Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Takhrij dan Syarah Hadith of Chemical: Prohibition of Blowing Hot Food and Drinks Sipa Mualipah; Vera Nur Azmi; Soni Setiadji; Medina Chodijah; Muhammad Alfan
Gunung Djati Conference Series Vol. 5 (2021): Proceedings Conference on Chemistry and Hadith Studies
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.955 KB)

Abstract

The purpose of this research is to discuss the hadith of the Prophet about the prohibition of blowing hot food or drinks. This research method is qualitative through the takhrij and syarah hadith approaches with chemical analysis. The results and discussion of this study were that carbonic acid can cause acidosis and alkalosis. The conclusion of this research is takhrij and syarah hadith of the Prophet about the prohibition of blowing hot food or drink by chemical analysis has the opportunity to reveal that blowing hot food or drink can harm the body.
Pengaruh Suhu Kalsinasi Terhadap Sintesis Kadmium Sulfida (Cds) Menggunakan Metode Presipitasi untuk Penanganan Metilen Biru Secara Fotokatalisis Eva Asadah; Eko Prabowo Hadisantoso; Soni Setiadji
Gunung Djati Conference Series Vol. 7 (2022): Seminar Nasional Kimia 2021
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.148 KB)

Abstract

Kadmium sulfida (CdS) merupakan salah satu bahan semikonduktor yang banyak diaplikasikan sebagai katalis, sensor, dan bahan obat-obatan. Metode presipitasi berhasil dilakukan untuk mensintesis CdS menggunakan CdSO4 sebagai prekursor dan Na2S sebagai agen pengendap. Variasi kalsinasi pada suhu 200, 300 dan 400ºC dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan suhu terhadap ukuran kristal, kristalinitas dan celah pita. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis CdS yang dapat diaplikasikan dalam penanganan limbah metilen biru secara fotokatalisis. Karakterisasi CdS hasil sintesis dilakukan menggunakan XRD dan UV-DRS. Hasil karakterisasi menggunakan XRD menghasilkan ukuran kristal yang ditentukan menggunakan metode Debye Scherrer dan didapatkan ukuran kristal antara 31-35 nm yang termasuk skala nanokristal. Kristalinitas CdS hasil sintesis ditentukan menggunakan metode Landi dan didapatkan kristalinitas antara 44-50%. Hasil karakterisasi menggunakan UV-DRS menghasilkan penurunan celah pita dengan nilai antara 2,29-2,33 eV. Aplikasi CdS untuk penanganan metilen biru secara fotokatalisis dengan beberapa variasi yaitu variasi massa CdS, waktu penyinaran, konsentrasi metilen biru dan pH metilen biru. Persen dekolorisasi terbesar dihasilkan pada suhu 200ºC sebesar 95,37% dengan menggunakan massa CdS sebanyak 75 mg terhadap 10 mL larutan metilen biru 10 ppm pada pH 7 dengan waktu penyinaran 180 menit.
Pengaruh Konsentrasi Prekursor, Konsentrasi Agen Pengendap, Kecepatan, dan Waktu Pengadukan pada Sintesis ZnO Nanopartikel dan Aplikasinya untuk Penanganan Metilen Biru secara Fotokatalisis Zhafarina Adzra; Eko Prabowo Hadisantoso; Soni Setiadji
Gunung Djati Conference Series Vol. 7 (2022): Seminar Nasional Kimia 2021
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.104 KB)

Abstract

Metilen Biru merupakan polutan organik dengan harga yang relatif murah dan mudah didapatkan. Metilen biru memiliki struktur aromatik yang sulit diuraikan, bersifat toksik, mutagenik, dan karsinogenik. Metode fotokatalisis dengan menggunakan ZnO menjadi metode alternatif untuk menguraikan zat warna Metilen menjadi senyawa yang tidak berbahaya seperti H2O dan CO2. ZnO diperoleh dari hasil sintesis melalui metode kopresipitasi dengan menggunakan prekursor Zn(CH3COO)2.2H2O dan agen pengendap NaOH. Sintesis ZnO pada penelitian ini diperoleh sebanyak 3 macam yaitu ZnO-A, ZnO-B dan ZnO-C dengan variasi konsentrasi prekursor, konsentrasi agen pengendap, kecepatan dan waktu pengadukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ZnO yang telah disintesis dengan berbagai variasi dalam penurunan intensitas zat warna metilen biru secara fotokatalisis. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan pola difraksi ZnO sesuai dengan standar ZnO dengan fase zincite, dan ukuran kristal ZnO-A, ZnO-B dan ZnO-C secara berturut-turut yaitu 29,74 nm, 27,14 nm dan 24,02 nm. Hasil Karakterisasi SEM menunjukkan morfologi dengan bentuk nanorods. Dalam penurunan intensitas zat warna metilen biru, aktivitas terbaiknya terdapat pada ZnO-C dengan massa sebanyak 70 mg dengan konsentrasi metilen biru 20 ppm dan waktu penyinaran selama 180 menit. Sedangkan dalam jumlah mol yang terdegradasi paling tertinggi diperoleh ketika konsentrasi metilen biru 25 ppm.
Sintesis dan Karakterisasi Nanokomposit ZnO/NiFe2O4 dari Limbah Baterai menggunakan Metode Solid State sebagai Fotokatalis Zat Warna Metilen Biru FAHMI SHIHAB; EKO PRABOWO HADISANTOSO; SONI SETIADJI
Gunung Djati Conference Series Vol. 15 (2022): Prosiding Seminar Nasional Kimia Tahun 2022
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.693 KB)

Abstract

Methylene blue is included in B3 Waste which is toxic, mutagenic and carcinogenic. In the form of liquid waste, this substance is a source of water pollution. To overcome this pollution, an efficient alternative method is photocatalysis. Compounds that have the potential as photocatalysts and are in great demand lately are ZnO semiconductor compounds. Its nature as a photocatalyst is able to reduce the intensity of dye waste in the aquatic environment. Behind its ability to reduce the intensity of dyestuffs, ZnO itself has a large band gap value and diamagnetic properties which make it one of the drawbacks. To improve the magnetic properties and reduce the value of the existing band gap, it is necessary to composit with magnetic compounds such as NiFe2O4. Therefore, ZnO and NiFe2O4 compounds can be synthesized into ZnO/NiFe2O4 nanocomposites which have higher potential as photocatalysts that work in visible light and UV light and their magnetic properties can facilitate the separation process. ZnO was synthesized by precipitation method while NiFe2O4 was synthesized by coprecipitation method, while ZnO/NiFe2O4 nanocomposite was synthesized from battery waste as a source of Zn and Fe. The solid state method was used in the synthesis of ZnO/NiFe2O4 with three mole variations of ZnO:NiFe2O4 in a ratio of 1:2, 1:1, and 2:1 which were calcined at a temperature of 800 . XRD characterization results showed a fierce phase on ZnO and tetravorite on NiFe2O4 with hexagonal and cubic crystal forms with crystal sizes ranging from 30-32 nm. The SEM results showed a uniformity of shape with a polydispersity value of less than 0.5 with a nanospheric morphology. ZnO/NiFe2O4 nanocomposite formed from battery waste was applied to reduce the intensity of methylene blue dye. The best conditions were found in ZnO/NiFe2O4 2:1 with a photocatalyst mass of 50 mg for 180 minutes with a concentration of 10 ppm methylene blue and a pH of 11.
Sintesis dan Karakterisasi Komposit Hidroksiapatit/Kitosan/Alginat sebagai Injectable Bone Substitute (IBS) RASMIYANTI; VINA AMALIA; SONI SETIADJI
Gunung Djati Conference Series Vol. 15 (2022): Prosiding Seminar Nasional Kimia Tahun 2022
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.627 KB)

Abstract

Cases of osteoporosis to cause bone damage such as fractures require bone surgery through autograft, allograft and xenograft methods. Injectable Bone Substitute (IBS) is a bone filling material in the form of a suspension or paste. In the case of osteoporosis, the IBS method can be overcome because it can adjust to the bone cavity to be filled. One of the materials that can be made in the form of IBS is hydroxyapatite (HAp). HAp has similar properties to bone, but HAp is easily brittle, so it needs to be modified in the form of a composite by adding alginate and chitosan to increase its hardness. This study aims to investigate the properties of HAp/chitosan/alginate composites in the form of IBS through viscosity test, injectability test, setting time test, and pore size test. The method used to synthesize HAp was a sol-gel and HAp/chitosan/alginate composite using the ex-situ method with a mass ratio of HAp:chitosan:alginate (60:10:30), (60:20:20), and (60:30:10) through the process of mixing alginate solution and chitosan solution for 120 minutes. The viscosity value is related to the percentage of injectability, which is 35 dPa.s to 41 dPa.s at room temperature and the percentage of injectability is 91.05% to 97.57%. The setting time test in the HAp substrate was able to experience setting within 3 hours 11 minutes to 3 hours 58 minutes and experienced weight gain. The IBS suspension composition (60:20:20) was able to reduce the pore size as indicated by the SEM results from 5.76 m to 4.28 m.The viscosity value is related to the percentage of injectability, which is 35 dPa.s to 41 dPa.s at room temperature and the percentage of injectability is 91.05% to 97.57%. The setting time test in the HAp substrate was able to experience setting within 3 hours 11 minutes to 3 hours 58 minutes and experienced weight gain. The IBS suspension composition (60:20:20) was able to reduce the pore size as indicated by the SEM results from 5.76 m to 4.28 m.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI MONOMER PENGGANTI OCTAMETHYLCYCLOTETRASILOXANE DARI HIDROLISIS SENYAWA DICHLORODIMETHYLSILANE DIMAS SANDI; ULFA FAUZIAH; VIRA FUJI ARINI; SONI SETIADJI; DIBA GRACE AULIA; RISDI RISDIANA
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 10, No 02 (2020)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.93 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v10i2.32117

Abstract

Polydimethylsiloxane (PDMS) merupakan bahan penting yang sering digunakan dalam bedah vitrectomy sebagai cairan pengganti vitreous humor. PDMS telah berhasil disintesis menggunakan monomer Octamethylcyclotetrasiloxane (D4) dan Hexamethyldisiloxane (MM) melalui metode Ring-Opening Polymerization (ROP) yang telah kami laporkan sebelumnya. Namun, monomer D4 tersebut sulit diperoleh di Indonesia dan harganya relative mahal. Dalam penelitian ini, kami telah berhasil mensintesis monomer pengganti D4 melalui hidrolisis Dichlorodimethylsilane (DCMS). Proses hidrolisis diawali dengan mencampurkan DCMS dan dichloromethane (DCM). Milli-Q water kemudian ditambahkan kedalam campuran tersebut secara perlahan dengan rasio DCM: milli-Q water sebesar 2:1. Reaksihidrolisisberlangsungdalamsistemrefluksberpengadukselama120 menitmelaluipemanasan.Sampel monomer yang dihasilkan transparan dan berminyak. Sampel monomer dikarakterisasi untuk mendapatkan nilai viskositas, tegangan permukaan, indeks bias dan gugus fungsi. 
UJI STABILITAS BAHAN POLYDIMETHYLSILOXANE SONI SETIADJI; FITRILAWATI FITRILAWATI; NORMAN SYAKIR; RISDIANA RISDIANA
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 9, No 01 (2019)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.049 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v9i1.23104

Abstract

Polydimethylsiloxane (PDMS) merupakan polimer yang sering digunakan dalam bedah vitreoretina sebagai cairan pengganti vitreous humour pada mata. PDMS dengan tiga nilai viskositas yaitu  1,07 Pa.s, 1,69 Pa.s, dan 3,00 Pa.s telah berhasil di sintesis melalui polimerisasi pembukaan cincin. Dalam penelitian ini, telah dilakukan uji kestabilan sifat-sifat bahan PDMS seperti uji viskositas, transmitansi, indeks bias, tegangan permukaan dan gugus fungsi setelah disimpan selama 90 hari pada suhu ruang untuk menguji stabilitas bahan PDMS. Pada saat setelah sintesis, nilai transmitansi seluruh sampel sebesar 100 % dengan nilai indeks bias masing masing sebesar 1,4040, 1,4092 dan 1,4121 untuk sampel dengan viskositas 1,07 Pa.s, 1,69 Pa.s, dan 3,00 Pa.s. Untuk nilai tegangan permukaan, sampel dengan viskositas 1,07 Pa.s, memiliki nilai 19 mN/m, sedangkan untuk sampel dengan viskositas 1,69 Pa.s, dan 3,00 Pa.s. memiliki nilai tegangan permukaan masing-masing sebesar 19,7 mN/m dan 18 mN/m. Ketiga sampel PDMS memiliki serapan gugus fungsi yang menyerupai PDMS standar yaitu terdapat vibrasi ikatan Si–O–Si, Si–CH3, Si–C dan C–H. Ketiga sampel PDMS tersebut tidak mengalami perubahan sifat fisis secara signifikan setelah disimpan selama 90 hari.
Takhrij and Syarah Hadith of Chemical: Prohibition of blowing Food and Drinks Amelia Putri Sugiso; Wahyudin Darmalaksana; Muhtar Solihin; Soni Setiadji
Gunung Djati Conference Series Vol. 5 (2021): Proceedings Conference on Chemistry and Hadits Studies
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to discuss the hadith of the Prophet. about blowing hot food and drink in Islamic and scientific view. This research method is qualitative through the takhrij and sharah hadith approaches with chemical analysis. The results and discussion of this research are the dangers of blowing hot food and drinks according to a scientific perspective. The conclusion of this research is takhrij and syarah hadith regarding the prohibition of blowing hot food and drinks in the view of Islam and science.Beverage, Chemistry, Food, Hadith, Syarah, Takhrij
Sintesis dan Karakterisasi ZnO dari Limbah Baterai dengan Templat Carboxymethyl Cellulose (CMC) AYU ANDINI; EKO PRABOWO HADISANTOSO; SONI SETIADJI
Gunung Djati Conference Series Vol. 34 (2023): Prosiding Seminar Nasional Kimia Tahun 2023
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zink oksida (ZnO) merupakan material semikonduktor yang memiliki nilai band gap yang tinggi dan memiliki energi ikatan elektron yang kuat, dengan energi ikatan elektron yang tinggi membuat ZnO stabil pada suhu ruang. Material ZnO diperoleh melalui sintesis dari lempeng Zn yang berada di dalam limbah baterai, menjadikan limbah baterai sebagai bahan baku yang bermanfaat untuk pembuatan material ZnO dan sekaligus untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Sintesis ZnO dilakukan dengan menggunakan templat Carboxymethyl Cellulose (CMC) yang berfungsi untuk mendesain ukuran pori pada suatu nanopartikel yang sedang disintesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan templat CMC pada sintesis material ZnO yang berasal dari limbah baterai menggunakan metode ko-presipitasi yang dianalisis lebih lanjut menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil karakterisasi menggunakan XRD menunjukkan pola difraksi ZnO yang disintesis telah sesuai dengan standar ZnO dengan fasa yang diperoleh untuk keduanya yaitu zincite. Berdasarkan perhitungan menggunakan persamaan Debye-Scherrer, ukuran kristal rata-rata ZnO diperoleh sebesar 20,5199 nm, sementara ZnO CMC memiliki ukuran kristal rata-rata 9,6831 nm. Selain itu, persentase kristalinitas ZnO diperoleh sebesar 66,32%, sementara ZnO CMC memiliki persentase kristalinitas sebesar 81,04%. Data dari SEM menunjukkan bahwa ZnO memiliki morfologi berbentuk batang (Rod-like Morphology), sedangkan ZnO CMC miliki morfologi berbentuk bola (Sphere Morphology). Selain itu, ukuran partikel ZnO diperoleh sebesar 38.54247 ± 0.14981 nm, sementara ZnO CMC memiliki ukuran partikel sebesar 24.45382 ± 0.11078 nm.
Studi Komputasi Senyawa Berbasis Anisil Indol dengan Senyawa Akseptor Asam Sianoakrilik sebagai Sensitizer Solar Sel Organik Soni Setiadji; Athar Luqman Ivansyah; Adi Bungsu Pribadi
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 2, No 1 (2015): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v2i1.351

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini memprediksi sifat elektronik (diagram energi HOMO/LUMO, spektrum UV-Vis, dan rapatan orbital HOMO/LUMO) dari senyawa zat warna organik anisil indol / bi-3-n-heksiltiopen / asam sianoakrilik dan anisil indol / bi-3-n-heksiltiopen / katekol. Perhitungan komputasi dari ke dua senyawa tersebut[1], yang memodelkan sistem senyawa donor elektron / senyawa penghubung / senyawa penarik/akseptor elektron, dilakukan untuk membandingkan sifat elektronik ke dua senyawa penarik elektron tersebut agar dapat dipakai sebagai sensitizer dalam sel surya organik / sel surya tersensitasi zat warna. Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) merupakan salah satu generasi sel surya yang banyak diteliti sampai saat ini. Sel surya ini menggunakan zat warna sebagai sensitizer dan menjadi sangat menarik untuk dikembangkan karena membutuhkan biaya produksi yang murah namum mampu menghasilkan kinerja yang cukup baik. Dalam penelitian ini perhitungan komputasi dilakukan menggunakan perangkat lunak Firefly, metoda DFT (teori fungsi rapatan) dan TDDFT (teori fungsi rapatan fungsi waktu), B3LYP/6-31G(d,p) untuk semua atom. Spektrum UV-Vis senyawa anisil indol / bi-3-n-heksiltiopen / asam sianoakrilik hasil perhitungan komputasi memberikan serapan cahaya pada panjang gelombang 493,75 nm dengan kekuatan osilator 0,918. Sedangkan senyawa anisil indol / bi-3-n-heksiltiopen / katekol memberikan serapan cahaya pada panjang gelombang lebih pendek yaitu 410,53 nm dengan kekuatan osilator 1,4658. Diagram energi HOMO/LUMO untuk anisil indol / bi-3-n-heksiltiopen / asam sianoakrilik dan anisil indol / bi-3-n-heksiltiopen / katekol memberikan band gap masing-masing sebesar 2,75 eV dan 3,33 eV. Berdasarkan perhitungan energi, sistem zat warna dengan senyawa akseptor asam sianoakrilik memiliki energi yang lebih stabil dibandingkan dengan senyawa akseptor katekol.