Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Intensitas Kebisingan Berdasarkan Jenis Tipe Pesawat Terbang Di Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat Luthfi Fahreza; Melati Ferianita Fachrul; Asih Wijayanti
Journal of Environmental Engineering and Waste Management Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : President University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.042 KB) | DOI: 10.33021/jenv.v4i2.768

Abstract

The purpose of this research is to study the challenges thar exist in the Minangkabau International Airport, Padang Pariaman, West Sumatera and  surrounding settlements. Find out how to fly at aiports. The primary data collection method is carried out using a Sound Level Meter, to measure aircraft compability when taking off and landing at 16 points in April – May 2018. The measurement point is determined based on ICAO (International Civil Aviation Organization) The results of the study show the facts above. Point 4 with a distance of 1000 meters from the end of the runway and has an intensity of 97.9 dB(A) and point 5 as far 2000 meters located at the airport which has a resolution level of 89.5 dB(A), according to Minister of Transportation Decree No. 48/2002 Point 4, a distance of 1000 meters from noise sources is included in the level III area. Based on the results obtained from the highest level in the regional area produced by Boeing 737-800 aircraft at 97.9 dB(A) and lower flying intensity at Point 3 at 61.7 dB (A. Suggestions given about others need to be improved with further assistance, special agreements were made on how to create a barrier or building installation damper such as planting more trees attached to the wall.
Geospatial analysis pada prevalensi stunting di kabupaten Manggarai Danila Danila; Ira Deseilla Pawa; Astri Choiruni; Asih Wijayanti
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 11 (2018): Proceedings of the 4th UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1098.743 KB) | DOI: 10.22146/bkm.40618

Abstract

PEMANFAATAN AIR BEKAS PAKAI SEBAGAI UPAYA HEMAT AIR DI RPTRA KRENDANG, KECAMATAN TAMBORA, JAKARTA BARAT Winarni Winarni; Riana Ayu Kusumadewi; Ratnaningsih Ratnaningsih; Rositayanti Hadisoebroto; Asih Wijayanti
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 1, Nomor 2, Juli 2020
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1696.648 KB) | DOI: 10.25105/juara.v1i2.7395

Abstract

Tujuan Program Pengabdian kepada Masyarakat Multi 2-1 adalah perbaikan kondisi lingkungan di wilayah Kelurahan Krendang, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Mitra dari kegiatan ini adalah pengelola non profit RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) Krendang. Permasalahan yang dihadapi RPTRA Krendang dengan banyaknya pengunjung adalah tingginya konsumsi air yang berkorelasi dengan tingginya tagihan/rekening PDAM. Saat ini RPTRA menggunakan air dari saluran drainase sekunder untuk menyiram kebun/tanaman sebagai upaya dalam mengurangi pemakaian air PDAM, namun masuknya pencemaran air limbah domestik maupun non domestik ke saluran drainase menyebabkan penggunaan air dari saluran drainase berpotensi untuk menyebarkan logam berat dan bakteri pathogen ke dalam tanah. Metode pelaksanaan pengabdian ini yaitu (i) survey melalui wawancara untuk mengetahui kebutuhan pengelola RPTRA, (ii) pendampingan pada pengelola RPTRA agar dapat merencanakan dan membangun konstruksi sederhana guna memanfaatkan air bekas pakai (reuse) untuk menyiram tanaman, dan (iii) memberikan materi edukasi hemat air yang ditujukan pada warga/pengunjung RPTRA. Adanya pemanfaatan air bekas pakai sebagai air penyiram tanaman melalui implementasi konstruksi sarana dalam pemanfaatan air bekas pakai, yaitu tangki penampung dan pengalihan saluran air, pemasangan pembatas aliran yang dapat mengurangi konsumsi air di kran hingga 40%, serta pemasangan poster di RPTRA Krendang yang dapat memberikan edukasi kepada masyarakat agar berperilaku hemat air, terbukti hal-hal tersebut dapat memperbaiki kondisi lingkungan di RPTRA Kelurahan Krendang, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBISINGAN DI SEKITAR TERMINAL PINANG RANTI, KECAMATAN MAKASAR, JAKARTA TIMUR Rydwan Akbar Putra; Melati Ferianita Fachrul; Asih Wijayanti
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Vol. 8 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.884 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v8i1.721

Abstract

Terminal Bus Pinang Ranti merupakan Terminal kelas B yang terletak di jalan Pondok Gede Raya, Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Terminal ini merupakan Terminal angkutan umum antar Provinsi, angkutan kotadan juga sebagai Pool sekaligus shelter keberangkatan awal Bus Trans Jakarta Koridor 9.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tingkat kebisingan di sekitar Terminal Bus Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Metode pengambilan data primer menggunakan Sound Level Meter untuk mengukur tingkat kebisingan ekuivalen (Leq) di 10  lokasi lingkungan terminal  dan Leq lalu lintas di 2 lokasi di Jl. PondokGede Raya pada bulan Desember 2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Leq tertinggi terjadi pada hari Selasa di terminal sebesar 71,6 dB(A) yang artinya telah melewati baku tingkat kebisingan (berdasarkan KepGub DKI Jakarta No. 551/2001) sebesar 70 dB(A). Tingkat kebisingan lalu lintas dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu volume dan kecepatan kendaraan. Analisis regresi linier berdasarkan nilai Koefisien determinasi (R²) menunjukkan bahwa kecepatan kendaraan hampir tidak memiliki pengaruh terhadap kebisingan dimana nilai R² adalah 0,247. Volume kendaraan yang cukup tinggi dapat diatasi dengan tingkat pelayanan jalan yang baik berdasarkan hasil analisis V/C ratio yang menunjukkan pelayanan jalan di kategori A. Namun kebisingan yang terjadi adalah akibat dari kecepatan kendaraan yang melintas. Kebisingan tersebut memiliki pengaruh terhadap ketergangguan masyarakat. Perlu penelitian lebih lanjut untuk pemisahan kategori jenis kendaraan yang juga berpengaruh terhadap kebisingan yang ditimbulkan. Keyword: Noiselevel, vehiclesnumber (volume), vehiclesspeed, streetservicelevel, disturbancelevel. 
Cs-137 AND Co-60 CONCENTRATION REMOVAL ON RADIOACTIVE LIQUID WASTE BY ION EXCHANGE AND COAGULATION-FLOCCULATION METHOD Pinky Septria Adella; Asih Wijayanti; Dwi Indrawati; Sugeng Purnomo
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Volume 1, Number 1, October 2017
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1082.459 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v1i1.2402

Abstract

Radioactive liquid waste is a hazardous and toxic waste which comes from nuclear research laboratory. This waste may cause explosion when treated with evaporator. Aim: This research was intended to reduce and determine the best removal method of Cs-137 and Co-60 from radioactive liquid waste. Methodology and Result: Methods used in this research are ion exchange and coagulation-flocculation method. In ion exchange method used two types of reactor that is continuous reactor and batch reactor with variables of debit, material type, mesh size and mass of material, while in coagulation-flocculation method used jar test with ferro sulfate coagulant dose variables. Continuous reactor consisting of separating funnel and chromatography column with a diameter of 4 cm and height 60 cm, whereas in batch reactor used jar test stirrer. The application of radioactive liquid waste treatment is done using selected method, with the start condition for Cs-137 of 3 x 10-5 mCi/L and for Co-60 of 4.8 x 10-6 mCi/L. Application of Ion Exchanger with Continuous Reactor Speed 60 mL/10 sec and Coagulation-Flocculation with dose of 100 mmol/L in pH 8 effluent result the value for Cs-137 and Co-60 that undetected or very little, below 10-6 mCi/L. Conclusion, significance and impact study: The conclusion of this study is suitable with the Government Regulation Number 10 of 1997 about nuclear power, the limit of quality standard for Cs-137 and Co-60 is below 10-6 mCi/L. So the appropriate method to treat of Cs-137 and Co-60 are Ion Exchanger with Continuous Reactor Speed 60 mL/10 sec and Coagulation-Flocculation with dose of 100 mmol/L in pH 8.
Pengaruh Variasi Dosis Dan Durasi Flokulasi Terhadap Penyisihan Parameter Organik Pada Air Limbah Tahu Menggunakan Biokoagulan Biji Trembesi (Samanea Saman) Muhammad Satya Esa Anugrah; Asih Wijayanti; Rositayanti Hadisoebroto
Jurnal Lingkungan dan Kota VOLUME 4, NUMBER 2, NOVEMBER 2024
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/

Abstract

Industri tahu di Semanan, Jakarta Barat, menghasilkan air limbah dengan kandungan bahan organik tinggi yang meningkatkan kadar Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS), dan kekeruhan. Penelitian ini menguji efektivitas biji trembesi sebagai biokoagulan alami dalam menurunkan kadar pencemar organik tersebut. Percobaan dilakukan menggunakan metode jar test pada skala laboratorium dengan variasi dosis biokoagulan (1, 1,5, 2 gr/L), ukuran butiran 80 mesh, dan waktu flokulasi (10, 20, 30 menit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa biji trembesi mampu menurunkan kadar pencemar dengan hasil penyisihan optimal pada dosis 2 gr/L dan waktu flokulasi 30 menit, dengan TSS turun dari 325 mg/L menjadi 213 mg/L (35%), COD dari 2.143 mg/L menjadi 552,72 mg/L (74%), BOD dari 600 mg/L menjadi 200 mg/L (67%), dan kekeruhan dari 271 NTU menjadi 170 NTU (37%). Penurunan ini menunjukkan bahwa biji trembesi mengandung senyawa fitokimia seperti tanin dan flavonoid yang efektif dalam proses koagulasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa beberapa parameter pencemar memenuhi baku mutu yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014, namun belum sepenuhnya sesuai dengan standar yang lebih ketat yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 69 Tahun 2013.