Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search
Journal : Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian

KONTRIBUSI WANITA DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI LOKAL MELALUI PREFERENSI RUANG BELANJA Indrayati, Ariyani
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 8, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v8i2.1658

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kontribusi perempuan dalam pemberdayaan ekonomi lokaldengan Shoping preferensi ruang. Ini merupakan penelitian deskriptif-eksplorative dengan menggunakan opini. Isidari penelitian ini meliputi: 1) karakteristik sosial ekonomi perempuan, 2) kontribusi perempuan dalam rumahmengendalikan pegang Shoping, 3) pola orientasi ruang Shoping, dan 4) faktor influencies di Shoping pola. Penelitianini berlangsung di penduduk pohon di Pheriphery Kota Semarang yang memiliki tiga strata sosial ekonomi menjadi diPalm Hill Papandayan Residen, Trangkil Sejahtera Recident, dan Resident Puri Sartika.Kesimpulan dari penelitianini adalah menunjukkan bahwa para wanita yang memiliki kontribusi sangat penting bagi pemberdayaan ekonomilokal karena mereka menguasai sebagian besar anggaran rumah tangga dan sebagai pembuat decition dalam polarumah terus Shoping (60%) jika dibandingkan dari aturan manusia. Wanita dikendalikan lebih dari 50% untuk 10 itemdalam baik diperlukan dalam rumah tangga. Kesimpulannya adalah bahwa wanita memiliki peran penting dalamShoping preferensi dan agar mereka bisa menjadi agen perubahan yang efektif dalam pembangunan ekonomi.Penelitian ini merekomendasikan: 1) mengembangkan penduduk kelas menengah di pheriphery kota lebih suggecteddari warga kelas tinggi. 2) neding eksplanation intensif tentang peran womwn dan kontribusi terhadap pemberdayaanekonomi lokal. 3) developent komprehensif di daerah pheriurban menjadi satu sistem dengan kota utama. 4) strukturintra ekonomi di daerah pheriurban. 5) integrasi ekonomi sosial seharusnya.
KARAKTERISTIK AIR TANAH DI SEKITAR RAWA JOMBOR, KLATEN DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI DI LAPANGAN Indrayati, Ariyani; Setyaningsih, Wahyu
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 13, No 2 (2016): July 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v13i2.7976

Abstract

The groundwater characteristic at Rawa Jombor and surrounding area are very unique. There are aquiferstratified that produce three kinds of water: fresh, marsh, and salty. It’s very interesting to conduct researchfurthermore, about distribution, how is the occurrence, and how potential as geography learning resource in thefield. The research method are quantitative, data gets by measure the physical and chemical properties ofgroundwater. Next step are data analisys: by mapping to understand the distribution, occurance analize to knowthe genesis, and the last step is cross-classification to measure the potential as a learning resource, in suitabilityand relevance to the competence of geography graduates. Based on the physical (salinity) and chemical(electrical conductivity) properties of groundwater measurement, we sure that there are three kinds of water:fresh, marsh, and salty. Most of he aquifer that produce fresh water occurance in the northern swamp (RawaJombor). The genesis is because of this area formed from Merapi vulcan material. Most of he aquifer thatproduce salty water occurance in the southern swamp (Rawa Jombor). The genesis is because of this area formedfrom sea sedimentation that upraised. The marsh water is found at the border of both area. Based on crossclassificationbetween the research object and the standard variabel is known that Rawa Jombor and surroundingarea are suitable and relevance use as learning resource, to support geography competence graduate.
KESIAPAN SMP NEGERI 41 SEMARANG UNTUK BERKOMITMEN DAN SISTEMATIK MENGINTERNALISASIKAN NILAI LINGKUNGAN DAN SIKAP KESIAPSIAGAAN BENCANA (SWALIBA) Setyaningsih, Wahyu; Indrayati, Ariyani
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 12, No 2 (2015): July 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v12i2.8006

Abstract

Swaliba is a kind of school that have commitment and use systematic method to internalize environmentalvalue and attitude of preparedness to the disaster in every school activity. There are three stages in swalib:pilot project, development, and devotion. Every stages show the school condition and readiness to implementSwaliba Program. The Semarang 41 State Yunior High School in this time preparing becoming Swalibaschool. In this stage, school need to prepare about phyisic and non physic aspect. Besed on that needed, wehaved to do research about physical aspect assesement at Semarang 41 State Yunior High School toimplement Swaliba and than rewrite that report as an article below.The research method is survey, thanobservation the condition and compared to the physical standart measurement as disaster-resistantstructure. The result of the studi is show that Semarang 41 State Yunior High School is ready to internalizethe environtment value. At the other side, physically, the buiding at Semarang 41 State Yunior High School issafe from thunder-strom or hurricane and also earthquake but do not yet ready to facing a fire hazard. At theother side, Semarang 41 State Yunior High School in non-physic aspect consider to be quite ready toimplement Swaliba Program gradually.
POLA DISTRIBUSI KERUANGAN MCK KOMUNAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KAWASAN KUMUH DI PERKOTAAN YOGYAKARTA Indrayati, Ariyani
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 8, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v8i1.1656

Abstract

Kota Yogyakarta dilalui tiga sungai utama, yaitu Sungai Winongo, Code, dan Gajahwong. Lahan di bantaransungai, khususnya yang terletak di tengah kota menjadi pilihan masyarakat berpenghasilan rendah untuk bermukim.Semakin lama, kawasan ini semakin padat penduduknya, sehingga memunculkan gejala kemiskinan dan diikuti dengankekumuhan. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di bantaran sungai berpendapatan rendah dan belum mampumenempati rumah dengan fasilitas sanitasi yang layak, sehingga keberadaan MCK komunal menjadi hal yang sangatpenting. Tulisan ini berusaha mengulas mengenai pola distribusi keruangan MCK Komunal yang sudah ada di KotaYogyakarta, dan menghubungkannya dengan distribusi keruangan Kawasan kumuh yang ada di kota tersebut. Metodepenelitian, menggunakan metode kuantitatif, di mana pola distribusi spasial dihitung menggunakan teknik statistikberbasis area kelurahan, sedangkan distribusi kawasan kumuh dilakukan dengan analisis spasial dengan unit analisistitik. Analisis spasial kawasan kumuh divisualisasikan dengan peta citra yang memanfaatkan Citra Quick-Bird dansurvei GPS untuk menentukan referensi geografis titik-titik (lokasi) yang diteliti. Penjelasan lebih lanjut mengenaigejala keruangan yang ditemukan adalah menggunakan analisis diskriptif. Distribusi keruangan MCK Komunal yangada di Kota Yogyakarta menunjukkan pola yang spesifik yaitu mengelompok di sepanjang bantaran sungai. Gejala iniberasosiasi dengan gejala tersebarnya kawasan kumuh di Kota Yogyakarta yang sebagian besar juga berpolamengelompok di sepanjang bantaran sungai. Dengan demikian secara keruangan dapat dikatakan bahwa distribusiMCK Komunal di Kota Yogyakarta sudah sesuai dengan kebutuhan di lapangan, yaitu berada di tempat-tempat dimana sebagian besar keluarga-keluarga miskin yang tidak mampu untuk membangun MCK secara mandiri berada.
KONTRIBUSI WANITA DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI LOKAL MELALUI PREFERENSI RUANG BELANJA Ariyani Indrayati
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 8, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v8i2.1658

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kontribusi perempuan dalam pemberdayaan ekonomi lokaldengan Shoping preferensi ruang. Ini merupakan penelitian deskriptif-eksplorative dengan menggunakan opini. Isidari penelitian ini meliputi: 1) karakteristik sosial ekonomi perempuan, 2) kontribusi perempuan dalam rumahmengendalikan pegang Shoping, 3) pola orientasi ruang Shoping, dan 4) faktor influencies di Shoping pola. Penelitianini berlangsung di penduduk pohon di Pheriphery Kota Semarang yang memiliki tiga strata sosial ekonomi menjadi diPalm Hill Papandayan Residen, Trangkil Sejahtera Recident, dan Resident Puri Sartika.Kesimpulan dari penelitianini adalah menunjukkan bahwa para wanita yang memiliki kontribusi sangat penting bagi pemberdayaan ekonomilokal karena mereka menguasai sebagian besar anggaran rumah tangga dan sebagai pembuat decition dalam polarumah terus Shoping (60%) jika dibandingkan dari aturan manusia. Wanita dikendalikan lebih dari 50% untuk 10 itemdalam baik diperlukan dalam rumah tangga. Kesimpulannya adalah bahwa wanita memiliki peran penting dalamShoping preferensi dan agar mereka bisa menjadi agen perubahan yang efektif dalam pembangunan ekonomi.Penelitian ini merekomendasikan: 1) mengembangkan penduduk kelas menengah di pheriphery kota lebih suggecteddari warga kelas tinggi. 2) neding eksplanation intensif tentang peran womwn dan kontribusi terhadap pemberdayaanekonomi lokal. 3) developent komprehensif di daerah pheriurban menjadi satu sistem dengan kota utama. 4) strukturintra ekonomi di daerah pheriurban. 5) integrasi ekonomi sosial seharusnya.
POLA DISTRIBUSI KERUANGAN MCK KOMUNAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KAWASAN KUMUH DI PERKOTAAN YOGYAKARTA Ariyani Indrayati
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 8, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v8i1.1656

Abstract

Kota Yogyakarta dilalui tiga sungai utama, yaitu Sungai Winongo, Code, dan Gajahwong. Lahan di bantaransungai, khususnya yang terletak di tengah kota menjadi pilihan masyarakat berpenghasilan rendah untuk bermukim.Semakin lama, kawasan ini semakin padat penduduknya, sehingga memunculkan gejala kemiskinan dan diikuti dengankekumuhan. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di bantaran sungai berpendapatan rendah dan belum mampumenempati rumah dengan fasilitas sanitasi yang layak, sehingga keberadaan MCK komunal menjadi hal yang sangatpenting. Tulisan ini berusaha mengulas mengenai pola distribusi keruangan MCK Komunal yang sudah ada di KotaYogyakarta, dan menghubungkannya dengan distribusi keruangan Kawasan kumuh yang ada di kota tersebut. Metodepenelitian, menggunakan metode kuantitatif, di mana pola distribusi spasial dihitung menggunakan teknik statistikberbasis area kelurahan, sedangkan distribusi kawasan kumuh dilakukan dengan analisis spasial dengan unit analisistitik. Analisis spasial kawasan kumuh divisualisasikan dengan peta citra yang memanfaatkan Citra Quick-Bird dansurvei GPS untuk menentukan referensi geografis titik-titik (lokasi) yang diteliti. Penjelasan lebih lanjut mengenaigejala keruangan yang ditemukan adalah menggunakan analisis diskriptif. Distribusi keruangan MCK Komunal yangada di Kota Yogyakarta menunjukkan pola yang spesifik yaitu mengelompok di sepanjang bantaran sungai. Gejala iniberasosiasi dengan gejala tersebarnya kawasan kumuh di Kota Yogyakarta yang sebagian besar juga berpolamengelompok di sepanjang bantaran sungai. Dengan demikian secara keruangan dapat dikatakan bahwa distribusiMCK Komunal di Kota Yogyakarta sudah sesuai dengan kebutuhan di lapangan, yaitu berada di tempat-tempat dimana sebagian besar keluarga-keluarga miskin yang tidak mampu untuk membangun MCK secara mandiri berada.
PERANAN WANITA DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI LOKAL (STUDI KASUS TENTANG POLA RUANG BELANJA WANITA DI DAERAH PINGGIRAN KOTA SEMARANG) Ariyani Indrayati
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 7, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v7i2.80

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui peran wanita dalam pemberdayaan ekonomi lokal, dengan tekanan pada studi ruang belanja wanita. Penelitian bersifat deskriptif-eksploratif, dengan menggunakan metode survei. Ruang lingkup kajian terdiri dari empat aspek, yaitu : (1) karakteristik sosial ekonomi wanita, (2) peran wanita dalam mengatur pengeluaran keluarga, (3) pola orientasi ruang belanja wanita, dan (4) faktor-faktor yang mempengaruhi orientasi ruang belanja. Penelitian dilakukan terhadap wanita rumah tangga di kompleks perumahan di daerah pinggiran kota Semarang dengan mengambil 3 sampel strata perumahan berdasarkan tingkat ekonomi masyarakatnya, yaitu Perumahan Puri Sartika, Trangkil Sejahtera, dan Palm Hill. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik sosial ekonomi wanita rumah tangga di pinggiran kota memiliki modal dasar dan potensi besar bagi pemberdayaan ekonomi lokal, ditandai tingkat pendidikan, penghasilan dan pengeluaran yang tinggi. Wanita juga memiliki peran penting dan dominan dibanding pria dalam mengatur pengeluaran keluarga (60%). Selanjutnya dari aspek 10 jenis kebutuhan belanja, wanita memegang peran dominan lebih dari 50%. Potensi ekonomi yang besar dan peran wanita yang dominan tersebut ternyata kurang banyak memberikan manfaat bagi pengembangan ekonomi lokal. Hal ini disebabkan sebagian besar wanita membelanjakan uang atau pengeluarannya di kota Semarang (70%) dan hanya 30,28% yang berputar di wilayah lokal, tempat perumahan berada dan sekitarnya. Hal ini dipengaruhi oleh faktor pendidikan, penghasilan, pengeluaran, lokasi sekolah, lokasi kerja, dan jenis kebutuhan. Selain itu karena harga murah, barang lengkap dan berkualitas, serta kesamaan tempat kerja atau sekolah. Hasil analisis komparasi antar strata perumahan terhadap pola ruang belanja menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Semakin tinggi strata perumahan, semakin jauh ruang belanjanya. Dengan kata lain dampak terhadap upaya pemberdayaan ekonomi lokal semakin kecil. Hasil studi merekomendasikan : (1) Pengembangan perumahan kelas menengah ke bawah di pinggiran kota lebih disarankan dibanding dengan perumahan mewah. (2) penjelasan kontinyu dan intensif tentang peran wanita dalam pengembangan ekonomi lokal. (3) pengembangan wilayah pinggiran kota secara terpadu, khususnya dengan kota utama. (4) sarana dan prasarana ekonomi; (5) integrasi sosial dan ekonomi, (6) riset terpadu wilayah pinggiran kota. Kata kunci : Peranan wanita, pemberdayaan lokal, pola ruang