Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Representasi keberpihakan Tempo pada golongan tertindas: Analisis wacana kritis Donald Jupply; Yayuk Eny Rahayu; Sumarlam Sumarlam
LITERA Vol 21, No 1: LITERA (MARCH 2022)
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v21i1.44981

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) deskripsi representasi media tempo terhadap kasus TWK melalui deksripsi teks dalam tataran linguistik (2) deskripsi peran pihak-pihak yang terlibat dalam penyelesaian kasus TWK bagi pegawai KPK melalui interpretasi tema dan judul wacana berita TWK dan (3) deskripsi representasi keberpihakan media tempo dalam wacana berita TWK melalui interpretasi dan eksplanasi makna wacana berdasarkan unsur modalitas, metafora, dan keterlibatan actor dalam wacana berita TWK. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan Analisis Wacana Kritis (AWK). Objek penelitian ini adalah wacana berita dengan topik TWK di media Tempo. Data dikumpulkan dengan teknik simak dan cacat. Data dianalisis sesuai rumusan permasalahan. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif, menggunakan validitas semantis, serta reliabilitas interrater dan intrarater. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Struktur dalam teks berita ini terdiri dari empat elemen yaitu judul berita, orientasi, untaian peristiwa dan penutup. (2) penyusunan tema dan informasi dalam judul berita utama didominasi 57 anggota KPK yang tidak lolos TWK, LSM, Pakar Hukum tata negara, Komnas HAM, dan Ombudsman yang melihat TWK tidak tepat. Penggunaan modalitas dalam teks berita ini didominasi modalitas intensional sebanyak 69 tuturan (61 %). Dalam tataran diksi, penggunaan metafora juga cukup dominan, khususnya dalam diksi kalimat judul (3) Berdasarkan hasil interpretasi dan eksplanasi, Tempo menyuguhkan beberapa argumen dengan kutipan langsung dari pihak-pihak yang tidak mendukung langkah ketua KPK untuk segera memberhentikan pegawai KPK yang tidak lolos asesmen TWK. Kata kunci: Representasi media Tempo, wacana Bberita, Tes Wawasan Kebangsaan, Analisis Wacana KritisRepresentation of Tempo's taking sides on the oppressed: A critical discourse analysisAbstractThis research presents a critical discourse analysis on how twelve Tempo headlines represent their taking sides with the 57 KPK employees who failed the civics test. Using the qualitative method, this study aims: 1) to describe the textual evidence of how Tempo framed the KPK civics test through its twelve headlines, 2) to describe how Tempo employs the theme structure of its twelve headlines titles that invokingly indicate its position concerning the KPK civic test, and 3) to describe how Tempo takes sides with the 57 KPK employees through modalities, metaphors, and direct quoted utterances in the news discourses. This study finds firstly that the twelve Tempo headlines were instantiated with the schematic structure of orientation, events sequence, and closing. Secondly, the theme-rheme analysis on the twelve headlines titles show that the 57 KPK employees, Indonesian Human Rights Commission, Ombudsman, Indonesian Corruption Watch (ICW), and Constitutional Law experts are foregrounded as the topical unmarked themes. Thirdly, the use of intentional modalities and metaphors and the direct quoting of arguments against the dismissal of the 57 employees voiced by Indonesian Human Rights Commission, Ombudsman, Indonesian Corruption Watch (ICW), and Constitutional Law experts show how Tempo headlines framed the KPK civic test.Keywords: Civics Tests, critical discourse analysis, media representation
Makna Ideasional Teks Pemandu Wisata Haryanto Haryanto; Apri Yuliana; Donald Jupply
Prosodi Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 13, No 1: (2019): Prosodi
Publisher : Program Studi Bahasa Inggris Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.095 KB) | DOI: 10.21107/prosodi.v13i1.5349

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan metafungsi ideasional interaksi antara pemandu wisata dengan wisatawan mancanegara. Penelitian ini menggunakan metode campuran. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak-catat. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teori dan sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metafungsi ideasional interaksi antara pemandu wisata dengan wisatawan mancanegara dibagi menjadi dua, yakni sistem trasitivitas dan makna logikal. Sistem transitivitas yang paling dominan adalah proses material, yakni sebanyak 46 proses atau 51.11%, diikuti proses relasional sebanyak 44 atau 48.89%, dan proses eksistensial sebanyak 1 atau 1.11%. Adapun makna logikal yang ditemukan dalam penelitian ini, yakni hipotaksis sebanyak 17 atau 58.62% dan parataksis sebanyak 12 atau 41.38%.
A Product or Process-Based Approach to Translation Class? A Glance on Translation Practice donald jupply
Prosodi Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 5, No 2: JULI 2011
Publisher : Program Studi Bahasa Inggris Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.51 KB) | DOI: 10.21107/prosodi.v5i2.67

Abstract

Makalah ini berangkat dari sebuah refleksi mata kuliah praktik penerjemahan dalam dua semester di sebuah program pasca sarjana, tempat penulis mengambil studi lanjut. Di program tersebut, metode lawas pengajaran praktik penerjemahan masih mendominasi. Pengajar membagikan teks sumber dari pelbagai bidang kepada mahasiswa tanpa diawali pemberian penjelasan-penjelasan tentang penugasan penerjemahan, melainkan penuh dengan “jebakan-jebakan”. Metode pengajaran demikian dikenal sebagai metode berpendekatan produk yang cenderung membuat mahasiswa tidak berkembang. Karena keterbatasan ini, beberapa pakar penerjemahan seperti Gile and Kussmaul mengklaim bahwa pengajaran praktik penerjemahan dengan pendekatan proses lebih cocok mengingat esensi terjemahan berkualitas sejatinya tidak berada di hasil akhir terjemahan, melainkan pada proses terjadinya produk akhir. Namun demikian, penekanan semata-mata hanya pada proses tanpa melihat produk akhir sebagai manifestasi proses penerjemahan tidak juga memberikan manfaat yang siknifikan bagi mahasiswa. Dalam pada itu, makalah ini menawarkan pendekatan ekletik terhadap pengajaran praktik penerjemahan.
LINGUISTIC VARIATION IN ECONOMIC RESEARCH ARTICLE ABSTRACTS BETWEEN ENGLISH AND INDONESIAN: A SYSTEMIC-FUNCTIONAL ACCOUNT Donald Jupply; Susana Widyastuti
LITERA Vol 20, No 3: LITERA NOVEMBER 2021
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v20i3.43042

Abstract

Considerable work on contrastive text analysis of abstracts has been conducted between English and other languages to explore the uniqueness between them. However, as far as methodology and language pair are concerned, there remains a paucity of research between English and Indonesian abstracts, and, in particular, in the usage of Systemic Functional Linguistics (SFL) for the purposes of translation. Using annotated and manually collated comparable corpora of abstracts collected from English and Indonesian academic articles (Bulletin of Indonesian Economic Studies-ANU and DINAMIKA-UNES), this study aims to contrast textual profiles of English and Indonesian abstracts in the field of economics. Based on the results of the analysis on the three metafunction in language at the stratum of lexico- grammar, this study suggests that marked differences between the comparable corpora of English and Indonesian abstracts are in the experiential and textual meanings. The implication of this study is that abstract translators from Indonesian into English need to pay a closer attention to the two metafunction in order to attempt an acceptable English translation.
PKM-PENGEMBANGAN WILAYAH BAGI POKDARWIS KAMPUNG INGGRIS JOGJA SEBAGAI KAMPUNG WISATA EDUKASI DI SAPEN, GONDOKUSUMAN, KOTA YOGYAKARTA Maria Lies Endarwati; Anita Mustikasari; Donald Jupply Nababan
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Sapen Village as an educational tourism destination was initiated in 2019 by the community leaders of Sapen Village adopting the patterns and systems of the English Village of Pare, Kediri, East Java. However, current conditions and developments are still far from being expected to boost the local economy. From the results of interviews with the initiators and movers, as well as observations in the community, it was found that there were obstacles, one of which was that the management of Pokdarwis was still conventional; For this reason, it is necessary to provide knowledge about business management. In the Independent Learning Program for the Independent Campus and the Main Performance Indicators of Higher Education, students and lecturers are required to think more critically, analytically, and creatively. So that the empowerment of Pokdarwis Kampung English Jogja as an Educational Tour can become a chamber of commerce, a Youth Center which will further benefit the development of MSME actors in Yogyakarta in supporting the movement of the economy, especially in Sapen Village, Kemantren Gondokusuman, Yogyakarta City. Therefore, this activity provides direction to partners on the importance of tourism business management for Pokdarwis in supporting the success of educational tourism in Sapen, Kemantren Gondokusuman and also facilitates tourism management assistance for Pokdarwis FGDs or facilitates partners related to English learning programs and modules Abstrak Kampung Sapen sebagai tujuan wisata edukasi dirintis sejak tahun 2019 oleh tokoh masyarakat Kampung Sapen mengadopsi pola dan sistem dari Kampung Inggris Pare, Kediri, Jawa Timur. Namun saat ini kondisi dan perkembangannya masih terbilang sangat jauh dari harapan untuk mendongkrak perekonomian warga. Dari hasil wawancara dengan penggagas dan penggerak, serta observasi di masyarakat, ditemukan hambatan, yaitu salah satunya adalah manajemen pengelolaan Pokdarwis masih konvensional; untuk itu perlu diberikan pengetahuan mengenai manajemen pengelolaan usaha. Pada Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi, mahasiswa dan dosen dituntut untuk lebih berpikir kritis, analitis, dan kreatif. Sehingga pemberdayaan Pokdarwis Kampung Inggris Jogja sebagai Wisata Edukasi ini dapat menjadi kamar dagang, Youth Centre yang selanjutnya akan bermanfaat bagi pengembangan pelaku UMKM di Yogyakarta dalam menopang gerak laju perekonomian terutama di Kampung Sapen, Kemantren Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Oleh karena itu kegiatan ini memberikan pengarahan kepada mitra akan pentingnya manajemen usaha wisata bagi Pokdarwis dalam menunjang kesuksesan wisata edukasi di Sapen, Kemantren Gondokusuman dan juga menfasilitasi pendampingan pengelolaan wisata bagi Pokdarwis FGD atau menfasilitasi mitra terkait program dan modul pembelajaran Bahasa Inggris
PKM Pengembangan Wilayah Berbasis Literasi Bahasa Dalam Menunjang Eduwisata Di Kampung Inggris Sapen Anita Mustikasari; M Lies Endarwati; Donald Jupply Nababan
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) 2023: Sinergi Perguruan Tinggi dan Masyarakat Untuk Mendukung Pencapaian Empat Pilar Pembangunan Men
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta selain dikenal sebagai kota wisata juga dikenal sebagai kota pendidikan. Sehingga saat ini banyak pengunjung yang datang untuk berwisata maupun untuk menimba ilmu. Saat ini kampung yang telah mulai merintis kampung wisata edukasi berbasis wilayah adalah kampung Sapen di Gondokusuman, DIY yang dikenal sebagai Kampung Inggris Sapen. Letak kawasan dan potensi yang sudah ada menunjukkan bahwa Sapen English Village mempunyai banyak potensi pertumbuhan yang berkelanjutan. Dari hasil tindaklanjut, penggagas dan penggerak Kampung Inggris Sapen sudah mampu memetakan job deskripsi masing-masing anggota organisasinya dan juga memetakan kebutuhan terkait dengan usaha. Tim pengabdi masyarakat di tahun 2022 juga telah memberikan pendampingan dalam pembuatan modul Bahasa Inggris untuk bisnis sebagai rintisan awal dalam menunjang Eduwisata di Kampung Inggris Sapen. Namun masih banyak langkah tindak lanjut dalam mengembangkan Kampung Inggris Sapen sebagai kawasan wisata edukasi seperti skill berbahasa Inggris warga. Oleh karena itu, kemampuan berbahasa Inggris yang berkelanjutan dari masyarakat sangat penting bagi terwujudnya Sapen English Village sebagai pusat wisata edukasi regional. Kata kunci: pengabdian masyarakat, pengembangan wilayah, eduwisat
The Walters songwriter's emotions and feelings of "I love you so" Puspitasari, Monica Indriyani; Baity, Aprilia Nurul; Jupply, Donald
Diksi Vol. 30 No. 2: DIKSI SEPTEMBER 2022
Publisher : Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/diksi.v30i2.46569

Abstract

This study is aimed to analyze the Systemic Functional Language represented in "I Love You So" by The Walters through a transitivity system. The object of the study is taken from the lyric of the song "I Love You So". This study uses a descriptive qualitative research method and note-taking technique by paying attention to the process used in the lyrics. The researchers of this study use triangulation to detect the validity of the data. The result of this study shows that the songwriter desires to convey his emotion and feeling to the woman depicted in the lyrics of the song "I Love You So".Keywords: SFL, transitivity, The Walters
How students translate bilingual picture book using multimodality: Translation process phenomenology Wijaya, Ikha Adhi; Nugroho, Andy Bayu; Alzuhdy, Yosa Abduh; Jupply, Donald
Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Directorate of Research and Community ServiceUniversitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jk.v7i2.66333

Abstract

The multi-modal translation process greatly influences the results of the translation of children's picture storybooks produced by Yogyakarta State University students. Bildung from the translator and the method used is a guarantee to produce a quality translation. This research tries to reveal the translation process of children's picture stories from genetic, generic, and affective aspects. The data were analyzed using the distribution and referential method. Through the SFL and VG (multi-modal) approaches, the researcher reveals the translation process carried out by students of English Literature at Yogyakarta State University. The research results show that genetic aspects obtained from interviews and questionnaires are positively correlated with affective aspects. The positive results of the synthesis of both are also confirmed by positive patterns in the generic aspect. This is proven through the intercorrelation of text and images which complement each other in presenting an interpretation for a comprehensive reader. Based on the intercorrelation of these three aspects, it can be concluded that based on this phenomenon, translators in the translation process use multimodality theory to present appropriate translations with good translation quality.