Penelitian ini adalah mempelajari pengaruh modifikasi membran selulosa asetat Minyak jelantah juga dikenal sebagai minyak goreng bekas, berfungsi sebagai sumber energi terbarukan untuk produksi biodiesel karena minyak jelantah berasal dari minyak kelapa sawit yang mengandung trigliserida dan mengandung asam lemak sebagai hasil biodiesel. Pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan baku biodiesel merupakan praktik berkelanjutan, karena dapat mengurangi pencemaran lingkungan, terutama yang berkaitan dengan tanah dan air. Dalam penelitian ini, menggunakan suhu 65oC. dalam rasio metanol : minyak (65 ml : 250 ml) dengan variasi waktu pada proses transesterifikasi (40, 50, 60, 70, 80 menit) dan katalis CaO-NaOH 2% dan 3%. Setelah menjadi biodiesel dilakukan pengujian standar mutu SNI 2015 yang terdiri dari densitas, viskositas, titik nyala dan api, angka setana dan bilangan asam lemak bebas (FFA). Dilakukan pengujian menggunakan Gas Chromatography Mass Spectromtery (GC-MS) untuk mengetahui kandungan yang ada di biodiesel pada proses reaksi transesterifikasi ini menggunakan reaktor batch tangki sederhana dimana yang terbaik itu ada di waktu reaksi 60 menit dengan %yieldnya adalah 86% pada konsentrasi katalis CaO – NaOH 2%.