Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENAPISAN FITOKIMIA, PENETAPAN KADAR NAFTOKUINON TOTAL, DAN AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI TIDAK LARUT ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR KUKU (Lawsonia inermis L.) TERHADAP Candida albicans ATCC 10231 zainab zainab; Ainun Muthoharoh
Pharmaciana Vol 5, No 2 (2015): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.048 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v5i2.2371

Abstract

Candidiasis is an infection caused by Candida albicans. Synthetic treatment against Candida albicans has been developed, but reports of resistance to antifungal agents that there continue to emerge, and cause a  lot of  side effects. Pacar kuku (Lawsonia inermis L.) is one of  the  plants  that has antifungal activity. Chemical content of polyphenols inhibit candidiasis is a form of naphthoquinone. This  study  aimed  to test the antifungal activity of ethanolic extract  of  insoluble ethyl acetate fraction of  pacar kuku leaves  against Candida albicans. The ethanol extract was obtained  from the ethyl acetate extraction of previously fractionated with ethyl acetate. Identification of chemical compounds made with phytochemical  screening. Test antifungal activity against Candida albicans using microdilution method. Amphoterisin B infusion in doses 250 µg/ml with the  concentration  of 1,50 µg/ml, 0,75 µg/ml, 0,38 µg/ml, 0,19 µg/ml, 0,09 µg/ml, dan 0,05 µg/ml were used as standard solution. The parameters in this study are the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Fungicidal Concentration (MFC). The concentration of the extract used in the MIC and MFC determination  were 80%, 40%, 20%, 10%, 5%, 2,5% (w/v). Identification of chemical compounds was performed using test tubes and assay on anthraquinone compounds. The results showed that the MFC of the ethanol extract is 40% w/v. The MIC and MFC of amphoterisin B were 0,09 µg/ml and 0,19 µg/ml respectively. The test tubes showed that the ethanol extract contains  polyphenols, saponins, and quinone. The naphtoquinone total content in the ethanol extract consecutively 7,97±0,14%.
EVALUASI KUALITATIF PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS DI INSTALASI BEDAH SENTRAL SECARA RETROSPEKTIF Ainun Muthoharoh; Nur D iana; St. Rahmatullah; W Wirasti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.671 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika profilaksis di Instalasi Bedah Sentral RSUD Kraton berdasarkan kategori metode Gyssen’s ditinjau dari ketepatan indikasi, ketepatan pemilihan berdasarkan efektivitas, toksisitas, harga, spektrum, lama pemberian, dosis, interval, rute dan waktu pemberian antibiotika. Data diperoleh dari penelusuran catatan rekam medik secara retrospektif periode Juli 2017 dengan jumlah sampel sebanyak 100 yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi yang digunakan adalah rekam medik pasien dari IBS yang lengkap dan jelas terbaca periode Juli 2017, pasien laki-laki dan perempuan yang menerima antibiotika profilaksis dengan umur 11-68 tahun. Kriteria eksklusi yang digunakan adalah pasien dengan status meninggal pasca pembedahan dan pindah ke rumah sakit lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien terbanyak berjenis kelamin perempuan (58%), kelompok usia pasien remaja akhir (17-25 tahun) sebanyak 36%, jenis antibiotika yang diterima ceftriaxone (61%). Hasil evaluasi kualitatif penggunaan antibiotika profilaksis yang rasional (kategori 0) sebesar 10% dan yang tidak rasional (kategori I-IV) sebesar 90% dengan rincian kategori V (tidak diindikasikan) sebesar 14,4%, kategori IVA (alternatif lebih efektif) sebesar 81,1%, kategori IVC (alternative lebih murah) sebesar 1,1%, kategori IIIA (pemberian terlalu lama) sebesar 3,3%. Perlu upaya untuk peningkatan kualitas penggunaanya dan mempertahankan kualitas antibiotika profilaksis yang sudah rasional.
Pengaruh Penggunaan Obat pada pasien Epilepsi Komplikasi Depresi Di RPSBM Kota Pekalongan Santi Listiarini; Wulan Agustin Ningrum; Yulian Wahyu Permadi; Ainun Muthoharoh
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Depresi dan epilepsi memiliki hubungan secara patofisiologi. Obat antiepilepsi bekerja dengan carameningkatkan aktivitas dan sintesis neurotransmitter inhibisi GABA sehingga sebagian besar mekanisme obatepilepsi dapat menyebabkan  gangguan depresi melalui peran GABA-ergik. Penggunaan obat yang diberikanbertahap satu tingkat sampai serangan kejang bisa berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisishubungan pengaruh penggunaan obat terhadap keberhasilan pengobatan dan pengobatan yang diterima  apakahsudah sesuai dengan pengobatan. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu deskriptif secara prospektifmenggunakan metode Accidental sampling serta menggunakan wawancara secara langsung dengan perawatyang mendampingi pasien, sampel yang digunakan sebanyak tiga pasien dewasa. Kriteria inklusi dalampenelitian ini yaitu semua pasien yang mau menjadi responden serta yang telah terdiagnosa oleh dokter dansemua pasien penyandang epilepsi komplikasi depresi yang pada waktu penelitian mengalami pengobatan.Analisis data menggunakan uji chi square pada spss 16. Hasil penelitian di RPSBM Kota Pekalongan selamasatu bulan yaitu didapatkan hasil uji statistik chi square dengan nilai 0,199 > 0,05. Kesimpulan  pada penelitianini pengobatan yang diterima pasien sudah sesuai dan dikatakan berhasil karena pasien tidak mengalami kejangdan dalam keadaan stabil.Kata Kunci : Depresi, epilepsi, penggunaan obat, RPSBM
Program Pencegahan dan Penanggulangan Anemia di Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aisyiyah (PASHMINA) Kabupaten Pekalongan: Studi Fenomenologi Nadiya Genduk Asfriyani; Ainun Muthoharoh; Wulan Agustin Ningrum; St. Rahmatullah; - Isyti’aroh
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja di Kabupaten Pekalongan terindikasi anemia sebanyak 23,08% atau 4.296 setelah dilakukanpemeriksaan kadar Hb yang diselenggarakan bersama dengan Bupati Pekalongan. Masalah anemia remajaharus diperhatikan dalam penanganannya, karena sangat mempengaruhi pada pertumbuhan remaja, danmenurunya produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana fenomena dalamprogram pencegahan dan penanggulangan anemia yang dilakukan oleh PASHMINA KabupatenPekalongan. Metode penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi denganmelalui wawancara terhadap ketua cabang PASHMINA di Kabupaten Pekalongan, dengan teknikpengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 12 partisipan.Hasil penelitian didapat 4 tema yaitu persepsi, persiapan, pelaksanaan, dan kendala. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa terdapat 4 dari 12 cabang PASHMINA Kabupaten Pekalongan yang aktif danmelaksanakan program pencegahan dan penanggulangan anemia dengan baik sesuai dalam bukupedoman pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja putri dan wanita usia subur yaitu cabangSiwalan, Pekajangan, Bojong dan Kajen. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalahterlaksananya program pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja yang meliputi deteksi dinianemia, KIE, Pemberian TTD, pemberian makanan tambahan yang dapat meningkatkan kadar Hb danpencatatan hasil.Kata Kunci : Anemia, program pencegahan dan penanggulangan anemia, PASHMINA
Pengaruh Penggunaan Obat Pada Pasien Depresi Terhadap Keberhasilan Obat Secara Subyektif Di RPSBM Kota Pekalongan Aurisna Isma Asqiya; Wulan Agustin Ningrum; Ainun Muthoharoh; Yulian Wahyu Permadi
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antidepresan merupakan obat yang memiliki mekanisme untuk menjaga keseimbangan neurotransmiter di otak,sehingga dapat mengurangi gejala depresi. Obat antipsikotik dapat digunakan pasien depresi dengan gejalapsikosis untuk mengurangi gejala psikosis dengan cepat, memperpanjang periode kekambuhan, dan mencegahpengulangan gejala yang lebih buruk. Pemantauan terapi obat secara subyektif pada penelitian ini meliputi gejalayang dialami pasien yaitu pusing berlebihan, halusinasi, mengalami badmood berlebihan yang menyebabkanemosi meluap-luap, cemas berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan obatpada pasien depresi terhadap keberhasilan obat secara subyektif di RPSBM Pekalongan Selatan. Jumlah sampelyang pada penelitian ini sebanyak 8 responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode noneksperimental dan dirancang secara deskriptif. Teknik pengambilan data secara prospektif dengan analisis dataChi Square. Hasil pada penelitian ini menyatakan peggunaan obat yang paling banyak digunakan yaitu obatracikan trifluoperazine/THP/fluoksetin. Penggunaan obat tepat indikasi, tepat dosis, tepat obat sangatberpengaruh terhadap keberhasilan obat secara subyektif. Hal ini dapat dilihat berdasarkan tidak adanya gejalaadanya pusing berlebihan, halusinasi, badmood serta cemas berlebihan setelah mengkonsumsi obat. Kata Kunci : Antidepresan, antipsikotik, depresi.
Education Of Safe Treatment Of Degenerative Diseases In The Elderly At The Miftahul Jannah Elderly Boarding Ainun Muthoharoh; Dwi Bagus Pambudi; Slamet Slamet; Nabilatul Khusna; Ade Yunita Safira; Mahdanya Puteri AB; Sri Kusmaniyah; Asfal Fuad; Widyastuti Handayani
KOMUNITA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): Februari
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/komunita.v3i1.90

Abstract

egenerative diseases are often experienced by the elderly, such as gout, high blood pressure, arthritis, high cholesterol and diabetes. Therefore, elderly people need to know more about diseases and treatments that can be used to prevent or reduce their symptoms. Community service activities were carried out targeting elderly mothers at the Miftahul Jannah Islamic Boarding Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Pekalongan Regency. A total of 63 participants took part in this activity. This activity aims to provide knowledge about disease information and safe treatment of degenerative diseases in the elderly. The implementation method used the lecture and discussion method. Knowledge assessment was taken through a closed questionnaire and participants' responses during the discussion session. The conclusion that can be drawn from this activity is that elderly people need knowledge about medicines for degenerative diseases, which are common diseases suffered by elderly people. Participants enthusiastically paid attention and asked questions during the activity.
PEMBERDAYAAN IBU-IBU AISYIAH DALAM PEMBUATAN SEDIAAN OBAT TRADISIONAL DARI TANAMAN HERBAL DI RUMAH LANSIA KABUPATEN PEKALONGAN Obat Tradisional dari Tanaman Herbal di Rumah Lansia Kabupaten Pekalongan Pambudi, Dwi Bagus; Ainun Muthoharoh; Slamet , Slamet
BAKTIMU : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 3 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/bm.v4i3.1308

Abstract

Obat tradisional merupakan obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan dan saat ini penggunaannya cukup gencar dilakukan karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh. Bagian dari obat tradisional yang banyak digunakan atau dimanfaatkan masyarakat diantaranya akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Pada hakikatnya, masyarakat dalam kehidupannya menempatkan tanaman sebagai salah satu komponen penting dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya sehari-hari. Kebutuhan tersebut meliputi peran tanaman sebagai tanaman obat. Sehingga pemanfaatan tanaman sebagai obat masih dipertahankan oleh masyarakat. Prodi Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan bersama mitra pengabdian masyarakat yakni Pimpinan Daerah Aisyiyah Kab. Pekalongan bekerja sama untuk meningkatkan kesehatan para anggota Aisyiyah untuk beberapa keluhan kesehatan yang timbul di masyarakat. Upaya dalam peningkatkan kesehatan tersebut dilakukan dengan pemberian obat herbal yang tumbuh di daerah sekitar. Kata kunci: Pemberdayaan, sediaan obat tradisional, tanaman herbal
Penyuluhan Pembuatan Serbuk Jamu Beras Kencur Pada Ibu-Ibu Rw.03 Desa Sumub Lor Sragi Pekalongan Wibowo, Dimas; Ainun Muthoharoh; Risqi Dewi Aisyah; Muhammad Alfin Nugroho; Mayasa Itsna Ta'tia; Vina Damayanti; Irziq Maulana; Vira Fitriana; Eka Amalia Putri; Ayu Dyah Purwati; Heranita Nur Afifah; Qonita septianingtyas Rahmawati
KOMUNITA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2025): Februari
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/komunita.v4i1.114

Abstract

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan di Desa Sumub Lor, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, mencakup berbagai program kerja, salah satunya adalah pembuatan serbuk jamu beras kencur. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu Rw.03 dalam mengolah jamu tradisional menjadi bentuk serbuk yang lebih praktis dan tahan lama. Penyuluhan yang diadakan pada tanggal 10 Agustus 2024, melibatkan demonstrasi langsung pembuatan serbuk jamu, yang diikuti dengan antusiasme tinggi oleh peserta. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa peserta berhasil memahami dan mengaplikasikan teknik pembuatan serbuk jamu, yang diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi dan keberlanjutan produk herbal lokal. Program ini juga diharapkan menjadi model bagi pengembangan produk jamu serbuk lainnya di desa tersebut
Pemberian Komunikasi Informasi Edukasi Obat pada ibu-ibu Aisyiyah Pasca Penggunaan KB MKJP Wulan Agustin Ningrum; Ainun Muthoharoh; St. Rahmatullah; Nur Izzah
Kreasi: Jurnal Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): April
Publisher : BALE LITERASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/kreasi.v5i1.1184

Abstract

Program Keluarga Berencana (KB) dibuat oleh pemerintah untuk mengontrol pertumbuhan penduduk. Kontrasepsi adalah bagian penting dari kesehatan reproduksi individu dan pasangan karena memungkinkan mereka untuk merencanakan dan mengatur kehamilan. Metode kontrasepsi yang disarankan adalah Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan melalui promosi kesehatan dengan cara memberikan edukasi dan informasi tentang penggunaan obat pasca KB MKJP tujuan dari kegiatan ini adalah agar masyarakat lebih memahami penggunaan obat pasca KB MKJP dengan benar. Kegiatan ini masuk dalam bakti sosial KB MKJP gratis yang merupakan serangkaian kegiatan dalam rangka milad ‘Aisyiyah ke-107. Lokasi kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah kampus 2 FIKes UMPP. Metode promosi kesehatan yang digunakan adalah penyuluhan serta edukasi dan informasi pemberian obat. Diperoleh hasil bahwa sebanyak 74% dari 126 akseptor menggunakan KB impant dan seluruh akseptor merasakan efek samping nyeri. Pemberian obat antinyeri disertai edukasi dan informasi terkait penggunaannya kepada akseptor menjadikannya lebih memahami dan tidak merasa terbebani akibat dari efek samping yang timbul. Kesimpulan dari pengabdian masyarakat ini menjadikan akseptor lebih memahami pemilihan KB MKJP hingga efek dari pasca pemasangan KB yang dapat diatasi dengan benar.
PEMBERDAYAAN IBU-IBU AISYIAH DALAM PEMBUATAN SEDIAAN OBAT TRADISIONAL DARI TANAMAN HERBAL DI RUMAH LANSIA KABUPATEN PEKALONGAN Obat Tradisional dari Tanaman Herbal di Rumah Lansia Kabupaten Pekalongan Pambudi, Dwi Bagus; Ainun Muthoharoh; Slamet , Slamet
BAKTIMU : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/bm.v4i3.1308

Abstract

Obat tradisional merupakan obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan dan saat ini penggunaannya cukup gencar dilakukan karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh. Bagian dari obat tradisional yang banyak digunakan atau dimanfaatkan masyarakat diantaranya akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Pada hakikatnya, masyarakat dalam kehidupannya menempatkan tanaman sebagai salah satu komponen penting dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya sehari-hari. Kebutuhan tersebut meliputi peran tanaman sebagai tanaman obat. Sehingga pemanfaatan tanaman sebagai obat masih dipertahankan oleh masyarakat. Prodi Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan bersama mitra pengabdian masyarakat yakni Pimpinan Daerah Aisyiyah Kab. Pekalongan bekerja sama untuk meningkatkan kesehatan para anggota Aisyiyah untuk beberapa keluhan kesehatan yang timbul di masyarakat. Upaya dalam peningkatkan kesehatan tersebut dilakukan dengan pemberian obat herbal yang tumbuh di daerah sekitar. Kata kunci: Pemberdayaan, sediaan obat tradisional, tanaman herbal