Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Ketahanan Remaja di Panti Asuhan Ni Komang Krisnawati Mangna; Tience Debora Valentina
Humanitas (Jurnal Psikologi) Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/humanitas.v8i1.8091

Abstract

Adolescents who live in orphanages need to have resilience skills to help them recover from adversity that triggers psychological stress while living in an orphanage. This research aims to determine the factors that influence resilience in adolescents living in orphanages. The method used in this paper is a literature review. Article search sources were accessed from Google Scholar library sources with article publication years between 2014-2023. The results of this literature review are internal factors (emotional intelligence, self-compassion, self-disclosure, self-esteem and self-acceptance) and external factors (social support in the form of emotional support from caregivers and peers) that influence resilience abilities in adolescent orphanages.
Kesejahteraan Psikologis Orang Tua Dengan Anak Berkebutuhan Khusus : Literature Review I Gusti Ayu Agung Sri Laksmi Chandra Astiti; Tience Debora Valentina
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8781

Abstract

Penelitian ini mengkaji pada orangtua yang khususnya memiliki anak berkebutuhan khusus, yang memiliki permasalahan yang cukup kompleks. Membesarkan anak berkebutuhan khusus tersebut dapat membuat perubahan besar pada kehidupan orangtua, khususnya ibu. Ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus awalnya mengalami masa berduka, menolak, dan berlanjut hingga mencapai suatu tahap menerima kenyataan bahwa ia memiliki anak yang berbeda dengan anak normal. Ketika orangtua mengalami tahap-tahap tersebut, akan berpengaruh pada kesejahteraan psikologisnya. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan kajian literatur deskriptif. Proses penggalian literatur dilakukan pada platform Google Scholar. Dari hasil pencarian ditemukan 1.180 hasil jurnal, namun yang memasuki kriteria hanya 11 jurnal saja, dan 2 skripsi, maka dari itu kajian literatur review hanya berfokus pada 10 jurnal saja yang memenuhi sesuai kriteria yang membahas mengenai kesejahteraan psikologis orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus dengan rentang publikasi dari 2017-2022. Berdasarkan kajian literatur didapatkan hasil penelitianyaitu terdapat beberapa aspek yang berhubungan dengan kesejahteraan psikologis orang tua dengan anak berkebutuhan khusus (ABK) yaitu koping stres, dukungan keluarga, kebersyukuran, dukungan sosial suami dan parenting self-efficacy dan optimisme, penerimaan diri dan dukungan sosial lingkungan sekitar.
Faktor Internal Psikologis Terhadap Ide Bunuh Diri Remaja Di Indonesia I Made Rendi Pradipta; Tience Debora Valentina
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 2 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i2.9966

Abstract

Masalah bunuh diri di kalangan remaja marak terjadi sekarang, dimana hampir setiap bulannya selalu muncul berita remaja yang mengakhiri hidupnya sendiri di berbagai tempat di Indonesia. Ide bunuh diri remaja muncul karena pada tahap ini perkembangan emosi yang terjadi masih labil. Banyak faktor seperti trauma dan pengalaman peristiwa negatif yang dapat mendorong munculnya gangguan mental dan ide bunuh diri remaja. Ide dan upaya melalukan bunuh diri sering terjadi secara impulsif, perilaku bunuh diri dapat terjadi hanya dengan sedikit dorongan dari ide bunuh diri. Ide bunuh diri akan menjadi awalan yang mendahului sebuah upaya tindakan bunuh diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengenal lebih dalam faktor psikologis sebagai faktor risiko internal pada remaja Indonesia karena dengan diketahuinya faktor – faktor ini dapat membantu dalam melakukan intervensi dan pencegahan yang tepat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kajian literatur deskriptif terhadap 9 penelitian dengan jumlah responden beragam dan kriteria responden adalah remaja. Hasil kajian literature mendapatkan faktor – faktor psikologis internal yang berpengaruh terhadap ide bunuh diri remaja di Indonesia meliputi perasaan tertekanan, keputusasaan, bullying, harga diri rendah, kepribadian neuroticism, kecemasan, tingkat depresi, stress, kesepian (loneliness) dan ketidakberdayaan. Kajian literature dilakukan mengingat pentingnya menyadari kemunculan ide bunuh diri pada remaja karena dapat menentukan intervensi dan pencegahan yang tepat.
Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Self Regulated Learning Pada Mahasiswa Baru Ayu Komang Citrawati; Tience Debora Valentina
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.10619

Abstract

Pada masa pandemi Covid-19, self regulated learning sangat dibutuhkan karena pembelajaran sebelumnya dilakukan secara tatap muka di dalam kelas, sehingga mahasiswa memiliki kecenderungan untuk belajar sesuai arahan dosen, aktivitas maupun praktek langsung, namun berbeda dengan mahasiswa baru saat ini yang diharuskan melakukan pembelajaran dari awal secara daring, dimulai dari Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dan juga melakukan pembelajaran secara mandiri sampai keadaan kembali normal. Sehingga diharapkan dengan adanya Self Regulated learning mahasiswa baru dapat mengatur dan mengarahkan dirinya sendiri, menyesuaikan dan mengendalikan diri, terutama dalam menghadapi tugas yang sulit.
Hubungan Kelekatan Orangtua-Remaja dengan Kemandirian pada Remaja di Smkn 1 Denpasar Dewi, Audy Ayu Arisha; Valentina, Tience Debora
Jurnal Psikologi Udayana Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.795 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2013.v01.i01.p18

Abstract

In adolescence, there are several developmental tasks that must be faced, one of which is the development of autonomy. Role of parents can’t be separated on the formation of adolescent autonomy because of an emotional connection between parents and adolescence. Emotional connection that persists for long periods is called attachment. This study aimed to determine the relationship between parent-adolescent attachment with adolescent autonomy in SMKN 1 Denpasar.   The sampling technique used in this study is simple random sampling. Subjects of this research are 330 students in SMKN 1 Denpasar, from age 15-18 years old. Researcher deploy two scales, the parent-adolescent attachment scale adapted from the Inventory Parent and Peer Attachment (Armsden & Greenberg, 1987) and autonomy scale is based on aspects that proposed by Steinberg (2009). The data obtained in this study were analyzed by simple regression analysis to examine the relationship between parent-adolescent attachment and autonomy.   Regression analysis results t value 3,652 and P = 0.000 (P < 0.05). It means attachment to parents and adolescent autonomy are significantly and positively correlated, when parent-adolescent’s attachment is high they will have a high score on autonomy too. Coefficient of determination equal to 0.039 indicates the attachment contribution to the autonomy is 3,9%, and  96,1% was contributed by other factors such as gender, birth order, school activities and community activities.   Keywords: attachment, autonomy, adolescence.
SIBLING RIVALRY ANTARA ANAK DENGAN MILD INTELLECTUAL DISABILITY DAN SAUDARA KANDUNG Tejena, Nago; Valentina, Tience Debora
Jurnal Psikologi Udayana Vol 2 No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.608 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2015.v02.i02.p02

Abstract

Human grow and develop throughout their life. There are several factors that influence human development. When there is an interference on these factors, it will cause developmental delays in children, such as intellectual disability. Children with intellectual disability require extra attention from the family. This will trigger a fight for resources between children with intellectual disability and their siblings. This situation will create conflict between them, which leads to sibling rivalry. The aim of this study is to determine the dynamics of sibling rivalry between child with mild intellectual disability and her siblings. This qualitative research is designed with case study approach. Sampling technique used is purposive sampling. Subject of this study is an 11 years old child with mild intellectual disability, who has two siblings. Data collecting techniques used are observation, interview, field note and audio- visual recording. The data were analyzed using data organization technique for qualitative study with case study approach according to Cresswell (1998). Based on the results from data organization,  this study found 33 categories that can be grouped into 6 patterns. The patterns are 1) sibling rivalry factors; 2) fight’s trigger; 3) types of sibling rivalry; 4) problem solving method when there is a conflict; 5) situation after the fight finished; and 6) the differences of point of view between subject and her siblings.   Keywords : sibling rivalry, mild intellectual disability, child.
Dinamika Psikologis Remaja yang mengalami Kekerasan Emosional dalam Keluarga Kesari, Anak Agung Istri Indira; Valentina, Tience Debora
Jurnal Psikologi Udayana Vol 9 No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JPU.2022.v09.i02.p10

Abstract

Kekerasan emosional adalah bentuk kekerasan nonfisik yang membahayakan keberfungsian kognitif, psikologis, maupun fisiologis individu. Kekerasan jenis ini banyak ditemukan dalam relasi keluarga, terutama orang tua dengan anak. Dampak kekerasan emosional dalam keluarga dapat memengaruhi proses pembentukan identitas anak sebagai salah satu tugas perkembangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika psikologis remaja yang mengalami kekerasan emosional dalam keluarga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan studi multi kasus. Partisipan penelitian ini terdiri dari tiga remaja berusia 14-21 tahun yang didapatkan dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tematik. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan enam temuan utama, antara lain: 1) gambaran relasi keluarga yang ditinjau dari aspek kontekstual dan aspek relasional; 2) gambaran kekerasan emosional dalam keluarga; 3) dampak kekerasan emosional ditinjau dari aspek kognitif, sosioemosional, dan perilaku; 4) pembentukan identitas remaja yang mengalami kekerasan dalam emosional; 5) pengalaman perundungan di sekolah, dan; 6) pembentukan resiliensi pada remaja yang mengalami kekerasan emosional sekaligus perundungan di sekolah. Implikasi dari penelitian ini memberikan pemahaman bagi orang tua mengenai tindakan kekerasan emosional dalam keluarga dan dampaknya terhadap remaja, serta pentingnya mengembangkan relasi keluarga yang baik untuk mendukung tumbuh kembang anak ke arah yang positif.
Hubungan Regulasi Diri Dengan Status Gizi pada Remaja Akhir di Kota Denpasar Pramitya, A.A. Istri Mira; Valentina, Tience Debora
Jurnal Psikologi Udayana Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.3 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2013.v01.i01.p05

Abstract

One of the nutritional problem in adolescent is about health which it’s also major concern in the health sector. Obesity and anemia are two things that vulnerable adolescents facing problem related to nutritional problem. Proliferation of fast food restaurant are very contradictory to the widespread phenomenon of obesity which it’s been a global epidemiology and body image distortion is concerned with anemia which it’s related with losing body weight. Nutrition fulfillment can be seen through optimal nutrition status as related to the ability of people to control their behavior, emotion and mind (drives). The purpose of this research is to explore the relationship between self-regulation with nutritional status of fulfillment. This research used quantitative methods. The subject of this research are 280 late adolescents in Denpasar. Data was gathered by using self-regulation scale (r=0,936; ?=0,273-0,625) Physical measurement with Body Mass Index (BMI) is used to measure nutritional status. Data analysis is performed by Spearman analysis. The result shows that there is correlation coefficient score (p) is 0,822. It means there is no significant relationship between self-regulation and nutritional status of late adolescents in Denpasar. Therefore, alternative hypothesis is rejected, it can caused by the theory that used in this research hasn’t been much tested in other studies, the sampling technique is less representative and there are internal and external factor which are more related with nutritional status and it will be discussed later. Key words: self-regulation, nutritional status, late adolescent.Hubungan Regulasi Diri Dengan Status Gizi pada Remaja Akhir di Kota Denpasar
KUALITAS HIDUP MANTAN PECANDU NARKOBA YANG SEDANG MENJALANI TERAPI METADON Lasmawan, Gede Indra Surya; Valentina, Tience Debora
Jurnal Psikologi Udayana Vol 2 No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.308 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2015.v02.i02.p01

Abstract

Over time, drugs abuse in various parts of the world increase widely. Similarly in Indonesia, the results of a survey conducted by the National Narcotics Agency revealed that there are 3.8 million people in Indonesia are drugs user in 2013. Various cases showed that the impact of drugs abuse seen in the loss of materials and non-materials, and can even cause death. Therefore, people who addicted to drugs should immediately stop consuming and required to undergo a recovery process. Therapeutic method with medical approaches recognized until now are diversion programs to substitute drugs or other substance called methadone therapy (Puspita, 2008). Although there are many positive benefits that make the patient to function normally, but methadone therapy also cause side effects and dependence that can psychologically affect the quality of life of patients (Maeyer, 2011). This makes the researcher interested in studying the quality of life of former drugs addicts undergo methadone treatment.   This study used a qualitative method with a phenomenological design with interview and observation as data collection techniques. Respondents were four patients who involve in methadone therapy. Results of the study shows that methadone helps individuals in various aspects of quality of life such as physical health aspect, where the individual can return to normal activities. In the psychological aspects, the individual has motivation to reach higher accomplishment and not mired in regret. Relate to aspects of social relations, family members give support and motivation. Furthermore, environmental aspect showed that individuals have their own work to fulfill their necessary.   Keywords: quality of life, former drugs addicts, methadone therapy  
KEPUASAN PERKAWINAN PASANGAN PADA GELAHANG Sanjiwani, Anak Agung Sri; Valentina, Tience Debora
Jurnal Psikologi Udayana Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.965 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2017.v04.i01.p19

Abstract

Perkawinan pada gelahang merupakan suatu fenomena yang relatif baru bagi orang Bali yang beragama Hindu. Perkawinan pada gelahang dikatakan berbeda dengan dua bentuk perkawinan lainnya yaitu perkawinan biasa dan nyentana. Perbedaan tersebut adalah status pasangan yang setara yaitu sebagai purusa dan pasangan yang memilih perkawinan pada gelahang akan memiliki kewajiban dan tanggung jawab ganda yang tidak dialami oleh pasangan pada perkawinan biasa atau nyentana. Situasi tersebut kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan perkawinan pada gelahang. Mayoritas pasangan menginginkan hubungan perkawinan yang setara dan pasangan harus selalu menyesuaikan pemahaman pribadi terkait apa yang diharapkan terhadap pasangan pada perannya masing-masing untuk mendapatkan kepuasan perkawinan. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggali kepuasan perkawinan pasangan pada gelahang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara dan observasi dengan melibatkan tiga pasangan yang menjalani perkawinan pada gelahang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan terkait beratnya pelaksanaan perkawinan pada gelahang tidak memengaruhi pasangan dalam mengevaluasi kepuasan perkawinan. Hal ini dapat terjadi karena perkawinan pada gelahang merupakan satu-satunya solusi bagi kedua belah pihak pasangan. Pasangan perkawinan pada gelahang menunjukkan kepuasan menyangkut 1) perilaku pasangan yang sesuai dengan harapan; 2) keberadaan anak yang sangat berharga; 3) hubungan yang terjalin baik dengan orangtua serta mertua; dan 4) dukungan orang sekitar terkait pelaksanaan perkawinan pada gelahang.  Perasaan kurang puas juga dirasakan pasangan perkawinan terkait kondisi ekonomi dan sifat pasangan. Penggunaan kalimat yang sederhana dengan bahasa sehari-hari menjadi saran untuk peneliti selanjutnya agar dapat memudahkan pengambilan data pada responden penelitian.   Kata Kunci: Kepuasan perkawinan, perkawinan pada gelahang, kewajiban ganda