid secara langsung didalam lingkungan belajar, namun setelah terjadinya penyebaran pandemi covid-19 yang menghantam seluruh dunia membuat terciptanya metode pembelajaran baru untuk mencegah penyebaran virus di lingkungan Pendidikan yaitu dengan metode pembelajaran secara Hybrid. Pembelajaran Hybrid merupakan pembelajaran yang menggabungkan 2 tipe pembelajaran yaitu pembelajaran secara langsung dan secara online dengan skema waktu yang diatur sedimikian rupa agar mendapatkan pembelajaran yang efektif. Namun karena metode pembelajaran secara hybrid yang masih tergolong baru menimbulkan banyaknya komentar atau sentimen baik yang pro maupun kontra yang di tweet melalui media sosial twitter oleh para murid maupun guru. Oleh karena itu, diperlukan proses analisis sentimen agar pemerintah dapat mengambil Langkah yang tepat dalam menerapkan kebijakan pembelajaran secara hybrid. Pada penelitian ini, proses analisis sentimen dilakukan dalam beberapa proses yang terdiri dari pre-processing, perhitungan TF-IDF, analisis sentimen menggunakan algoritme K-Nearest Neighbour, dan hasil performansi menggunakan confussion metric. Bersumber pada hasil pengujian yang sudah dilaksanakan menggunakan data twitt dari twitter diperoleh skor akurasi sebanyak 71% dengan nilai K sebesar 9 dan persentase data training dan data testing dengan perbandingan 70% dan 30% Kata kunci: Analisis Sentimen, Pembelajaran Hybrid, K-Nearest Neighbor
Analisis Hubungan Kualitas Layanan Aplikasi Binar Academy Berdasarkan E-S-Qual Dan E-Recs-Qual Dengan Kepuasan Pelanggan Abdurrahim, Muhammad Imaduddien; Andi Reza Perdanakusuma; Satrio Hadi Wijoyo
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 8 No 9 (2024): September 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi merupakan tools yang sudah diaplikasikan ke seluruh aktivitas keseharian masyarakat. Salah satu bidang yang mulai banyak disupport menggunakan teknologi adalah pendidikan (education technology). Binar Academy adalah salah satu startup yang bergerak dalam education technology platform di Indonesia. Namun sebagai media yang paling digunakan pelanggan, experience pelanggan terhadapan layanan aplikasi Binar Academy masih kurang memuaskan. Maka diperlukan analisis yang mampu mengurai kekurangan yang ada pada aplikasi Binar Academy, sehingga diharapkan hasil dari analisis tersebut dapat menjadi evaluasi untuk memperbaiki kekurangan tersebut. Adapun salah satu model analisis yang dapat digunakan untuk menilai kepuasan pelanggan pada sebuah layanan elektronik adalah E-S-Qual (electronic service quality) dan E-Recs-Qual (electronic recovery services quality). E-S-Qual terdiri dari variabel efficiency, system availability, fulfillment, dan privacy. Sementara E-RecS-Qual terdiri dari variabel responsiveness, compensation, dan contact. Peneliti menggunakan uji korelasi spearman untuk mengetahui hubungan antara tiap-tiap variabel yang ada pada E-S-Qual dan E-RecS-Qual dengan variabel kepuasan pelanggan untuk mengetahui rekomendasi perbaikan yang tepat pada aplikasi Binar Academy. Setelah melakukan uji korelasi spearman, diketahui bahwa efficiency, system availability, fulfilment, responsiveness, dan contact memiliki hubungan yang kuat dengan kepuasan pelanggan. Sedangkan privacy dan compensation memiliki hubungan yang kurang kuat dengan kepuasan pelanggan.
Analisis Hubungan Antara Confirmation, System Quality, dan Information Quality Terhadap Continuance Intention Pengguna Alfagift Nanda Riska Dewi; Satrio Hadi Wijoyo; Admaja Dwi Herlambang
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 9 No 8 (2025): Agustus 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi digital mendorong perusahaan ritel untuk mengembangkan platform e-commerce, termasuk PT. Sumber Alfaria Trijaya dengan aplikasi Alfagift. Meskipun banyak diunduh, tidak semua pengguna melanjutkan penggunaan secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara Confirmation, System Quality, dan Information Quality terhadap Continuance Intention pengguna Alfagift menggunakan Expectation-Confirmation Model (ECM) dan DeLone & McLean IS Success Model. Penelitian kuantitatif ini melibatkan 61 responden pengguna Alfagift dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner online dan dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson dengan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan hanya System Quality yang memiliki hubungan signifikan terhadap Continuance Intention (r = 0.270, p < 0.05), sedangkan Confirmation (r = 0.184, p > 0.05) dan Information Quality (r = 0.157, p > 0.05) tidak menunjukkan hubungan signifikan. Temuan ini memberikan implikasi bahwa pengembang aplikasi perlu memprioritaskan peningkatan kualitas sistem untuk menjaga keberlanjutan penggunaan aplikasi.
Development Of E-Module In Subject Basic Computer Graphics In Class X – DKV SMK NEGERI 11 Malang To Increase Student Interest In Learning Faradillah Aditya Purnomo; Faizatul Amalia; Satrio Hadi Wijoyo
Journal of Information Technology and Computer Science Vol. 10 No. 2: August 2025
Publisher : Faculty of Computer Science (FILKOM) Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jitecs.2025102605

Abstract

Learning can run well with an interest in learning for students. Based on this, researchers found problems at SMK NEGERI 11 MALANG. One of the problems encountered was the low interest in learning for class X – DKV students in the Basic Computer Graphics subject. Therefore, the Basic Computer Graphic E-module is here to provide a solution to this problem. The development of this E- module uses the ADDIE method which consists of five stages (analyze, design, development, implementation and evaluation). Data collection was carried out using structured interview techniques, literature studies and filling out questionnaires (pre-E-module and post-E-module). Tests carried out include testing the feasibility of the E-module and testing the increase in student learning interest. Questionnaire calculations were carried out using a Likert scale, with a scale of 1-4. Based on the tests carried out by the E-module, the results of the eligibility percentage were 70% (Eligible) by material experts, 79.16% (Decent) by media experts, 88.3% (Very Feasible) by media eligibility experts and 84.19% (Very Worthy) by users. Furthermore, the percentage of students' interest in learning obtained an increase of 66.65% with a percentage of interest in learning before the E-module of 12.7% (Very Poor) and after using the E-module of 79.35% (Good). So it can be concluded that the E-module can be considered feasible and able to increase student learning interest.