Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERAN KELUARGA DAN MEDIA SOSIAL DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTUN SISWA DI SEKOLAH DASAR Hidar Amaruddin; Hamdan Tri Atmaja; Muhammad Khafid
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 11, No. 1 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.102 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v10i1.30588

Abstract

Banyak kasus yang menunjukkan lunturnya karakter santun di kalangan siswa di Sekolah  Dasar akibat kurangnya perhatian keluarga terhadap sikap dan perilaku anak juga akibat pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh media sosial. Tujuan penelitian ini adalah mengategorikan peran keluarga dan media sosial dalam membentuk karakter santun siswa di Sekolah Dasar serta menyanggah atau menyetujui teori habitus Pierre Bordieu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah empat siswa kelas lima Sekolah Dasar Supriyadi dan Sekolah Dasar Primadana Semarang beserta orang tua mereka. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik induktif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga berperan dalam mendidik, mengajarkan pengetahuan, dan mengevaluasi setiap sikap dan perilaku siswa Sekolah Dasar selama ia berada di lingkup keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sedangkan media sosial tidak berperan positif dalam pembentukan karakter santun siswa, akan tetapi justru berperan mengganggu dan merusak karakter santunnya. Oleh karena itu, keluarga harus berperan melakukan manajemen penggunaan media sosial untuk anak dalam berbagai fungsinya, seperti manajemen sebagai sarana edukasi, sarana hiburan, dan alat komunikasi untuk mempertahankan karakter santunnya. Kata Kunci: Peran, keluarga, media sosial, karakter santun THE ROLE OF FAMILY AND SOCIAL MEDIA IN BUILDING STUDENT'S POLITE CHARACTER IN ELEMENTARY SCHOOL Abstract: Many cases show the declining character of politeness among students in elementary school due to the lack of family attention to their attitudes and behavior as well as the negative influence caused by social media. The purpose of this study is to categorize the role of family and social media in shaping the polite character of students in elementary schools and refuting or agreeing with habitus theory of Pierre Bordieu. This research uses a descriptive method with a qualitative approach. The research subjects were four fifth grade students of Supriyadi Elementary School and Primadana Elementary School in Semarang and their parents. Data collection uses interview, observation, and documentation techniques. Data analysis uses interactive inductive techniques. The results show that the family has a role in educating, teaching knowledge, and evaluating every attitude and behavior of elementary school students as long as he was in the scope of the family, school, and community. Whereas social media does not play a positive role in shaping students' polite character, but instead plays a role in disrupting and damaging their polite characters. Therefore, the family must play a role in managing the use of social media for children in a variety of functions, such as management as a means of education, entertainment, and communication tools to maintain their polite character. Keywords: Role, family, social media, polite character 
Pendidikan Indigenous Entrepreneurship Berbasis E-Commerce Sebagai Modal Sosial Dalam Membangun Life Skill Kebencanaan Pandemi Ika Oktavianti; Eva Banowati; Hamdan Tri Atmaja; Thriwaty Arsa
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keputusan pemerintah untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 dengan jalan membangkitkandan memperkuat UMKM menjadi pilihan tepat sebab UMKM dapat bertahan dari badai krisisekonomi dan moneter serta menjadi katup pemulihan perekonomian bangsa, Untuk mendukungkebijakan ini, maka pendidikan sebagai sarana pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi masadepan perlu mendukung kebijakan tersebut dengan membekali peserta didik dengan pendididikanindigenous entrepreneurship berbasis e-commerce yang menjadi modal sosial dalam membangun lifeskill kebencanaan pandemi. Kewirausahaan yang mengintegrasikan potensi lokal dan e-commercepada situasi pandemi Covid-19 perlu diaktualisasikan sebab beberapa penelitian menunjukkan bahwaketahanan kewirausahan berdasar potensi lokal dapat menjaga tingkat kestabilan ekonomi, sertastrategi pemasaran digital berimplikasi pada keunggulan bersaing. Untuk mengimplementasikanpendidikan indigenous entrepreneurship berbasis e-commerce yang menjadi modal sosial dalammembangun life skill kebencanaan pandemi perlu memperhatikan kerjasama sekolah, UMKM danPemerintah daerah, mengoptimalkan potensi keunggulan lokal, pendekatan konstruktivis sosial,model pelatihan kecakapan hidup berbasis keunggulan lokal, framework pendidikan kewirausahaan,dan kewirausahaan berbasis e-commerce.
Nilai-Nilai Ekologi Pada Agrowisata Sebagai Wujud Pendidikan Konservasi Raras Gistha Rosardi; Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti; Hamdan Tri Atmaja; Juhadi Juhadi
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan lingkungan merupakan isu dan agenda global. Millenium Development Goals (MDGs)dilanjutkan dengan Sustainable Develompment Goals (SDGs) salah satunya membahas mengenai agenda lingkungan dan global warming. Upaya yang dapat dilakukan adalah melalui sebuah edukasi yang konsisten dan berkelanjutan. Pendidikan konservasi merupakan jalan untuk menanamkan dan menyadarkan nilai-nilai ekologi melalui kegiatan agrowisata. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai ekologi pada Agrowisata dan menganalisis peran agrowisata sebagai wujud Pendidikan Konservasi. Artikel ini merupakan kajian literature dari berbagai artikel jurnal dan buku yang berkaitan dengan ekologi, konservasi serta agrowisata. Hasil kajian dari artikel ini adalah Agrowisata memiliki potensi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pembangunan berkelanjutan. Kegiatan agrowisata dapat menjadi alat untuk pelestarian identitas budaya, untuk lebih mengembangkan masyarakat lokal dan untuk menawarkan alokasi sumber daya yang adil. Integrasi nilai-nilai ekologi pada kegiatan agrowisata diantaranya adalah pengetahuan terhadap Agro (Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan), Wawasan perlindungan dan pelestarian alam, upaya penghematan dalam penggunaan sumber daya alam dan tindakan menjaga lingkungan serta tidak melakukan pengrusakan. Pendidikan konservasi dapat diintegrasikan pada mata pelajaran IPS dan mata kuliah di Perguruan Tinggi yang berkaitan dengan Pendidikan Lingkungan.
Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan dan Pemanfaatan Media Audio-Visual Interaktif dalam Pembelajaran Sejarah yang Berbasis pada Konservasi Kearifan Lokal Bagi MGMP Sejarah Kabupaten Banjarnegara Hamdan Tri Atmaja
Jurnal Panjar: Pengabdian Bidang Pembelajaran Vol 1 No 2 (2019): Pengabdian Bidang Pembelajaran dalam Penguatan Kapasitas Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/panjar.v1i2.29722

Abstract

-
PEGEMBANGAN APLIKASI TIKTOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEBERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA PADA MATA PELAJARAN IPAS KELAS IV SEKOLAH DASAR Muhammad Saefudin; Erni Suharini; Hamdan Tri Atmaja
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 10 No. 2 (2024): Volume 10 No. 02 Juni 2024
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36989/didaktik.v10i2.4967

Abstract

Tiktok based video learning media is a video that is in the short duration Tiktog application to help students understand the material of cultural diversity in Indonesia on IPS subjects in primary school. The aim of this research is to produce new products in the field of education, in particular learning media for IPS subjects of grade IV in SD, in which students require video clip media created based on digital media interest analysis through design-based research methods (DBR). Media development covers steps from media analysis to media validation. Validation is carried out to students of class IV SDN Sumurpanggang 2. The result can be concluded that the developed digital media, i.e. video touch, is worthy to be used as the digital media that teachers can choose in social science subjects.
Social Construction of Social Studies Teachers Strengthening "Pancasila Student Profile" in Junior High Schools, Cirebon Isaf, Hubeb; Wasino; Hamdan Tri Atmaja
Journal of Educational Social Studies Vol. 14 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jess.v14i1.16955

Abstract

The Strengthening of the Pancasila Student Profile Project (P5) is a character-building program for students implemented through the "Merdeka" curriculum. The application of P5 in junior high schools in Cirebon Regency has encountered issues due to various levels of understanding throughout the stages of socialization, internalization, and implementation. These differences have led to varied perceptions among teachers in constructing P5 activities. This paper aimed to analyse the social construction of Social Studies (IPS) teachers regarding P5, the implementation of P5 activities, and the analysis of students' social behaviour in junior high schools in Cirebon Regency. The study employed a qualitative research method with a phenomenological approach, using in-depth interviews and observations of P5 activities. The results showed that the social construction of Social Studies teachers varied, interpreting P5 as: (1) character and skill-strengthening activities, (2) product-oriented activities, both material and immaterial, and (3) a government program implemented according to the school’s capacity. The study concluded that these varying teacher interpretations influenced students' behaviour. This research provides significant insights into how P5 activities can impact students' social behaviour.
Communication model of mosque youth lifestyle in religious life Saka Mahardika Oktav N.; Juhadi; Hamdan Tri Atmaja; Nugroho Trisnu Brata
Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Vol. 12 No. 1 (2025)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hsjpi.v12i1.88454

Abstract

The youth community of Muhammadiyah mosques, Nahdatul Ulama (NU), Tabligh and the Indonesian Islamic Da'wah Institute (LDII) have differences in carrying out worship and lifestyle behaviors. This research has three main objectives: first, to describe the religious practices of the four mosque youth communities; second, to examine the lifestyle through the perspective of Islamic identity communication; and third, to formulate a model of lifestyle communication in the context of different religions between these communities. The approach of this research is qualitative with a phenomenological framework. The informants involved came from four mosque youth groups that were the object of the study. The results of the study show, first, that the differences in religious lifestyles among the four Muslim youth communities triggered friction between groups. Second, there are variations in lifestyles, ways of dressing or fashion, consumption patterns, and communication patterns have the potential for conflict leading to conflict. Third, this study succeeded in identifying two types of communication models: formal communication that focuses on harmonizing religious understanding, such as the interpretation of teachings, the implementation of worship, and the principle of inviting goodness to avoid evil, and informal communication that forms the Islamic identity of youth through social interaction, da'wah content, language style, peer influence, and elements of humor. This research contributes to opening new spaces for socio-religious studies that are more contextual and responsive to the social realities of contemporary Muslims.