Claim Missing Document
Check
Articles

PROFIL PENGRAJIN SONGKET DI DESA LIMBANG JAYA I KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN Irmeilyana Irmeilyana; Ngudiantoro Ngudiantoro; Anita Desiani
Jurnal Kependudukan Sriwijaya Vol 2 No 1 (2018): DEJOS VOL 2, NO 1 (Januari 2018)
Publisher : Program Studi Kependudukan, Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis profil pengrajin songket di Desa Limbang Jaya I ditinjau dari faktor sosial demografi, pendapatan rata-rata per bulan, dan produktivitas pengrajin. Produktivitas yang diteliti meliputi rata-rata jumlah helai songket yang dihasilkan dalam 1 bulan, rata-rata lama waktu kerja (menenun) per hari, rata-rata lama pengerjaan 1 kain, dan jumlah motif songket yang dapat dibuat. Berdasarkan penelitian lapangan, pengrajin songket Desa Limbang Jaya I mayoritas berumur 28-41 tahun, berstatus menikah dengan suami mayoritas berprofesi sebagai pengrajin pandai besi. Pengrajin juga berpendidikan rendah dan sudah menjalani profesi sebagai pengrajin selama 21-30 tahun. Hasil tenunnya rata-rata 3-4 helai per bulan dengan jam kerja per hari 3-8 jam dan lama pengerjaan 1 kain rata-rata 7-10 hari. Pendapatan bersih per bulan dari pengrajin rata-rata kurang dari Rp 1.000.000,-. Hasil dari analisis biplot yang tingkat representatifnya sebesar 53,9% menunjukkan bahwa pendapatan pengrajin songket Desa Limbang Jaya I lebih dipengaruhi oleh jumlah kain yang dihasilkan, dan tidak/kurang dipengaruhi oleh kemahiran (penguasaan variasi motif), umur, pengalaman kerja sebagai penenun, jam kerja, dan tingkat pendidikan. Lama pengerjaan kain berpengaruh secara negatif terhadap pendapatan.
Analisis Jalur Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Penumpang BRT Trans Musi Lady Yulita Yulita; Irmeilyana Irmeilyana
Jurnal Infomedia:Teknik Informatika, Multimedia & Jaringan Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Infomedia
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.674 KB) | DOI: 10.30811/jim.v3i2.717

Abstract

 Abstrak— Trans Musi adalah sistem transportasi berjenis Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Palembang, Sumatra Selatan. Tujuan dikembangkannya BRT Trans Musi adalah dalam rangka menyediakan pelayanan angkutan umum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam pelayanan angkutan umum ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan dan loyalitas penumpang yaitu keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, bukti langsung, dan harga. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang secara signifikan berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kepuasan penumpang Trans Musi serta mengetahui besarnya pengaruh faktor-faktor tersebut dan kepuasan terhadap loyalitas penumpang. Metode yang digunakan adalah analisis jalur. Berdasarkan data kueioner, model jalur yang terbentuk adalah  = 0,1869 + 0,0616  - 0,0213  + 0,1201  + 0,1948 + 0,1417  +0,6984  dan  = 0,0398 + 0,0985  - 0,0087  - 0,0218  - 0,0488 + 0,0301  + 0,6299 + 0,5461. Hasil penelitian dengan α = 5% menunjukkan bahwa faktor keandalan (X1), faktor keandalan (X5) dan faktor harga (X6) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan penumpang (Y1) dengan besar pengaruh berturut-turut 0,1869, 0,1948 dan 0,1417. Selain itu, faktor kepuasan penumpang (Y1) berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas penumpang (Y2) dengan besar pengaruh 0,6299. Kata Kunci— Kepuasan Penumpang, Loyalitas Penumpang, Analisis Jalur, Trans Musi. Abstract— Trans Musi is a Bus Rapid Transit (BRT) transport system in Palembang, Indonesia. The purpose of the development of BRT Trans Musi is in order to provide public transportation services in accordance with the needs of the community. In public transport services there are factors that can affect passenger satisfaction and loyalty that is reliability, responsiveness, assurance, empathy, direct evidence, and price. The purpose of this research is to know factors that significantly influence directly or indirectly to passenger satisfaction of Trans Musi and to know the influence of those factors and satisfaction to passenger loyalty. The method used is path analysis. Based on the questionnaire data, the path model formed is   = 0.1869 + 0.0616  – 0.0213  + 0.1201  + 0.1948 + 0.1417  +0.6984  and  = 0.0398 + 0.0985  – 0.0087  – 0.0218  – 0.0488 + 0.0301  + 0.6299 + 0.5461. The result of research with α = 5% indicated that reliability factor (X1), reliability factor (X5) and price factor (X6) had significant effect to passenger satisfaction (Y1) with the influence of 0.1869, 0.1948 and 0.1417 respectively. In addition, passenger satisfaction factor (Y1) significantly influence passenger loyalty (Y2) with a large influence of 0.6299.Keywords— Passenger Satisfaction, Passenger Loyalty, Path Analysis, Trans Musi. 
Deskripsi Hubungan Luas Areal dan Produksi Perkebunan Kopi di Indonesia Irmeilyana Irmeilyana
Jurnal Infomedia:Teknik Informatika, Multimedia & Jaringan Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Infomedia
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jim.v4i1.936

Abstract

Paper ini membahas deskripsi hubungan luas areal dan produksi perkebunan kopi pada 31 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian pada tahun 2015. Perkebunan kopi tersebut 96% merupakan Perkebunan Rakyat (PR).  Variabel yang diteliti ada 14 yang meliputi luas areal (ha), produksi (ton), luas areal perkebunan kopi robusta beserta produksinya, luas areal Perkebunan Besar Negara (PBN) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS) beserta produksi masing-masing, luas tipe areal berdasarkan keadaan tanaman,  rata-rata produksi (kg/ha), jumlah petani (KK), dan jumlah tenaga kerja. Deskripsi hubungan antar variabel direpresentasikan secara grafis dengan menggunakan analisis biplot. Pengelompokan antar provinsi penghasil kopi dideskripsikan melalui dendogram hasil analisis cluster. Produksi kopi berkorelasi sangat kuat dengan luas areal untuk setiap jenis perkebunan, luas lahan Tanaman Menghasilkan (TM) pada PR, dan produksi kopi jenis robusta. Sedangkan luas areal dan produksi pada PBN dan PBS berkorelasi kuat dengan jumlah tenaga kerja. Hasil analisis cluster dengan metode single linkage, complete linkage, dan centroid linkage secara umum menghasilkan 6 klaster. Empat klaster masing-masing beranggotakan 1 provinsi, yaitu: Sum-Sel, Aceh, Lampung, dan Ja-Tim. Klaster-klaster ini mempunyai karakterisitik yang berbeda. Sedangkan 2 klaster yang lain tidak mempunyai karakter yang dominan.Kata kunci—luas areal perkebunan kopi, produksi kopi, analisis cluster, pengelompokan provinsi.
Deskripsi Profil dan Karakter Usaha Tani Kopi Pagar Alam Berdasarkan Descriptive Statistics dan Korelasi Irmeilyana Irmeilyana
Jurnal Infomedia:Teknik Informatika, Multimedia & Jaringan Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Infomedia
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jim.v5i1.1584

Abstract

Kopi Pagar Alam merupakan salah satu kopi Besemah dari Sumatera Selatan. Tujuan penelitian pada paper ini adalah untuk mendeskripsikan profil dan karakter usaha tani kopi di Kota Pagar Alam berdasarkan descriptive statistics, nilai korelasi, dan representasi grafik berupa histogram dan matrix plot. Faktor-faktor yang mencerminkan profil dan karakter usaha tani kopi yang diteliti meliputi profil, karakter, dan kinerja petani, keadaan lahan, penggunaan tenaga kerja, produksi, dan faktor eksternal.  Pemilihan responden dilakukan dengan purposive sampling pada 214 petani kopi yang memiliki lahan dan terlibat langsung dalam pengolahan lahan. Secara umum, mayoritas responden berusia produktif, belajar bertani dan kepemilikan lahan dari keluarga secara turun temurun, pola bertani tunggal, motivasi usaha dan motivasi kerja yang cukup tinggi, dan budaya kerjanya termasuk sedang atau mendekati rendah. Jumlah tenaga kerja dalam keluarga lebih banyak terlibat daripada tenaga kerja di luar keluarga. Pengetahuan petani terhadap penting atau kurang pentingnya faktor-faktor lingkungan pada tanaman kopi lebih beragam. Berdasarkan matrix plot, nilai variabel horizontal pada suatu interval tertentu mempunyai nilai variabel vertikal yang bervariasi, sehingga korelasi antara kedua variabel rendah. Korelasi yang tinggi terjadi pada hubungan antara umur dengan lama bertani kopi, dan juga antara produksi rata-rata 1 pohon dengan produktivitas lahan. Hasil descriptive statistics berupa histogram dari variabel-variabel tersebut dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut, terutama untuk analisis korespondensi.
Eksplorasi Data Persepsi Alumni pada Tingkat Item-Item Kompetensi dari Hasil Tracer Study Unsri Tahun 2020 Irmeilyana Irmeilyana; Ali Amran; Danny Matthew Saputra; Endang Sri Kresnawati
Jurnal Infomedia:Teknik Informatika, Multimedia & Jaringan Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Infomedia
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jim.v6i1.2222

Abstract

Salah satu tujuan tracer study atau penelusuran alumni adalah untuk mengevaluasi daya saing lulusan dan memperoleh informasi evaluasi relevansi dari perguruan tinggi. Penelitian ini membahas hubungan antara persepi lulusan (alumni) pada tingkat kompetensi yang dikuasai dengan tingkat kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja, serta mengeksplorasi kecendrungan apakah ada perbedaan persepsi alumni pada dua tingkat kompetensi dari setiap item kompetensi yang ada di kuesioner tracer study. Selain itu, tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara gender dengan masing-masing tingkat kompetensi yang dikuasai dan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja. Data yang digunakan adalah hasil jawaban kuesioner tracer study Unsri tahun 2020 pada pertanyaan 29 item kompetensi dari 3.850 responden. Responden merupakan 65,82% dari semua lulusan S1 Unsri tahun 2018.  Dengan menggunakan korelasi Spearman, uji Wilcoxon, deskrispsi histogram, uji c2 pada hasil analisis korespondensi, maka didapat bahwa ada 8 item kompetensi yang perlu ditingkatkan supaya sesuai dengan tingkat kompetensi yang dibutuhkan bidang pekerjaan. Grafik yang diperoleh merepresentasikan bahwa mayoritas responden mempunyai tingkat kategori kompetensi yang dikuasai dan yang dibutuhkan pekerjaan yang sama dan terletak pada kuadran yang sama, terutama pada tingkat 3 (“Sedang”) dan 4 (“Tinggi”). Menurut gender, item tingkat kompetensi yang dibutuhkan bidang pekerjaan yang perlu ditingkatkan bagi alumni laki-laki adalah Bahasa Inggris, Manajemen waktu, Kemampuan adaptasi, dan Kepemimpinan. Sedangkan bagi alumni perempuan, tingkat kompetensi yang dikuasai yang perlu ditingkatkan adalah pengetahuan di luar bidang ilmu dan kepemimpinan.
Analisis Perbandingan Profil Pengrajin di Tiga Sentra Kerajinan Tenun Songket Palembang Irmeilyana Irmeilyana; Anita Desiani
Jurnal Infomedia:Teknik Informatika, Multimedia & Jaringan Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Infomedia
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.039 KB) | DOI: 10.30811/jim.v3i2.714

Abstract

Abstrak—Paper ini membahas profil dan karakter kerja pengrajin songket di 3 kecamatan yang ada di Kabupaten Ogan Ilir. Perbandingan profil pengrajin didasarkan pada histogram dari kategori variabel profil. Gambaran grafis dari matriks data pengrajin dari setiap kecamatan direpresentasikan dalam bentuk biplot. Distribusi umur pengrajin pada ketiga kecamatan hampir sama.  Tingkat pendidikan pengrajin mayoritas tingkat SD. Jika ditinjau dari produktivitas berdasarkan waktu dan jumlah kain yang dihasilkan, maka pengrajin Tanjung Batu mempunyai produktivitas yang lebih tinggi. Sedangkan produktivitas ditinjau dari segi pendapatan, maka pengrajin Pemulutan Barat mempunyai produktivitas yang lebih tinggi. Masa kerja yang berkorelasi tinggi dengan umur dapat dikarenakan profesi penenun dilakukan sejak usia masih belia. Masa kerja, umur, pendidikan, dan budaya kerja pengrajin di setiap kecamatan cenderung tidak berkorelasi terhadap pendapatan dan produktivitas.Kata kunci—pengrajin songket, produktivitas, biplot, perbandingan profil, profil pengrajin. Abstract— This paper discusses the profile and work character of songket weavers in 3 districts in Kabupaten Ogan Ilir. Comparison of weavers profile is based on histogram of the profile variable cathegories. Graphics description of weavers’ data matrices on each districts were representated by biplot.   The education level of the majority of weavers is elementary school. If productivity that is based on time and the amount of fabric produced is reviewed, the Tanjung Batu weavers have higher productivity.  Whereas productivity is viewed in terms of income, the Pemulutan Barat weavers have higher productivity. Period of work, age, education, and work culture of weavers in each district tend not to correlate with income and productivity.Keywords— Songket weavers, productivity, biplot, profile comparison, weavers profile.
Deskripsi Profil dan Karakter Usaha Tani Kopi Pagar Alam Berdasarkan Descriptive Statistics dan Korelasi Irmeilyana Irmeilyana; Ngudiantoro Ngudiantoro; Desty Rodiah
Jurnal Infomedia:Teknik Informatika, Multimedia & Jaringan Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Infomedia
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.823 KB) | DOI: 10.30811/jim.v4i2.1534

Abstract

Kopi Pagar Alam merupakan salah satu kopi Besemah dari Sumatera Selatan. Tujuan penelitian pada paper ini adalah untuk mendeskripsikan profil dan karakter usaha tani kopi di Kota Pagar Alam berdasarkan descriptive statistics, nilai korelasi, dan representasi grafik berupa histogram dan matrix plot. Faktor-faktor yang mencerminkan profil dan karakter usaha tani kopi yang diteliti meliputi profil, karakter, dan kinerja petani, keadaan lahan, penggunaan tenaga kerja, produksi, dan faktor eksternal.  Pemilihan responden dilakukan dengan purposive sampling pada 214 petani kopi yang memiliki lahan dan terlibat langsung dalam pengolahan lahan. Secara umum, mayoritas responden berusia produktif, belajar bertani dan kepemilikan lahan dari keluarga secara turun temurun, pola bertani tunggal, motivasi usaha dan motivasi kerja yang cukup tinggi, dan budaya kerjanya termasuk sedang atau mendekati rendah. Jumlah tenaga kerja dalam keluarga lebih banyak terlibat daripada tenaga kerja di luar keluarga. Pengetahuan petani terhadap penting atau kurang pentingnya faktor-faktor lingkungan pada tanaman kopi lebih beragam. Pada matrix plot, mayoritas responden mempunyai nilai variabel horizontal pada suatu interval tertentu dan mempunyai nilai variabel vertikal yang bervariasi, sehingga korelasi antara kedua variabel rendah. Korelasi yang tinggi terjadi pada hubungan antara umur dengan lama bertani kopi, dan juga antara produksi rata-rata 1 pohon dengan produktivitas lahan. Hasil descriptive statistics berupa histogram dari variabel-variabel tersebut dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut, terutama untuk analisis korespondensi.
Aplikasi Perbandingan antar Subruang Variabel pada Tiga Sentra Kerajinan Tenun Songket Palembang Irmeilyana Irmeilyana
Jurnal Infomedia:Teknik Informatika, Multimedia & Jaringan Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Infomedia
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jim.v4i1.886

Abstract

Paper ini membahas perbandingan profil dan karakter pengrajin songket di 3 sentra, yaitu Kecamatan Indralaya, Kecamatan Pemulutan Barat, dan Kecamatan Tanjung Batu di Kabupaten Ogan Ilir. Perbandingan profil pengrajin didasarkan pada aplikasi two groups analysis dan more than two groups analysis. Analisis ini menggunakan output Principal Component Analysis (PCA) dari setiap matriks data. Berdasarkan sudut yang terbentuk antara bisektor dengan subruang 2 grup pada setiap dimensi perbandingan, variabel penghasilan dan produktivitas menentukan kemiripan antara 2 grup. Penenun songket di Pemulutan Barat dengan Tanjung Batu lebih mirip ditinjau dari umur, masa kerja, dan budaya kerja. Jika Pemulutan Barat dan Tanjung Batu dibandingkan terhadap Indralaya, maka umur dan masa kerja menentukan ketakmiripan antara 2 sentra tersebut dengan Indralaya.  Profil dan karakter pengrajin dari ketiga kecamatan cenderung mirip ditinjau dari penghasilan, produktivitas P1, P2, dan P3. Tetapi motivasi usaha dan motivasi kerja menentukan ketidakmiripan pengrajin Tanjung Batu dengan pengrajin di kedua kecamatan lain.Kata kunci—perbandingan subruang, produktivitas pengrajin songket, groups analysis, tiga sentra songket. 
Inovasi digitalisasi promosi potensi dan produk usaha masyarakat desa berbasis website di Desa Bangsal Kecamatan Pampangan Anita Desiani; Sugandi Yahdin; Irmeilyana Irmeilyana; Desty Rodiah
Riau Journal of Empowerment Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.199 KB) | DOI: 10.31258/raje.3.1.49-59

Abstract

Bangsal Village is in the South Sumatra region within the district of Ogan Komering Ilir, Pampangan District. Bangsal Village ha potential including buffalo milk, sugar puan, sagon, penjem (a kind of yogurt), curd (a kind of butter for cooking oil), smoked-fish, fish-crackers and swamp-rice with high iron mineral (Fe). Almost the majority of Bangsal villagers are buffalo breeders. The potential possessed by Bangsal Village, if developed, is expected to make the villages has food sovereignty, economic independence and local wisdom as personality in culture. One of the media that can help develop it is Computer and Information Technology (ICT). The ICT can be used as the development of village websites. Bangsal village website can be a media for promotion of potentials and products owned by Bangsal Village. With the website everyone can easily search for information and get to know the Bangsal village without having to go directly to the village. The development of the Bangsal village website requires an active role from the Bangsal village community and community itself. Website management training that has given to several village community participants showed good results. These can be seen from the ability of participants to complete more than 70% of the tasks given by the trainer.
Pemanfaatan marketplace shopee sebagai strategi untuk meningkatkan pemasaran kain songket Anita Desiani; Irmeilyana Irmeilyana; Ajeng Islamia Putri; Enyta Yuniar; Nur Avisa Calista; Siddiq Makhalli; Ali Amran
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v4i2.9222

Abstract

South Sumatera songket woven cloth is one of the cultural assets of South Sumatera Province which is usually used at weddings and other traditional ceremonies. One of the villages which is famous as a producer of songket cloth is a Penyandingan Village. The songket cloth industry in Penyandingan Village experienced a decline in turnover of up to 60% during the Covid-19 pandemic. This is supported by the lack of knowledge of society regarding marketing strategies and technology in marketing products. For this reason, Shopee market management training is needed for songket cloth craftsmen and the Penyandingan Village society through the Sriwijaya University Thematic Community Service team program so that the marketing of songket fabrics can reach a wide market and be able to compete with other products. The method used is the lecture method including data collection planning and implementation of activities. The research analysis uses descriptive analysis to provide a general description of the implementation of the Shopee marketplace training. After the training was carried out,  Penyandingan Village society was able to understand the material and apply it directly using the Shopee application, and could be applied on a sustainable scale so that sales of songket cloth could increase.
Co-Authors Affandi, Azhar Kholiq Agus lukowi Ajeng Islamia Putri albar Pratama Ali Amran Ali Amran Anasari Anasari Andini, T Anita Desiani Annisa Kartikasari ANNISA NABILA Arhami, Muhammad Arum Setiawan Arum Setiawan Bambang Suprihatin Bella Arisha Berry Gultom Cahyani, Kariah Ayu Cahyono, Endro Setyo Cahyono Candra, Stefanie Fortunita Clarita Margo Uteh Danny Matthew Saputra Danny Matthew Saputra Derry Alamsyah Des Alwine Zayanti, Des Alwine Desty Rodiah Dwipurwani, O Endang Sri Kresnawati Enyta Yuniar Fathona Nur Muzayyadah Fauzi Yusuf Syarifuddin Ferani Eva Zulvia fildzah daniela, nyayu audy Fitra Nur Azizah Fitri Maya Puspita Hadi Tanuji Herlina Hanum Hermansyah Hermansyah Iffah Husniah Indah Amalia, Indah Indah Verdya Alvionita Indrawati Indrawati Indrawati Indri Andarini Indrike Febriyanti Ira Rayyani Juniwati Juniwati Lady Yulita Yulita Laila Hanum Lubis, Andika Cristian M Kahfi Aldi Kurnia Makhalli, Siddiq Maya Meilensa Maya Meilensa Meiza Putri Lestari Mirza Denia Putri Muhammad Akbar Mukhlizar Nirwan Samsuri Mukhlizar Nirwan Samsuri Mutiara, Siti Rahma Narti Narti, Narti Ngudiantoro . Ngudiantoro Ngudiantoro Ngudiantoro Ngudiantoro Ning Eliyati NUNI GOFAR Nur Avisa Calista Oky Sanjaya Putra B. J. Bangun Putra BJ Bangun Putra BJ Bangun Putri, Rizki Eka Putri, Wine Zea Rahayu Tamy Agustin Ramadhan, Raihan Ramayanti, Indri Rana Sania Rana Sania Robinson Sitepu Sasongko, Muhammad Aditya Savera, Mutiara Siddiq Makhalli Simamora, Valentino Sri Indra Maiyanti Sri Indra Maiyanti Sri Indra Maiyanti Sugandi Yahdin Suratama, Bintang Syarifuddin, Fauzi Yusuf Yadi Utama Yuanita Windusari Yuli Andriani Z, Des Alwine