Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Prosocial Behavior of Peer Support Groups in Overcoming Problems of People Living With HIV/AIDS in Malang Raya Rinikso Kartono; Juli Astutik; Al Banda Arya Rekso Negoro
Journal of Local Government Issues (LOGOS) Vol. 5 No. 1 (2022): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/logos.v5i1.19763

Abstract

The main problem that is always faced by people living with HIV/AIDS (PLWHA) is physical problems, and social problems in the form of stigma and discrimination, which causes PLWHA to lose social support from family and friends, be isolated, and hidden, and be powerless. This study aims to analyze the emergence of volunteers from Peer Support Groups (PSG) who help PLWHA a lot by providing social support in the form of love, educational information, care, instrumental support to spiritual support, in full without asking for compensation. This study uses a qualitative approach with a descriptive narrative type. This study found that prosocial behavior is formed by understanding the events of self and others who are infected with HIV. The existence of subjective understanding encourages various forms of social behavior of PSG members to be carried out voluntarily without compensation. Several forms of social behavior shown by PSG include; providing shelter, providing education, sacrificing time, energy, and money, providing counseling and motivation, patient care, corpse care, advocacy, and providing care for orphans of PLWHA. Several forms of social behavior shown by PSG include; providing shelter, providing education, sacrificing time, energy, and money, providing counseling and motivation, patient care, corpse care, advocacy, and providing care for orphans of PLWHA. Several forms of social behavior shown by PSG include; providing shelter, providing education, sacrificing time, energy, and money, providing counseling and motivation, patient care, corpse care, advocacy, and providing care for orphans of PLWHA.        
IbM IMPLEMENTASI TEKNOLOGI PENGOLAHANDAN PEMASARAN HASIL BUDIDAYA “CACING TANAH” ORGANIK JuliAstutik .; Sri Samsundari; Su’adah .; Zaenal Abidin
Jurnal Dedikasi Vol. 14 (2017): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/dedikasi.v14i0.4296

Abstract

IbM IMPLEMENTASI TEKNOLOGI PENGOLAHANDAN PEMASARAN HASIL BUDIDAYA “CACING TANAH” ORGANIKJuliAstutik1, Sri samsundari2, Su’adah3, Zaenal Abidin41,3,4 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhamamdiyah Malang2 Fakultas Pertania dan peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah MalangE-mail : 1)astutikjuli77@gmail.com, 2)srisamsundari@umm.ac.id, 3)Suadah-suadah@yahoo.com, 4)zenn_2112@yahoo.comABSTRAKBudidaya cacing tanah “organik” merupakan salah satu alternatif perluasan lapangan kerja bagi masyarakat, khususnya masyarakat di pedesaan, mengingat ketersediaan lahan dan media yang sangat memadai, serta tekhnis budidaya yang tidak terlalu menyulitkan para peternak.Hasil dari budidaya cacing “organik” tersebut memiliki nilai komoditi eksport yang tinggi, mengingat akan kebaikan manfaat dari cacing itu sendiri. Program Iptek bagi Masyarakat tersebut dilakukan dengan kerjasama dengan 2 mitra peternakan cacing tanah “ Sido Mukti organik” dan KPCL Plaosan. Masalah yang dihadapi oleh kedua mitra ini adalah : Pengelolan usaha dan pemasaran hasil budidaya ternak cacing tanah yang masih tradisional. Solusi yang dilakukan adalah melakukan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan berkaitan dengan pengolahan hasil ternak, dengan fokus pada : 1). Proses menghaluskan menjadi tepung dengan hasil yang berkualitas dan hibah peralatan mesin (glinder) dari Tim pelaksana IbM, 2) Pembuatan pupuk organik dari kotoran cacing kascing, 3) Manejemen tertib administrasi dan pembukuan, serta 4) pembuatan web untuk pemasaran online. Hasil implementasi program IbM ini adalah kelompok binaan dapat : 1) Mengelola usaha dengan mengoperasionalaisasikan alat modern (milik sendiri dari hibah Tim IbM ) baik pada proses pengeringan maupun penghalusan menjadi tepung 2) Memiliki keterampilan membuat pupuk organik dari kotoran cacing tanah (kascing), 3) Membuat catatan/administrasi dan pembukuan dan 4) Memiliki web sendiri yang dapat dijadikan sarana pemasaran via online.Kata kunci : Implementasi, Tehnologi, Budidaya, Cacing Tanah Organik,Pengelolaan Usaha, Pemasaran Online
PENDAMPINGAN PANTI ASUHAN MENUJU LEMBAGA KESEJAHTERAAAN SOSIAL ANAK (LKSA) YANG “TERAKREDITASI” Juli Astutik; Peggy Puspa Haffsari, Zaenal Abidin, Hutri Agustino
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v5i2.1238

Abstract

Eksistensi Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dalam hal ini Panti Asuhan tidak lagi ditentukan oleh banyaknya anak yang mendapatkan pelayanan, namun lebih pada terpenuhinya status akreditasi lembaga tersebut, dengan pertimbangan: pertama lembaga memiliki legalitas dan kelayakan pengasuhan anak yang sesuai dengan Standar Nasional Pengasuhan Anak (SNPA), kedua LKSA yang terakreditasi mendapatkan pembinaan dan akses penguatan lembaga dari pemerintah (Kementerian Sosial, Dinas Sosial) dan bahkan lembaga-lembaga sosial lainnya. Untuk mewujudkan itu tidaklah mudah, terdapat permasalahan yang dihadapi mitra, yaitu: (1) terbatasnya sumber daya manusia, 2) terbatasnya pengetahuan dan pemahaman pengelola tentang akreditasi LKSA, dan 3) terbatasnya dokumen pendukung lainnya. Tujuan dari pengabdian ini untuk memberikan pelatihan dan pendampingan pengelolaan lembaga menuju akreditasi. Metode pelaksanaan dilakukan dengan ceramah/penyuluhan yang berkaitan dengan edukasi/bimbingan standar nasional pengasuhan anak, parenting keluarga, assessment awal anak dan keluarga, serta penyusunan case record, sedangkan pelatihan dan pendampingan difokuskan pada pengisian butir isian akreditasi, pengisian standart dan dokumen pendukung sekaligus pemberkasannya. Hasil dari implementasi pengabdian ini : 1) Mitra memiliki pemahaman tentang SNPA, dan pentingnya akreditasi bagi LKSA, 2) Mitra memiliki kemauan yang tinggi untuk berpartisipsi langsung dalam kegiatan tersebut demi lembaga dan anak asuh, 3) Mitra dapat mengisi butir-butir isian instrument akreditasi beserta dokumen pendukungnya, 4) Mitra memiliki data dan dokumen yang terdiri dari 6 standart dan 15 dokumen pendukung lainnya untuk diajukan ke Badan Lembaga Akreditasi Kesejahteraan Sosial (BALKS) menjadi LKSA yang “Terakreditasi”.
Kekerasan Gender Dalam Berpacaran Di Kalangan Mahasiswa - GENDER ABUSE ON DATING OF UNIVERSITY STUDENTS (Case Study in Malang) Juli Astutik; Sugeng Puji Laksono
Jurnal Perempuan dan Anak Vol. 1 No. 1 (2015): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.706 KB) | DOI: 10.22219/jpa.v1i1.2747

Abstract

Kekerasan Gender Dalam Berpacaran Di Kalangan Mahasiswa - GENDER ABUSE ON DATING OF UNIVERSITY STUDENTS (Case Study in Malang)1) Juli Astutik, 2) Sugeng P Laksono,1)Jurusan Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang, Jln. Raya Tlogomas no. 246, Malang 65144; 2)Jurusan Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang, Jln. Raya Tlogomas no. 246, Malang 65144; Email : astutik@umm.ac.idAbstract :Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan jenis kekerasan genderdi kencan mahasiswa, penyebab menyalahgunakan, dan solusi yang informan lakukan. Untuk mengumpulkan data, peneliti telah menentukan peserta yang dapat membantu penelitian dan biasa disebut pewawancara sekunder. Pewawancara sekunder dalam penelitian ini adalah mahasiswa.Keywords :pelecehan gender, penyebab pelecehan, mahasiswa.
SURVIVAL STRATEGY FOR WOMEN WITH DISABILITIES AS HEAD OF FAMILY juli astutik
Jurnal Perempuan dan Anak Vol. 2 No. 2 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.577 KB) | DOI: 10.22219/jpa.v2i2.9664

Abstract

People with disabilities have physical limitations and mental disorders. According to Law No. 8 of 2016 concerning persons with disabilities, people with disabilities are those who experience physical, intellectual, mental and sensory limitations for a long time in interacting with the environments who may experience obstacles and difficulties in participating fully and effectively with other citizens based on equal rights. In relates to that, women with disabilities still experience some social discrimination such as social exclusion, marginalization, stereotypes and violence which may results poverty, unemployment, and life deprivation experienced by women with disabilities as heads of households. With the discrimination they experienced, women with disabilities as human beings always tries to carry out survival strategies to meet their life and family needs. Economic problems experienced by women with disabilities makes them have to carry out a survival strategy. As an analytical tool in this study, researchers used the Subsistence Ethics Theory by Scott (1989). In the Ethical Theory of Subsistence, there are three ways of survival mechanisms, among others are to tighten spending, to have a side job, and to get help from networks outside the family. Using descriptive qualitative research, data was collected through observation, interview and documentation techniques. The data was then analyzed through the process of data reduction, data presentation and verification. The data validation uses source triangulation techniques, technical triangulation and time triangulation. From the results of the study, it can be concluded that most of the research subjects used survival mechanisms by tightening expenditures in order to increase daily expenses. In addition, they have side jobs as farm laborers, odd jobs, and also tailors; as well as utilize the local government aid to meet their daily needs.
Adaptasi dan Dukungan Sosial Pelajar Indonesia dalam Program Beasiswa Aziz Mahmud Hüdâyî Kız Kur’an Kursu di Turki Nisrina Nur Husna; Juli Astutik; Zaenal Abidin
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 8 No 3 (2022): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.666 KB) | DOI: 10.35326/pencerah.v8i3.2503

Abstract

Turki merupakan negara yang kaya akan peninggalan sejarah Islam yang kental dan banyaknya beasiswa pendidikan bagi pelajar asing sehingga Turki menjadi salah satu negara tujuan bagi pelajar Indonesia untuk menempuh pendidikan Islam. Salah satu beasiswa dari Kementrian Agama Turki adalah Aziz Mahmud Hüdâyî Kız Kur'an Kursu. Bertemunya berbagai kultur antara pelajar asing dalam proses menjalani kehidupan maupun pembelajaran di Turki, menimbulkan intensitas interaksi sosial antara pelajar asing yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan. Penelitian ini membahas tentang adaptasi dan dukungan sosial pada pelajar Indonesia di Aziz Mahmud Hüdâyî Kız Kur’an Kursu, Turki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan adaptasi dan strategi individu juga pengaruh lingkungan sebagai dukungan sosial pada pelajar Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada pelajar aktif dan alumni Aziz Mahmud Hüdâyî Kız Kur’an Kursu menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan model studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipatif dan wawancara mendalam serta membagikan kusioner tertutup. Validitas data dilakukan dengan triangulasi sumber. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Parsons, Sistem Sosial dan Teori Sarafino, Dukungan Sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, dalam proses adaptasi pelajar Indonesia menghadapi kendala yang merupakan faktor penghambat adaptasi. Kendala tersebut merupakan sebuah tantangan bagi pelajar dan dukungan dari lingkungan sekitar merupakan faktor pendukung. Proses adaptasi dan dukungan sosial menjadi strategi pelajar Indonesia dalam bertahan hidup di Turki. Pelajar Indonesia menganggap bahwa negara Turki sebagai negara yang memiliki toleransi akan perbedaan kultur terutama guru yang membantu pelajar asing dalam penyesuaian di sekolah maupun di asrama.
FAMILY PARTICIPATION MODEL WITH CHILDREN WITH DISABILITIES IN REALISING AN INCLUSIVE SOCIETY Juli Astutik; Budi Suprapto; Zaenal Abidin; Mohd Haizzan Yahaya
EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 12, No 2 (2023): Empati Edisi Desember 2023
Publisher : Social Welfare Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/empati.v12i2.34146

Abstract

Abstract. This research aims to find a model of family participation with children with disabilities in realising an inclusive society in Ngawonggo Village, Tajinan District, Malang Regency. This research was conducted with a qualitative approach of the descriptive type. The research subjects were determined by the purposive method. Data collection techniques were carried out by observation and interview. Data analysis was conducted using the interactive model (Milles and Huberman).  The results showed that the forms of family participation with children with disabilities include: 1) Participation in decision-making, 2).  Participation in implementation, 3) Participation in benefits, and 4) Participation in evaluation. with socialisation programs, family parenting and therapy, can create an inclusive society, such as: 1)  Religious and community leaders understand the importance of supporting the growth and development of children with disabilities, 2) The community treats children with disabilities as normal, 3) Children with disabilities can play and learn with normal peers, 4) There is support from the local government for children with disabilities through the allocation of the Village Fund Budget, 5) Parents with children with disabilities have gradually opened up and provided public access to their children. Keywords: Family Participation, Children with Disabilities, Inclusive Society. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model partisipasi keluarga dengan anak penyandang disabilitas dalam mewujudkan masyarakat inklusi di Desa Ngawonggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Subjek penelitian ditentukan dengan metode purposif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model interaktif (Milles dan Huberman).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk partisipasi keluarga dengan ABK antara lain: 1) Partisipasi dalam pengambilan keputusan, 2).  Partisipasi dalam pelaksanaan, 3) Partisipasi dalam manfaat, dan 4) Partisipasi dalam evaluasi. Dengan adanya program sosialisasi, pola asuh keluarga dan terapi, dapat menciptakan masyarakat yang inklusif, seperti: 1) Tokoh agama dan tokoh masyarakat memahami pentingnya mendukung tumbuh kembang ABK, 2) Masyarakat memperlakukan ABK sama seperti anak normal lainnya, 3) ABK dapat bermain dan belajar bersama teman sebaya yang normal, 4) Adanya dukungan dari pemerintah daerah terhadap ABK melalui pengalokasian Anggaran Dana Desa, 5) Orang tua yang memiliki ABK berangsur-angsur membuka diri dan memberikan akses publik terhadap anaknya. Kata Kunci: Partisipasi keluarga, ABK, Masyarakat inklusif.
PENDAMPINGAN PENINGKATAN PENGELOLAAN DAN BRANDING PANTI ASUHAN Sukmana, Oman; Astutik, Juli; Nasrullah
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.057 KB) | DOI: 10.30997/qh.v8i1.4569

Abstract

This Community Service Program (Pkm) activity is the second year of Pkm implementation. In this second year, PKM activities are focused on mentoring efforts to help the administrators of the Putri Aisyiyah Orphanage Malang in improving the management and branding of the Putri Aisyiyah Orphanage in Malang City. The PKM activity method uses four activity methods, namely activities: socialization, training, mentoring, and facility assistance. The socialization activity was carried out in order to increase understanding related to the substance of the Minister of Social Affairs Regulation No.30/HUK/2011 concerning the National Standard of Child Care for Child Welfare Institutions; Training activities in the form of social media management training and training on child care patterns; Mentoring activities related to the profile of the Orphanage; and facility assistance activities in the form of providing assistance for filling cabinets to store administrative documents. In general, the results of this PKM activity have a positive impact where the knowledge, abilities, and awareness of the administrators and managers of the Aisyiyah Women's Orphanage in Malang City have increased and improved.
Implementasi Gerakan Kesejahteraan Sosial sebagai Model Praktik Makro Pekerjaan Sosial: Studi pada Persyarikatan Muhammadiyah Kota Malang Sukmana, Oman; Astutik, Juli; Suprapto, Budi
Jurnal Aspirasi Vol 15, No 2 (2024)
Publisher : Pusat Analisis Keparlemenan Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46807/aspirasi.v15i2.3347

Abstract

Efforts to achieve social welfare must be organized through social welfare movements by encouraging the participation of communities and social organizations. This study examines the implementation and processes of the social welfare movement conducted by Persyarikatan Muhammadiyah in Malang City, East Java, as a model of macro social work practice. Using a qualitative method with a case study approach, the research involved four administrators of the Muhammadiyah Regional Leadership in Malang City, selected purposively as subjects. Data were collected through observation, interviews, and documentation, then analyzed using the interactive model of Miles, Huberman, and Saldana. The findings reveal that the implementation of the social welfare movement is influenced by organizational factors, leadership, resources, networks, community participation, strategies, and movement objectives. Persyarikatan Muhammadiyah has effectively provided social services, education, healthcare, and community empowerment to address various social issues. This study recommends that the government develop social welfare movement programs involving collaboration with community organizations, provide accurate data on social welfare organizations as strategic partners, and ensure, through Commission VIII of the Indonesian Parliament (DPR RI), that social welfare programs are implemented systematically, effectively, and efficiently. Furthermore, formal regulations should guarantee the active involvement of community organizations in the development of social welfare programs.AbstrakUpaya mewujudkan kesejahteraan sosial perlu dilakukan secara terorganisir melalui gerakan kesejahteraan sosial dengan mendorong partisipasi masyarakat dan organisasi sosial. Penelitian ini menggambarkan implementasi dan proses gerakan kesejahteraan sosial yang dilakukan oleh Persyarikatan Muhammadiyah di Kota Malang, Jawa Timur, sebagai model praktik makro pekerjaan sosial. Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus, penelitian ini melibatkan empat pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang yang dipilih secara purposif sebagai subjek. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles, Huberman, dan Saldana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi gerakan kesejahteraan sosial dipengaruhi oleh faktor organisasi, kepemimpinan, sumber daya, jaringan, partisipasi masyarakat, strategi, dan tujuan gerakan. Persyarikatan Muhammadiyah telah berhasil memberikan layanan sosial, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi berbagai masalah sosial. Penelitian ini merekomendasikan agar pemerintah menyusun program gerakan kesejahteraan sosial yang melibatkan kolaborasi dengan organisasi masyarakat, menyediakan data yang akurat terkait organisasi gerakan kesejahteraan sosial sebagai mitra strategis, serta memastikan, melalui Komisi VIII DPR RI, bahwa program kesejahteraan sosial dilaksanakan secara sistematis, efektif, dan efisien. Selain itu, perlu ada regulasi formal yang menjamin keterlibatan aktif organisasi masyarakat dalam pembangunan program kesejahteraan sosial.
Optimalisasi Peningkatan Usaha Ekonomi Produktif Bagi Orang Tua dengan Anak Disabilitas di Desa Ngawonggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang Juli Astutik; Budi Suprapto; Abidin, Zaenal
Jurnal Pengabdian Tri Bhakti Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Tri Bhakti
Publisher : Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70825/jptb.v6i2.2297

Abstract

This Internal Community Service (PMI) program aims to improve the family economy, parents with children with disabilities through training and mentoring “making pastries of various shapes and flavors”. The activity was carried out, considering that since the Covid 19 pandemic all community activities have completely stopped for more than 3 years, as well as the activities of the association of parents with children with disabilities. This community service program is an alternative to opening a home industry business for parents with children with disabilities. The participants of this program are parents with children with disabilities who are members of the “Bintang Harapan” association in Ngawonggo Village, Tajinan District, Malang Regency. Methods used: lectures and mentoring. As a result of the implementation of this service, partners can: 1) gain knowledge of making pastries with various flavors and variants, 2) able to practice themselves directly based on direction and guidance from experts (related to the manufacturing process from selecting ingredients to the production of pastries), 3) partners have their own equipment as a result of grants from the service team. The suggestions/recommendations are: 1) the ability of partners in making pastries can be used as an alternative opportunity to open a pastry business, 2) in the future it is necessary to design a trademark as branding of productive economic businesses 3) in the medium term it is necessary to think about a marketing strategy so that the business can run smoothly and sustainably.