Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

DAMPAK METODE GALLERY WALK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DI JURUSAN PARIWISATA POLITEKNIK NEGERI BALI Kanah Kanah; Wahyuning Dyah; Lien Darlina; Solihin Moelyadi
Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Undiksha Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbj.v7i2.35147

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak penggunaan metode Gallery Walk dalam Pembelajaran bahasa Jepang di Jurusan Pariwisata, Poiteknik Negeri Bali. Penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan referansi untuk semua pengajar dalam mempelajari metode Gallery Walk dan mengimplementasikannya kedalam kelas. Demikian juga untuk pembaca yang ingin mengetahui mengenai dampak penggunaan metode Gallery Walk dalam pembelajaran bahasa Jepang. Sumber data penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pariwisata tahun pertama semester dua yang telah menerima pembelajaran bahasa Jepang dengan menggunakan metode Gallery Walk. Data penelitian ini berupa hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada sampel untuk kemudian dijabarkan agar dapat diketahui dampak penggunaan metode Gallery Walk dalam Pembelajaran bahasa Jepang di Jurusan Pariwisata, Poiteknik Negeri Bali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengalihan metode pembelajaran bahasa Jepang dari metode ceramah ke metode Gallery Walk membawa perubahan yang signifikan terhadap minat belajar mahasiswa. Begitu pula dengan meningkatnya kreatifitas, keberanian untuk berbicara di depan kelas, dan kerjasama dalam kelompok.
Code-Mixing in Student Interaction of Japan UKM Members in State Polytechnic of Bali Harisal Harisal; Ni Putu Somawati; Wahyuning Dyah; Kanah Kanah
IZUMI Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/izumi.10.2.267-277

Abstract

Code-Mixing often occurs in a place where there are various ethnicities, tribes, languages, and various cultures. One of them is at the State Polytechnic of Bali. This study aims to describe the form of code-mixing that appears in the interactions of Students Extracurricular Unit of Japan called UKM Jepang members of the State Polytechnic of Bali and explain the motives for using code-mixing in the interactions. The data used in this study is the result of the interaction of students who are members of the UKM Jepang, State Polytechnic of Bali, indicated to cause Code-Mixing both offline and online. Furthermore, the research approach used in this study is a qualitative approach with the type of research being descriptive research. The results showed that the form of Code-Mixing that occurred in students of Japanese UKM members of the State Polytechnic of Bali occurred in mixing nouns, verbs, adjectives, and adverbs. The motives that cause the emergence of code-mixing include the consideration of the interlocutor, namely members of UKM Jepang who both understand Japanese vocabulary. Besides, some special terms in Japanese are considered more appropriate to be conveyed by students on certain topics related to Japan, and they deliberately mix the code to make the conversation more interesting. On the other hand, Some Japanese vocabulary has no meaning that can be spoken in conversation in Indonesian, which causes students to use the term and become a new 'vocabulary' in Indonesian. They accidentally did lexical borrowing to meet the language barrier and cause code-mixing.
PERMOHONAN MAAF DALAM FILM ICHI RITTORU NO NAMIDA: KAJIAN KESANTUNAN BERBAHASA Wahyuning Dyah
Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5 No 2 (2015): July 2015
Publisher : Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.602 KB)

Abstract

Permohonan maaf dalam artikel ini merupakan permohonan maaf yang sering digunakan dalam masyarakat Jepang. Penelitian ini memfokuskan pada permohonan maaf yang digunakan oleh peserta tutur dalam film Ichi Rittoru No Namida karya Riki Okamura. Permohonan maaf tersebut dikaji dengan kesantunan bahasa yang sesuai dengan kesantunan yang berlaku dalam masyarakat Jepang. Ada 6 macam permohonan maaf yang diperoleh dari 11 episode film drama ini, yaitu gomen, gomen ne, gomen nasai, sumimasen, mooshiwake nai n desu, mooshiwake arimasen, dan mooshiwake nai. Hasil analisis dan interpretasi data menunjukkan bahwa ungkapan permohonan maaf dituturkan setelah penutur melakukan kesalahan, memaksa mitra tutur melakukan sesuatu, dan perbuatan yang tidak diterima dalam masyarakat Jepang. Permohonan maaf digunakan sebagai cara untuk menghindari konflik sosial saat berinteraksi dalam rangka mempertahankan hubungan interaksi sosial yang selaras. Faktor-faktor sosial budaya atau kendala-kendala sosial budaya yang melatarbelakangi munculnya penggunaan ungkapan permohonan maaf adalah faktor jarak sosial (horizontal), formalitas, dan bobot dari kesalahan yang dilakukan. Penggunaan ungkapan permohonan maaf dimaksudkan sebagai strategi untuk penghalus dan meminimalisir kesalahan yang telah dilakukan penutur.
BENTUK UNGKAPAN PERINTAH BAHASA JEPANG DALAM TEKS PERCAKAPAN Wahyuning Dyah; Kanah Kanah
Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 6 No 3 (2016): November 2016
Publisher : Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.618 KB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji bentuk-bentuk ungkapan perintah bahasa Jepang dalam teks percakapan Yan-san to Nihon no Hitobito (1994), Minna no Nihon-go (1999), dan Erin (2009). Penelitian ini menerapkan teori tindak tutur tentang tindak tutur dalam praktik penggunaan bahasa dan teori kesantunan berbahasa, Sementara itu, analisis penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk deskriptif dan penyajian tabel. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa bentuk ungkapan perintah bahasa Jepang yang digunakan oleh penutur pada ketiga sumber data tersebut terdiri dari kata seru, kata benda, kata sifat, kata keterangan, dan kata kerja. Bentuk-bentuk ungkapan perintah bahasa Jepang tersebut dituturkan dalam tuturan ungkapan perintah bahasa Jepang kasar, biasa, sopan, dan halus. Pengkajian bentuk-bentuk ungkapan perintah bahasa Jepang mengacu pada apa yang dikemukakan Kashiwazaki (1993: 32-34). Penggunaan tuturan ungkapan perintah bahasa Jepang oleh penutur membuat mitra tutur tidak mempunyai pilihan untuk menolak permintaan penutur, membuat keuntungan bagi penutur dan mitra tutur, memberi keuntungan hanya bagi penutur, dan membuat keuntungan hanya bagi mitra tutur.
The Handling of Linen Needs in the Context of Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability Zainal Hasan; Ni Luh Eka Armoni; I Wayan Basi Arjana; Ni Nyoman Triyuni; Kanah; Wahyuning Dyah
International Journal of Travel, Hospitality and Events Vol. 1 No. 2 (2022): International Journal of Travel, Hospitality and Events
Publisher : The Postgraduate School of Tourism Sahid Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.226 KB) | DOI: 10.56743/ijothe.v1i2.11

Abstract

ABSTRACT Purpose: The purpose of this study was to analyze the needs and the handling of room linen at a five-star hotel located in Nusa Dua area, Bali, Indonesia, in the context of CHSE (cleanliness, health, safety, and environment sustainability). Research methods: The method used in this research is a qualitative method using descriptive data both in writing and orally from respondents through field observations, interviews, and documentation. Results and discussion: The housekeeping department's linen management system at the hotel has not met linen management standards. The availability of existing Linen with a theoretical method of at least 3 par stocks was found to be lacking in the number of linen and the way the linen was handled was still not in accordance with existing procedures. Implication: Handling of room linen needs to be improved to get optimal results and it is necessary to increase the number of linens so that hotel operations can run more effectively and efficiently and do not force linen that is no longer suitable for use to be reused. Keywords: linen, par stock, CHSE, hotel.
DINAMIKA LEKSIKON KE-PARE-AN SAWAH DALAM GUYUB TUTUR SUNDA: KAJIAN EKOLINGUISTIK Lien Darlina; Wahyuning Dyah
Jurnal Ilmiah Global Education Vol. 4 No. 2 (2023): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, Volume 4 Nomor 2, Juni 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/jige.v4i2.939

Abstract

This paper examines the dynamics of lexicons ‘bitter gourd fields’ in Sundanese speech focusing on two problems; (1) How is the language form of lexicon ‘bitter gourd fields’ in Sundanese speech? and (2) How is the dynamics of lexicon ‘bitter gourd fields’ in Sundanese speech? This study applies ecolinguistic theory, and is a descriptive study with qualitative and quantitative approaches. There are two types of data: primary and secondary data. The primary data source is Sundanese speakers who live in Sumedang regency, and as a sample of study, key informants are those above 55 years old and teenagers among 15- 18 years old, and the secondary data are documents related to this study. Data were collected through observation, interview, questionnaire and documentation. The result shows that lexicon ‘bitter gourd fields’ in Sundanese speech of Sumedang regency is grouped based on entities reality of keparean sawah (bitter gourd fields). There are 149 lexicon which are classified into 74 nouns, 74 verbs, and 1 adjective. The dynamics of bitter gourd fields in Sundanese speech, there are 78 lexicons still surviving, while 71 others are less known. It happens due to the influence of many factors and shifts in people’ knowledge and beliefs.
Kesalahan Morfologi dalam Percakapan Bahasa Jepang Mahasiswa Pariwisata Politeknik Negeri Bali Harisal Harisal; Wahyuning Dyah; Kanah Kanah
HUMANIKA Vol 30, No 1 (2023): June
Publisher : Faculty of Humanities, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/humanika.v30i1.53931

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk kesalahan morfologi yang terjadi dalam percakapan yang dilakukan oleh mahasiswa jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali yang sedang mempelajari bahasaJepang Hotel. Hasil dari percakapan mahasiswa ditemukan adanya kesalahan morfologi sehingga menimbulkan kalimat yang tidak berterima. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif sampling, yaitu hasil interaksi dosen dan mahasiswa dalam kelas bahasa Jepang Hotel di jurusan Pariwisata, Politeknik Negeri Bali dan dianalisis secara deskriptif-kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan pada penelitian ini bukan berupa angka-angka, melainkan berasal dari persentasi, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan, memo, dan dokumen resmi lainnya sehingga yang menjadi tujuan dalam penelitian kualitatif ini, yaitu ingin menggambarkan realita empirik dibalik fenomena secara mendalam, rinci, dan tuntas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kesalahan morfologi yang terjadi dalam percakapan mahasiswa jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali terdiri dari kesalahan perubahan waktu, kesalahan perubahan kata sifat, dan kesalahan penggunaan bentuk pasif.
Japanese Diplomatic Strategy in Using Traditional Culinary as An Instrument of Cultural Diplomacy in Indonesia Umul Khasanah; Sidrotun Naim; Priyanto; Kanah; Wahyuning Dyah
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.5225

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis inisiatif yang dilakukan oleh masyarakat Jepang dalam memanfaatkan masakan tradisional. Metodologi penelitian menggunakan metode kualitatif. Tinjauan literatur memanfaatkan berbagai sumber data sekunder digunakan untuk tujuan ini. Tiga konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu konsep kekuasaan persuasif, diplomasi budaya, dan diplomasi publik. Ketiga konsep ini membantu Jepang maju dalam dua cara utama. Fase awal melibatkan pengorganisasian pameran di acara-acara seperti festival, sedangkan fase kedua melibatkan peningkatan kesadaran melalui media visual seperti manga dan anime. Kesimpulan utama dari artikel ini adalah bahwa upaya Jepang melalui washoku ditujukan untuk menjaga kepentingan nasional, termasuk memajukan bangsa dan mencapai nilai ekspor yang diinginkan ke luar negeri. Mempengaruhi persepsi masyarakat dunia bahwa Jepang adalah negara yang menghargai perdamaian dan memiliki budaya menawan baik kontemporer maupun tradisional, serta menegaskan fakta bahwa Jepang memiliki budaya kuliner yang sangat khas. Kata Kunci: Jepang, Tradisional, Diplomasi, Budaya Kuliner Abstract The objective of this research is to analyze the initiatives that the Japanese have implemented to utilize traditional cuisine. The research methodology employs qualitative methods. A review of literature utilizing various secondary data sources is utilized for this purpose. Three concepts are utilized in this research: the concepts of persuasive power, cultural diplomacy, and public diplomacy. These three concepts assisted Japan in progressing in two main ways. The initial phase involves organizing exhibitions at events such as festivals, while the second phase involves raising awareness through visual media like manga and anime. The main conclusion from this article is that Japan's endeavors through washoku are aimed at safeguarding national interests, including promoting the nation and achieving the desired value of its exports overseas. Influencing the perception of the global population that Japan is a country that values peace and possesses a captivating culture that is both contemporary and traditional, as well as emphasizing the fact that Japan possesses a highly distinctive culinary culture. Keywords: Japan, Traditional, Diplomatic, Culinary Culture
PELATIHAN BAHASA JEPANG DASAR BAGI PELAKU WISATA DAN PELATIHAN PEMBUATAN ECO ENZIM UNTUK IBU-IBU PAKIS DESA ADAT MAS, KECAMATAN UBUD, KABUPATEN GIANYAR Lien Darlina; Ni Made Rai Sukmawati; Wahyuning Dyah; Solihin Solihin
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 10 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Oktober 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i10.939

Abstract

Pelatihan Bahasa Jepang Dasar Bagi Pemandu Wisata dan Pelatihan Pembuatan Eco Enzim Untuk Ibu-ibu Pakis Desa Adat Mas Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar sangat diperlukan. Hal tersebut sangat penting bagi warga Desa Adat untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam mendukung perekonomian dan masalah sampah dapur rumah tangga di era corona yang selama ini masyarakat banyak bergerak di bidang kerajinan perkayuan terutama ukiran kayu yang merupakan ikon pariwisata di daerah ini. Juruan Pariwisata Politeknik Negeri Bali sebagai lembaga pendidikan vokasi mengamati perkembangan pariwisata alam, seni dan budaya serta keterampilan praktis warga di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar memerlukan peningkatan SDM pelaku wisata lebih lanjut di era corona ini, baik di bidang promosi wisata maupun keterampilan baru dalam mengatasi sampah dapur rumah tangga. Dari survei dan pengamatan yang dilakukan di Desa Adat Mas, masih adanya hambatan-hambatan dalam pengelolaan berbagai potensi wisata, terutama tentang promosi wisata alam, seni budaya dan kebahasan yang dihadapi oleh pelaku pariwisata dan pengetahuan cara mengatasi sampah dapur rumah tangga. Oleh karena itu kemampuan promosi dan komunikasi masyarakat yang masih minim harus diimbangi oleh kemampuan promosi dan kemampuan bahasa asing untuk melayani para wisatawan asing tersebut. Kondisi ini perlu disikapi dengan memberikan pelatihan bahasa asing khususnya bahasa Jepang dasar dan promosi wisata yang menekankan pada pelayanan pariwisata dan komunikasi sehari-hari, serta Pelatihan Pembuatan Eco Enzim Untuk Ibu-ibu Pakis Desa Adat Mas untuk mengatasi sampah dapur menjadi bermanfaat. Dengan meningkatnya pengetahuan bahasa Jepang, metode promosi pariwisata yang tepat dan pengetahuan tentang eco enzim diharapkan akan meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat Desa Mas tersebut dalam meningkatkan kualitas layanan kepada pengunjung (customer service) khususnya wisatawan asing dapat mencapai kepuasan pengunjung (customer satisfaction) yang pada gilirannya wisatawan asing akan lebih banyak datang dan pada gilirannya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
PELATIHAN BAHASA JEPANG DASAR BAGI PELAKU WISATA DAN PELATIHAN PEMBUATAN ECO ENZIM UNTUK IBU-IBU PAKIS DESA ADAT MAS, KECAMATAN UBUD, KABUPATEN GIANYAR Lien Darlina; Ni Made Rai Sukmawati; Wahyuning Dyah; Solihin Solihin
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 10 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Oktober 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i10.939

Abstract

Pelatihan Bahasa Jepang Dasar Bagi Pemandu Wisata dan Pelatihan Pembuatan Eco Enzim Untuk Ibu-ibu Pakis Desa Adat Mas Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar sangat diperlukan. Hal tersebut sangat penting bagi warga Desa Adat untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam mendukung perekonomian dan masalah sampah dapur rumah tangga di era corona yang selama ini masyarakat banyak bergerak di bidang kerajinan perkayuan terutama ukiran kayu yang merupakan ikon pariwisata di daerah ini. Juruan Pariwisata Politeknik Negeri Bali sebagai lembaga pendidikan vokasi mengamati perkembangan pariwisata alam, seni dan budaya serta keterampilan praktis warga di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar memerlukan peningkatan SDM pelaku wisata lebih lanjut di era corona ini, baik di bidang promosi wisata maupun keterampilan baru dalam mengatasi sampah dapur rumah tangga. Dari survei dan pengamatan yang dilakukan di Desa Adat Mas, masih adanya hambatan-hambatan dalam pengelolaan berbagai potensi wisata, terutama tentang promosi wisata alam, seni budaya dan kebahasan yang dihadapi oleh pelaku pariwisata dan pengetahuan cara mengatasi sampah dapur rumah tangga. Oleh karena itu kemampuan promosi dan komunikasi masyarakat yang masih minim harus diimbangi oleh kemampuan promosi dan kemampuan bahasa asing untuk melayani para wisatawan asing tersebut. Kondisi ini perlu disikapi dengan memberikan pelatihan bahasa asing khususnya bahasa Jepang dasar dan promosi wisata yang menekankan pada pelayanan pariwisata dan komunikasi sehari-hari, serta Pelatihan Pembuatan Eco Enzim Untuk Ibu-ibu Pakis Desa Adat Mas untuk mengatasi sampah dapur menjadi bermanfaat. Dengan meningkatnya pengetahuan bahasa Jepang, metode promosi pariwisata yang tepat dan pengetahuan tentang eco enzim diharapkan akan meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat Desa Mas tersebut dalam meningkatkan kualitas layanan kepada pengunjung (customer service) khususnya wisatawan asing dapat mencapai kepuasan pengunjung (customer satisfaction) yang pada gilirannya wisatawan asing akan lebih banyak datang dan pada gilirannya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.