Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STRATEGI KONSERVASI MANGROVE DALAM MENGURANGI DAMPAK BENCANA DI PESISIR(Mangrove Conservation Strategy To Reduce Disaster Effect in Coastal Area) Hilmi, Endang; , Parengrengi
Pembangunan Pedesaan Vol 12, No 2 (2012)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan suatu populasi tumbuhan yang hidup pada daerah pasang surut, bersifat toleran terhadap garam, dan memiliki kelenjar pengeluaran garam.Degradasi mangrove telah menyebabkan terjadinya abrasi, hilangnya kemampuan terhadap tsunami dan banjir gelombang pasang. Penelitian ini dilakukan di Bengkalis dan Cilacap dengan menggunakan metode sistem informasi geografis, analisis vegetasi, dan Analytical HierarchyProcess (AHP). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa (1) potensi mangrove di Bengkalis sekitar 75.761 ha dengan kondisi sangat rusak sekitar 43.160 ha dan rusak sekitar5 28.391 ha, dengan kerapatan pohon antara 51 pohon/ha – 582 pohon/ha. Sedangkan potensi mangrove di Cilacap didominasi oleh Avicennia spp., Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhizaand Sonneratia alba. (2) potensi abrasi di Bengkalis sekitar 2.238 ha, sedangkan di Cilacap abrasi terjadi di Cilacap Selatan, Cilacap Utara, Adipala, Binangun dan Nusawungu (3). Untuk mengurangi dampak abrai perlu dibangun jalur hijau dan pemecah gelombang. Jalur hijau di Cilacap antara 66 – 396 m dan jalur hijau di Bengkalis sekitar 92.4 – 409.2 m. jalur hijau yang dapat digunakan di Bengkalis dan Cilacap adalah revetment, seawall dan groin.
The Aquatic Productivity using The Indicator of Plankton Diversity and Abundance in Telaga Dringo, Indonesia Rahayu, Nur Laila; Hilmi, Endang; Artini, Dewi; Listyaningrum, Sisca Febrianti; Widyatama, Rodrigo Tyas Perwira; Ansah, Anang Adri
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 9, No 1 (2024): February 2024
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v9i1.7497

Abstract

Aquatic productivity is the most basic trophic level in every aquatic ecosystem. Lake Dringo is a protected area and one of the highest lakes on the island of Java. Ecosystem balance can be seen from the study of water productivity. The purpose of this study was to determine the primary productivity and secondary productivity of waters in the Lake Dringo Nature Reserve, Central Java. The purposive sampling method was used in this study by establishing five stations and three replications at each station. The combination of primary and secondary productivity has a total abundance of 22,491-38,556 ind/liter. The highest abundance was Chlorophyta at 33% while the lowest abundance was Rotifera at 4%. This shows that there is no species dominance so that the primary productivity of the waters is still good. 
Identification and Expression of cGnRH-II Gene in Three Strains Osphronemus gouramy (Soang, Jepun and Bluesafir) Rosita, Rita Eka; Syakuri, Hamdan; Nuryanto, Agus; Hilmi, Endang; Sukardi, Purnama; Prayogo, Norman Arie
Molekul Vol 18 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jm.2023.18.2.7616

Abstract

Gouramy (Osphronemus gouramy) has very high economic value and is easy to cultivate. Currently there are about six strains that have been successfully cultivated based on their reproductive ability to produce eggs, namely goose (soang, goose gouramy), jepun (japan, japonica), blue sapphire, paris, bastar (broiler) and porcelain. One of the reasons for these differences in ability is internal factors which can be seen through the identification and expression of the cGnRH gene that each of these gouramy strains have. The cGnRH gene functions in signaling the pituitary gland to secrete the hormone GtH. This study aims to identify sequences and gene expression values ​​resulting from three strains of gouramyat different age levels. The research method used was the exploration of three gouramy strains (soang, jepun, blue sapphire) at different age levels (4 months, 8 months, 12 months), and three gouramy strains were taken for each age level. This research was conducted through several stages, namely organ preparation, isolation, sequence identification and measurement of cGnRH gene expression. Sequence data was analyzed using phylogenetic trees and gene expression was analyzed using One Way ANOVA test. The sequence results showed that the soang strain had a sequence that was more similar to the jepun strain than the blue sapphire strain, and the resulting gene expression showed that the three gouramy strains with three different age levels did not give different results.
Sistem Sosial Ekologi Masyarakat Silvofishery Segara Anakan Ulandari, Fatmah Sri; Sari, Lilik Kartika; Hilmi, Endang; Fauzi, Imam
MAIYAH Vol 2 No 4 (2023): Maiyah : Vol. 2 No. 4 Desember 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.maiyah.2023.2.4.10107

Abstract

Penelitian ini berjudul Sistem Sosial Ekologi Masyarakat Silvofishery Studi Kasus: Segara Anakan. Segara Anakan merupakan sebuah Laguna yang terletak di sebelah selatan Pulau Jawa. Sistem sosial-ekologi merupakan jalinan sistem-sistem adaptif yang kompleks antara unsur sosial dan ekologi dimana keduanya dipandang sebagai bagian yang berkaitan satu sama lain. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi dan sistem sosial ekologi masyarakat silvofishery di Kelurahan Kutawaru dan Kelurahan Donan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan tingkat pendidikan masyarakat silvofishery masih perlu peningkatan, keanekaragaman mangrove di tambak silfofishery berdasarkan indeks keanekaragaman Shannon-Wienner (H’) dalam kategori rendah pada semua stasiun. Tingkat rata rata kerapatan vegetasi mangrove bervariasi dari rendah ke padat berkisar 400 – 330.000 ind per ha, sedangkan untuk Nilai Indeks Penting (INP) didapati spesies mangrove Rhizophora mucronata merupakan spesies yang memiliki INP tertinggi baik di semua stasiun maupun di semua tingkatan (semai, pancang, dan pohon). Sistem sosial ekologi masyarakat silvofishery Segara Anakan terbentuk oleh beberapa komponen hubungan yaitu antara sesama masyarakat silvofishery, hubungan antara masyarakat silvofishery dengan tengkulak, hubungan antar masyarakat silvofishery dengan pemerintah Kelurahan, hubungan antar tetangga sesama masyarakat silvofishery, dan hubungan antar masyarakat silvofishery dengan ekosistem mangrove.
Valuasi Ekonomi Berbasis Cashflows dan Payback Periods dari Aktivitas Silvofishery di Segara Anakan Timur Cilacap Damara, Risti; Junaidi, Teuku; Hilmi, Endang
MAIYAH Vol 2 No 4 (2023): Maiyah : Vol. 2 No. 4 Desember 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.maiyah.2023.2.4.10144

Abstract

Penelitian ini berjudul Valuasi Ekonomi Berbasis Cashflows dan Payback Periods dari Aktivitas Silvofishery di Segara Anakan Timur Cilacap. Valuasi ekonomi merupakan upaya untuk memberikan nilai kuantitatif terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai valuasi ekonomi dengan menggunakan pendekatan cashflow dan payback period dalam perhitungannya. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2023. Penelitian dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner, jumlah sampel terdiri dari 23 pelaku usaha silvofishery di Segara Anakan bagian timur yaitu di Kelurahan Donan dan Kutawaru. Hasil analisis menunjukkan analisis biaya dan keuntungan silvofishery, dalam setahun didapatkan pendapatan rata-rata Rp 31.904.347,00, biaya investasi Rp 9.335.434,00, biaya tetap Rp 1.768.206,00, biaya variabel Rp 11.254.086,00, keuntungan Rp 18.882.054,00. Nilai valuasi ekonomi berupa nilai NPV diperoleh sebesar Rp 9.072.971,00, nilai IRR rata-rata diperoleh 33,34%, dan rata-rata nilai B/C Ratio yang diperoleh adalah 1,65 yang berarti usaha yang dijalankan akan memperoleh keuntungan dan dianggap layak. Sedangkan nilai payback period diperoleh rata-rata 0,69 tahun atau 8 bulan 24 hari. Namun, meskipun secara perhitungan usaha ini layak diteruskan, tetapi pada kenyataannya di lapangan tidak semua petambak dapat mencukupi kebutuhan hidup mereka dari hasil tambak.
Peningkatan Pemahaman Masyarakat dalam Aktivitas Konservasi Mangrove Segara Anakan Melalui Sosialisasi dan Simulasi Penentuan Variabel Penting Hilmi, Endang; Prayogo, Norman Arie; Junaidi, Teuku; Dewi, Rose; Fianjani, Ajeng Sekar
Jurnal Komunitas : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 2: Januari 2024
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Stiami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31334/jks.v6i2.3539

Abstract

Penentuan variabel penting merupakan hal yang sangat diperlukan untuk mengelola secara lestari dari ekosistem mangrove dan laguna Segara Anakan. Penentuan variabel penting tersebut dilakukan melalui aktivitas FGD dengan beberapa stakeholder yang berperan dalam pengelolaan ekosistem mangrove dan laguna Segara Anakan. Aktivitas ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman stakeholder dalam pengelolaan ekosistem Segara Anakan dilakukan dengan menggunakan simulasi MICMAC. Aktivitas sosialisasi dan simulasi dilakukan dengan melibatkan stakeholder yang dikelompokan menjadi beberapa cluster pelaku yaitu pemerintah (baik pemda maupun dinas), perangkat dan aparat desa, masyarakat, industri (pertamina, industry semen dan pembangkit listrik), andong perahu dan beberapa pakar.   Hasil simulasi dan sosilasisasi meningkatkan pemahaman masyarakat melalui penentuan variabel utama yaitu tsunami, ROB, limbah, abrasi, sedimentasi, dan pencemaran, tambak dan perubahan fishing ground. Variabel tersebut  menjadi variabel utama yang sangat mempengaruhi keberlanjutan ekosistem mangrove dan laguna Segara anakan
Simulasi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (First Aids) dalam Pengurangan Resiko Bencana Pesisir Hilmi, Endang; Junaidi, Teuku; Prayogo, Norman Arie; Dewi, Rose
Jurnal Komunitas : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7, No 2: Januari 2025
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Stiami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31334/jks.v7i2.4134

Abstract

Bencana pesisir merupakan bencana yang memberikan ancaman yang sangat tinggi bagi masayarakat di pesisir selatan Cilacap. Cilacap merupakan wilayah yang memiliki tingkat ancaman bencana yang sangat tinggi.  Beberapa ancaman bencana pesisir yang terjadi di Cialcap adalah tsunami, banjir pasang surut (ROB), pencemaran dan abrasi pantai.  Untuk mengurangi resiko bencana tersebut, maka masyarakat perlu beberapa aktivitas yaitu meningkatkan pemahaman tentang bencana pesisir, serta meningkatan kapasitas dan menguramgi kerentanan melalui aktivitas pertolongan pada kecelakaan (P3K). Aktivitas pertolongan pertama pada kecelakaan merupakan aktivitas memberikan kemampuan masyarakat melakukan pertolongan sendiri dan komunitasnya ketika terjadi bencana tanpa menunggu bantuan relawan datang. Aktivitas simulasi first aids dilakukan melalui tahapan memberikan pemahaman tentang bencana pesisir, manfaat first aids dan simulasi first aids. Hasil simulasi menunjukan bahwa maysaraakat awalnya tidak paham tentang bencana pesisir (56%), namun mereka paham bahwa ROB (38%), tsunami (26 %) dan pencemaran air (21%) merupakan bencana pesisir yang tertinggi ancamannya. Masayarakat sangat berharap untuk aktivitas rehabilitasi mangrove, pembentukan forum kebencanaan dan simulasi P3K secara periodik
STAKEHOLDERS ANALYSIS OF MANGROVE ECOSYSTEM MANAGEMENT IN SEGARA ANAKAN LAGOON, CILACAP Ardiyanto, Anjalli Tasha; Hilmi, Endang; Mahdiana, Arif; Junaidi, Teuku; Prayogo, Norman Arie; Dewi, Rose; Cahyo, Tri Nur
Indonesian Journal of Forestry Research Vol. 11 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Forestry Research
Publisher : Association of Indonesian Forestry and Environment Researchers and Technicians

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59465/ijfr.2024.11.2.189-209

Abstract

The mangrove ecosystems are one type of coastal ecosystem found along coastlines and river estuaries that are influenced by tides and inundation. Segara Anakan Lagoon, Cilacap as one type of coastal ecosystem has a protection function, coastal area buffer, and cultivation area function that must be supported from the aspects of policy and institutions, communication, and coordination. This study aims to identify the role of stakeholders and the relationship between stakeholders in mangrove ecosystem management in Segara Anakan Lagoon, Cilacap. The research method used was a survey and interview method analyzed with MACTOR software. The results showed that there were 18 stakeholders who involved in mangrove ecosystem management in Segara Anakan Lagoon, Cilacap. The stakeholders are classified into main stakeholders, key stakeholders, and supporting stakeholders using the objective of mangrove management as key activities such as silvofishery, mangrove conservation, fishing activity, industry activity, etc. The level of convergence between stakeholders was 96.1% and the level of divergence was 3.9%. These results indicate a relatively low potential for conflict between stakeholders. The research can be used as a model relation between stakeholders to support the management activity of Segara Anakan Lagoon.
Mapping of Mangrove Ecosystem In Segara Anakan Lagoon using Normalized Different Vegetation Index and Dominant Vegetation Index Hilmi, Endang; Sari, Lilik Kartika; Mahdiana, Arif; Junaidi, Teuku; Muslih, Muslih; Samudra, Sesilia Rani; Prayogo, Norman Arie; Baedowi, Muhamad; Cahyo, Tri Nur; Putra, Rifky Raihady Danu; Sari, Fitra Amalia
Journal Omni-Akuatika Vol 18, No 2 (2022): Omni-Akuatika November
Publisher : Fisheries and Marine Science Faculty - Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.oa.2022.18.2.926

Abstract

Mangrove ecosystem in Segara Anakan Lagoon (SAL) Cilacap as a typical and specific semiclosed estuary. SAL  is dominated by many species like as Rhizophora spp., Sonneratia spp., Bruguiera spp., Avicennia spp., and other species. The normalized different vegetation index (NDVI) and dominant vegetation index (DVI) are a suitable method to support the mapping analysis of mangrove structure and mangrove density.  This research aimed to develop mapping of mangrove species distribution, density and dominated species using NDVI and DVI.  The method of this research used NDVI analysis using satellite imagery 2017-2020 and domination vegetation with line and quadrat transect method. The results showed that  West Segara Anakan had mangrove dense (25 %), moderate density (25 %), rare density (50%) and East Segara Anakan had mangrove dense (43,86 %), moderate density (47.99 %), rare density (8,24 %).  Based on domination species showed that East Segara Anakan was dominated by Rhizophora stylosa (233-1633 trees ha-1), Rhizophora apiculata (100-1067 trees ha-1), Nypa frutican (50-2775 trees ha-1), whereas West Segara Anakan was dominated by Nypa frutican (565-2333 trees ha-1), Avicennia marina (198-933 trees ha-1), Sonneratia caseolaris  (132-700 trees ha-1) and Avicennia alba (107-1000 trees ha-1). Keywords : Mangrove density, mapping analysis, Segara Anakan Lagoon, NDVI and NDWI
The distribution of mangrove area, mangrove density, and species diversity on the North Coast of Jakarta Usman, Uus; Hilmi, Endang; Iqbal, Achmad
Journal Omni-Akuatika Vol 19, No 1 (2023): Omni-Akuatika May
Publisher : Fisheries and Marine Science Faculty - Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.oa.2023.19.1.1061

Abstract

The distribution of mangrove area, density, and species diversity on the North Coast of Jakarta indicate the mangrove adaptation to live and grow in permanent water inundation areas. Therefore, this research aimed to analyze the distribution and mapping of the mangrove ecosystem in permanent water inundation area using the index of mangrove density, diversity, and geographical information system. The results showed that soil water salinity ranged from 5.6 to 7.0 ppt, water salinity ranged from 0.1 to 9.8 ppt, soil water pH ranged from 6.25 to 7,0, water pH ranged from 5.83 to 6.5, soil nitrate ranged from 12.2 to 22.8 mg/L, soil phosphate ranged from 1.7 to 14.8 mg/L, soil pyrite ranged from 0.12 to 0.3 mg/L, and soil texture varied from silt loam to silty clay loam. The mangrove ecosystem on the North Jakarta was dominated by a very rare density and low–moderate diversity, with a density between 440–1,250 trees/ha. The distribution of mangrove area also showed a very rare density from 0.18 ha (2000) to 166.95 ha (2020), a rare from 197.03 ha (2000) to 359,72 ha (2020), the moderate from 263.65 ha (2000) to 351.09 ha (2020), the dense from 591.78 (2000) to 273.92 ha (2020), and the very dense from 486.35 ha (2000) to 98.91 ha (2020). The mangrove ecosystem in the North Coast Jakarta was dominated by Avicennia marina, Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, Nypa frutican, Sonneratia alba and Sonneratia caseolaris.   The conclusions of this research showed that the mangrove ecosystem inJakarta is degraded because it is dominated by rare- very rare of mangrove density Keywords: mangrove distribution, mangrove density and diversity, North Coast of Jakarta, permanent water inundation