Claim Missing Document
Check
Articles

Komparasi Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Teams Game Tournament ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Gita Anggreini; Nyoto Harjono
Jurnal Basicedu Vol 4, No 4 (2020): October, Pages 775-1467
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v4i4.486

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil komparasi pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) ditijau dari kemampuan berpikir kreatif siswa kelas V SD pada muatan IPA. Penelitian ini berjenis Meta-Analisis. Data penelitian diperoleh melalui berbagai jurnal ilmiah online yang minimal telah terindeks DOAJ. Dari berbagai artikel yang ditemukan melalui searching di Google, dipilih 20 artikel yang relevan untuk dianalisis. Dari hasil analisis statistik uji effect size pada kedua model pembelajaran, diperoleh nilai sig. 0.000 dengan nilai partial eta square 0.831. Angka tersebut menunjukkan bahwa kedua model pembelajaran berpengaruh sedang terhadap kemampuan berpikir kreatif IPA. Dari hasil uji ancova terhadap kedua model, diperoleh nilai mean different model PBL 73,9900 dan nilai mean different model TGT 71,1490. Hal ini membuktikan bahwa model PBL lebih tinggi peningkatannya dibandingkan dengan model TGT ditinjau dari kontribusinya dalam peningkatan kemampuan berpikir kreatif.
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK MUATAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING KELAS 5 SD Ridha Unnafi Walfajri; Nyoto Harjono
Jurnal Basicedu Vol 3, No 1 (2019): January Pages 1-262
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.529 KB) | DOI: 10.31004/basicedu.v3i1.72

Abstract

Berdasarkan kegiatan observasi pada kelas 5 SD, hasil belajar tematik muatan IPA  masih rendah. Belum tercapainya hasil yang memuaskan ini disebabkan oleh faktor ketidakaktifan siswa dalam  mengikuti pembelajaran. Untuk itu, dilakukan penelitian dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar muatan IPA kelas 5.  Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan teknik non tes (observasi). Teknik analisis menggunakan teknik deskriptif komparatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar. Peningkatan berpikir kritis siswa dapat dilihat melalui kategori cukup kritis dari prasiklus 9%, meningkat pada siklus I 36%, pada siklus II meningkat menjadi 41%. Kategori kritis pada prasiklus 0% kemudian pad `a siklus I terdapat 18% dan siklus II meningkat menjadi 36%, kategori sangat kritis pada pra siklus 0% kemudian  meningkat  pada siklus I  menjadi 5%, kemudian pada siklus II meningkat kembali menjadi 9%. Sedangkan hasil analisis data hasil belajar  menunjukkan bahwa pada prasiklus tingkat ketuntasan siswa sebesar 9%, untuk siklus I tingkat ketuntasan sebesar 73%, dan siklus II tingkat ketuntasan sebesar 86%.  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar
Efektivitas Model Problem Based Learning dan Problem Posing dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Rimba Sastra Sasmita; Nyoto Harjono
Jurnal Basicedu Vol 5, No 5 (2021): : October Pages 3001-5000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i5.1313

Abstract

Berdasarkan hasil kemampuan berpikir kritis siswa yang rendah pada pelaksanaan pembelajaran tematik, sehingga diperlukan model pembelajaran yang mampu melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis ada tidaknya perbedaan tingkat efektivitas antara model Problem-Based Learning dan Problem Posing dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran tematik siswa di kelas V SD. Jenis penelitian eksperimen semu (quasi experiment design) yang menggunakan teknik analisis deskriptif. Desain penelitian pola nonequivalent control group design, uji hipotesis penelitian ini menggunakan uji T independent Sample T test. Subyek penelitian yaitu kelas VA dengan jumlah 22 siswa kelas VA dan 24 siswa kelas VB SD Negeri Beringin 01. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pemberian tes kepada siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data statistik kuantitatif. Hasil t hitung > t tabel menunjukkan 10,201 > 2,018 dan lebih kecil dari 0,05 (0.000
PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR TEMA 8 SUBTEMA 1 MUATAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS 4 SDN LEDOK 07 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Lucky Rusyita; Nyoto Harjono; Gamailiel Septian Airlanda
e- Jurnal Mitra Pendidikan Vol 2 No 7 (2018): Jurnal Mitra Pendidikan Edisi Juli
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.842 KB)

Abstract

Latar belakang masalah penelitian adalah guru menerapkanprinsip pembelajaran yang tidak hanya dilakukan di sekolah melainkan juga di rumah dan lingkungan serta menerapkan prinsip pembelajaran untuk siswa membaca buku di perpustakaan. Meskipun begitu, masih terdapat beberapa siswa yang memiliki hasil belajar rendah. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar IPS melalui model pembelajaran PBL siswa kelas 4 SDN Ledok 07 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. penelitiannya adalah PTK dengan dua siklus setiap siklusnya ada tiga pertemuan. Instrument yang digunakan adalah observasi, tes, serta wawancara. Hasil penelitian menunjukkan prasiklus, siklus I, siklus II. Perbandingan proses aktifitas guru mengalami peningkatan setiap siklusnya yaitu siklus I mencapai 58% dari kondisis awal mencapai 35% kemudian meningkat ke siklus II mencapai 81%. Peningkatan juga terjadi pada hasil belajar yaitu melalui rata-rata hasil belajar IPS prasiklus adalah 62, siklus I 66, siklus II adalah 79. berdasarkan analisis pembahasan model PBL dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPS siswa kelas 4.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR IPA DALAM TEMA 8 KELAS 4 SD Faisal Miftakhul Islam; Nyoto Harjono; Gamaliel Septian Airlanda
e- Jurnal Mitra Pendidikan Vol 2 No 7 (2018): Jurnal Mitra Pendidikan Edisi Juli
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.761 KB)

Abstract

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Tujuan penelitian ini meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa dengan penerapan model Problem Based Learning pada muatan Ilmu Pengetahuan Alam dalam pembelajaran tematik. Data dikumpulkan dengan menggunakan soal evaluasi dan lembar observasi. Data kemampuan berpikir kritis diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor dari 6 indikator kemampuan berpikir kritis dengan perolehan skor keseluruhan 31 dengan kriteria cukup kritis pada siklus I dan mengalami peningkatan perolehan skor keseluruhan 47,6 dengan kriteria kritis pada siklus II. Dari persentase keseluruhan hasil belajar pada pra siklus 27,3% meningkat pada siklus I 59% dan meningkat kembali pada siklus II 95,5% sesuai indikator keberhasilan. Dengan demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model problem based learning mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar.
PERBAIKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MUATAN IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS 4 SD Maulida Ilfin Muasaroh; Nyoto Harjono; Gamaliel Septian Airlanda
e- Jurnal Mitra Pendidikan Vol 2 No 7 (2018): Jurnal Mitra Pendidikan Edisi Juli
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.918 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar muatan IPA tema 8 subtema 1 siswa kelas 4 SD Negeri Dukuh 01 Salatiga Semester II Tahun 2017/2018 melalui model pembelajaran Problem Based Learning. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Pelaksanaan dalam masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sumber data adalah guru dan siswa. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, kajian dokumen, dan tes, selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Muatan IPA merupakan salah satu muatan pelajaran dengan hasil belajar yang kurang maksimal. Proses pembelajaran muatan IPA siswa masih pasif dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Terbukti dari hasil observasi prasiklus aktivitas guru memperoleh persentasae 66,69%. Kemudian prasiklus aktivitas siswa memperoleh persentase 42,89%. Aktivitas belajar yang belum maksimal berdampak pada rendahnya hasil belajar. Berdasarkan hasil ulangan harian muatan IPA kelas 4 memperoleh hasil nilai tertinggi 95, nilai terendah 36, nilai rata-rata 63. Siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 14 siswa dari 34 siswa , itu artinya hasil belajar muatan IPA masih rendah. Simpulan hasil penelitian adalah bahwa penerapan model PBL dapat memperbaiki proses dan hasil belajar muatan IPA tema 8. Pada siklus I, persentase ketercapaian aktivitas guru sebesar 88,1% yang kemudian meningkat pada siklus II menjadi 97,62% dan ketercapaian aktivitas siswa pada siklus I sebesar 72,6% yang kemudian meningkat pada siklus II menjadi 95,24%. Peningkatan hasil belajar muatan IPA dilihat dari aspek kognitif persentase ketuntasan untuk siklus I mencapai 67,65% dan meningkat pada siklus II menjadi 88,24%.
PERBAIKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MUATAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING (DL) PADA SISWA KELAS IV SD Ani Sri Susanti; Nyoto Harjono; Gamaliel Septian Airlanda
e- Jurnal Mitra Pendidikan Vol 2 No 7 (2018): Jurnal Mitra Pendidikan Edisi Juli
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.518 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Bertujuan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar muatan IPA Tema 6 siswa kelas 4 semester II Tahun 2017/2018 melalui model pembelajaran Discovery Learning. Pelaksanaan dalam masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 dengan jumlah 34 siswa. Sumber data adalah guru dan siswa. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, kajian dokumen, dan tes. Selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Muatan IPA merupakan salah satu muatan pelajaran dengan hasil belajar yang kurang maksimal. Kurang maksimalnya hasil belajar dikarenakan siswa kurang aktif didalam kelas sehingga siswa sulit untuk memahami pembelajaran IPA. Terbukti dari hasil observasi prasiklus aktivitas guru memperoleh persentasae 66,69%. Kemudian prasiklus aktivitas siswa memperoleh persentase 42,89%. Pada siklus I, persentase ketercapaian aktivitas guru sebesar 86% dan ketercapaian aktivitas siswa pada siklus I sebesar 81,3% yang kemudian meningkat pada siklus II sebesar 98% menjadi 94%. Peningkatan hasil belajar muatan IPA dilihat dari aspek kognitif persentase ketuntasan untuk siklus I mencapai 73,5% dan meningkat pada siklus II menjadi 100%.
PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MUATAN IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS 4 SD Dina Candra Anugrahwati; Nyoto Harjono; Gamaliel Septian Airlanda
e- Jurnal Mitra Pendidikan Vol 2 No 7 (2018): Jurnal Mitra Pendidikan Edisi Juli
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.027 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Bertujuan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar muatan IPA tema 8 subtema 1 menggunakan model pembelajaran PBL siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04 Salatiga semester II tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, pada setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sumber data yang digunakan adalah guru dan siswa. Teknik pengumpulan data dengan melalui wawancara, observasi, kajian dokumen, dan tes, selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Terbukti dari observasi keaktifan guru pada prasiklus dengan rata-rata presentase 75,7%, kemudian aktivitas siswa prasiklus rata-rata 72,8. Hasil belajar muatan IPA pada prasiklus membuktikan nilai- rata- rata 64,03%. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa 85 sedangkan nilai terendah 38. Ketuntasan belajar prasiklus sebanyak 16 siswa dinyatakan belum mencapai KKM atau 53%, sedangkan yang dinyatakan tuntas sebanyak 14 siswa atau 47% dari keseluruhan siswa. Simpulan hasil penelitian adalah bahwa penerapan model PBL dapat meningkatkan proses dan hasil belajar muatan IPA tema 8 subtema 1, persentase ketercapaian aktivitas guru sebesar 91% yang meningkat pada siklus II menjadi 100% dan ketercapaian aktivitas siswa siklus I sebesar 88% yang meningkat pada siklus II menjadi 100%. Peningkatan hasil belajar muatan IPA dibuktikan dari aspek kognitif persentase ketuntasan untuk siklus I mencapai 73,3 % dan meningkat pada siklus II menjadi 93,3 %.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 4 SD NEGERI KEMETUL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Muhammad Sholeh; Nyoto Harjono; Gamaliel Septian Airlanda
e- Jurnal Mitra Pendidikan Vol 2 No 11 (2018): Jurnal Mitra Pendidikan Edisi November
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.98 KB)

Abstract

Proses siswa dan guru memperoleh skor rendah, berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Kemetul, khususnya pada pembelajaran KD Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana, demikian pula hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar matematika dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa semester II tahun ajaran 2017/2018. Jenis penelitian yang digunakan yaitu PTK ruang kelas kolaboratif, dilakukan dalam dua siklus masing-masing siklus terdiri dari tiga pertemuan. Instrumen pengumpul data menggunakan observasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif komparatif yaitu membandingkan proses dan hasil belajar sebelum tindakan, dengan kondisi setelah dilakukan tindakan (siklus I dan siklus II). Perolehan aktivitas guru prasiklus yang memperoleh total skor 32 dengan persentase 40%, kemudian aktivitas siswa memperoleh total skor 31 dengan persentase 38%. Peningkatan skor aktivitas guru pada siklus II sebesar 71 dengan presentase 89%, skor aktivitas siswa sebesar 67 dengan presentase 84%. Rata-rata hasil belajar prasiklus sebesar 62,1 meningkat menjadi 83.42 pada siklus II. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah berarti dapat meningkatkan proses dan hasil belajar matematika.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS VIDEO PEMBELAJARAN TEMATIK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 1 SD Wisnu Agung Hidayat; Nyoto Harjono
e- Jurnal Mitra Pendidikan Vol 3 No 11 (2019): Jurnal Mitra Pendidikan Edisi November
Publisher : Kresna Bina Insan Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.485 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar berbasis video pembelajaran tematik dan mengetahui efektifitas media video pembelajaran dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas 1 SD. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi, tes dan angket. Berdasarkan penilaian dari ahli media didapatkan rata-rata skor 3 dengan kategori baik. Penilaian dari ahli materi didapatkan rata-rata skor 3 dengan kategori baik. Selain penilaian dari ahli media dan ahli materi, didapatkan penilaian dari ahli motivasi atau psikologi dengan rata-rata skor 3,1 dengan kategori baik. Nilai ketuntasan tes siswa meningkat 22% setelah menggunakan media video pembelajaran. Selain itu, angket respon siswa mengenai keterterimaan siswa terhadap media pembelajaran juga tergolong sangat baik dengan persentase 86% atau 20 siswa mengisi angket dengan jawaban yang memuaskan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka pengembangan media video pembelajaran dinyatakan layak.